Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. ANAMNESIS
Labs: Urinalysis
+ leukocyte esterase
+ nitrites
More likely gram-negative rods
+ WBCs
+ RBCs
Culture in UTI
Positive Urine Culture = >105 CFU/mL
Most common pathogen for cystitis,
prostatitis, pyelonephritis:
Escherichia coli
Staphylococcus saprophyticus
Proteus mirabilis
Klebsiella
Enterococcus
Pencitraan
- Foto polos abdomen: + kekaburan /
hilangnya garis psoas -> abses
perirenal / ginjal
+ batu radio opak / distribusi gas yang
abnormal pd pielonefritis
- IVP (intra venous pyelography)
Px rutin u/ mengevaluasi pasien yang
menderita ISK complicated
- Volding sistouretrograf
u/ melihat adanya refluks vesiko ureter,
neurogenik bladder/ divertikulum uretra
TERAPI
Nonfarmako
- Asupan cairan yang banyaak (8-10
gelas/hr)
- Pengganti kateter yang teratur pada
pasien yang menggunakannya
- Pencegahan rekurensi ISK: menjaga
kebersihan dan higine daerah uretra
dan sekitarnya
ISK Atas
- co/ pielonerfritis akut -> rawat inap
u/ memelihara status hidrasi dan
terapi antibiotik parenteral min 48
jam
- the infection disease society of
america menganjurkan satu dai tiga
alternative terapi antibiotik IV sbg
terapi awal 48 72 jam sblm adanya
hasil kepekaan biakan y/
Flurokuinolon, amiglikosida,
sefalosporin
ISK Bawah
Prinsip: meningkatkan intake cairan,
pemberian antibiotik, simptomatik /
berikan alkalinisasi urin dengan
natrium bikarbonat 16-20 gr/hr
co/ pada sistisis akut gunakan
penisilin g
Sistisis kronik: sulfonamid
(menghambat metabolisme mikroba)
MONITORING
Analisis urin meliputi adanya mikroba
9jumlah koloni/ml) jml leukosit,
adanya leukosit esterase dan nitrit
Kultur urin tetap dilakukan 2 mgg
setalah terapi selesai u/ menecegah
kekambuhan
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Baik
DASAR UROLOGI
IPD
FARMAKOLOGI UI
HARISON