Você está na página 1de 39

Case report session

Struma
Akmal Irsyadi Iswan
1110313021
Preseptor : dr. Ismeldi Syarief, SpB (K)
onk

Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. A
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat : Malalak Selatan
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Suku : Minang
Agama : Islam
Status Kawin : Menikah
Masuk Rumah Sakit : 9 Juni 2015

Anamnesis
Keluhan utama : Benjolan pada leher
depan kanan yang semakin
membesar sejak 5 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


Benjolan pada leher depan kanan sejak 15 tahun
yang lalu, sebesar telur ayam, ukuranya menetap,
tidak nyeri dan tidak menyebabkan keluhan lain
sehingga pasien tidak pernah memeriksakannya.
Benjolan kemudian semakin membesar dalam 5
bulan terakhir menjadi sebesar telur angsa.
Nyeri pada benjolan tidak ada, perubahan warna
kulit pada benjolan tidak ada, benjolan tidak terasa
panas
Sesak nafas tidak ada, gangguan menelan tidak
ada, suara serak atau menghilang tidak ada

Benjolan di cervical, axila, supra clavicula,


inguinal (-)
Batuk lama tidak sembuh sembuh (-), nyeri
tulang, bengkak pada tulang (-)
Demam (-)
Menderita hipertensi sejak 25 tahun yang lalu
Rasa berdebar (+)
Berkeringat banyak (+)
Mudah lelah (+)

Penurunan berat badan (-)


Tanggan gemetaran (-)
Nafsu makan biasa
Konsumsi garam iodium (+)
Konsumsi lobak, singkong (+)
Tinggal didaerah ketinggian
BAB dan BAK tidak ada keluhan

Riwayat Penyakit dahulu :


Riwayat terpapar radiasi pada leher tidak
ada.
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit benjolan pada leher
Riwayat sosio-ekonomi
Tetanga dan orang sekitar rumah tidak ada
yang menderita penyakit benjolan pada
leher

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis cooporative
Keadaan sakit : sakit sedang

Tanda Vital
Tekanan Darah : 200/115 mmHg
Nadi : 93 x / menit
Pernafasan: 20 x / menit
Suhu tubuh : 36,5 C
Status Gizi
Tinggi Badan : 143 cm
Berat Badan : 63 kg
Status gizi : IMT = 30,8 (Obesitas)

Kepala : Konjungtiva tidak anemis, Sklera


tidak ikterik, pupil isokor, Reflek cahaya (+/+)
Eksoftalmus (-)
Leher: Lihat status lokalis
Thorak : Jantung : Iktus tidak terlihat, Teraba
(+), tidak ada bunyi tambahan
Paru : Pengembangan simetris, tidak ada
yang tertinggal, bunyi nafas Vesikuler, tidak
ada bunyi nafas tambahan
Abdomen: Distensi (-), bising usus (+)

Status lokalis
Regio colli anterior dekstra:
Inspeksi : tampak benjolan diregio coli anterior
dekstra ukuran sebesar telur angsa, warna kulit
sama dengan sekitarnya, massa ikut bergerak
saat menelan.
Palpasi: didapati tumor dengan ukuran 12 cm x 7
cm x 2 cm, konsistensi keras, permukaan rata
tidak bernodul, batas tegas, soliter, terfiksir pada
jaringan dibawahnya, tidak ada nyeri tekan, masa
ikut bergerak saat menelan, pembesaran KGB
cervical (-)
Auskultasi : Bruit (-)

Gambar

Pemeriksaan Penunjang
Sederhana
Indeks Wayne
Subjektif

Nilai

Objektif

Ada/Tidak

Sesak saat bekerja

+1

Tiroid teraba

Ada (+3)

Palpitasi

+2

Bruit tiroid

Tidak (-2)

Cepat Lelah

+2

Eksoftalmus

Tidak (0)

Suka Panas

Lid Retraksi

Tidak (0)

Suka Dingin

+5

Hiperkinesis

Tidak (-2)

Keringat Banyak

+3

Tremor Jari

Tidak (-2)

Gugup

Tangan panas

Tidak (-2)

Nafsu Makan Berkurang

Tangan basah

Tidak (-1)

Nafsu Makan Bertambah

Fibrilasi Atrium

Tidak (0)

BB Naik

Nadi <80x/i

BB Turun

Nadi 80-90 x/i


Nadi >90x/i

Skor = 10 (Eutiroid)

Ada (+3)

Diagnosa Kerja
Struma Non Toksik Suspek Ganas
DD/ Goiter Endemik

FNAB Struma Adenomatosa


DD/ Follicular Neoplasm
Darah rutin
Hemoglobin

Kadar

Rujukan

12.2 g/dL

P 13-16 g/dL
W 12-14 g/dL

Hematokrit

38.2 %

P 40-48 %
W 37 43 %

Leukosit

7900 /mm3

5000-10000/mm3

Trombosit

329000/mm3

150000-400000/mm3

LED

Hormon tiroid
Kadar

Rujukan

T3

1,55 nmol/L

0,6 1,52 ng/mL

Free T4

10,12 pmol/L

10,6-19,4 pmol/L

TSH

0,92 mIU/ml

0,270 4,70 uIU/mL

Kadar

Rujukan

Ureum

16,9 mg/dL

20-40 mg/dL

Kreatinin

0,8 mg/dL

0,5-1,5 mg/dL

Gula Darah Sewaktu

171 mg/dL

140-200 mg/dL

SGOT

19 u/L

0-26 u/L

SGPT

9 u/L

7-32 u/L

Coagulation time (CT)

430

Bleeding time (BT)

2 30

Diagnosis
Goiter non toksik suspek karsinoma
folikuler tiroid
DD/ Goiter non toksik suspek struma
adenomatosa

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi

Defenisi
Struma Struma disebut juga goiter
adalah suatu pembengkakan pada
leher oleh karena pembesaran
kelenjar tiroid

Klasifikasi
Fungsinya Toksik dan Non toksik
American Society for Study of Goiter
Struma Non Toxic Diffusa
Struma Non Toxic Nodusa
Stuma Toxic Diffusa
Struma Toxic Nodusa

Struma Toksik
Penyakit autoimun seperti graves disease
Tumor pada hipofise, sehingga terjadi
pelepasan TSH yang berlebihan
Tumor yang menghasilkan hCG berlebihan
Episode hipertiroid sepintas dari penyakit
inflamsi tiroid
Pemberian hormon tiroid yang berlebihan
Asupan iodin yang berlebihan

Struma Non Toksik


Defisiensi iodium (Goiter endemik),
Infeksi (Tiroiditis de Quervain, Tiroiditis
Granulomatosa),
Autoimun (Tiroiditis Hasimoto),
Adanya zat goitogenik dalam makanan, obat,
lingkungan
Dishormogenesis, yaitu gangguan kongenital
pada enzim enzim biosintesa hormon tiroid
Neoplasma

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Penunjang

Anamnesis
Penderita datang dengan keluhan adanya
benjolan pada leher depan bagian depan
Usia dan jenis kelamin: nodul tiroid timbul pd usia
< 20 tahun atau > 50 tahun dan jenis kelamin
laki-laki resiko malignancy tinggi (20-70%)
Riwayat terapi radiasi daerah leher & kepala pada
masa anak-anak (Timoma) risiko malignancy
Kecepatan tumbuh tumor. Nodul jinak
membesar lama (tahunan), nodul ganas
membesar dengan cepat (minggu/bulan)

Gangguan menelan, sesak nafas, suara serak &


nyeri (akibat penekanan/desakan dan/atau
infiltrasi tumor sebagai pertanda telah terjadi
invasi ke jaringan atau organ di sekitarnya)
Asal dan tempat tinggal (pegunungan/pantai)
Riwayat penyakit serupa pada keluarga (genetik),
masyarakat sekitar (endemik)
Asupani iodium
Konsumsi zat goitrogenik
Struma toksik : gejala tirotoksikosis
Struma non-toksik : normal atau gejala hipotiroid

Pemeriksaan Fisik
Melihat tanda tanda tirotoksikosis
Nadi, mata eksoftalmus, tremor
halus, tangan hangat dan basah

Tiroid ikut bergerak saat menelan, nilai pembesaran


tiroid
lokasi: lobus kanan, lobos kiri,
ukuran: dalam sentimeter, diameter panjang
jumlah nodul: satu (uninodosa) atau lebih dari satu
(multinodosa)
konsistensinya: kistik, lunak, kenyal, keras
nyeri: ada nyeri atau tidak pada saat dilakukan palpasi
mobilitas: ada atau tidak perlekatan terhadap trakea
pembesaran kelenjar getah bening di sekitar tiroid:
ada atau tidak

Konsistensi keras dan sukar digerakkan dicurigai ganas


Sebaliknya nodul dengan konsistensi lunak lebih sering
jinak.
Infiltrasi nodul ke jaringan sekitarnya merupakan
tanda keganasan
Nodul yang muncul tiba-tiba atau cepat membesar
perlu dicurgai ganas terutama yang tidak disertai
nyeri, Atau nodul lama yang tiba-tiba membesar
progresif.
Nodul dicurigai ganas bila disertai dengan pembesaran
kelenjar getah bening regional atau perubahan suara
menjadi serak.

Pemeriksaan Penunjang
Indeks wayne
Indeks new castle

Pemeriksaan T3, Free T4, dan TSH


USG
menentukan jumlah nodul
membedakan lesi padat dan kistik,
mengukur volume dari nodul tiroid
mengetahui lokasi dengan tepat benjolan
tiroid yang akan dilakukan biopsi terarah
pengamatan lanjut hasil pengobatan.

Scintigrafi
memanfaatkan metabolisme iodium
pada tiroid
menggambarkan aktifitas kelenjar tiroid
NaI peroral dan setelah 24 jam secara
fotografik ditentukan konsentrasi yodium
radioaktif
Nodul dingin
Nodul panas
Nodul hangat

FNAB Sitologi, melihat stuma jinak


atau ganas
Histopatologi Gold standard

Tatalaksana
Tergantung etiologi
Defisiensi Iodium Iodium peroral, dapat
menurunkan ukuran struma, operasi
Tiroiditis Hasimoto Keadaan hipotiroid,
pemberian hormon tiroid pengganti
Eutiroid, struma tdk hilang operasi
Hipertiroid penyebab membatasi
produksi hormon tiroid. Obat anti tiroid
(PTU), Radioablasi, Operasi

Obat anti tiroid


Yang digunakan saat ini adalah propiltiourasil (PTU)
dan metimasol/karbimasol
Indikasi :
Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan
remisi yang menetap, pada pasien muda dengan
struma ringan sampai sedang dengan tirotoksikosis.
Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase
sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada
pasien yang mendapat yodium aktif
Persiapan tiroidektomi
Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
Pasien dengan krisis tiroid

Radio ablasi
radioaktif memberikan radiasi dengan
dosis yang tinggi pada kelenjar tiroid
sehingga menghasilkan ablasi jaringan
Iodium radioaktif tersebut berkumpul
dalam kelenjar tiroid sehingga memperkecil
penyinaran terhadap jaringan tubuh lainnya
Iodium radioaktif diberikan dalam bentuk
kapsul atau cairan yang harus diminum di
rumah sakit pada kamar isolasi

Pembedahan
Modalitas utama Struma ganas, curiga ganas
Mengangkat tiroid ithmolobectomi, subtotal tiroidectomi, near total
tiroidectomi, total tiroidectomi
menghasilkan keadaan hipotiroidisme permanen
Indikasi pembedahan :
Neoplasma
Pasien yang tidak berespons terhadap obat antitiroid
Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat
antitiroid dosis besar
Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima
yodium radioaktif
Adenoma toksik atau struma multinodular toksik
Pada penyakit Graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
Struma Multinodular

Você também pode gostar