Você está na página 1de 17

Teori-teori

Pendidikan
Oleh :

Nadia Jafar Abdat

Faktor-faktor yang mempengaruhi


belajar menurut beberapa aliran :

Nativisme
Empirisme
Konvergensi

Teori Nativisme
Arthur Scopenhauer (1788 1880),
manusia dilahirkan dengan pembawaan
baik dan buruk. Pembawaan tersebut
berupa berbagai macam kecenderungan
seperti bakat, keturunan, minat, dll yang
merupakan penentu dari perkembangan
dan pertumbuhan manusia tanpa dapat
dipengaruhi oleh lingkungan luar seperti
pendidikan.

Teori Tabula Rasa


John Locke
Mengatakan bahwa manusia dilahirkan
dalam keadaan polos (seperti kertas
putih/blank
slate).
Kekuatan
dan
Kelemahan (kebaikkan dan keburukan)
yang terjadi akan terbentuk oleh
lingkungan.

Teori Konvergensi
William Stern (1871 1939)
Paham ini memadukan antara
kemampuan dasar dari dalam diri anak
didik (internal) dengan pengaruh
lingkungan dari luar (eksternal) . Paham
ini disebut juga paham interaksionisme
yang digambarkan sebagai berikut :

Kemampuan dasar/pembawaan

Program
pendidikan

proses ke arah tujuan

Hasil yg
Diharap
kan

interaksi

Lingkungan disengaja dan tidak disengaja


Analisis :
Tiga teori di atas meniadakan fungsi manusia sebagai makhluk
yang memiliki akal fikiran, kehendak serta kemampuan untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu

John Jaques Rousseau (1712 1778)


dalam teori Naturalisme :

Manusia dilahirkan dengan potensi kebaikan,


sehingga hal-hal yang buruk (baik ketidakdewasaan
maupun kelemahan) dapat diatasi dengan belajar. Dan
demikianlah dasar orang tua dan guru memberikan
pelajaran.
3 prinsip pandangan tentang proses belajar mengajar
sebagai berikut :

Anak didik belajar melalui pengalamannya sendiri ( alamiah)


Guru atau pendidik berada di luar proses belajar anak didik
secara langsung ;
Program pendidikan di sekolah harus disesuaikan dengan
minat dan bakat anak didik dengan menyediakan lingkungan
belajar yang berorientasi kepada pola belajar anak didik.

Pandangan Islam tentang empat


teori tersebut :
Manusia terlahir dengan membawa fitrahnya
masing-masing. Dan fitrah terbesar adalah
IMAN
Manusia terlahir memiliki akal yang dengannya
manusia dapat mengembangkan diri (bakat dan
kemampuannya)
Manusia memiliki kebebasan berkehendak,
yang dengannya dapat mengambil keputusan
Manusia hidup dalam bimbingan dan petunjuk
Allah SWT

Psiko-Behavioristik
Aliran psikologi yang menekankan pada
perubahan tingkah laku manusia
Aliran ini berkeyakinan bahwa tingkah laku
seseorang mudah berubah yang dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya
Manusia dilahirkan bukan ditentukan menurut
hukum deterministik (jabar), yang diprogram
seperti mesin, tetapi dilahirkan dalam keadaan
kosong atau netral.
Beberapa teori behavioristik :
Stimulus Response theory
Operant Conditioning
Classical Conditioning

Edward L. Thorndike (1874-1949)


Teori S-R Association
Manusia adalah mahluk biologis semata. Hidup
dalam dunia materialistik yang kuat dan tidak
terpisah dengan keberadaan akal dalam dirinya
Pembelajaran kemudian menjadi pembiasaan
(conditioning) atau penguatan (reinforcement)
Tiga hukum yang dikemukakan ; law of effect
(hukum akibat), law of readiness (hukum
kesiapsiagaan), law of exercise (hukum latihan)

B.F. Skinner (1904)


dalam teori operant conditioning
Manusia mempunyai kebebasan untuk
memutuskan sesuatu
Manusia mempunyai harkat/martabat,
pikiran, perasaan, karakter/sifat dapat
ditelusuri dari teori perilaku.
Skinner lebih mengutamakan kebebasan
individu dan kebebasan berpikir, yang
lebih meninjau dari dimensi biologis,
artinya lebih mementingkan kerja pikiran
(biologi, otak dan sistem syaraf).

Ivan Pavlov (1849-1936)


Classical Conditioning
Teori yang menciptakan refleks baru dengan cara
mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks
tersebut
belajar adalah perubahan yang ditandai dengan
adanya hubungan antara stimulus dan respon
kesimpulan dari eksperimennya adalah bahwa
apabila stimulus yang diciptakan selalu disertai
dengan stimulus penguat, maka cepat atau lambat
akan menimbulkan respon atau perubahan yang kita
kehendaki

Carl Rogers
(Humanisme theory)
Teori ini menekankan kekuatan dan keistimewaan
manusia, yaitu kemampuan berfikir, berimajinasi,
bertanggungjawab, beretika dan estetika, dll
Pembelajaran ini lebih ditekankan kepada grup/kelas
bukan berorientasi pada kebebasan pribadi,
artinya dengan membuat iklim belajar yang bebas
sehingga para pelajar termotivasi.
Rogers lebih mementingkan aspek non biologis,
lebih mementingkan eksplorasi pikiran dan
perhatian pelajar.

Cognitive Theory
1.

2.

3.
4.

Merupakan himpunan disiplin yang terdiri atas :


psikologi kognitif, ilmu-ilmu komputer, linguistik,
intelegensi buatan, matematika, epistemologi dan
psikologi syaraf (neuropsychology)
Menekankan arti penting proses internal, mental
manusa. Tingkah laku manusia yang tampak tidak
dapat diukur tanpa melibatkan proses mental seperti :
motivasi, kesenjangan, keyakinan, dll
Belajar adalah proses mental yang diatur oleh otaknya
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku jasmaniah
Menurut Piaget bahwa anak memiliki kebutuhan yang
melekat dalam dirinya sendiri untuk belajar

Pandangan Psikologi Islam


1. Psiko-Behavioristik
dalam
berbagai
eksperimennya meniadakan dimensi
terpenting dalam psikologi yaitu JIWA.
Teori ini menelaah gejala-gejala kejiwaan
manusia yang tidak berjiwa sehingga
menghilangkan nilai-nilai spiritual.
2. Aliran Humanisme menggantungkan
struktur teorinya pada kekuatan manusia
sehingga selangkah lagi menjadi ateisme
(manusia berperan sebagai Tuhan Play
God)

Citra dan Fitrah Manusia


1.
2.
3.

Fitrah berarti SUCI


Fitrah berarti potensi ber-ISLAM
Fitrah berarti mengakui ke-esaan Allah
(TAUHID)
4. Fitrah berarti kondisi selamat (ASSALAMAH)
5. Fitrah berarti perasaan yang tulus (IKHLAS)
6. Fitrah berarti kesanggupan menerima kebenaran
7. Fitrah berarti potensi melaksanakan ibadah
8. Fitrah berarti ketetapan asal hidup manusia
9. Fitrah berarti watak asal manusia
10. Fitrah adalah sifat-sifat Allah yang ditiupkan
kepada ruh manusia sebelum dilahirkan


Terima kasih

Você também pode gostar