Você está na página 1de 45

Trauma Toraks

dr. Stanley K. Olivier, Sp.B


Departemen Ilmu Bedah / SMF Bedah
RSU UKI / FK-UKI

Jakarta
2014

Anatomi dan Fisiologi


Tulang Dada :

12 pasang costae
Manubrium
Sendi sternoclavicula
Jugular notch Sternum
Sternal angel
Processus xiphoideus

Anatomi
Tekanan (-)

Permukaan luar tiap paru2, berdekatan dinding


toraks internal yang dibatasi oleh membran
serosapleura yang dibentuk oleh epitelium
squamosa
Permukaan luar tiap paru2 diselimuti oleh pleura
viseral, sdgkan bagian dinding internal permukaan
lateral mediastinum dan permukaan superior
diagfragma dibatasi oleh pleura parietal
Ruang antara lapisan membran serosa rongga
pleura

Anatomi

Bila cavum pleura


tekanan menjadi
positif : kolaps

Fisiologi Respirasi
Inspirasi : aktif otot-otot thorax
Elevasi costae
Penurunan diafragma
Tekanan intra pleural 15 cmH20

Expirasi : Pasif
Tergantung elastisitas dengan thorax
/ paru
Tekanan intra pleural 0 2 cmH20

Fungsi Paru :
Respirasi
Regulasi asam basa
Reservoir darah
Excresi
(uap air, hydrocarbon, ethanol)

Regulasi temperatur

Detoxifikasi
( hasil metabolisme
)

Sekresi
( histamine
thromboplastin )

Filter /
cleaning
( silikon, carbon,
cloth, dll )

Garis-garis topografi
pada dinding dada :
1.Garis mid sternalis
2.Garis sternalis
3.Garis para sternalis
4.Garis medioclavicularis
5.Garis axillaris
a. Garis axillaris anterior
b. Garis axillaris medius
c. Garis axillaris posterior

6. Garis scapularis
7. Garis mid spinalis

Trauma Toraks
Penyebab kematian pada trauma 25%
2/3 nya meninggal setelah tiba di RS.
Hanya sekitar 10% dari trauma tumpul
toraks & 1530 % trauma tembus thorax
memerlukan tindakan torakotomi.
Mekanisme & riwayat lengkap kecelakaan
harus diketahui & dipahami untuk
menetapkan diagnosis.
Manuver kontrol pernafasan dapat

Trauma thorax :

Langsung mengancam nyawa


(temukan pada primary survey !)
Potensial mengancam nyawa
(temukan pada secondary survey)

Patofisiologi
Hipoksia
....tidak adekuatnya pengangkutan O2 ke jaringan krn
Hipovolemia
(kehilangan
darah),
Pulmonal
ventilation/perfusion mismatch (seperti kontusio
paru ,hematom dan prolaps alveolus), dan perubahan
tekanan intra thoraks.

Hiperkarbia
....tidak adekuatnya ventilasi akibat perubahan tekanan
intra toraks atau penurunan tingkat kesadaran.

Asidosis
....hipoperfusi dari jaringan atau syok.

Trauma thorax yang


mengancam nyawa
(Primary Survey !)

1. Obstruksi airway
2. Open pneumotoraks
3. Tension pneumotoraks
4. Flail Chest + kontusio paru
5. Masif hematotoraks
6. Tamponade jantung

Open Pneumotoraks
Definisi :
....Gangguan pada dinding dada berupa
adanya hubungan langsung antara ruang
pleura dengan lingkungan luar

Gejala :
....Pasien akan mengeluh sesak , nyeri dada
dan batuk-batuk

Open Pneumotoraks
Udara masuk lewat
lubang
(( tahanan
tahanan lebih
lebih kecil
kecil ))

Gangguan
ventilasi

Open Pneumotoraks

Open Pneumotoraks
Pemeriksaan fisik :
I

: toraks mungkin lebih besar dari biasanya,


mungkin normal.
Pl : vokal fremitus yang berkurang pada sisi trauma
Pk : adanya hipersonor atau timpani pada sisi trauma
A : bising napas yang berkurang / menjauh pada sisi
trauma

Open Pneumotoraks

Tension Pneumotoraks

Definisi :

....Udara yang keluar dari paru, masuk ke


dalam rongga pleura dan tidak dapat
keluar lagi, sehingga tekanan pleura terus
meningkat.

Gejala :
....Pasien akan mengeluh nyeri dada, sesak,
distress pernafasan, takikardi, hipotensi,
deviasi trakea, hilangnya suara nafas satu
sisi dan distensi vena leher.

Tension Pneumotoraks

Tension Pneumotoraks
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi : toraks mungkin lebih besar dari
biasanya..
Palpasi : vokal fremitus yang berkurang pada sisi
trauma
Perkusi : hipersonor satu sisi
Auskultasi : bising napas yang berkurang/menjauh
pada sisi trauma

Tension Pneumotoraks

Pneumothorax
Pneumothorax
Insp
Ausk
Perk

: Ekspansi # simetris
: Bs. Nafas satu sisi
: Hipersonor satu sisi

Tension

Trakea terdorong
Vena leher distensi
Syok

Hematotoraks
Adanya darah dalam rongga pleura
Ringan / mild
: sampai 300 cc
Sedang / moderate : 300 800 cc
Berat / severe
: >> 800 cc

Klinis : sesak, gelisah


Therapi :
- ringan punksi
- sedang chest tube thoracostomi + WSD
- berat thorakotomi tutup sumber

Hematotoraks Massif
Definisi :
.... Pengumpulan darah dalam ruang potensial
antara pleura viseral dan parietal dengan cepat
Perdarahan 3 - 5 cc/kgBB/jam (selama 3 jam)
atau > 5 cc/kgBB/jam pada jam pertama.
.... Disebabkan oleh luka tembus yang merusak
pembuluh darah sistemik atau pembuluh darah
pada hilus paru. Dapat juga disebabkan oleh
trauma tumpul

Gejala :
....Penderita mengeluh nyeri dan sesak napas
disertai dengan tanda-tanda syok.

Hematotoraks Massif

Hematotoraks Massif
Pemeriksaan fisik :
Inspeksi : normal, atau gerakan napas dapat
tertinggal, dan pucat karena perdarahan.
Palpasi : vokal fremitus pada sisi yang terkena lebih
keras dari sisi yang sehat.
Perkusi : pekak, dengan batas seperti garis miring
atau mungkin tidak jelas.
Auskultasi : bunyi napas tidak terdengar atau
menghilang.

Hematotoraks Massif

Hematotoraks Massif

Tamponade Jantung

Tamponade Jantung
Definisi :
....Pericardium terisi darah dari jantung, baik pembuluh darah
besar maupun dari pembuluh darah perikard. Cairan pericard
sering hanya 15-20 cc, melalui pericardiosintesis akan
segera memperbaiki hemodinamik.

Diagnosis :
Trias Beck : peningkatan tekanan/distensi vena leher,
penurunan tekanan arteri/ nadi kecil dan cepat, dan suara
jantung yang menjauh.
Dispnue, kussmauls sign ( penurunan atau bahkan
menghilangnya distensi vena leher saat inspirasi )
Pulsus paradoksus ( menurunnya tekanan darah sistole > 10
mmHg saat inspirasi ).

TAMPONADE JANTUNG

Water Sealed Drainage


Pada trauma toraks Water Sealed Drainage (WSD),
dapat berarti :
Diagnostik
Terapi
Preventif
Indikasi pemasangan WSD :
Pengembangan paru
Drainase
Observasi

Chest tube thoracostomi

Water Sealed Drainage

Alat-alat pemasangan WSD :

Sarung tangan steril


Duk steril
Spuit 5 cc steril
Pisau bedah steril
Klem arteri lurus 15-17 cm steril
Needle holder dan jarum jahit kulit steril
Benang sutera steril untuk jahitan kulit 4 x 25 cm
Selang untuk drainage yang steril, untuk orang
dewasa minimal 8 mm dan anak-anak 6 mm

Teknik Pemasangan WSD


Penderita dalam posisi duduk/setengah
duduk.
Tempat pemasangan WSD di kanan pada sela
iga ke 5 , dan di kiri pada sela iga ke 5, di
garis aksilaris anterior atau kira-kira sama
dengan sela iga dari angulus inferior scapula.
Bila di dada bagian depan, di pilih sela iga
ke-2 di garis midklavikula kanan atau kiri.
Ditentukan kira-kira tebal dinding toraks.

Teknik Pemasangan WSD


Secara steril diberi tanda pada selang WSD
dari lubang terakhir selang WSD setebal
dinding toraks, misalnya dengan ikatan
benang.
Cuci tempat yang akan dipasang WSD dan
sekitarnya dengan cairan antiseptik.
Tutup dengan duk steril.
Daerah tempat masuk selang WSD dan
sekitarnya di anestesi setempat secara
infiltrasi dan blok.

Teknik Pemasangan WSD


Incisi subkutis dan otot dada di tengah sela
iga.
Irisan diteruskan secara tajam (tusukan)
menembus pleura.
Dengan klem arteri lurus, lubang diperlebar
secara tumpul.
Selang WSD di klem dengan klem arteri dan
di dorong masuk ke rongga pleura dengan
sedikit tekanan.
Fikasasi selang WSD sesuai dengan tanda tali
tadi.

Teknik Pemasangan WSD


Daerah luka dibersihkan dan diberi
salep steril agar kedap udara.
Selang WSD di sambung dengna botol
WSD steril.
Pada kasus-kasus tertentu dipasang
kontinu suction dengan tekanan -24
sampai -32 cm H2O

Cabut WSD bila tujuan


dari pemasangan WSD
tercapai

Terim
a
Kasih

Você também pode gostar