Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pendahuluan
Kanker pada anak-anak
Flotre M, Balis FM, dkk (2002)
~ 30-40 th yl berarti kematian
~ saat ini harapan sembuh ada
~ 5-year survival rate 70-75%
Shanholtz C (2001), Kar M (2001)
Resiko kegawatdaruratan
~ efek lokal tumor
~ metastase
~ efek terapi
2
Tujuan
Membahas sindrom lisis tumor terutama
patofisiologi dan penanganannya
Sejarah
1870 Salkowski F:
1943 Merrill:
Sindrom
10
Faktor Resiko
Rhodes V dan Manzullo E (1997)
Keganasan yg tumbuh cepat
Tumor besar
LDH tinggi
Asam urat urine
Hipovolemia
pH urine
11
Jones DP (1995)
Hiperurisemia dan hiperfosfatemia
resiko GGA
GGA
korelasi (-) dg kadar metabolit purin
dan kristal xhantin padaurine
12
2
2
1
1
1
Patofisiologi
Jones DP (1995), Krishnan K (2001), Sarnaik AP (2001)
kemoterapi
hiperfosfatemia
PO4-K+
purin
Hipokalsemia
Endapan Ca fosfat
hiperkalemia
asam urat
Kristalisasi
GGA
Xhantin oksidase
15
16
Manifestasi Klinis
Flotre M, Krishnan K, Sarnaik AP
Keluhan dan gejala tidak khas
Perwujudan kelainan metabolik yg mendasari
Krishnan K, Sarnaik AP, Garth D
Hiperkalemia
Klinis tidak spesifik, bisa asimptomatis
Lemah, palpitasi, parestesia, paralisis
Aritmia, bradikardia, ekstra sistole
Kelemahan otot, refleks tendon
Paralisis otot, hipoventilasi
17
fungsi ginjal
18
Hiperfosfatemia
Lederer E, Ouseph R
Sering asimptomatis
Gejala hipokalsemia
Anoreksia, muntah
Kejang, spasme
Krisnan K, Sarnaik AP, Lederer E
Anestesi perioral,stridor
Disfagia, kolik
Tanda Chvostek, Trousseau
Iritabel, dementia,
kejang,
gejala ekstra piramidal
19
Diagnosis
Escalante CP dkk.
serum asam urat, kalium, fosfat, kalsium serta
gangguan fungsi renal setelah kemoterapi
Rheingold SR dan Lange BJ (2001)
Krishnan K (2002), Sarnaik AP (2002)
Anamnesa dan pemeriksaan fisik
Laboratorium sebelum kemoterapi
EKG
20
Lee K (2002)
Dugaan terjadinya SLT
hiperurisemia > 15 mg/dl
hiperfosfatemia > 8 mg/dl
oliguria, atau kemudian anuria
(-) gangguan spesifik sal. Kencing
kristal urat (+) sedimen urine
21
Terapi
Flotre M, Krishnan K (2002), Sarnaik AP (2002),
Jones DP (1995
Tujuan:
mencegah gagal ginjal
ketidakseimbangan elektrolit berat
produksi urine,
asam urat serum,
kelarutan asam urat urine
22
Hidrasi
Jones DP (1995)
Banyak penderita kanker hipovolemia
Hidrasi D5 NS 3 l/lpm
Memperbaki ggn elektrolit
Vol. intavaskuler
, RBF
, GFR
Vol. urine
Kemungkinan dialisis
Dilakukan 24-48 jam sebelum dan 48-72 jam sesudah
kemoterapi
23
24
Penggunaan diuretik
Jones DP
prod. Urine < 65% cairan masuk
meningkatkan diuresis
1-2 mg/kgBB tiap 6-8 jam IV
Krishnan K (2001)
efek menguntungkan tdk terbukti
endapan asam urat dan fosfat di tubulus
dipertimbangkan bila:
prod urine belum adekuat
hiperkalemia
overload cairan
25
Alkalinisasi urine
Krishnan K
Nabik isotonis
Hiperurisemia
Kann HE (1968)
Alopurinol untuk hiperurisemia pada keganasan
Smalley dkk. (2000)
137 anak dengan keganasan di tx alopurinol
88% asam urat normal
7% turun tp masih diatas rata-rata
5% tanpa perubahan
28
29
Dosis
250-500 mg/m2 (Rheingold dan Lange-2002)
10 mg/kg/hari dibagi 3 dosis (Jones DP-1995)
300-500 mg/m2/hari 2 hari, diturunkan 200
mg/m2/hari (Jones L) dan (Kar M- 2001)
30
31
32
33
Dialisis
Krishnan K, Sarnaik AP, Jones DP, Rheingold SR
Indikasi:
hiperkalemia > 7 mEq/l
hiperurisemia > 10 mg/dl
hipokalsemia simptomatik
hiperfosfatemia > 10 mg/dl
hipervolemia, efusi pleura
gagal ginjal
35
Komplikasi
Krishnan K, Sarnaik AP, Rheingold SR
Gagal ginjal
Aritmia jantung
Kejang
Edema paru
Prognosis
Krishnan K, Sarnaik AP
Mengancam jiwa kematian
Bisa dicegah
36
Ringkasan
Sindrom Lisis Tumor: kelainan metabolik akibat lisis
tumor bisa terjadi secara spontan maupun setelah
terapi
Faktor resiko adalah keganasan yang tumbuh
dengan cepat, tumor besar, LDH tinggi, asam urat
urine meningkat, hipovolemia, dan pH urine menurun.
Tidak didapatkan keluhan atau manifestasi klinis
yang khas, diagnosa ditegakkan berdasarkan hasil
laboratorium.
37
39
40