Você está na página 1de 29

ANALISA ELEKTROLIT

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
ANALIS KESEHATAN III A

NAMA KELOMPOK :

Eki Rahmadhani
Godang Roberto Frans Sirait
Herlina Ismael
Irnawati
Rizqa Sukmawati Pertiwi
Rizkyka Rumengan

Cairan Tubuh

Elektrolit

Kation (elektrolit

Cairan
intraseluler

Cairan
Ekstraseluler

bermuatan positif
(+))

Anion (elektrolit
bermuatan positif
(-))

Analisa Elektrolit

3 FASE PERPINDAHAN
ELEKTROLIT
Fase I

Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam


sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari
paru-paru dan tractus gastrointestinal.

Fase II
Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari
darah kapiler dan sel

Analisa Elektrolit

LANJUTAN

Fase III
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan
interstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan
membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu
memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan
tubuh ikut berpindah.

Analisa Elektrolit

METODE PERPINDAHAN DARI CAIRAN DAN


ELEKTROLIT TUBUH DENGAN CARA :
Diffusi
Filtrasi
Osmosis
Aktiv

Transport

Analisa Elektrolit

REGULASI VOLUME CAIRAN TUBUH


Intake Cairan

Selama aktifitas dan temperatur yang sedang


seorang dewasa minum kira-kira1500 ml per hari,
sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500
ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml
per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi
selama proses metabolisme

Analisa Elektrolit

LANJUTAN
Output cairan

Kehilangan cairan tubuh melalui


empat rute (proses) yaitu :
1.Urin
2.WL (Insesible Water Loss)
3.Keringat
4.Feses

Analisa Elektrolit

KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT


Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter
penting, yaitu volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel.
Ginjal mengontrol volume cairan ekstrasel dengan mempertahankan
keseimbangan garam dan mengontrol osmolaritas cairan ekstrasel
dengan mempertahankan keseimbangan cairan.
Ginjal mempertahankan keseimbangan ini dengan mengatur keluaran
garam dan air dalam urine sesuai kebutuhan untuk mengkompensasi
asupan dan kehilangan abnormal dari air dan garam tersebut.

Analisa Elektrolit

1.

Pengaturan volume cairan ekstrasel


Penurunan volume cairan ekstrasel menyebabkan penurunan
tekanan darah arteri dengan menurunkan volume plasma.
Sebaliknya,

peningkatan

menyebabkan

peningkatan

volume

cairan

tekanan

ekstrasel

darah

arteri

dapat
dengan

memperbanyak volume plasma.

2. Pengaturan Osmolaritas cairan Ekstrasel


Osmolaritas cairan adalah ukuran konsentrasi partikel
solut (zat terlarut) dalam suatu larutan. Semakin tinggi
osmolaritas, semakin tinggi konsentrasi solute atau
semakin

rendah

konsentrasi

solutnya

lebih

rendah

(konsentrasi air lebih tinggi) ke area yang konsentrasi


solutnya lebih tinggi (konsentrasi air lebih rendah).

Pengaturan osmolaritas cairan ekstrasel oleh


tubuh dilakukan melalui :
a.
b.

Perubahan osmolaritas di nefron


Mekanisme haus dan peranan vasopresin

(antidiuretic hormone/ADH)
c.

Pengaturan Neuroendokrin dalam Keseimbangan

Cairan dan Elektrolit

Analisa Elektrolit

ELEKTROLIT UTAMA DALAM TUBUH

Ion positif : Natrium (Na+); Kalium


(K+); Kalsium (Ca2+); Magnesium (Mg+).

Ion negatif : Klorida (Cl-); Fosfat


(HPO4-dan H2PO4-); Bikarbonat (HCO3-),
Fospor.

Analisa Elektrolit

ANALISA ELEKTROLIT
Analisa
pemeriksaan

elektrolit

adalah

laboratorium

salah

yang

satu

berguna

jenis
untuk

menganalisa senyawa dalam tubuh yang mengurai


dan ion-ion yang bermuatan listrik yang berfungsi
mengatur keseimbangan asam dan basa membantu
memindahkan cairan dan memungkinkan terjadinya
impuls terhadap sel otot dan sel saraf.

Analisa Elektrolit

PRINSIP PEMERIKSAAN
Elektrolit diukur dengan proses yang dikenal sebagai
potensiometri.Metode ini mengukur tegangan yang
berkembang antara permukaan dalam dan luar sebuah
elektroda selektif ion.Elektroda (membran) terbuat dari
bahan yang selektif permeabel terhadap ion yang diukur.
Potensi ini diukur dengan membandingkannya dengan
potensi dari elektroda referensi.Karena potensi elektroda
referensi tetap konstan, perbedaan tegangan antara dua
elektroda yang dihubungkan dengan konsentrasi ion
dalam

sampel.

Analisa Elektrolit

NATRIUM (NA+)

Berfungsi menjaga keseimbangan cairan di dalam


tubuh, menjaga aktivitas saraf, kontraksi otot
dan juga akan berperan dalam proses absorpsi
glukosa.
Serum atau plasma natrium: 135-145 mmol/l ;
tingkatan siaga : kurang dari 120 mmol/l dan
lebih besar dari 160 mmol/l

Analisa Elektrolit

KELAINAN ELEKTROLIT

Hipernatremiaakan

mengakibatkan

kondisi

tubuh

terganggu seperti kejang akibat dari gangguan listrik di


saraf dan otot tubuh.

Hiponatremiaatau menurunnya kadar natrium dalam


darah, secara akut akan menimbulkan gejala-gejala
hipovolemia disertai hipotensi, syok, kelainan jantung
dan takikardia. Pada keadaan kronis, hiponatremia
menyebabkan kelainan susunan saraf pusat

Analisa Elektrolit

KALIUM (K+)

Berfungsi dalam menjaga keseimbangan cairan-elektrolit


dankeseimbangan asam basa. Bersama dengan kalsium
(Ca+) dan natrium (Na+), kalium akan berperan dalam
transmisi saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot.

Serum kalium : 3,6-5,4 mmol/l (plasma, 3,6-5,0 mmol/l) ;


tingkatan siaga : kurang dari 3,0 mmol/l dan lebih besar
dari 6,0 mmol/l

Analisa Elektrolit

KELAINAN ELEKTROLIT

Hiperkalemiaatau

meningkatnya

kadar

kalium

dalam darah menyebabkan gangguan irama jantung


hingga berhentinya denyut jantung

Hipokalemia

penderita

biasanya

mengeluhkan

badannya lemas dan tak bertenaga. Hal ini terjadi


mengingat fungsi kalium dalam menghantarkan
aliran saraf di otot maupun tempat lain

Analisa Elektrolit

KLORIDA (CL-)

Berfungsi dalam menjaga keseimbangan cairanelektrolit.


pengatur

ion

klorida

derajat

juga

keasaman

berfungsi
lambung

sebagai
dan

ikut

berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa


tubuh.

Serum atau plasma klorida : 98-108 mmol/l ; klorida


keringat: 4-60 mmol/l

Analisa Elektrolit

KELAINAN ELEKTROLIT

Penurunan

kadar

Cl

dapat

terjadi

pada

penderita

muntah,

penghisapan lambung, diare, diet rendah garam, GE, kolitis, isufisiensi


adrenal, infeksi akut, luka bakar, alkalosis metabolik, terlalu banyak
keringat, gagal jantung kronis, asidosis respiratorik.

Peningkatan

klorida

dapat

terjadi

pada

penderita

dehidrasi,

hiperfungsi adrenal, peningkatan Na, cedera kepala, decompensasio


cordis, infus NaCl, asidosis metabolik, gangguan ginjal dan karena
obat amonium chlorid (OBH) , penggunaan kortison dan asetazolamid.

Analisa Elektrolit

CALCIUM (CA2+)

Fungsi utama kalsium adalah sebagai penggerak dari otototot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi, apabila
diperlukan

Serum kalsium : 8,5-10,5 mg/dl (2,0-2,5 mmol/l) ; tingkatan


siaga : kurang dari 6,0 mg/dl dan lebih besar dari 13,0
mg/dl
kalsium terionisasi : 1,0-1,3 mmol/l
Analisa Elektrolit

KELAINAN ELEKTROLIT
HIPERKALSEMIA

Hiperparatiroidisme

Metastase tumor tulang

Penyakit Paget

Osteoporosis

Imobilitas yang lama

HIPOKALSEMIA

Pemberian darah yang


mengandung sitrat dengan cepat

Hipoalbuminemia

Hipoparatiroidisme

Defisiensi vitamin D

Pankreatitis

Analisa Elektrolit

MAGNESIUM (MG+)

Berperan penting dalam aktivitas elektrik jaringan,


mengatur

pergerakan

Ca2+

ke

dalam

otot

serta

memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan


pembuluh darah tubuh

Serum magnesium : 1,8-3,0 mg/dl (1,2-2,0 meq/l atau


0,5-1,0 mmol/l) terionisasi magnesium : 0,53-0,67 mmol/l

Analisa Elektrolit

KELAINAN ELEKTROLIT
HIPERMAGNESEMIA
Gagal ginjal
Pemberian
magnesium
parenteral yang berlebihan

HIPOMAGNESEMIA

Asupan yang tidak adequat: malnutrisi dan


alkoholisme

Absorpsi yang tidak adequat: diare, muntah,


muntah, drainase nasogastrik, fistula, diet kalsium
yang berlebihan, (bersaing dengan magnesium
untuk mencari tempat transpor), penyakit usus
kecil

Hipoparatiroidisme

Kehilangan magnesium yang berlebihan akibat


penggunaan diuretik tiazid

Kelebihan aldosteron

Poliuria

Analisa Elektrolit

FOSFOR (P)

Berfungsi untuk pemberi energi dan kekuatan untuk


metabolisme lemak dan pati, sebagai penunjang
kesehatan gigi dan gusi, untuk sintesa DNA serta
penyerapan dam pemakaian kalsium

Serum fosfor anorganik : 2,3-4,7 mg/dl (anak-anak,


4,0-7,0 mg/dl); tingkat siaga : kurang dari 1,0 mg/dl
Analisa Elektrolit

KELAINAN ELEKTROLIT

Penurunan kadar posfor terdapat pada kasus kelaparan,


malabsorbsi,

hiperparatiroidisme,

hiperkalsemia,

hipermagnesia, alkoholime, defisiensi vitamin D, asidosis DM,


miksedema, penghisapan lambung, muntah-muntah dan dapat
juga karena penggunaan obat antasid, epinefrin dan insulin.

Peningkatan kadar posfor terdapat pada gangguan ginjal,


hipotiroid, hipervitamin D, tumor tulang, akromegali, chusing
sindrom dan sarkoidosis.

Analisa Elektrolit

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA


KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT TUBUH
1.

Usia

2.

Iklim

3.

Diet

4.

Stress

5.

Kondisi sakit

6.

Tindakan medis

7.

Pengobatan

8.

Pembedahan

Analisa Elektrolit

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN


ELEKTROLIT TUBUH

Ketidakseimbangan cairan

Defisit Volume Cairan (Hipovolemia)

Edema

Dehidrasi

Kelebihan Volume Cairan (Hipervolemia)


Analisa Elektrolit

TERIMAKASIH

Você também pode gostar