Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Sebagaimana
halnya
konsep
agama
memiliki dua makna yaitu statik dan
dinamik, dimana makna statik agama
dipandang sebagai suatu sistem sosial yang
mengatur kehidupan para pemeluk agama
tersebut.
Sedangkan
makna
dinamik
pengalaman keagamaan tidak selalu terkait
secara formal, konsep dinamis ini disebut
juga
dengan
istilah
reguilitas
atau
spritualitas.
1. Saling
Agama dan kesehatan berpotensi untuk
Berlawanan
mengalami
perbedaan
dimana,
pada
pandangan agama tertentu cara pengobatan
yang dilakukan oleh pihak medis melanggar
hukum
agama,
minsyalnya
islam
beranggapan bahwa terapi dengan urine
merupakan seuatu yang najis tapi dalam
dunia medis itu tidak apa-apa.
2. SALING MENDUKUNG
3. SALING MELENGKAPI
Sumber Moral
Sumber Keilmuan
Amal agama sebagai amal
kesehatan
Sumber Moral
Agama memiliki fungsi yang strategis
untuk menjadi sumber kekuatan moral baik
bagi pasien dalam proses penyembuhan
maupun tenaga kesehatan. Bagi orang
beragama, mereka memegang keyakinan
bahwa perlakuan Tuhan sesuai dengan
persangkaan manusia kepada-Nya.
Sumber Keilmuan
Sejalan dengan agama sebagai sumber
moral, agam pun dapat berperan sebagai
sumber keilmuan bagi bidang kesehatan.
LANJUTAN......
a.
b.
LANJUTAN ......
Untuk sekedar contoh, bahwa masyarakat kita sangat
rendah dalam motivasi kesehatanyya, yaitu 1. Budaya
merokok 2. Buang sampah sembarangan 3. Narkoba 4.
Makan makanan sembarangan. Contoh-contoh tersebut
merupakan bagian kecil dari rendahnya budaya hidup
sehat atau perilaku sehat dari masyarakat kita.
Ketiga, hal yang paling mengerikan dari kedua hal
tersebut, yaitu hilangnya rasa tanggung jawab
seorang pedagang terhadap konsumen. Indonesia
sudah memiliki UU perlindungan konsumen, UU
pangan, namun ternyata para penjual tersebut belum
memiliki kesadaran dan kemauan untuk menunjukan
itikad baiknya dalam melindungi konsumen.
LANJUTAN....
Ke empat, tingginya ego-kapitalisme masyarakat yang tidak
diiringi rasa keadilan dan tanggung jawab sosial.
Publik menyadari dan mengakui bahwa kondisi moratmaritnya ekonomi negara ini begitu sangat mendalam dan
sangat perih dirasakan. Semua pihak dan khususnya
masyarakat lapisan bawah sangat merasakan penderitaan
ini. Meskipun demikian, akankah kondisi seperti ini
dilengkapi pula dengan ego-kapitalisme kita yang
melupakan tanggung jawab sosial? Akankah kita bernafsu
untuk mendapatkan kekayaan dan keuntungan sebesar
mungkin dengan membiarkan konsumen mendapatkan
penderitaan? Akankah kita tertawa diatas penderitaan
orang lain?
Kalangan BPOM, penegak hukum, atau pemerintah, perlu
menunjukka sikap tegas dan kerja kerasnya dalam
merapikan kembali bisnis masyrakat, baik yang berskala
home-industry maupun skala kecil-menengah. Tindakan ini
penting khususnya untuk melakukan pengawasan