Você está na página 1de 48

PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER

( IADP)

Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Dasar


Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi
Indonesia
( HIPPII)

POKOK BAHASAN
1. Pendahuluan
2. Pengertian
3. Tujuan
4. Kriteria IADP
5. Pencegahan IADP berdasarkan
Bundle
6. Kesimpulan

PENDAHULUAN
Diperkirakan 41.000 infeksi aliran darah
(CLABSI) terjadi di rumah sakit AS setiap tahun.
Infeksi ini merupakan masalah serius biasanya
menyebabkan peningkatan LOS, biaya dan
risiko kematian.
Dalam upaya mengurangi kejadian infeksi
aliran darah terkait kateter (CR-BSI), melibatkan
103 dari 108 ICU di Michigan menilai dampak
dari pelaksanaan pendekatan bundle terhadap
pasien yang terpasang central vena kateter
selama 3 bulan, secara signifikan menurun 2,7/

Thank You Notes to NICU


Staf

Thank You From Baby


Boy Jones
I have gone 136 days without a
bloodstream infection. Keep up the
good work! My Mom left some kisses
for you! XOXOX

Vanderbilt Infection Control & Prevention

Pengertian/ Konsep
Kolonisasi :
Terdapatnya mikroorganisme dalam darah tetapi tidak disertai dengan
adanya tanda tanda klinis
Bacterimia = Infeksi Aliran Darah (IAD):
Hasil kultur darah menunjukan positive adanya mikroorganisme dan
disertai dengan tanda klinis seperti demam, menggigil, hipotensi
Primary BSI
Infeksi aliran darah primer yang terjadi akibat dari IV divices disertai
adanya tanda klinis (merah, seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan,
ulkus sampai eksudat purulen atau mengeluarkan cairan bila ditekan ) tapi
tidak ada infeksi ditempat lain
Secondary BSI
Infeksi aliran darah primer yang terjadi akibat dari IV divices disertai
adanya tanda klinis, tapi ada infeksi ditempat lain

Termasuk central-line BSI


menurut NHSN

Superior vena cava ,


Inferior vena cava ,
Brachiocephalic veins,
Internal jugular veins ,
Subclavian veins,
External iliac veins ,
Common iliac veins,
Femoral veins,
In neonates :the umbilical artery/vein.

Tujuan
Tujuan dari program pencegahan
yang efektif adalah untuk
mengurangi tingkat kejadian infeksi
aliran darah primer disemua ruang
perawatan pasien dengan
menerapkan bundle

Pathophysiology of Catheter-Related Infection

All sources of infection


are potential targets
for prevention
catheter
hematogeneous

Infusates/
drugs
hub/lines

Dressing
skin

Critically ill patient: 2-4 vascular access devices

Populasi yang Berisiko


Semua pasien yang menggunakan alat
intravaskuler dalam waktu > 2 X 24 jam
Faktor risiko adalah :
Lamanya terpasang kateter
Lamanya hari perawatan
Kondisi penurunan daya tahan tubuh
(immunocompromised)
Malnutrisi
Luka bakar
Luka operasi tertentu

Intrinsik: terjadi pada cairan infus yang


terkontaminasi mikroorganisme dari pabrik
pembuatan. misalnya: bakteria gram negatif,
klebsiela spp, enterobacter.
Extrinsik : kontaminasi terjadi saat insersi
catheter, persiapan cairan/obat, tangan
petugas.misalnya; coagulasi gram negative
staphylococci, staphylococcus aureus.

1
1

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat

Pasien memiliki setidaknya satu dari tanda-tanda atau gejala


berikut: demam (> 38oC), menggigil, atau hipotensi
dan
Hasil laboratorium positif tidak berhubungan dengan infeksi di
tempat lain
dan
komensal umum (yaitu, diphtheroid [Corynebacterium spp. C.
diphtheriae tidak], Bacillus spp. [bukan B. anthracis],
Propionibacterium spp., staphylococcus koagulase-negatif
[termasuk S. epidermidis], viridans kelompok streptokokus,
Aerococcus spp., dan Micrococcus spp.) yang dikultur dari dua atau
lebih kultur darah diambil pada kesempatan terpisah

Pasien usia 1 tahun memiliki setidaknya satu dari tanda-tanda atau gejala
berikut: demam (> 38oC) hipotermia(<36oC), apnea, atau bradikardi
dan
Hasil laboratorium positif tidak berhubungan dengan infeksi di tempat lain
dan
komensal umum (yaitu, diphtheroid [Corynebacterium spp. tidak C.
diphtheriae], Bacillus spp. [tidak B. anthracis], Propionibacterium spp.,
staphylococcus koagulase-negatif [termasuk S. epidermidis], viridans
kelompok streptokokus, Aerococcus spp., Micrococcus spp.) yang dikultur
dari dua atau lebih kultur darah diambil pada kesempatan terpisah

Infeksi aliran darah primer (BSI) yang dikonfirmasi laboratorium infeksi aliran darah
(LCBI) , tidak ada infeksi ditempat lain
Kejadian BSI , tanggal elemen/kriteria terjadi digunakan ketika untuk dikonfirmasi
laboratorium infeksi aliran darah (LCBI).
Sinonim: Tanggal kriteria , tanggal infeksi.
Laboratorium-Konfirmasi infeksi aliran darah (LCBI)
a. Terdapatnya kriteria klinis yang spesifik serta lokasi yang jelas.
b. Harus memenuhi salah satu dari kriteria berikut:
Terdapat kuman patogen dari satu atau lebih kultur darah
dan organisme dikultur dari darah tidak berhubungan dengan infeksi di tempat lain.

Kriteria IADP lain


Diketahui biakkan darah BSI-LCBI ketika ada
infeksi tempat lain dinyatakan infeksi aliran
darah sekunder (BSI) sekunder
Kultur ujung kateter tidak digunakan untuk
menentukan BSI primer.
Ketika positif kultur darah dan klinis atau gejala
infeksi lokal pada tempat pemasangan
intravaskular tetapi tidak ditemukan infeksi
lainnya dianggap BSI primer.
Phlebitis purulen dikonfirmasi dengan kultur
semikuantitatif positif dari ujung kateter, tetapi
dengan biakan darah negatif atau tidak ada kultur
darah dianggap bukan sebagai BSI

PENCEGAHAN IADP
BERDASARKAN BUNDLE

Pencegahan IADP
Berdasarkan Bundle

Rekomendasi CDC dalam


pencegahan IAD

1) Mendidik dan melatih tenaga profesional dalam


pemasangan dan pemeliharaan kateter,
2) Hand hygiene
3) Selection of Catheters and Sites
4) Menggunakan maksimal barrier precaution selama
pemasangan vena sentral kateter
5) Menggunakan > 0,5% klorheksidin dengan alkohol
antisepsis untuk skin preparasi;
6) Menghindari penggantian rutin kateter vena sentral
sebagai strategi untuk mencegah infeksi,
7) Surveilans BSI

HAND HYGIENE

ENAM LANGKAH
KEBERSIHAN
TANGAN

UPAYA PENINGKATAN KEPATUHAN HH

Operator dan asisten


Topi ( non steril ): menutupi seluruh rambut
Maker ( non steril) : menutupi seluruh mulut dan
hidung
Gaun ( steril)
Sarung tangan ( steril )

Menutupi seluruh kepala dan badan


pasien dari atas sampai bawah
dengan steril drape

Berdasarkan data klinik chlorhexidine antiseptik kulit


lebih efektif dibanding dengan antiseptik kulit yang
lain seperti povidone-iodine.
CDC guidelines
untuk mencegah intravascular catheter-related infections
chlorhexidine lebih disukai untuk cutaneous antisepsis,
tincture of iodine, an iodophor, or 70% alcohol merupakan
alternatif

Prepare the skin at the insertion site with


chlorhexidine 2% in 70% isopropyl alcohol.
Aplikasikan antiseptik paling sedikit 30 detik
Biarkan antiseptik mengering sebelum di insersi lebih
kurang 2 menit

Karakteristik 3 jenis cairan


antiseptik untuk kulit pasien pra
operasi

* if not washed away


** In repeat applications
Source: Guideline for Prevention of SSI
(1999)

2
8

Himpunan Perawat Pencegah dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII)- Pusat

Area Femoral : risiko infeksi lebih tinggi


terutama pada pasien gemuk
Area Subclavian : risiko lebih kecil
daripada lower internal jugular vein

Pertimbangkan risiko infeksi


Lebih tinggi risiko komplikasi mekanikal

Dokter harus melihat risiko keuntungan


pada setiap individu

Kepatuhan Bundle didokumentasikan

CDC merekomendasikan subclavian site,


daripada jugular or femoral sites, untuk
nontunneled central venous catheter pada
pasien dewasa
Klinisi sebaiknya mempertimbangkan resiko
komplikasi infeksi, dan komplikasi
mekanikal seperti pneumothorax,
hemothorax, thrombosis, air embolism,
catheter misplacement, subclavian artery
puncture, and subclavian vein stenosis or
puncture ketika seleksi area penusukan

Tujuan: menurunkan hari pemakaian kateter sentral

Setiap hari kaji ulang, keperluan kateter masih indikasi


apa tidak, adanya tanda-tanda infeksi
Segera lepas jika tidak diperlukan
Bila pemasangan kateter central dalam situasi emergency
dimana tidak terjamin kesterilannya , maka kateter harus
diganti dalam 48 jam
Semua kateter harus diganti jika diduga ada infeksi

Central Line I nsertion Checklist -Adults


Operator:_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Date:_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
RN Assisting:_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ Room/ Location:_ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _ _
Safety Pause:
Correct Patient
Correct Procedure
Correct Site
Verbal agreement from all members of the team.
I n order to eliminate central line associated blood stream infections, we will be following the
Central Line I nsertion Procedure Checklist based on CDC Guidelines.
Prior to the Procedure:
1. Hand Hygiene done with Chlorhexidine Gluconate (CHG) 2% surgical hand scrub and water or waterless
alcohol based gel before patient contact and before donning sterile gloves.
YES
2. Cleanse Site with 2% CHG with sponge 1.5mL.
YES
3. Disinfect Site with a back and forth friction scrub, utilizing 2% CHG wand 10.5mL for 30 seconds and
allow to dry completely before catheter insertion.
YES
4. Maximum Barriers Did the operator wear:
YES Cap/Bouffant
YES Mask
YES Sterile Gown
YES Sterile Gloves
YES Patient draped with full body sterile sheet.
During the procedure:
5. YES Operator(s) maintained the sterile field.
6. YES Personnel assisting wore a cap, mask and donned gloves appropriately.
After the procedure:
6. Sterile dressing applied immediately by the operator.
YES
QUALITY IMPROVEMENT
THIS FORM IS NOT PART OF THE PATIENT'S PERMANENT RECORD.
Please return the form to your Nurse Manager. I f a step has was not followed, please note and
the Nurse Manager will follow up with the physician.

Surveilans Aktif IADP


Laksanakan surveilans untuk mengetahui adanya
kejadian infeksi
Raba dengan tangan ( palpasi ) setiap hari lokasi
pemasangan
kateter
melalui
perban
untuk
mengetahui adanya pembengkakan
Pengumpulan data setiap hari
Perhitungan dan laporan IADP setiap bulan, triwulan,
semester, tahunan
Insiden rate IADP
Jumlah IADP
----------------------------------------------X 1000 =
Jlh hr pemakaian kateter vena sentral

Intravena Kateter
Pemasangan Kateter
Jangan

menyingkat prosedur
kateter yang sudah ditentukan

pemasangan

Perawatan Luka Kateter


Bersihkan

kulit di lokasi dengan antiseptik yang


sesuai,sebelum pemasangan kateter.
Biarkan
antiseptik mengering pada lokasi
sebelum memasang

Intravena Kateter
Jangan melakukan palpasi pada lokasi setelah kulit
dibersihkan dengan antiseptik (lokasi dianggap
daerah steril
Gunakan kasa steril atau perban transparan untuk
menutup lokasi pemasangan
Bila dipakai iodine tincture untuk membersihkan
kulit sebelum pemasangan kateter ,maka harus
dibilas dengan alkohol

Pemilihan
dan
Intravaskuler
Pilih

Penggantian

Alat

alat yang resiko komplikasinya relatif


rendah dan harganya paling murah yang
dapat digunakan untuk terapi IV dengan jenis
dan jangka waktu yang sesuai, saat ini bahan
vialon lebih baik dibanding teflon
Lepas semua jenis peralatan intravaskuler bila
sudah tidak ada indikasi klinis .

Periksa secara visual lokasi pemasangan


kateter untuk mengetahui apakah ada
pembengkakan , demam tanpa adanya
penyebab yang jelas, atau gejala infeksi lokal
atau infeksi bakterimia
Pada pasien yang memakai perban tebal
sehingga susah diraba atau dilihat, lepas
perban terlebih dahulu ,periksa secara visual
setiap hari dan pasang perban baru
Catat tanggal dan waktu pemasangan kateter
di lokasi yang dapat dilihat dengan jelas

Pengganti perlengkapan dan cairan intravena

Secara umum ,set perlengkapan intravaskuler


terdiri atas seluruh bagian mulai dari ujung
selang yang masuk ke kontainer cairan infus
sampai ke hubungan alat
Ganti selang penghubung tersebut bila alat
vaskuler diganti. Ganti selang IV, termasuk
selang piggyback dan stopcock, dengan interval
yang tidak kurang dari 72 jam, kecuali bila ada
indikasi klinis .
Ganti selang yang dipakai untuk memasukkan
darah, komponen darah atau emulsi lemak
dalam 24 jam dari diawalinya infus.

Penggantian administrasi set


- Administrasi set : 72 96 jam
- Administer blood, produk blood, lipid emulsion : 24 jam
-

Intermiten infusion : 24 jam

- Use a midline catheter or peripherally inserted central catheter (PICC),


instead of a short peripheral catheter, when the duration of IV therapy will
likely exceed six days

Cairan Parentral

Infus harus diselesaikan dalam 24 jam untuk satu botol cairan parentral
yang mengandung lemak.

Bila hanya emulsi lemak yang diberikan, selesaikan infus dalam 12 jam
setelah botol emulsi mulai digunakan .

Port Injeksi Intravena


Bersihkan

port injeksi dengan alkohol 70 % atau


povidone -iodine sebelum mengakses sistem .

Campurkan

seluruh cairan parentral di bagian


farmasi
dalam
Laminar

air
flow
hood
menggunakan tehnik aseptik

Penggunakan vial multi dosis


Dinginkan

dalam kulkas vial multi dosis yang


dibuka, bila direkomendasikan oleh pabrik .
Bersihkan karet penutup vial multi dosis dengan
alkohol sebelum menusukkan alat ke vial
Gunakan alat steril setiap kali akan mengambil
cairan dari vial multi dosis , dan hindari
kontaminasi alat sebelum menembus karet vial.
Buang vial multi dosis bila sudah kosong, bila
dicurigai atau terlihat adanya kontaminasi, atau
bila telah mencapai tanggal kadaluarsa.

Profilaksis Antimikroba

Jangan memberikan antimikroba sebagai


prosedur rutin sebelum pemasangan
atau
selama
pemakaian
alat
intravaskuler untuk mencegah kolonisasi
kateter atau infeksi bakterimia
Do not use topical antibiotic ointment or
creams on insertion sites, except for
dialysis catheters, because of their
potential to promote fungal infections
and antimicrobial resistance. Category IB

Kesalahan-kesalahan pada
pemasangan kateter
intravena

Kesalahan-kesalahan pada
pemasangan kateter
intravena

Pemasangan kateter intra vena tidak dapat


dihindari untuk memberikan terpi dan cairan serta
memonitor hemodinamik
Pemasangan kateter vena dapat berisiko
terjadinya infeksi, penggunaan hanya jika benar
indikasi dan segera dilepas jika sudah tidak ada
indikasi
Ketrampilan dan kepatuhan individu dalam
melaksanakan tindakan dan perawatan kateter
intra vena sangat diperlukan sehingga infeksi
dapat diminimalkan
Melakukan pencegahan IADP berdasarkan bundle
dapat menurunkan insiden rate infeki

Você também pode gostar