Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DEFINISI
suatu keadaan
Kematian
Gangguan
pertukaran udara
pernafasan
Organ tubuh
hipoksia hipoksik
Hipoksia disertai
hiperkapnea
ETIOLOGI
ALAMIAH
Penyakit sumbatan saluran nafas : laringitis difteri atau
menimbulkan gangguan pergerakan paru seperti
fibrosis paru.
MEKANIK
Suffocation, Hanging, Drowning, Pencekikan/jerat
emboli udara vena, emboli lemak, pneumotoraks
bilateral; sumbatan pada saluran napas
KERACUNAN
Barbiturat dan Narkotika
FISIOLOGI
1. Anoksia Anoksik (Anoxic anoxia)
Pada tipe ini O2 tidak dapat masuk ke dalam paruparu karena: - Tidak ada atau tidak cukup O2.
Bernafas dalam ruangan tertutup, kepala di
tutupi kantong plastik, udara yang kotor atau
busuk, udara lembab, bernafas dalam selokan
tetutup atau di pegunungan yang tinggi. Ini di
kenal dengan asfiksia murni atau sufokasi.
Hambatan mekanik dari luar maupun dari dalam
jalan nafas seperti pembekapan, gantung diri,
penjeratan, pencekikan, pemitingan atau
korpus alienum dalam tenggorokan. Ini di kenal
dengan asfiksia mekanik.
- Intraselular
- Di sini oksigen tidak dapat memasuki sel-sel tubuh karena
penurunan permeabilitas membran sel, misalnya pada
keracunan zat anastetik yang larut dalam lemak seperti
kloform, eter dan sebagainya
Metabolik
Di sini asfiksia terjadi karena hasil
metabolik yang mengganggu
pemakaian O2 oleh jaringan seperti
pada keadaan uremia.
Substrat
Dalam hal ini makanan tidak mencukupi
untuk metabolisme yang efisien,
misalnya pada keadaan hipoglikemia.
PATOLOGI
Kekurangan oksigen ditemukan di seluruh tubuh, tidak tergantung pada tipe dari
asfiksia. Sel-sel otak sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen.
PRIMER
(Akibat langsung
dari asfiksia)
SEKUND
ER
STADIUM ASFIKSIA
APNEU
KEJANG
DSYPN
EU
hemorrage
s)
Kongesti
dan
Oedema
Tetap
cairnya
darah
Sianosis
TANDA KHUSUS
Didapati sesuai dengan jenis asfiksia :
a. Pada pembekapan
kelainan terdapat disekitar lobang hidung dan mulut. Dapat
berupa luka memar atau lecet. Perhatikan bagian di
belakang bibir luka akibat penekanan pada gigi, begitu pula
di belakang kepala atau tengkuk akibat penekanan.
Biasanya korban anak-anak atau orang yang tidak berdaya.
Bila dilakukan dengan bahan halus, kadang-kadang sulit
mendapatkan tanda-tanda kekerasan.
b. Mati tergantung.
Kematian terjadi akibat tekanan di leher oleh pengaruh
berat badan sendiri. Kesannya leher sedikit memanjang,
dengan bekas jeratan di leher. Ada garis ludah di pinggir
salah satu sudut mulut. Bila korban cukup lama tergantung,
maka lebam mayat didapati di kedua kaki dan tangan.
Namun bila segera diturunkan, maka lebam mayat akan
didapati pada bagian terendah tubuh.
PEMERIKSAAN JENAZAH
Pada pemeriksaan luar jenazah dapat
ditemukan
1. Sianosis pada bibir, ujung-ujung jari dan kuku.
2. Pembendungan sistemik maupun pulmoner
dan dilatasi jantung kanan merupakan tanda
klasik pada kematian akibat asfiksia.
3. Warna lebam mayat merah-kebiruan gelap
dan terbentuk lebih cepat.
4. Terdapat busa halus pada hidung dan mulut
5. Gambaran pembendungan pada mata berupa
pelebaran pembuluh darah konjungtiva bulbi
dan palpebra yang terjadi pada fase 2
ASFIKSIA MEKANIK
Asfiksia mekanik adalah mati lemas yang
terjadi bila udara pernapasan terhalang
memasuki saluran pernapasan oleh
berbagai kekerasan (yang bersifat mekanik)
misalnya:
1. Penutupan lubang saluran nafas bagian
atas
2. Penekanan dinding saluran pernafasan
3. Penekanan dinding dada dari luar
4. Saluran nafas terisi air
ASFIKSIA MEKANIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PEMBEKAPAN/SMOTHERING (1)
GAGGING & CHOKING(1)
PENCEKIKAN (2)
PENJERATAN / STRANGULASI(2)
GANTUNG / HANGING(2)
TRAUMATIC ASFIKSIA(3)
TENGGELAM (4)
PEMBEKAPAN/SMOTHERING
DEFINISI
Penutupan lubang hidung dan mulut yang menghambat
pemasukan udara ke paru-paru
CARA KEMATIAN
Bunuh diri
Kecelakaan
Pembunuhan
Tanda Kekerasan
Bergantung jenis benda yang digunakan
Berupa luka lecet tekan/geser, goresan kuku, luka memar pada
ujung hidung,bibir,pipi dan dagu akibat perlawanan.
Luka memar/lecet pada bagian dalam bibir akibat bibir yang
terdorong dan menekan gigi,gusi dan lidah
Luka memar pada bagian tubuh belakang
Periksa kerokan kuku korban darah dan epitel pelaku
PENCEKIKAN/MANUAL
STRANGULATION
Definsi
Penekanan leher dengan tangan dd saluran
nafas atas tertekan penyempitan sal nafas
udara pernafasan tidak dapat lewat
LUKA LECET KECIL2 BENTUK BULAN SABIT DI
LEHER --- KUKU.
LUKA MEMAR KULIT/OTOT LEHER
PATAH TULANG LIDAH
PATAH TULANG RAWAN GONDOK
PERBENDUNGAN MUKA/KEPALA.
ASFIKSIA / VAGAL REFLEX.
PENJERATAN /STRANGULASI
JERAT--- JEJAS JERAT/SIM PUL
JEJAS = LUKA LECET TEKAN
1. MENDATAR ,SELURUH LEHER
2. DIBAWAH RAWAN GONDOK.
3. SIMPUL MATI.
JEJAS JERAT --- TALI PENJERAT
---KERAS, KECIL, KASAR ---JELAS
PENJERATAN (Cont.)
MATI GANTUNG
DEFINISI
suatu bentuk kematian akibat pencekikan dengan alat
jerat, di mana gaya yang bekerja pada leher berasal dari
hambatan gravitasi dari berat tubuh atau bagian tubuh
ETIOLOGI
Asfiksia, Kongesti vena, kombinasi asfiksia dan
kongesti vena, Iskemik otak, syok vagal,
fraktur/dislokasi cervikal 2-3
JENIS PENGGANTUNGAN
Total
Parsial
Tipikal/Atipikal
PEMERIKSAAN LUAR
1. Bekas jeratan
2. Kita dapat memastikan letak simpul dengan
menelusuri jejas jeratan
3. Leher bisa didapati sedikit memanjang karena lama
tergantung, bila segera diturunkan tanda memanjang
ini tidak ada. Muka pucat atau bisa sembab, bintik
perdarahan Tardieus spot tidak begitu jelas, lidah
terjulur dan kadang tergigit, tetesan saliva dipinggir
salah satu sudut mulut, sianose, kadang-kadang ada
tetesan urin, feses dan sperma.
4. Bila korban lama diturunkan dari gantungan, lebam
mayat didapati di kaki dan tangan bagian bawah.
Bila segera diturunkan, lebam mayat bisa di dapati di
bagian depan atau belakng tubuh sesuai dengan
letak tubuh sesudah diturunkan. Kadang penis
Pemeriksaan Dalam
1. Jaringan otot setentang jeratan didapati
hematom, saluran pernafasan congested,
demikian juga paru-paru dan organ dalam
lainnya. Terdapat Tardieus spot di permukaan
paru-paru, jantung dan otak. Darah berwarna
gelap dan encer
2. Patah tulang lidah (os hyoid) sering didapati,
sedangkan tulang rawan yang lain jarang
3. Didapati adanya robekan melintang berupa
garis berwarna merah (red line) pada tunika
intima dari arteri karotis interna.
TENGGELAM
Definisi
Kematian akibat mati lemas (asfiksia), karena masuknya
cairan ke dalam saluran pernapasan
Terbenamnya korban dalam air yang menyebabkan
kehilangan kesadaran dan mengancam jiwa
Suatu kematian karena gangguan pertukaran CO2
dengan O2 dalam paru akibat masuknya cairan ke dalam
saluran napas melalui hidup dan mulut
KLASIFIKASI Drowning
Wet drowning
Cairan masuk ke dalam
saluran pernapasan
setelah korban tenggelam
Dry drowning
Cairan tidak masuk ke
dalam saluran pernapasan
akibat spasme laring
Secondary drowning
Gejala beberapa hari
setelah korban tenggelam
dan korban meninggal
akibat komplikasi
Immersion syndrome
Tiba-tiba meninggal setelah
terendam air dingin akibat
refleks vagal
31
Mati
(dalam 5 menit)
anoksia otak
Hemolisis
Fibrilasi ventrikel
Hipotensi
Ion K+ plasma
Perubahan keseimbangan ion
K+ dan Ca++ dlm otot jantung
Mati
(dalam 8 9 menit)
Payah jantung
Edema pulmonal
Hemokonsentrasi
Hipovolemi
kadar Mg dalam darah
Sirkulasi Lambat
Cutis anserina
goose bumps
Cadaveric spasm
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Pemeriksaan
laboratorium
Hati/ otak/
sumsum tulang
Tes diatom
+ diatom =
tenggelam
Jaringan paru
Getah paru
Destruksi paru
+ diatom = 4-5/LPB atau 10-20 per satu sediaan
PEMERIKSAAN DIATOM
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Diatom
Diatom ganggang bersel satu dengan dinding terikat
silikat yang tahan panas dan asam kuat
Pemeriksaan dilakukan pada jaringan paru mayat segar. Bila
telah membusuk jaringan ginjal, otot skelet atau sumsum
tulang paha
42
Permukaan paru
di siram dengan
air bersih
Iris bagian
perifer, peras dan
ambil cairannya
Taruh di gelas
objek dan tutup
Lihat dibawah
mikroskop
43
Pemeriksaan Destruksi
(Digesti Asam)
Kegunaan : mencari ada tidaknya diatome dalam paru mayat.
Syarat : Paru harus masih dalam keadaan segar, yang diperiksa
bagian kanan perifer paru, jenis diatome harus sama dengan
diatome di perairan tersebut.
Ambil jaringan
perifer paru 100
gr, masukan ke
labu ukur
Tambahkan
asam sulfat
pekat sampai
terendam
Diamkan 12
jam, agar
jaringan hancur
Panaskan
dalam lemari
asam, teteskan
as. Nitrat pekat
Periksa di
bawah
mikroskop
Ambil endapan
dengan pipet,
teteskan pada
gelas objek
Centrifuge
cairan sampai
ada endapan
hitam
Sampai
terbentuk cairan
jernih, kemudian
dinginkan 44
45
Histopatologi
Pada pemeriksaan histopatologi dapat ditemukan
adanya bintik perdarahan di sekitar bronkioli yang
disebut Partoff spot.
Perbendunga
n pembuluh
darah
Alveoli
meregang
Sekat alveoli
menipis
Alveoli
robek
TERIMA KASIH