Você está na página 1de 10

APEC DAN WTO

NEXT

ASIA-PASIFIC ECONIMIC COOPERATION(APEC)

APEC adalah singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation atau Kerja


Sama Ekonomi Asia Pasifik. APEC didirikan pada tahun 1989. APEC
bertujuan mengukuhkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat
komunitas negara-negara di Asia Pasifik. Dengan kata lain Asia-Pacific
Economic Cooperation, atau APEC, adalah forum utama untuk
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, kerjasama, perdagangan dan
investasi di kawasan Asia-Pasifik. APEC adalah satu-satunya pemerintahan
antar kelompok di dunia yang beroperasi atas dasar komitmen yang tidak
mengikat, dialog terbuka dan sama menghormati pandangan dari semua
peserta. Tidak seperti WTO atau badan-badan perdagangan multilateral
lainnya, APEC tidak memiliki kewajiban perjanjian yang diperlukan dari
peserta. Keputusan yang dibuat dalam APEC yang dicapai dengan
konsensus dan komitmen yang dilakukan secara sukarela. APEC memiliki
21 anggota disebut sebagai Member Ekonomi yang menyumbang
sekitar 40,5% 1 dari populasi dunia, sekitar 54,2% 1 dari GDP dunia dan
sekitar 43,7% 2 dari perdagangan dunia.

BERIKUT

. Sejarah Lahirnya Asia Pasific


Economic Cooperation (APEC)

APEC adalah suatu forum


kerjasama ekonomi untuk
memfasilitasi
[1]pertumbuhan ekonomi,
perdagangan dan investasi di
kawasan Asia Pasifik. Forum
tersebut berdiri tahun 1989
dan beranggotakan 21
Negara, yakni: Australia,
Brunei Darussalam, Canada,
Chile, China, Indonesia,
Jepang, Korea, Malaysia,
Mexico, New Zealand, Papua
New Guinea, Peru, Philipina,
Russia, Singapore, China
Taipei, Thailand, dan Amerika
serikat. Mengapa AS, Rusia,
Peru, Mexico dan, Kanada
mempunyai status

Secara normatif dijelaskan bahwa


beberapa Negara ini dianggap
mencakup negara-negara utama di
kawasan Asia yang terletak di sekeliling
lingkar luar Pasifik (Pacific-rim) yang
membujur dari Oceania, hingga ke Rusia,
dan turun ke bawah sepanjang pantai
barat Amerika. Sehingga dalam
kerjasama APEC memasukkan Kanada,
Chili, Rusia, Mexico, Peru, dan Amerika
Serikat[2]. Namun sesungguhnya bahwa
APEC merupakan sarana yang dilahirkan
Imperialisme AS di regional Asia Pasifik
untuk menyambut integrasi ekonomi
neoliberalisme melalui isu liberalisasi
perdagangan dan globalisasi[3] sebagai
skema untuk menguasai politik, budaya,
militer dan khususnya ekonomi di Asia
Pasifik.

Maksud dan Tujuan


APEC didirikan pada tahun 1989 untuk lebih meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan kemakmuran untuk wilayah dan untuk memperkuat komunitas
Asia-Pasifik. Sejak awal, APEC telah bekerja untuk mengurangi tarif dan
hambatan perdagangan lain di wilayah Asia-Pasifik, menciptakan ekonomi
domestik yang efisien dan secara dramatis meningkatkan ekspor. Kunci untuk
mencapai visi APEC adalah apa yang disebut sebagai Tujuan Bogor yang bebas
dan terbuka perdagangan dan investasi di kawasan Asia-Pasifik pada tahun 2010
untuk ekonomi industri hingga 2020 untuk mengembangkan ekonomi.. Tujuan ini
diadopsi oleh 1994 mereka Para pemimpin di pertemuan di Bogor,
Indonesia.Bebas dan terbuka membantu perdagangan dan investasi ekonomi
untuk tumbuh, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan yang
lebih besar untuk perdagangan internasional dan investasiSebaliknya, proteksi
harga tetap tinggi dan mendorong inefisiensi dalam industri-industri tertentu.
erdagangan bebas dan terbuka membantu menurunkan biaya produksi dan
dengan demikian mengurangi harga barang dan jasa manfaat langsung bagi
semua. APEC juga bekerja untuk menciptakan lingkungan yang aman dan efisien
pergerakan barang, jasa dan orang di seluruh di wilayah perbatasan melalui
kebijakan ekonomi dan kesejajaran dan kerjasama teknis.

NEXT ON

Pada Konperensi Tingkat Menteri (KTM) I APEC di Canberra tahun 1989, telah
disepakati bahwa APEC merupakan forum konsultasi yang longgar tanpa memberikan
Mandatory Consequences kepada para anggota-nya. Dari kesepakatan yang
diperoleh dalam pertemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa APEC memiliki dua
tujuan utama:
1. Mengupayakan terciptanya liberalisasi perdagangan dunia melalui pembentukan
sistem perdagangan multilateral yang sesuai dengan kerangka GATT dalam rangka
memajukan proses kerja sama ekonomi Asia Pasifik dan perampungan yang positif
atas perundingan Putaran Uruguay.
2. Membangun kerja sama praktis dalam program-program kerja yang difokuskan
pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut penyelenggaraan kajian-kajian ekonomi,
liberalisasi perdagangan, investasi, alih teknologi, dan pengembangan sumber daya
manusia. Sesuai kepentingannya, APEC telah mengembangkan suatu forum yang
lebih besar substansinya dengan tujuan yang lebih tinggi, yaitu membangun
masyarakat Asia Pasifik dengan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang
merata melalui kerja sama perdagangan dan ekonomi. Pada pertemuan informal yang
pertama para pemimpin APEC di Blake Island, Seattle, Amerika Serikat tahun 1993,
ditetapkan suatu visi mengenai masyarakat ekonomi Asia Pasifik yang didasarkan
pada semangat keterbukaan dan kemitraan; usaha kerja sama untuk menyelesaikan
tantangan-tantangan dari perubahan-perubahan; pertukaran barang, jasa, investasi
secara bebas; pertumbuhan ekonomi dan standar hidup serta pendidikan yang lebih
baik, serta pertumbuhan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

PERTEMUAN APEC DI
BERBAGAI NEGARA

Pertemuan Canberra, Australia-Tahun 1989


Pertemuan Blake Island, United States (AS)- Tahun 1993
Perteuan Bogor, Indonesia-Tahun 1994
Pertemuan Osaka,Jepng-Tahun 1995
Pertemuan Manila, Filipina-Tahun 1996
Pertemun Vancouver, Canada-Tahun 1997
Pertemuan Kuala Lumpur, Malaysia-Tahun 1998
Pertemuan Auckland, New Zealand-Tahun 1999
Pertemuan Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam-Tahun
2000
Pertemuan Shanghai, Repubik Rakyat China-Tahun 2001
Pertemuan Los Cabos, Mexico-2002
Pertemuan Bangkok, Thailand-Tahun 2003
Pertemuan APEC 2004-2012

WORLD TRADE ORGANIZATION


(WTO)
World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan
Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara
khusus mengatur masalah perdagangan antar negara. Sistem
perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan
yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional
sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh
negara-negara anggota. Persetujuan tersebut merupakan kontrak
antar negara-anggota yang mengikat pemerintah untuk
mematuhinya dalam pelaksanaan kebijakan perdagangannya.
Walaupun ditandatangani oleh pemerintah, tujuan utamanya
adalah untuk membantu para produsen barang dan jasa,
eksportir dan importer dalam kegiatan perdagangan. Indonesia
merupakan salah satu negara pendiri WTO dan telah meratifikasi
Persetujuan Pembentukan WTO melalui UU NO. 7/1994.

Sejarah pembentukan wto

WTO secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995


tetapi sistem perdagangan itu sendiri telah ada setengah
abad yang lalu. Sejak tahun 1948, General Agreement on
Tariffs and Trade (GATT) - Persetujuan Umum mengenai
Tarif dan Perdagangan telah membuat aturan-aturan untuk
sistem ini. Sejak tahun 1948-1994 sistem GATT memuat
peraturan-peraturan mengenai perdagangan dunia dan
menghasilkan pertumbuhan perdagangan internasional
tertinggi. Pada awalnya GATT ditujukan untuk membentuk
International Trade Organization (ITO), suatu badan khusus
PBB yang merupakan bagian dari sistem Bretton Woods
(IMF dan bank Dunia). Meskipun Piagam ITO akhirnya
disetujui dalam UN Conference on Trade and Development
di Havana pada bulan Maret 1948, proses ratifikasi oleh
lembaga-lembaga legislatif negara tidak berjalan lancar.
Tantangan paling serius berasal dari kongres Amerika
Serikat, yang walaupun sebagai pencetus, AS tidak

Persetujuanpersetujuan WTO
Struktur dasar persetujuan WTO, meliputi:
Barang/ goods (General Agreement on Tariff
and Trade/ GATT)
Jasa/ services (General Agreement on Trade
and Services/ GATS)
Kepemilikan intelektual (Trade-Related
Aspects of Intellectual Properties/ TRIPs)
Penyelesaian sengketa (Dispute Settlements)

Kelompok 5

NI NYOMAN KARNI
DEDE KURNIAWATI
FANDI ANWAR
MUH.ALDINO

Você também pode gostar