Você está na página 1de 15

OKIMIA RESPIRASI

Novi Safitri Nurdin


110 212 0037

Respirasi : pertukaran gas O2 dari atmosfer dengan CO2 sebagai


hasil samping metabolisme dalam tubuh
Tujuan respirasi :
1.Memperoleh O2 untuk metabolisme seluler (fosforilasi oksidatif
2.Mengeluarkan CO2 sebagai hasil samping metabolisme
3.Regulasi pH darah

Protein pengikat O2
1. Hemoglobin (Hb)
mengikat O2 dari paru
jaringan
2. Myoglobin (Mb)
mengikat O2 di otot
3. Cytochrome
mengikat O2 dalam
mitokondria dalam
transpor elektron

Faktor yang berpengaruh pada Afinitas Hb


Ketika Hb terikat dengan O2 disebut
Oxyhemoglobin Relaxed (R)
Jika Hb tidak mengikat O2 disebut
Deoxyhemoglobin Tense (T)
Jika Fe2+ teroksidasi menjadi Fe3+
maka Hb tidak dapat mengikat O2
Methemoglobin
CO dan NO mempunyai affinitas Fe2+
lebih tinggi dari dengan O2, sehingga
dapat menggantikan kedudukan O2
dalam Hb bersifat toksik

Ikatan Hb dengan CO
Ikatan Hb dengan CO
Carbon monoxida (CO) terikat secara kompetitif
pada situs pengikatan O2 dan CO2
Afinitas Hb terhadap CO = 200x lebih besar
dibandingkan dengan O2 sukar lepas irreversible
Afinitas heme (tanpa globin ) terhadap CO =
25.000 x O2
Jika ada CO maka Hb tidak dapat mengikat O2 dan
CO2
Batas toleransi tubuh sangat rendah ( 1% situs
pengikatan O2 ditempati CO)

Methemoglobin (MetHb)
Jika Fe2+ teroksidasi teroksidasi menjadi Fe3+,
maka Hb tidak dapat mengikat O2 maka harus
selalu direduksi menjadi Fe2+ dengan bantuan
enzim MetHb-Reductase
Penyebab terbentuknya MetHb:
1. Senyawa sulfonamida (-S(=O)2-NH2 , Obat
golongan Sulfa) Dapat mengoksidasi Fe2+ Fe3+
2. Kelainan herediter HbM (AA Histidin F8 diganti AA
Tyrosin)
3. Menurunnya aktivitas enzim metHb reduktase
yang berperan untuk mereduksi Fe3+ Fe2+

Ikatan Hb dengan CN (Sianida)


CN dapat terikat secara irrreversibel dengan Hb
Hb-CN
CN bersifat kompetitif dengan O2, sehingga Hb tidak
bisa mengikat O2
Dengan metHb, CN- akan membentuk CyanmetHb
(tidak dapat direduksi)
Pengikatan Hb dengan CN- dalam waktu singkat
mengganggu transport O2 ke sel
menghambat aktivitas Cytochrome Oksidase respirasi
oksidatif terganggu

Nilai normal
Laki laki = 14 18 gr/dl
Perempuan = 12 16 gr/dl
Bayi (0-4 minggu ) = 16 25 gr/dl
Anak ( 1 bulan 2 tahun) = 10 15 gr/dl
Anak ( 2 tahun 6 tahun) = 11 14 gr/dl
Anak ( 6 tahun 12 tahun) = 12 16 gr/dl

Penyangga (Buffer)
Empat penyangga utama tubuh yang
membantu memelihara pH agar tetap
konstan adalah:
Sistem penyangga bikarbonat/asam
bikarbonat (NaHCO3 dan H2CO3)
Sistem penyangga binatrium/
mononatrium fosfat (Na2HPO4 dan
NaH2PO4)
Sistem penyangga dlm eritrosit (HbO 2- dan
HHbO2)
Sistem penyangga protein (Pr- dan HPr)

Keseimbangan Asam-Basa
Agar reaksi kimia dapat berjalan lancar pH darah
harus dipertahankan dalam kisaran 7.35 -7.45
Untuk mempertahankan kisaran pH tersebut maka
berperan
- system buffer (beraksi dlm beberapa detik)
- respirasi (beraksi dlm 1-3 menit)
- ginjal (beraksi dlm jam sampai hari)
* Jika pH darah berada di bawah 7, 35 (acidemia)
acidosis
* Jika pH darah berada di atas 7, 45 (alkalidemia)
alkalosis

Gangguan Keseimbangan Asam Basa

Tubuh menggunakan 3 mekanisme


untuk mengendalikan keseimbangan
asam-basa darah:
1. Kelebihan asam akan dibuang oleh
ginjal, sebagian besar dalam bentuk
amonia.
2. Tubuh menggunakan penyangga pH
(buffer)
dalam
darah
sebagai
pelindung terhadap perubahan yang
terjadi secara tiba-tiba dalam pH
darah.
3. Pembuangan karbondioksida.

Sebab gangguan
keseimbangan
asam basa

Asidosis respiratorik
Asisdosis metabolik
Alkalosis respiratorik
Alkalosis metabolik

Daftar Pustaka

Hall E. Guyton & Hall Buku Saku Fisiologi Kedokteran:


Transport Oksigen dan Karbon Dioksida dalam Darah dan
Cairan Jaringan. 11thed. Jakarta: EGC;2007. P. 316-21.
2 Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganongs
Review of Medical Physiology: Gas Transport & pH dalam
Paru. 23rded. United States: Mc Graw Hill;2010. P. 60913.
3 Sherwood L. Human Physiology: The Respiratory
System. 7thed. Canada: Brooks/Cole; 2010. p.490-7.
4 Tortora GJ. Prinsiples of Anatomy and Physiology:
Transport Oksigen and Carbon Dioxide. 12thed. Vol.2.
United States: Wiley;2009. P. 900-5
5 Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia Kedokteran
Dasar: Struktur Protein. Jakarta: EGC;2000. P.86-7
1

TERIM
A
KASIH

Você também pode gostar