Você está na página 1de 22

TAHAPAN

PENGOLAHAN BAHAN
BAKU

Bahan baku obat tradisional (simplisia)


umumnya berasal dari alam terutama bahan
tumbuh-tumbuhan atau bagian tumbuhan.
Bahan-bahan tersebut dapat terkontaminasi
mikroba selama penanaman, pengeringan,
penyimpanan sehingga dapat mencemari
simplisia.(adanya mikroorganisme dalam bahan baku
menyebabkan?)

Keadaan lingkungan dan iklim Indonesia


sangat menunjang perkembangan jamur dan

PARAMETER STANDARISASI BAHAN


BAKU (SIMPLISIA)
1. Parameter spesifik : Yakni berfokus pada
senyawa/gol senyawa yang bertanggung
jawabterhadap aktivitas farmakologis.Analisis
kimia yang dilibatkan ditunjukkan dengan
analisa kualitatif dan kuantitatif terhadap
senyawa aktif.
2. Parameter non spesifik : Yakni berfokus pada
aspek mikrobiologi, kimia dan fisis yang akan
mempengaruhi konsumen dan stabilitas,
misalnya kadar air, logam berat.

Obyek standarisasi
Yang menjadi obyek standarisasi adalah ekstrak
tumbuhan yakni material yang diperoleh dengan
cara menyari bahan tumbuhan dengan pelarut
tertentu.
Siapa yang wajib menetapkan standarisasi?
Siapa yang wajib melakukan standarisasi ?

Tahapan pengolahan bahan baku

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pengumpulan bahan baku


Sortasi Basah
Pencucian
Perajangan
Pengeringan
Sortasi kering
Pengemasan
Penyimpanan
Pemeriksaan mutu

1. Pengumpulan Bahan
Baku
Kadar Bahan Aktif dalam
simplisia bergantung pada
- Bagian tanaman yang
digunakan
- Usia tanaman
- Waktu panen
- Lingkungan tumbuh

BAGIAN TANAMAN, kulit batang (klika, cortex),


batang (caulix), kayu (lignum), daun (folium),
bunga (flos), akar (radix), rimpang (rhizoma),
buah (fructus), biji (semena), bulbus
UMUR TANAMAN
atropaa belladonna L.:alkaloida utama hiosiamin
pertama ada pada akar, tahun I tertinggi pada
batang hijau, tahun II batang berkayu dan kadar
tertinggi pada pucuk daun tanaman mulai berbunga
Mentha piperita L.: kadar mentol tertinggi pada daun
muda, saat tanaman mulai berbunga
Cinnamomum camphora L. : kadar kamfer
tergantung dari umur tanaman, makin tua makin
tinggi pada bagian kayu

WAKTU PANEN
Minyak atsiri : sebaiknya panen pagi hari
Pertimbangan zat aktif : - stabilitas kimia
- stabilitas fisika

Pedoman Panen
Biji
Pemanenan biji dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis. Fase ini ditandai
dengan sudah maksimalnya pertumbuhan buah atau polong dan biji yang di
dalamnya telah terbentuk dengan sempurna.Kadar air <10%.
Buah
Tergantung yang dimaksud : buah masak, matang, muda, dipetik dengan tangan
- umum buah masak, ditandai perubahan pada
buah :
tingkat kekerasan;labu merah, Cucurbita
moschata L.
warna; asam, Tamarindus indica L.
jeruk nipis, Citrus aurantifolia L.
bentuk; mentimun, Cucumis sativus L.
pare, Momordica charantia L.
- kadar air 8%

MENGAPA PADA UMUMX KANDUNGAN AIR HARUS DIBWH 10%(


enzimatis, z.a terurai
terjadi pertumbuhan kapang, jazad renik
simplisia rusak, menurun mutunya

terjadi reaksi

Daun
dilakukan pada saat tanaman
telah tumbuh maksimal
- Pucuk Daun
(mis. Tum. Kumis kucing)
- Yang telah tua
(mis. Tum. Sembung)

Rimpang
Ditandai dengan mulai mengeringnya bagian tanaman
yang berada di atas permukaan tanah (musim kering)
Umumnya pemanenan dilakukan pada saat tanaman
berumur 8 - 10 bulan.
Kadang waktu pemanenan bervariasi, tergantung
penggunaan. Seperti rimpang jahe,
untuk keperluan pembuatan jahe asinan, jahe awetan
dan permen dipanen pada umur 4 - 6 bulan
Sebagai bahan obat, rimpang dipanen setelah tua
yaitu umur 9 - 12 bulan setelah tanam

Umbi lapis
Pada saat umbi mencapai besar
maksimum dan pertumbuhan
pada bagian di atas tanah
berhenti
Kulit Batang
telah cukup umur dan tidak
mengganggu pertumbuhan

2. Sortasi Basah
Untuk memisahkan kotorankotoran atau bahan-bahan
asing, bahan yang tua dengan
yang muda atau bahan yang
ukurannya lebih besar atau
lebih kecil. Bahan nabati yang
baik memiliki kandungan
campuran bahan organik asing
tidak lebih dari 2%.

3. Pencucian
Pencucian dilakukan agar menghilangkan tanah dan
kotoran lainnya yang melekat pada bahan simplisia.
Sebaiknya air yang digunakan adalah air yang
mengalir dan sumbernya dari air bersih seperti air
PAM, air sumur atau mata air
Pencucian harus dilakukan dalam waktu yang
sesingkat mungkin untuk menghindari larut dan
terbuangnya zat yang terkandung dalam bahan.
Pencucian bahan dapat dilakukan dengan beberapa
cara antara lain :
a. Perendaman bertingkat
b. Penyemprotan dengan menggunakan air yang
bertekanan tinggi
c. Penyikatan

4. Perajangan
Perajangan tidak harus selalu dilakukan. Pada
dasarnya proses ini untuk mempermudah proses
pengeringan, pengepakan dan penggilingan. Jika
ukuran simplisia cukup kecil/tipis, maka proses ini
dapat diabaikan

5. Pengeringan
Pengeringan dilakukan agar memperoleh simplisia
yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan
dalam waktu yang lama. Pengeringan dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu pengeringan secara alami dan
secara buatan.
Suhu pengeringan tergantung pada jenis bahan yang
dikeringkan. Pada umumnya suhu pengeringan adalah
antara 40 - 60C dan hasil yang baik dari proses
pengeringan adalah simplisia yang mengandung kadar
air 10%.

Demikian pula dengan waktu pengeringan juga


bervariasi, tergantung pada jenis bahan yang
dikeringkan seperti rimpang, daun, kayu ataupun
bunga.
Ciri-ciri waktu pengeringan sudah berakhir apabila
daun ataupun temu-temuan sudah dapat
dipatahkan dengan mudah. Pada umumnya bahan
(simplisia) yang sudah kering memiliki kadar air
8 - 10%.

6. Sortasi Kering
Untuk memisahkan bahan bahan asing seperti
bagian tanaman yang tidak diinginkan dan
kotoran lain yang masih ada dan tertinggal di
simplisia kering.
Tujuan lain untuk menyeragamkan ukuran
simplisia dengan cara grading

7. Pengemasan
Pengemasan dapat dilakukan terhadap simplisia
yang sudah dikeringkan. Jenis kemasan yang
digunakan dapat berupa plastik, kertas maupun
karung goni. Persyaratan jenis kemasan yaitu
dapat menjamin mutu produk yang dikemas,
mudah dipakai, tidak mempersulit penanganan,
dapat melindungi isi pada waktu pengangkutan,
tidak beracun dan tidak bereaksi dengan isi dan
kalau boleh mempunyai bentuk dan rupa yang
menarik

8. Penyimpanan
untuk mempertahankan kualitas simplisia, secara
fisik maupun kadar zat aktif
Penyimpanan simplisia dapat dilakukan di ruang
biasa (suhu kamar) ataupun di ruang ber AC.
Gudang harus terpisah dari tempat penyimpanan
bahan lainnya ataupun penyimpanan alat dan
dipelihara dengan baik.
Ventilasi udara cukup baik dan bebas dari
kebocoran atau kemungkinan masuk air hujan.
Suhu gudang tidak melebihi 30 C.

Kelembabab udara sebaiknya diusahakan


serendah mungkin untuk mencegah terjadinya
penyerapan air
Masuknya sinar matahari langsung menyinari
simplisia harus dicegah.
Masuknya hewan, baik serangga maupun tikus
yang sering me-makan simplisia yang disimpan
harus dicegah

9. Pemeriksaan mutu
- Simplisia harus memenuhi persyaratan umum
edisi terakhir dari buku buku resmi yang
dikeluarkan oleh depkes .\
- Tersedia contoh sebagai simplisia
pembanding yang setiap periode
diperbaharui.
- Harus melalui pemeriksaan mutu fisis secara
tepat
- Pemeriksaan lengkap terdiri dari organoleptik,
makroskopik, mikroskopik, fisika,kimia, uji
mikrobiologi.

Você também pode gostar