Você está na página 1de 21

ASTHMA BRONCHIALE

FIASHRIEL LUNDY

Astma Bronchiale

Mrpkn penyakit yg ditandai dgn adanya


respon yg berlebihan dari trakea dan
bronkus thd berbagai macam
rangsangan penyempitan sal.nafas yg
tersebar diseluruh paru & derajatnya dpt
berubah scr spontan atau stlh dpt
pengobatan

Sistem pernafasan

patofisiologi

Kontak alergen akan mensensibilisasi limfosit B


shg menjd sel plasma.jika berlangsung terusmenerus akan membentuk antibodi (Ig E) yg
akan difiksasi oleh sel mast yg melapisi dinding
dlm sal.trakeobroncheal.
Pengikatan alergen & Ig E sel mast
mengeluarkan mediator (histamin)
Histamin ->efek segera :konstriksi
broncheolus,hipersekresi & edema pd dinding
broncheolus penyempitan sesak

Berdasarkan etiologinya,asma diklpk-kan


jadi 2 jenis :
asma ekstrinsik (atopi) ditandai dg reaksi
alergik thd pencetus2 spesifik : debu,bulu
binatang dll
asma instrinsik (non atopi) ditandai dgn
mekanisme non alergik yg bereaksi thd
opencetus yg tdk spesifik mis : aktifitas fisik
yg berlebih,stress emosi dll.

Manifestasi klinik:
Wheezing
Batuk produktif,sering pd mlm hr
Nafas atau dada spt tertekan
(gejala bersifat paroksismal/membaik pd
siang hr & memburuk pd mlm hr)

Serangan asma mendadak scr klinis dibagi


3 stadium :

Stadium 1 :
batuk2 berkala & kering.batuk ini terjadi krn
iritasi mukosa & sekret yg kental dan
mengumpul.pd stadium ini erjd pembengkakan
bronchus.
Stadium 2 :
batuk disertai mukus,klien merasa sesak
nafas,berusaha u/nafas dlm,ekspirasi
memanjang diikuti bunyi wheezing).

Klien lbh suka duduk, k tampak


pucat,gelisah & sianosis.
Stadium 3 :
Hampir tdk terdengar suara nafas krn
aliran udara kecil,tdk ada batuk,nafas
dangkal & tdk teratur,irama pernafasan
tinggi krn asfiksia

Diagnosis asma :

Anamnesa : riwayat perjalanan penyakit,faktor2


yg berpengaruh thd asma,riwayat adanya alergi
serta gejala klinis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan lab:darah(Ig E total, Ig E
spesifik,eosinofil)sputum
Tes fungsi paru dgn spirometri/peak flow meter
u/ menentukan obstruksi jln nafas.

Penatalaksanaan :

Non farmakologi :

Penyuluhan ditujukan pd peningkatan


penget shg menghindari faktor pencetus
Hindari faktor pencetus
Fisioterapimempermudah keluarnya sekret

Farmakologi :
Agonis betaefek
bronchodilatasi(terbutalin,salbutamol)
Metil xantin
gol ini adlh aminophilin & teopilin.
dewasa 125-200 mg empat X/hr
Kortikosteroidanti inflamasi

Pengobatan selama serangan :


Infus RL:D5= 3:1
O2 4 lt / mnt
Agonis B (salbutamol atau terbutalin
0,25/6jam iv) atau inhalasi nebulasi
Aminophilin bolus 5mg/kg bb diberikan
pelan2 selama 20 mnt lanjutkan drip
RL/D5 mentenence (20tts/mnt)dgn dosis
20 mg/kg bb/24 jam
Dexametason 10-20 mg/6jam iv (bila tada
respon segera)

Asuhan Keperawatan

Kaji identitas klien (nama,umur&jenis kelamin,


pekerjaan,alamat)
Status perkawinan,g3 emosional dlm klgdpt
mengetahui kemungkinan faktor pencetus
Riwayat penyakit sekarang:
biasanya dtg dgn keluhan utama sesak hebat
diikuti gejala lain : wheezing,penggunaan otot
bantu pernafasan,kelelahan,g3 kesadaran,
sianosi.perlu dikaji jg kondisi awal terjadinya
serangan.

Riwayat Penyakit dahulu :


penyakit yg pernah diderita dulu:ispa,sakit
tenggorokan,sinusitis,tonsilitis,riwayat serangan
asma,frekwensi,waktu,alergen2 yg dicurigai sbg
pencetus & riwayat pengobatan yg dilakukan u/
meringankan gejala asma.
Riwayat Kesehatan Keluarga
perlu dikaji riwayat penyakit asma pd klg atau
penyakit alergi lain pd anggota klg.
hipersensitifitas pd peny.asma ditentukan o/
genetik & lingk.

Pola Fungsi Kesehatan :


Nutrisi : status nutrisi(juml,frek,kesulitan2
dlm memenuhi keb.)k/ sesak resiko
nutrisi <<
Pola eliminasi :
BAB,BAK(warna,bentuk,konsentrasi,frek,
kesulitan2)
Pola Tidur & istirahat : lama tdr & istirahat
(serta sebrp besar kelelahan yg dialami)

Pemeriksaan Fisik :
k/u :kaji tingkat
kesadaran,kelemahan,TTV,penggunaan
otot bantu pernafasan,sianosis,batuk &
posisi istirahat k
Integumen: kaji adanya permukaan kasar
pd kulit;kering;mengelupas;pruritus;
urtikaria;dermatitis.

Kepala:riwayat trauma,keluhan
pusing,sakit kpl,hilangnya kesadaran
Mata : konjuctiva,ketajaman,cowong
Hidung: pernaf cuping hidung,rinitis
alergika fungsi olfactori.
Mulut & laring: perub.suara,gangguan
menelan,sakit pd tenggorokan
Leher : pembesaran tiroid & penggunaan
otot bantu pernaf.

THORAX
Insp:

bentuk/postur,retraksi otot2
interkost,kesimetrisan,irama & frek pernaf.
Palpasi : ekspansi paru,taktil fremitus
Perkusi: pd perkusi didptkan suara N s.d
hipersonor
Auskults: suara nafas(wheezing,ronchi)

Kardio: pembesaran jantung,BJ


Abdomen: B.U,konstipaasi
Extremitas: kaji adanya oedema
Px.penunjang :
px.spinometri peningkt FEV/FVC > 20 %
diagnosis astma
Px.Test kulitmenunjukkan adanya
antibodi Ig E hipersensitif yh spesifik dlm
tbh

Lab: BGA,sputum,eosinofil,lekosit,sgptsgot
Radiologi: u/ menyingkirkan adanya
proses patologi paru: atelektasis

Diagnosa kep:
Ketidakefektifan bersihan jln nafas b/d
sekresi mukus &bronkospasme
Kerusakan pertukaran gas b.d retensi
CO2,peningkatan sekresi,
Resiko gangguan pemenuhan nutrisi << b.
dispnea,ansietas
Resiko infeksi b.d retensi sekresi,batuk tdk
efektif

Você também pode gostar