Você está na página 1de 20

KARMA DAN PUNARBHAVA

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


JAKARTA
1

HUKUM KARMA DAN PUNARBHAVA

Kamma (Pali) atau Karma (Sansekerta) berarti


perbuatan. Hukum Karma berarti hukum perbuatan

Jenis Karma: Karma baik (Kusala Kamma) dan Karma


buruk (Akusala Kamma)

Syarat Karma adalah kehendak atau niat (cetana).


Berkenaan dengan hal ini Buddha menyatakan di dalam
Kitab suci Anguttara Nikaya III.415 yaitu: O... para Bhikkhu
kehendak untuk berbuat (cetana) itulah yang Aku namakan
kamma. Setelah timbul kehendak seseorang
berbuat dengan
pikiran, ucapan, atau jasmani

Prinsip Hukum Karma:

Sesuai dengan benih yang


yang akan dipetiknya.

ditabur, begitulah buah

Pembuat kebajikan akan mendapatkan kebajikan.


Pembuat kejahatan akan menerima kejahatan pula.
Taburkanlah bijibiji benih, dan engkau pulalah yang
akan memetik buahbuah daripadanya.
(Samyutta Nikaya I:227)

Prinsip Pertama:
Sebab = Akibat
Sesuai dengan benih yang ditabur, begitulah buah yang
akan dipetiknya

Prinsip Kedua :
Pembuat kebajikan akan menerima kebajikan dan
pembuat kejahatan akan menerima kejahatan pula

Prinsip Ketiga :

Taburkanlah biji-biji benih dan engkau pulalah yang


akan memetik buah-buah daripadanya.
Pembuat = Penerima

Pembagian Karma
1. Menurut jangka waktu dalam
memberikan hasil:
Karma yang berakibat pada kehidupan
sekarang ini (ditthadhamma vedaniya
kamma);
Karma yang berakibat pada kehidupan yang
akan datang (upajjavedaniya kamma );
Karma yang berakibat pada kehidupan yang
akan datang dan berikutnya
(aparaparavedaniya kamma)
Karma yang tidak memberikan hasil/akibat
(ahosi kamma)

Lanjutan
2. Menurut sifat kerja / fungsi
Karma

penghasil/syarat terlahirnya
makhluk-makhluk (janaka kamma)
Karma pendorong/pembantu
(upattambaka kamma)
Karma penekan (upapilaka kamma)
Karma pemotong (upaghataka
kamma)
6

Lanjutan
3. Menurut sifat hasil/kekuatan yang
dihasilkan
Karma yang berat akibatnya
(garuka kamma)
Karma sesaat sebelum ajal/meninggal
(Asanna Kamma)
Karma kebiasaan dan sebagai watak baru
(acina kamma)
karma yang ringan yang tidak begitu berat
dirasakan akibatnya dari perbuatan lampau
(katatta kamma )
7

Sepuluh Perbuatan Jahat:

1. Membunuh
2. Mencuri
3. Berzina
4. Berdusta
5. Memfitnah
6. Berkata kasar
7. Omong kosong
8. Keserakahan
9. Kemauan jahat/Kebencian
10. Pandangan salah
8

Sepuluh Perbuatan Baik:

1. Menghindari membunuh
2. Menghindari mencuri
3. Menghindari berzina
4. Menghindari berdusta
5. Menghindari bicara fitnah
6. Menghindari berkata kasar
7. Menghindari omong kosong
8. Menghindari keserakahan
9. Menghindari kemauan jahat
10. Menghindari pandangan salah
9

Sebab-Akibat:

Membunuh
: Pendek umur; berpisah
dengan yang dicintai;
hidup dalam
ketakutan,
terlahir di neraka
Mencuri : Miskin; tidak tercapai apa
yang diinginkan; menderita
kebangkrutan;
sering ditipu;
mengalami
kehancuran karena
bencana

10

lanjutan

BERZINA
:Banyak musuh, terlahir
sebagai banci, mempunyai kelainan jiwa,
diperkosa orang lain,
sering mendapat aib/malu,
gagal dalam
bercinta, sukar mendapat jodoh, tidak
berbahagia dalam hidup berumah tangga,
terpisahkan dari orang
yang dicintai

11

lanjutan

BERDUSTA:

Bicaranya tidak jelas,


giginya jelek dan
tidak
rata/rapi,
mulutnya berbau
busuk, sorot matanya tidak
wajar, perkataannya tidak
dipercaya, sering dihina
dll

12

Manfaat Mempelajari Hukum


Karma:
Kesabaran
Keyakinan
Kepercayaan

pada diri sendiri


Pengendalian diri
Kemampuan
13

PUNARBHAVA:
Punabhava

(Pali) atau Punarbhava


(Sansekerta)
berarti
kelahiran
kembali
atau
tumimbal
lahir.
Hukum
Punarbhava
berarti
hukum
Kebenaran yang mem-bahas
proses kelahiran kembali
14

Sebab-sebab kematian:

Habisnya kekuatan karma


Habisnya
masa
kehidupan
makhluk
Habisnya kekuatan karma dan
batas usia kehidupan
kematian terjadi karena adanya
karma pemotong
15

Macam Kelahiran:
melalui kandungan (Jalabuja
yoni):
2.
melalui telur (Andaja yoni;
3. melalui kelembaban (Sansedaja
yoni);
4. lahir secara spontan (Opapatika
yoni).

1.

16

Alasan Percaya adanya


Kelahiran Kembali (Tumimbal
Lahir):
Adanya
orang-orang
yang
mampu mengetahui kehidupan
lampaunya
Munculnya orang-orang yang luar
yang memiliki kepandaian luar
biasa
dll

17

Kesimpulan Ajaran Karma dan Tumimbal


Lahir

Masalah penderitaan, yang


menjadi tanggung jawab kita
sendiri;
Ketidaksamaan umat manusia;
Kehadiran para jenius/bayi ajaib;
Mengapa kembar identik yang
secara fisik sangat mirip tetapi
menunjukkan karakteristik,
mental, moral, emosi dan
intektual yang sangat berbeda;
Perbedaan anak-anak dari satu
keluarga, walaupun hukum
herediatas (keturunan) dapat
menerangkan tentang kesamaan;
Kemampuan luar biasa dari
orang-orang tertentu, yang
dimilikinya sejak kelahirannya;
Perbedaan moral dan intelektual
antara ortu dan anak-anaknya;

18

Mengapa bayi secara spontan


mengembangkan sifat-sifat
seperti serakah, marah dan
irihati;
Adanya perasaan suka dan tidak
suka pada pandangan pertama;
Dlm diri kita ada tumpukan
kotoran kejahatan dan simpanan
harta kebaikan.;
Luapan tidak terkendali dari
nafsu keinginan pada orangorang beradab dan kemungkinan
terjadinya perubahan mendadak
dari penjahat menjadi orang suci;
Bagaimana orang candala
dilahirkan dari orang tua yang
saleh dan anak yang saleh
dilahirkan dalam keluarga orang
candala;

Referensi:

Dhammika, Shravasti. 1996. Good Question Good Answers.


Diterjemahkan oleh Surja Handaka Vijjananda. Surabaya:
Yayasan Dhammadipa Arama
Mukti, Krishanda W. 2003. Wacana Buddha Dharma.
Jakarta: Yayasan Dharma Pembangunan
Narada. 1996. Sang Buddha dan Ajaran-AjaranNya II.
Jakarta: Yayasan Dhammadipa Arama
Sri Dhammananda. 2002. Keyakinan Umat Buddha. Pustaka
Karaniya.

KUIS:
1.
2.
3.
4.
5.

Jelaskan yang dimaksud dengan Hukum Karma dan


Kelahiran Kembali (Tumimbal Lahir)!
Jelaskan prinsip Hukum Karma dan apa manfaatnya
jika kita mempelajari hukum tersebut!!
Uraikan pembagian karma ditinjau dari agama
Buddha!
Jelaskan perbuatan jahat dan baik yang dilakukan
oleh pikiran, ucapan, dan badan-jasmani!
Mengapa Anda meyakini adanya Hukum Tumimbal
Lahir dan apa sesungguhnya yang dilahirkan
kembali!

Você também pode gostar