Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sukrisno Agoes
Estralita Trisnawati
Manfaat SAK-ETAP
Diharapkan dengan adanya SAK-ETAP maka perusahaan
kecil menengah mampu untuk:
menyusun laporan keuangannya sendiri
dapat diaudit oleh KAP dan mendapatkan opini audit
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya;
misalnya: untuk mendapatkan dana pinjaman dari bank
untuk mengembangkan usaha
Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK-IFRS
sehingga lebih mudah dalam implementasinya
Perusahaan kecil menengah tetap dapat memberikan
informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangannya
5
Penerapan ETAP
Pada
1 Januari 2011
apakah Entitas
memenuhi
syarat ETAP ?
Apakah Entitas
memilih
Yamenggunakan
SAK ETAP ?
Tidak
Tidak
Ya
Tidak diperkenankan
Entitas
menerapkan
PSAK secara
konsisten
Ya
Entitas
menerapkan
SAK ETAP
secara
konsisten
Apakah
Entitas tetap
memenuhi
syarat ETAP?
Tidak
Bab 1
PENDAHULUAN
Akuntansi
Definisi akuntansi
Siklus akuntansi
Laporan keuangan
Pajak
Definisi pajak
Jenis pajak
6. Pertimbangan sehat
7. Kelengkapan
8. Dapat
diperbandingkan
9. Tepat waktu
10. Keseimbangan antara
biaya dan waktu
8
Sumber: SAK-ETAP (2009:2-5)
Lap.Keu.
9
Sumber: SAK-ETAP (2009:14-18)
11
Sumber: SAK-ETAP (2009:26-27)
12
Sumber: SAK-ETAP (2009:26-27)
Neraca
13
Sumber: SAK-ETAP (2009:19-22)
14
Sumber: SAK-ETAP (2009:28-33)
Urutan
penyajian
Kebijakan
akuntansi
Dasar pengukuran
Kebijakan akuntansi lain yang relevan
Pertimbangan
15
AKUNTANSI PERPAJAKAN
Pendahuluan
Peranan akuntansi dalam sejarah perpajakan di
Indonesia
Akun akuntansi pajak
Pentingnya akuntansi pajak
16
Neraca
Utang Pajak
Laporan
Laba Rugi
Beban PPh
17
BAB 2
KAS dan SETARA KAS
Kas Kecil
Kas
Kas Besar
Tabungan / Deposito
Bank
18
Diskonto SBI
Jasa Giro
TABUNGAN
Pada tanggal 1 Januari 2012 PT Kaya mendapatkan
bunga tabungan sebesar Rp 1.000.000
Keterangan
1-Jan-2012 Bank
PPh Ps. 4 ayat (2)
Pendapatan Bunga
19
Debet
Kredit
800.000
200.000
-
1.000.000
BAB 3
INVESTASI pada EFEK TERTENTU
1. Ruang lingkup
2. Pengakuan dan pengukuran
3. Klasifikasi
4. Perubahan klasifikasi kelompok
5. Penurunan nilai
6. Penyajian pada Neraca dan laporan
arus kas
7. pengungkapan
20
21
Definisi
Penyajian
Aset lancar
atau
Aset tidak
lancar
Trading
Aset lancar
Availablefor-sale
(AFS)
Aset lancar
atau
Aset tidak
lancar
HTM
Trading
AFS
Tipe efek
Obligasi
Obligasi
&
Saham
Obligasi
&
Saham
Nilai wajar
harga pasar
Dilaporkan dalam
Neraca
komponen Ekuitas
Nilai wajar
harga pasar
Dilaporkan dalam
Laporan Laba Rugi
Efek ekuitas tidak dapat diklasifikasikan menjadi HTM karena efek ekuitas tidak memiliki tanggal jatuh tempo.
22
Laba/rugi
AFS HTM
23
yang
Laba/rugi
yang
belum belum
direalisasi
direalisasi
pada
tanggal
pada
tanggal
transfer akan meningkatkan /
transfer akan diakui
menurunkan Ekuitas
Trading AFS
atau
sebaliknya
HTM AFS
Dampak
perpindahan pada
akun Ekuitas
Dampak
perpindahan
pada Laba
Bersih
dalam pendapatan.
Sekuritas
ditransfer
sebesar nilai
wajar pada
tanggal transfer.
Tidak ada
Jenis SUN:
Surat Berharga Negara (Treasury Bill); tenor sampai dengan
12 bulan, pembayaran bunga secara diskonto (discounted
paper)
Obligasi Negara (Treasury Bonds); tenor di atas 12 bulan
24 dengan kupon atau pembayaran bunga secara diskonto (zero
PP 27 Tahun 2008
Penghasilan
dari
Diskonto
SPN
dikenakan PPh final,
dengan tarif :
20%
x Diskonto
SPN WP dn dan
BUT; dan
20%
x Diskonto
SPN atau tarif
sesuai P3B WP
luar negeri.
25
PP 16 Tahun 2009
Penghasilan dari Bunga Obligasi
dikenakan PPh final, dengan tarif
sebesar 15% dan 20% atas:
Bunga dari obligasi dengan kupon
Diskonto dari obligasi dengan kupon
Diskonto dari obligasi tanpa bunga
26
Orang Pribadi
Badan
PP 19 tahun 2009
PPh final = 10%
PPh 23
BAB 4
PIUTANG
Penjualan
27
Piutang Usaha
xxx
Pajak Keluaran
xxx
Penjualan
xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan
xxx
RETUR PENJUALAN
Jurnal yang dibuat atas retur penjualan yaitu :
Retur Penjualan
Pajak Keluaran
Piutang Usaha
Persediaan
28
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
BAB 5
PERSEDIAAN
30
Sumber: SAK-ETAP (2009:52-57)
PERSEDIAAN
SISTEM PENCATATAN
Periodik
Perpetual
SISTEM PENILAIAN
Perpajakan :
Perpetual PPh Pasal 10 ayat (6)
FIFO / Average PPh Pasal 10 ayat (8)
31
BAB 6
BIAYA DIBAYAR DI MUKA
Pencatatan secara akuntansi
Pendekatan Harta
32
Pendekatan Beban
Pendekatan Harta
Pada 1 Desember 2011 dibayar beban dibayar dimuka sebesar Rp 24.000.000 untuk masa
2 tahun
31-Des-2011
31-Des-2011
33
Kredit
24.000.000
-
24.000.000
Keterangan
Beban
Beban Dibayar di
Muka
Debet
Kredit
1.000.000
-
1.000.000
Ayat jurnal penutup untuk menutup perkiraan beban ke ikhtisar laba rugi :
Tanggal
Debet
Keterangan
Keterangan
Ikhtisar Laba Rugi
Beban
Debet
Kredit
1.000.000
-
1.000.000
Keterangan
Debet
Kredit
1-Jan-2012
Pendekatan Beban
Dibayar biaya dibayar dimuka sebesar Rp 24.000.000 untuk 2 tahun pada tanggal
1 Desember 2011.
Jurnal akuntansi komersial jika digunakan pendekatan beban :
Tanggal
1-Des-2011
Beban
Kas/Bank
Debet
Kredit
24.000.000
-
24.000.000
Keterangan
Keterangan
Beban Dibayar di Muka
Beban
Debet
Kredit
23.000.000
-
23.000.000
Ayat jurnal penutup untuk menutup perkiraan beban ke ikhtisar laba rugi :
Tanggal
31-Des-2011
Keterangan
Ikhtisar Laba Rugi
Beban
Debet
Kredit
1.000.000
-
1.000.000
34
Keterangan
Beban
Beban Dibayar di
Muka
Debet
Kredit
23.000.000
-
23.000.000
Sewa
Kendaraan Bermotor
PPh 23 2%
PT Andhika
(PKP)
PT Andhika
(non PKP)
36
Kas/Bank
10.000.000
PPh Ps.4 ayat (2) 1.000.000
Pajak Keluaran
Pendapatan Sewa
10.000.000
Kas/Bank
9.000.000
PPh Ps. 4 ayat (2) 1.000.000
Pendapatan Sewa
10.000.000
1.000.000
Kas/Bank
10.000.000
PPh Ps. 4 ayat (2)
1.000.000
Pajak Keluaran
1.000.000
Pendapatan Sewa
10.000.000
Kas/Bank
9.000.000
PPh Ps. 4 ayat (2)
1.000.000
Pendapatan Sewa
10.000.000
PT
Andhika
(PKP)
PT
Andhika
(non PKP)
37
Sewa ddm
10.000.000
Pajak Masukan
1.000.000
PPh Ps.4 ayat (2)
Kas/Bank
10.000.000
1.000.000
Sewa ddm
10.000.000
Pajak Masukan
1.000.000
PPh Ps.4 ayat (2)
Kas/Bank
10.000.000
1.000.000
Sewa ddm
Sewa ddm
10.000.000
PPh Ps. 4 ayat (2)
Kas/Bank
9.000.000
1.000.000
10.000.000
PPh Ps.4 ayat (2)
Kas/Bank
9.000.000
1.000.000
Tanggal
1-Apr-08
10-Mei-08
Debet
Kredit
60.000.000
6.000.000
-
900.000
65.100.000
900.000
-
900.000
Debet
Kredit
65.100.000
900.000
-
6.000.000
60.000.000
1-Apr-08
38
Keterangan
Keterangan
Kas/Bank
PPh 23 dibayar di muka
Pajak Keluaran
Pendapatan sewa
18-Okt-08
10-Nop-08
Hutang PPh 23
Kas/Bank
Debet
Kredit
100.000.000
10.000.000
-
4.500.000
105.500.000
4.500.000
-
4.500.000
Debet
Kredit
105.500.000
4.500.000
-
10.000.000
100.000.000
18-Okt-08
39
Keterangan
Keterangan
Kas/Bank
PPh 23 dibayar di muka
Pajak Keluaran
Pendapatan sewa
PPh 24
PPh 25
40
Pajak Masukan
PPh 22
Pemungut
Bank Devisa & Dirjen Bea
Cukai
Bendahara Pemerintah
Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA)
Industri semen, kertas,
baja, otomotif
Produsen dan importir yang
bergerak
dalam
bidang
bahan bakar minyak, gas dan
pelumas
Industri dan eksportir dalam
sektor
perhutanan,
perkebunan, pertanian, dan
perikanan
Badan
yang
melakukan
penjualan barang tergolong
sangat mewah
Bukan
Pemungut
Perwakilan NA
Organisasi
Internsl
41
membayar
Subjek Pajak
(yang dipotong)
WP dalam negeri
Orang Pribadi
Badan
BUT
Bukan objek
Objek
Transaksi Impor
Transaksi dengan Bendahara
Pemerintah & Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)
Transaksi
dengan
industri
kertas, semen, baja, otomotif
Transaksi
penjualan
bahan
bakar minyak, gas & pelumas
Transaksi
pembelian
dari
pedagang pengumpul dalam
sektor
perhutanan,
perkebunan,
pertanian
&
perikanan
Transaksi
barang
sangat
mewah
PAJAK PENGHASILAN 22
1. Transaksi impor barang
2. Transaksi dengan Bendahara Pemerintah dan Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA)
3. Transaksi dengan industri tertentu semen, kertas,
baja, dan otomotif
4. Transaksi dengan Pertamina atas penjualan bahan
bakar minyak, gas, dan pelumas
5. Transaksi dengan industri dan eksportir yang
bergerak dalam sektor perhutanan, perkebunan,
pertanian, dan perikanan dari pedagang pengumpul
42
TARIF PPh 22
No
43
Objek
Tarif
API = 2,5% x NI
Non = 7,5% x NI
Impor
b. Kertas
c. Baja
d. Otomotif
1,5% HP
0,25% HP
5% x HJ
44
SPBU
Non
Pertamina
SPBU
Pertamina
Premium/Solar/Premix/Super
TT
0,30% x HJ
0,25% x HJ
0,30% x HJ
0,30% x HJ
Oli/pelumas Pertamina
0,30% x HJ
0,30% x HJ
Objek
Penjualan oleh Pertamina :
45
pembayaran
(7-Mei-12)
46
Keterangan
Kas/Bank
PPh 22 dibayar di muka
Penjualan
PPN Pemungut
PPN Pemungut
Kas/Bank
Debet
Kredit
197.000.000
3.000.000
20.000.000
-
200.000.000
20.000.000
20.000.000
Persediaan semen
Pajak Masukan
PPh 22 dibayar di muka
Kas / Bank
Debet
Kredit
500.000.000
50.000.000
1.250.000
-
551.250.000
47
Keterangan
Keterangan
Kas / Bank
Pajak Keluaran
Hutang PPh 22
Penjualan
Debet
Kredit
551.250.000
-
50.000.000
1.250.000
500.000.000
48
Keterangan
Persediaan solar
PPh 22 dibayar di muka
Pajak Masukan
Kas / Bank
Debet
Kredit
100.000.000
300.000
10.000.000
-
110.300.000
Keterangan
Debet
Kredit
18-Okt-11
Kas/Bank
PPh 22 dibayar di muka
Pajak Keluaran
Penjualan hasil perkebunan
548.750.000
1.250.000
-
50.000.000
500.000.000
49
Keterangan
Pembelian hasil perkebunan
Pajak Masukan
Hutang PPh 22
Kas/Bank
Debet
Kredit
500.000.000
50.000.000
-
1. 250.000
548.750.000
Pemotong
Badan pemerintah
WP badan DN
WP OP yang ditunjuk
oleh DJP:
Akuntan, arsitek,
dokter, notaris/PPAT,
penilai, aktuaris,
pengacara,
konsultan
OP yang
menjalankan usaha
dengan
menyelenggarakan
pembukuan
BUT / perwakilan
perusahaan luar negeri
Bukan
Pemotong
Perwakilan
NA
Organisasi
Internasional
PPh 23
membayar
Subjek Pajak
(yang dipotong)
WP dalam negeri
Orang Pribadi
Badan
BUT
Bukan Objek
Objek
Dividen
Bunga
Royalti
Hadiah,
penghargaan, bonus
dan sejenisnya
Sewa
Imbalan jasa
Penghasilan yang
dibayar / terutang
kepada bank
Sewa dengan SGU hak
opsi
Dividen yang diterima
WP badan (PT,
koperasi, BUMN/D)
dengan kepemilikan
sahamnya > 25%
Bagian laba yang
diterima anggota
perseroan komanditer
SHU koperasi
Bunga atas penyaluran
pinjaman berbasis
syariah
TARIF PPh 23
Dividen
Bunga
Royalti
Hadiah & penghargaan
Sewa
Imbalan jasa
51
15%
2%
52
Kas/Bank
PPh 23 dibayar di muka
Pendapatan lain-lain
Debet
85.000.000
15.000.000
-
Kredit
100.000.000
53
Keterangan
Keterangan
Dividen
Hutang PPh 23
Kas/Bank
Debet
Kredit
100.000.000
-
15.000.000
85.000.000
Keterangan
Kas /Bank
PPh 23 dibayar di muka
Pajak Keluaran
Pendapatan royalti
Debet
Kredit
95.000.000
15.000.000
-
10.000.000
100.000.000
54
Keterangan
Beban royalti
Pajak Masukan
Hutang PPh 23
Kas/Bank
Debet
Kredit
100.000.000
10.000.000
-
15.000.000
95.000.000
10-Feb-12
55
Keterangan
Biaya hadiah
Pajak Masukan
Hutang PPh 23
Kas/Bank
Hutang PPh 23
Kas/Bank
Debet
Kredit
100.000.000
10.000.000
-
15.000.000
95.000.000
15.000.000
15.000.000
Keterangan
Debet
Kredit
6-Jan-12
Kas/Bank
PPh 23 dibayar di muka
Pajak Keluaran
Pendapatan lain-lain (hadiah)
95.000.000
15.000.000
-
10.000.000
100.000.000
Debet
Kredit
20.000.000
2.000.000
-
400.000
21.600.000
56
Keterangan
Keterangan
Kas/Bank
PPh 23 yang dibayar di muka
Pajak Keluaran
Pendapatan jasa
Debet
Kredit
21.600.000
400.000
-
2.000.000
20.000.000
PAJAK PENGHASILAN 25
SPT Tahunan PPh Badan Kurang Bayar Masa 12 bulan
PPh yang terutang untuk PT OPA berdasarkan SPT PPh tahun 2011 adalah Rp
50.000.000
Penghitungan angsuran PPh 25 :
PPh terutang
Dikurangi kredit pajak :
PPh yang dipungut oleh pihak lain (Pasal 22)
PPh yang dipotong oleh pihak lain (Pasal 23)
Kredit PPh luar negeri (Pasal 24)
Jumlah kredit pajak
PPh dibayar sendiri
Rp 50.000.000
Rp 10.000.000
Rp 7.500.000
Rp 17.500.000
------------------------- (+)
Rp 35.000.000
------------------------- (-)
Rp 15.000.000
Besarnya PPh 25 yang harus dibayar sendiri untuk tahun 2012 adalah Rp 1.250.000
Rp 15.000.000 x 1/12
Jurnal PT OPA pada saat pembayaran PPh 25 setiap bulannya adalah sebagai
berikut:
Keterangan
PPh 25 dibayar di muka
Kas/Bank
57
Debet
Kredit
1.250.000
-
1.250.000
BAB 7
INVESTASI pada ENTITAS ASOSIASI &
ANAK
65
Keterangan
Debet
Kredit
xxx
-
xxx
Kas/Bank
PPh 23 dibayar di muka
Pendapatan Dividen
xxx
xxx
-
xxx
Kas/Bank
PPh Ps. 4 ayat (2)
Rugi/Laba penjualan investasi saham
Investasi pada entitas asosiasi - PT..
xxx
xxx
xxx
-
xxx
xxx
Debet
Kredit
Pembelian
investasi
xxx
-
xxx
Pengakuan laba
xxx
-
xxx
Pembagian
dividen
Kas/Bank
PPh 23 dibayar di muka
Investasi pada entitas anak - PT..
xxx
xxx
-
xxx
Penjualan
saham
Kas/Bank
PPh Ps.4 ayat (2)
Rugi/Laba penjualan investasi saham
Investasi pada entitas anak - PT..
xxx
xxx
xxx
-
xxx
xxx
Debet
Kredit
xxx
-
xxx
Transaksi
Pembagian
dividen
66
Metode Ekuitas
Metode Ekuitas
67
BAB 9
ASET TETAP
Pembelian Dalam Negeri
Peroleh
an
Aset
Tetap
68
Pembelian Impor
Sewa
(leasing)
Akuntansi
Pajak
69
Tanggal
Keterangan
1-Jan-12
Kendaraan
Pajak Masukan
Kas/Bank
Debet
Kredit
200.000.000
20.000.000
220.000.000
70
Keterangan
Peralatan kantor
Pajak Masukan
PPh 22 dibayar dimuka
Kas/Bank
Debet
Kredit
150.000.000
15.000.000
3.750.000
-
168.750.000
Sewa (Leasing)
71
Sewa (Leasing)-lanjutan
PT Jocelyn membeli aset berupa mesin produksi dengan
cara leasing pada tanggal 11 Maret 2012 dimana
pembelian ini merupakan capital lease.
Periode leasing selama 4 tahun. Pada akhir masa leasing
ada opsi pembelian dengan harga Rp 2.000.000 tingkat
bunga implisit 10%. Pembayaran pertama dilakukan
pada tanggal 11 Maret 2012.
Jurnal yang dibuat PT Jocelyn selaku lessee :
Tanggal
72
Keterangan
11-Mar-12
11-Apr-12
Utang leasing
Biaya bunga leasing
Kas/Bank
Debet
Kredit
6.596.350
137.423,96
-
1.374.239,58
5.222.110,42
137.423,96
137.423,96
645.892,60
-
783.316,56
74
Tarif Penyusutan
Masa
Manfaat
Garis Lurus
Saldo Menurun
I. Bukan Bangunan
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun
25 %
12,5 %
6,25 %
5%
50 %
25 %
12,5 %
10 %
II. Bangunan
Permanen
Tidak Permanen
20 tahun
10 tahun
5%
10%
Laba / rugi atas penjualan mobil box baik secara akuntansi maupun perpajakan
Keterangan
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai buku
Harga Pasar
Laba penjualan aset
75
Akuntansi (Rp)
48.000.000
(12.000.000)
36.000.000
40.000.000
4.000.000
Perpajakan (Rp)
48.000.000
( 8.500.000)
39.500.000
40.000.000
500.000
Keterangan
Debet
Kas / Bank
Akumulasi penyusutan kendaraan
Kendaraan
PPN 16D
Laba penjualan kendaraan
44.000.000
12.000.000
-
Kredit
48.000.000
4.000.000
4.000.000
76
Akuntansi (Rp)
150.000.000
( 31.250.000)
118.750.000
100.000.000
18.750.000
230.000.000
100.000.000
130.000.000
Perpajakan (Rp)
150.000.000
( 31.250.000)
118.750.000
100.000.000
18.750.000
230.000.000
Keterangan
Debet
Kredit
230.000.000
23.000.000
31.250.000
18.750.000
-
150.000.000
10.000.000
143.000.000
80
Debet
Kredit
xxx
xxx
xxx
-
xxx
xxx
sebesar
perhitungan
akuntansi (NBA)
sebesar
perhitungan
pajak (NBF)
81
82
Rp
500.000.000
= Rp 600.000.000
= (Rp 90.000.000)
Rp 510.000.000
= Rp 100.000.000
= (Rp 31.250.000)
Rp
68.750.000
Rp 1.078.750.000
Rp 2.050.000.000
Rp
Rp
971.250.000
Keterangan
Debet
14-Feb-12 Tanah
Bangunan
Akumulasi penyusutan bangunan
Mesin
Akumulasi penyusutan mesin
Surplus Revaluasi aset
tetap
500.000.000
250.000.000
90.000.000
100.000.000
31.250.000
97.125.000
-
Kredit
971.250.000
97.125.000
85
86
160.000.000
13.780.000
3.445.000
-
177.225.000
Akuntansi (Rp)
Biaya perolehan
Akumulasi penyusutan
Nilai buku
Harga Pasar
(Rugi) Laba penjualan aset
Perpajakan (Rp)
160.000.000
(56.000.000)
104.000.000
100.000.000
(4.000.000)
160.000.000
( 73.333.333)
86.666.667
100.000.000
13.333.333
Keterangan
Debet
110.000.000
56.000.000
4.000.000
-
Kredit
160.000.000
10.000.000
BAB 10
ASET TIDAK BERWUJUD
88
Pajak
Amortisasi dapat dilakukan dengan 2 metode, yaitu:
1. metode garis lurus (straight line method)
2. metode saldo menurun (double declining method).
89
Kelompok Harta
tak Berwujud
Masa Manfaat
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun
Saldo Menurun
25%
12,5%
6,25%
5%
50%
25%
12,5%
10%
90
Keterangan
Debet
Kredit
200.000.000
20.000.000
-
40.000.000
180.000.000
01-Jan-12
Waralaba
Pajak Masukan
Hutang PPh 26
Kas/Bank
31-Des-12
Beban amortisasi
Waralaba
50.000.000
-
50.000.000
31-Des-13
Beban amortisasi
Waralaba
50.000.000
-
50.000.000
31-Des-14
Beban amortisasi
Waralaba
50.000.000
-
50.000.000
31-Des-15
Beban amortisasi
Waralaba
50.000.000
-
50.000.000
BAB 11
KEWAJIBAN
91
Utang Bank
Utang Usaha
Biaya yang Masih Harus Dibayar
Dividen
Utang Pajak
PPh 21
PPh 23
PPh 26
Bunga
Royalti
Hadiah
Sewa
Imbalan Jasa
Pajak Keluaran
Utang Dividen
Utang Wesel
Pendapatan Diterima di Muka
92
Utang Bank
SE-46/PJ.4/1995
Pada tahun 1998, PT Ako mendapat pinjaman dari pihak
ketiga dengan batas maksimum sebesar Rp 200.000.000
dan tingkat bunga pinjaman 20%.
Pada bulan Februari telah diambil sebesar Rp 125.000.000,
pada bulan Juni diambil lagi sebesar Rp 25.000.000 dan
sisanya (Rp 50.000.000) diambil pada bulan Agustus.
Disamping itu PT Ako mempunyai dana yang ditempatkan
dalam bentuk deposito dengan perincian sebagai berikut :
Jumlah Pinjaman
Jangka Waktu
Rata-rata Pinjaman
Januari
Februari s/d Mei
Juni s/d Juli
Agustus s/d Desember
0
Rp 125.000.000
Rp 150.000.000
Rp 200.000.000
1 bulan
4 bulan
2 bulan
5 bulan
0
Rp 500.000.000
Rp 300.000.000
Rp 1.000.000.000
Rp 1.800.000.000
Jumlah Deposito
Jangka
Waktu
Rata-rata
Deposito
Januari
Februari s/d Maret
April s/d Agustus
September s/d Desember
0
Rp 25.000.000
Rp 46.000.000
Rp 50.000.000
1 bulan
2 bulan
5 bulan
4 bulan
0
Rp 50.000.000
Rp 230.000.000
Rp 200.000.000
Rp 480.000.000
94
Jadi bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya 20% x (150.000.000 40.000.000) = Rp 22.000.000
UTANG USAHA
Pada tanggal 31 Januari 2009 perusahaan
melakukan
pembelian
barang
dagang
sebesar Rp 15.000.000 dan utang tersebut
dilunasi pada tanggal 28 Februari 2009.
Jurnal atas transaksi tersebut yaitu :
Tanggal
95
Keterangan
Debet
Kredit
31-Jan-09 Pembelian
Pajak Masukan
Utang Usaha
15.000.000
1.500.000
-
16.500.000
16.500.000
-
16.500.000
Penghitungan PPh 21
Penghasilan Bruto
Pegawai Tetap
Pensiunan
Uang Pensiun
& Tunjangan
Dikurangi:
Biaya jabatan, 5% dari
penghasilan
bruto
maks. Rp 6.000.000
/thn
atau
Rp
500.000 /bln
Iuran
yang
terkait
dengan
penghasilan
tetap
Dikurangi:
Biaya
pensiun,
5%
dari
penghasilan
bruto maks. Rp
2.400.000
/thn
atau
Rp
200.000 /bln
Penghasilan Neto
Tarif Pasal 17 ayat (1)
UU PPh
Pegawai tidak
tetap,
pemagang,
calon pegawai
Distributor &
Direct Selling,
Kegiatan
Sejenis
Honorarium
Honorarium
dikurangi
PTKP
PTKP Bulanan
URAIAN
SETAHUN
(Rp)
SEBULAN
(Rp)
WP
24.300.000.-
2.025.000,-
WP KAWIN
2.025.000.-
168.750,-
ISTERI BEKERJA
24.300.000.-
2.025.000,-
TANGGUNGAN
2.025.000.-
168.750,-
MAKS. TANGGUNGAN
97
K/3
TARIF PPh 21
Tarif bagi WP ber-NPWP
Tarif bagi WP tidak ber-NPWP
Tarif bagi WP tidak ber-NPWP
20% lebih tinggi dibandingkan dengan
tarif bagi WP ber-NPWP
98
(berNPWP)
(Tidak ber-NPWP)
5%
6%
(5% + 20%x 5%)
Di atas
Rp 50.000.000,- s.d. Rp
250.000.000
15%
18%
(15% + 20%x
15%)
Di atas
Rp 250.000.000,- s.d. Rp
500.000.000,-
25%
30%
(25% + 20%x
25%)
s.d. Rp 50.000.000,-
99
Tarif
18.000.000
1.000.000
230.000
-
Kredit
16.694.500
2.075.500
460.000
10
Debet
Debet
2.075.500
460.000
-
Kredit
2.535.500
dibayar
harian
lebih kecil sd
Rp 200.000
Penghasilan
bruto dikurangi
Rp 200.000
tidak dipotong
PPh 21
dipotong
PPh 21
Keterangan
Beban bunga
Utang PPh 23
Kas/Bank
Debet
Kredit
40.000.000
-
6.000.000
34.000.000
Debet
Kredit
34.000.000
6.000.000
-
40.000.000
10
Keterangan
Kas/Bank
PPh 23 Dibayar di muka
Kas/Bank
PT Winnie :
Tanggal
01-Mei-12
Kas/Bank
PPh 23 Dibayar di Muka
Pajak Keluaran
Pendapatan sewa
Debet
Kredit
64.800.000
1.200.000
-
6.000.000
60.000.000
Debet
Kredit
60.000.000
6.000.000
-
1.200.000
64.800.000
PT Pooh :
Tanggal
01-Mei-12
10
Keterangan
Keterangan
Sewa Dibayar di muka
Pajak Masukan
Utang PPh 23
Kas/Bank
PPh 26
Pada tanggal 18 Oktober 2011, PT Diestri membayar gaji
kepada karyawan asing Kwee Lie Siang sebesar Rp
100.000.000 dan PPh 26 dibayar oleh perusahaan.
Besarnya biaya yang dapat dibebankan oleh PT Diestri dapat
dihitung sebagai berikut :
Gaji yang diterima Rp 100.000.000
PPh 26 100/80 x Rp 100.000.000 = Rp 125.000.000.
Jurnal yang dicatat PT Diestri atas transaksi tersebut adalah :
Tanggal
18-Okt-11
Keterangan
Beban Gaji
Utang PPh 26
Kas/Bank
10
Debet
Kredit
25.000.000
-
25.000.000
100.000.000
25.000.000
-
25.000.000
PPN Keluaran
PT Vanno melakukan penyerahan BKP Rp 10.000.000 secara tunai pada tanggal
27 Juni 2012 yang sebelumnya telah melakukan pembelian BKP sebesar Rp
8.000.000 pada tanggal 9 Juni 2012.
Sistem pencatatan dengan menggunakan metode sistem periodik.
Pembukuan yang dilakukan oleh PT Vanno adalah :
Tanggal
Debet
Kredit
09-Jun-12
Pembelian
Pajak Masukan
Kas/Bank
8.000.000
800.000
-
8.800.000
27-Jun-12
Kas/Bank
Penjualan
Pajak Keluaran
11.000.000
-
10.000.000
1.000.000
Debet
Kredit
10
Keterangan
Keterangan
Pajak Keluaran
Pajak Masukan
PPN yang masih harus dibayar
PPN yang masih harus dibayar
Kas/Bank
1.000.000
200.000
-
800.000
200.000
200.000
UTANG DIVIDEN
Pada tanggal 22 Desember 2011 PT Christiani mengumumkan akan membayar dividen tunai
sebesar Rp 15.000.000 pada tanggal 6 Januari 2012 kepada PT Yolan, PT Christie, PT Aldo
dan PT Nada; dimana masing-masing penyertaannya10%, 24%, 30% dan 36%.
Tanggal
22-Des-11
22-Des-11
06-Jan-12
15.000.000
-
15.000.000
Keterangan
Utang Dividen
Utang PPh 23
Debet
Kredit
2.250.000
-
2.250.000
Keterangan
Utang Dividen
Kas/Bank
Debet
Kredit
12.750.000
-
12.750.000
11
Kredit
Dividen
Utang dividen
Debet
Keterangan
Keterangan
Utang PPh 23
Kas/Bank
Debet
Kredit
2.250.000
-
2.250.000
Keterangan
22-Des-11
Piutang Dividen
PPh 23 dibayar di muka
Penghasilan Dividen
06-Jan-12
Kas/Bank
Piutang Dividen
Debet
Kredit
1.275.000
225.000
-
1.500.000
1.275.000
-
1.275.000
11
Keterangan
Debet
Kredit
22-Des-11
Piutang Dividen
PPh 23 dibayar di muka
Investasi pada PT
Christiani
2.550.000
450.000
-
3.000.000
06-Jan-12
Kas/Bank
Piutang Dividen
2.550.000
-
2.550.000
UTANG WESEL
Pada tanggal 5 Mei 2007 PT Dolly meminjam uang dari bank
dengan menyerahkan promes dengan nominal Rp 8.000.000,
bunga diskonto 15% dan jangka waktu 12 bulan.
Keterangan
Bank
Wesel Bayar
31-Des-07
Biaya Bunga
Diskonto wesel bayar
Saldo Laba
Biaya bunga
Kredit
8.000.000
-
8.000.000
800.000
800.000
-
800.000
800.000
Debet
Kredit
8.000.000
-
8.000.000
11
Debet
Utang obligasi
Utang hipotik
11
UTANG OBLIGASI
Pada 1 Oktober 2011, PT Eka menerbitkan pinjaman 12% obligasi dengan
nilai nominal Rp 12.000.000. Pembayaran bunga setiap tanggal 1 April dan
1 Oktober, dengan jangka waktu 5 tahun.
Pada tanggal penerbitannya PT Aybert membeli obligasi tersebut dengan
harga Rp 10.000.000.
Berikut adalah jurnal yang dibuat PT Eka untuk mencatat transaksi
tersebut.
Tanggal
Keterangan
Debet
Kredit
01-Okt-11
Kas/Bank
Diskonto Obligasi
Utang PPh Ps. 4 ayat (2)
Utang Obligasi
10.300.000
2.000.000
-
300.000
12.000.000
11
Keterangan
Utang PPh Ps.4 ayat (2)
Kas/Bank
Debet
Kredit
300.000
-
300.000
Keterangan
Debet
Kredit
31-Des-11
Beban bunga
Utang PPh Ps. 4 ayat (2)
Utang bunga
360.000
-
54.000
306.000
11
5
Keterangan
Beban bunga
Diskonto obligasi
Debet
Kredit
100.000
-
100.000
BAB 12
EKUITAS
11
Keterangan
Kas/Bank
Saham biasa
Tambahan modal disetor
Debet
Kredit
12.000.000
-
10.000.000
2.000.000
11
Debet
11.928.000
72.000
-
Kredit
10.000.000
2.000.000
Tanggal
Keterangan
31-Des-11 Kas/Bank
Saham preferen
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Saham biasa
Utang PPh 23
11
Debet
Kredit
150.000
20.000.000
1.000.000
1.000.000
-
22.000.000
150.000
BAB 13
PENDAPATAN, PENGHASILAN &
PENJUALAN
11
PENGHASILAN
12
12
12
12
BAB 14
HARGA POKOK PENJUALAN &
BEBAN OPERASIONAL
Harga Pokok Penjualan Pasal 10 ayat (6)
12
8
13
13
BAB 15
REKONSILIASI (KOREKSI) FISKAL
Laba Akuntansi
SAK - ETAP
13
5
Vs
Laba Fiskal
Peraturan Pajak
Beda Waktu
13
13
13
Debet
Kredit
xxx
-
xxx
xxx
xxx
xxx
xxx
14
Debet
Kredit
xxx
-
xxx
PPh Badan
PPh Ps. 28A
PPh 22 dibayar dimuka
PPh 23 dibayar dimuka
PPh 24 dibayar dimuka
PPh 25 dibayar dimuka
14
Debet
Kredit
xxx
xxx
-
xxx
xxx
xxx
xxx
Xxx
14
3