Você está na página 1de 20

TRAUMA INHALASI

By:
Nurul Raihan
Abdul Rahim
Fathan Ali

Trauma Inhalasi
Inhalasi

iritasi

asap atau udara panas atau bahan kimia yang bersifat

kecacatan

dan kematian yang signifikan.

Gabungan

antara luka bakar kulit dan trauma inhalasi bisa


meningkatkan kebutuhan resusitasi cairan , peningkatan insiden
komplikasi paru dan sekaligus kematian pada luka bakar.

Kecacatan

pada trauma inhalasi adalah disebabkan terpaparnya


mukosa jalan nafas dengan panas dan bahan-bahan toksik.

ETIOLOGI

Gas
Iritan
Gas
asfiksi
an

melapisi mukosa saluran nafas dan


menyebabkan reaksi inflamasi.
Contoh: Amonia, klorin, kloramin(larut dalam
air) menyebabkan luka bakar pada saluran
nafas atas dan iritasi pada mata , hidung dan
mulut.
Gas iritan yang lain sulfur dioksida, nitrogen
dioksida (kurang larut dengan air)
menyebabkan trauma paru dan distres
pernafasan.

Karbon dioksida, dan gas-gas lain seperti


metana, etana dan propane, asetilana.
mengikat udara dan oksigen sehingga
menyebabkan asfiksia.

Gas yang
bersifat
toksik
sistemik
Gas yang
menyebab
kan alergi

CO- komponen terbesar dari asap hidrogen


sianida merupakan komponen asap yang
berasal dari api , hidrogen sulfida.
berhubungan dengan pengangkutan
oksigen bagi sel.
toksik sistemik seperti hidrokarbon halogen
dan aromatic menyebabkan kerusakan
lanjut dari hepar , ginjal, otak, paru-paru
dan organ lain.

Bila asap terhirup , partikel dan aerosol


menyebabkan bronkoospasme dan edema
yang menyerupai asma.

KLASIFIKASI TRAUMA INHALASI


Trauma supraglottis
saluran nafas bagian atas
obstruksi jalan nafas
Suhu udara panasnya melampaucedera struktur di atas carinapembengkakan massif pada lidah,
epiglottis dan plika ariepiglotika

KLASIFIKASI TRAUMA INHALASI


( Trauma subglotis)
saluran nafas bawah dan parenkim paru
merupakan trauma kimia
inhalasi hasil-hasil pembakaran yang bersifat toksik dan
uap yang sangat panas
Bahan karet dan plastik mengeluarkan sulfur dioksida ,
nitrogen dioksida, ammonia dan klorida
Bahan karton-menghasilkan aldihid.
asam dan alkali kuat bila bergabung dengan air di jalan
nafas dan alveolus.
Kerusakan epitel dan sel endotel kapiler .
Kerusakan transportasi mukosiliar-infeksi sekunder

KLASIFIKASI TRAUMA INHALASI


Toksisitas sistemik Inhalasi gas
toksik seperti karbon monoksida
(CO) dan sianida
Inhalasi gas toksik seperti karbon monoksida (CO)
dan sianida
penyebab utama kematian cepat
Afinitas CO pada haemoglobin lebih besar 205x
lipat dari O2
berkurangnya kapasitas pengangkutan oksigen
darah
Kesulitan untuk berdisosiasi bila di jaringan
CO juga menginhibisi sistem enzim oksidase
sitokrom intraseluler-menyebabkan

Hidrogen
efek

sianid menginhibisi sistem oksidase sitokrom

sinergis bila bekerja dengan dengan CO

Akibat:

hipoksia jaringan, asidosis, dan menurunkan


konsumsi oksigen serebri.

Penyulit:

Sulit membedakan karboksihemoglobin dan


oksihemoglobin-Spektrum absorben pada fotometer
hampir sama.
analisa gas darah arteri -adanya oksigen yang larut dalam
plasma tapi tidak menunjukkan saturasi haemoglobin.

PATOPHYSIOLOGY

Faktor pencetus(zat kimia,udara panas,intoksikasi sistemik)

Kerusakan sel epitel yang menyebabkan kegagalan fungsi


mukosilia

Merangsang reaksi inflamasi dengan melepaskan makrofag


serta neutrofil

Dibebaskan oksigen radikal,protease jaringan,sitokin dan


konstriktor otot polos

Menyebabkan peningkatan iskemia pada saluran napas yang


rusak

Edem dari dinding saluran napas dan kegagalan


mikrosirkulasi yang akan meningkatkan resistensi dinding
saluran nafas dan pembuluh darah paru

edema

pada saluran nafas


bagian bawah akibat
sumbatan pada saluran nafas
yang dibentuk oleh sel-sel
epitel nekrotik, mukus dan selsel darah

DIAGNOSIS

Diagnosis secara Umum


Manifestasi

Klinis:

Facial

burns (96%)
Wheezing (47%)
Carbonaceous sputum (39%)
Rales (35%)
Dyspnea (27%)
Hoarsness (26%)
Tachypnea (26%)
Cough (26%)
Cough and hypersecretion (26%)
DiVincenti et al. Journal of Trauma, 1971; 11:109-117

Manifestasi Klinis
Riwayat
Luka

Bakar pada: hidung, muka dan oropharynx

Batuk,
Luka
Alis

inhalasi asap atau bahan kimia bersifat toksik dan iritasi

nyeri kepala, nyeri dada, dan muntah(emesis) bisa terjadi

bakar pada wajah

mata dan bulu hidung hangus

Adanya

timbunan karbon dan tanda-tanda inflamasi akut di dalam


orofaring

Continue
Sputum

yang mengandung arang atau karbon

Wheezing,
Adanya

sesak dan suara serak

riwayat terkurung dalam kepungan api

Ledakan

yang menyebabkan trauma bakar pada kepala dan badan

Tanda-tanda

keracunan CO (karboksihemoglobin lebih dari 10%


setelah berada dalam lingkungan api) seperti kulit berwarna pink
sampai merah, takikardi, takipnea, sakit kepala, mual, pusing,
pandangan kabur, halusinasi, ataksia, kolaps sampai koma.

CO exposure: Simptom neurologis

Pemeriksaan Laboratorium
Electrolyte
Analisa

Gas Darah

Creatine

Kinase(CK)

Carboxyhemoglobin(COHb)
Urinalisis

Level

Pemeriksaan Penunjang Lain


Chest

X-Ray

Bronchoscopy
Pulmonary
Xenon133

function testing

lung scan

Grading Trauma Inhalasi

Endorf and Gamelli. Journal of Burn Care and Research.


2007; 28:80-83

Você também pode gostar