JOURNAL READING

Skrining Audiometry dan Penafsirannya

Disusun Oleh:
Qashdina Sutrisni
Bagian/SMF ILMU PENYAKIT THT-KL
2016

PENDAHULUAN
Hampir 30 juta orang dewasa Amerika Gangguan
pendengaran

Prevalensi gangguan
pendengaran
berdasarkan Usia

Remaja dan dewasa

awal (8-19%)
51-65th (25%)
> 80th (>50%)

Audiometry
Prosedur sederhana yang dapat
dilakukan dan ditafsirkan oleh
profesional kesehatan yang terlatih

Dokter
Dokter

Mempertimbangkan ketika
pasien merasa kehilangan
pendengaran / menurunnya
interaksi percakapan

Pure Tone Audiometry

Pure Tone Audiometry
Mengevaluasi penurunan pendengaran menggunakan
Audiometri
Merupakan alat skrinning dan alat penelaah awal

500 4000
Hz

HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI INTERPRESTASI /

PENAFSIRAN AUDIOMETRY

Riwaya
t
pasien
TEMUA
N FISIK

Salah memberikan laporan test

Berpura-pura dengan gangguan
pendengaran
Riwayat pemaparan suara ledakan,
benturan sedang, gangguan stress
pasca trauma
Mengalami tinnitus

Saluran telinga sempit / rusak

Oklusi saluran penuh
Tidak adanya saluran telinga

GAMBAR 1. TELINGA KANAN, GANGGUAN TELINGA KONDUKTIF GAMBAR 1. TELINGA

KANAN, GANGGUAN TELINGA KONDUKTIFDATAR SEPANJANG FREKUENSI DIKARENAKAN
OKLUSI PADA SALURAN TELINGA YANG DISEBABKAN OLEH CERUMEN.

Gambar 2A dan 2B.telinga kanan. Konduksi tulang lebih baik dari konduksi
udara.Pasien yang rendah pada frekuensi tengah konduktif gangguan pendengaran
karena perforasi/berlubang membrane tympanic.

Gambar 3A dan 3B.Kedua belah, gangguan pendengaran sensorineural dan hidung

terinduksi.Ada perbedaan yang signifikan antara threshold udara dan
tulang.Asimetrisnya berada pada angka 3,000 Hz dan 4,000 Hz (dengan telinga kiri
lebih parah daripada telinga kanan) dikarenakan pasien ini adalah tentara yang

Gambar 4A dan 4B.gangguan pendengaran sensorineural telinga kiri disebabkan

karena vestibular schwannoma. Dengan adanya gangguan pendengaran
sensorineural, tidak ada perbedaan yang signifikan pada threshold antara konduksi
udara dan tulang.

DAFTAR PUSTAKA