Você está na página 1de 28

AKSIOLOGI SEBAGAI INTEGRAL

FILSAFAT ILMU

UNHASY
ARISNI KHOLIFATU A.S

Aksiologi adalah studi tentang nilai atau kualitas.


Aksiologi mencakup etika dan estetika-bidang
filsafat yang sangat terkait pada gagasan tentang
nilai-dan kadang-kadang disamakan dengan teori
nilai dan meta-etika atau (pada pembahasan ini
ditambah dua bidang yakni filsafat politik dan
filsafat kebajikan yang juga menyangkut nilai-nilai
kemanusiaan pokok).
Istilah ini berkembang diabad yang ke-19 dan 20,
tetapi pada dekade-dekade sekarang ini teori nilai
cenderung menggesernya dalam diskusi-diskusi
sifat dasar nilai atau kebaikan secara umum.

Aksiologi adalah ilmu tentang nilai.

Kata axiology berasal dari bahasa


Yunani Kuno Axios (berharga atau
bernilai) dan logos (logika atau
teori), yang berarti teori nilai. Satu
wilayah penting penelitian untuk
aksiologi ini adalah aksiologi formal,
atau kekakuan matematis.
Teori nilai ini juga digunakan dalam
bidang ekonomi.

Beberapa definisi terminologis aksiologi :

Cabang filsafat yang terkait dengan


masalah nilai, misalnya nilai etika, nilai
estetika, politik, agama.
2. Studi sifat dasar tipe dan kriteria nilainilai dan pertimbangan nilai,
khususnya dalam etika (John Warfield).
3. Teori umum nilai; studi sasaransasaran kepentingan (Lotze).
1.

Istilah yang erat dengan aksiologi:


o

o
o

o
o

Psikologi : Psikologi yang sungguh-sungguh


rasional atau filosofis yang terkait dengan
manusia sebagai yang ada
Teodice : Ilmu filosofis tentang Tuhan, sebab
pertama, Sang Pencipta kadang-kadang disebut
teologi natural
Logika : Ilmu filosofis tentang pemikiran yang lurus
Etika : Ilmu filosofis yang terkait dengan perbuatan
manusia kadang-kadang disebut dengan filsafat
moral
Politik : Ilmu filosofis tentang tujuan sosial manusia,
termasuk bentuk pengorganisasian Negara
Estetika : Ilmu filosofis yang mempelajari seni,
keindahan, nilai-nilai artistik

B. Teori Nilai

1. Definisi Nilai

Nilai,dalam filsafat,adalah suatu prinsip atau


standar untuk mempertimbangakan baik
buruknya sesuatu. Baik adalah sesuatu yang
menyenangkan dan sesuai bagi maksud
tertentu, sedangkan buruk berarti yang
tidak menyenangkan dan tidak sesuai bagi
maksud tertentu. Benar adalah kesesuaian
putusan atau hasil kebaikan tertinggi (dan
tidak
sekedar
mendekati
kebaikan),
sedangkan salah berarti ketidaksesuaian
putusan atau hasil kebaikan tertinggi.

2. Sumber Nilai-nilai
Tujuan tertinggi bagi sebagian besar umat
manusia adalah keterjagaan diri yang
menampak pada tiga hal :
1) Keberlangsungan hidup personal :
Keberlanjutan tubuh, pikiran dan jiwa
2) Keberlangsungan genetis : Keberlanjutan
keluarga
3) Keberlangsungan memetic :
Keberlanjutan ingatan dan kreasi-kreasi

3. Justifikasi Nilai-Nilai
Manusia

tak memiliki bukti bahwa alam


semesta ini mempunyai tujuan inheren
penciptaannya, sehingga alam tak mempunyai
tujuan yang dapat diharapkan menjadi basis
nilai. Alam ini tidak bisa dikatakan baik apa
buruk, dan didalamnya tak ada keinginan atau
kepentingan
satu
makhlukpun
yang
menentukan keberadaannya.
Usaha pendekatan non-rasional ini dapat
diminimalisir dengan menggunakannya hanya
dalam memilih nilai-nilai dasar, atau lebih baik
lagi
kriteria
untuk
memilih
nilai-nilai
fundamental tersebut.

1. Universalitas,

sebagai prinsip bahwa


mempertahankan nilai fundamental berarti
mendukung pandangan tentang nilai yang
serupa.
2. Imparsialitas,
sebagai prinsip bahwa
nilai pokok tak dapat mendukung sesuatu
yang partikular lebih dari yang lainnya yang
sejenis.
3. Maksimalitas,
sebagai prinsip bahwa
jika suatu nilai itu fundamental,maka terlalu
banyak ketidakmasuk akalan didalamnya.
4. Kompatibilitas,
sebagai prinsip bahwa
nilai-nilai pokok harus relatif sesuai dengan
selera dan hasrat alamiah si penilai.

Beberapa aliran dalam pemikiran tentang


justifikasi nilai :
1) Kognitivisme,

sebagai tesis yang


proposisi-proposisinya secara obyektif
dapat benar atau salah.
o Naturalisme, dalam aksiologi diartikan
sebagai tesis yang kebenaran proposisiproposisinya tentang nilai-nilai dapat
diasalkan dari fakta-fakta tentang alam
o Intusionisme, dalam aksiologi diartikan
sebagai tesis yang kebenaran proposisiproposisinya tentang nilai hanya dapat
diturunkan dari intuisi-intuisi yang jelas
dengan sendirinya.

2) Non-Kognotivisme,
sebagai
tesis yang proposisi-proposisinya
tentang nilai tak dapat dikatakan benar
atau salah secara objektif.
o Emotivisme, dalam aksiologi
diartikan sebagai tesis yang kebenaran
proposisi-proposisinya tentang nilai
sebatas pada ekspresi emosional
persetujuan dan ketidaksetujuan.
o Preskriptivisme, dalam aksiologi
diartikan sebagai tesis yang kebenaran
proposisi-proposisinya tentang nilai
sebatas pada perintah dan larangan.

4. Nilai-nilai yang menonjol


a)

Intelegensi
Menghargai informasi dan pengetahuan,
tetapi juga pemahaman, kearifan, dan
khususnya intelegensi yang menghasilkan
dan memuat itu semua. Pemahaman adalah
pengetahuan yang pokok, berulang dan
reflektif; hal ini penting dan tak dapat
direduksi, mendukung dan menyiratkan
banyak pengetahuan derivatif lain, dan
mementukan posisi diri yang diketahui dan
diri yang mengetahui dalam pengetahuan
yang lain. Kearifan adalah pemahaman dari
maksud
seseorang
dan
cara
terbaik

b. Kehidupan

Kita menghargai kompleksitas


dan diversitas yang terorganisir
yang
terletak
antara
keteraturan yang sempurna
dan kekacauan yang acak.
Sistem-sistem
seperti
kehidupan yang mengalami
evolusi karena seleksi alam
adalah
sumber
terbaik

C. Otonomi
Kita
menghargai
otonomi
yang
disyaratkan kehidupan dan intelegensi
dalam
rangka
perkembangannya.
Kehidupan membutuhkan otonomi untuk
mengejar
kepentingan
diri
yang
diperlukan untuk mempertahankan diri
dan
lingkugannya.
Intelegensi
membutuhkan
otonomi
untuk
mempersoalkan
asumsi-asumsi
dan
otoritas. Kita menghargai keadilan, yang
mengijinkan tiap pengembangannya

5. Sistem Nilai
Pietisme : bahwa nilai yang utama adalah ketautan

terhadap hal-hal supernatural.


Kolektivisme : bahwa nilai yang utama adalah kebaikan

manusia secara berkelompok.


Individualisme : bahwa nilai yang utama adalah kebaikan

manusia secara individual.


o Eudamonisme : bahwa nilai yang utama terletak dalam
kebahagiaan individual.
Utilitarianisme : bahwa nilai yang utama adalah
kebahagiaan tertinggi bagi sebanyak-banyaknya manusia.
Hedonisme : bahwa nilai yang utama adalah kesenangan.

Asketisme : bahwa nilai yang utama adalah

ketentraman batin.
Egoisme : bahwa nilai yang utama adalah kebahagiaan
diri sendiri.
o Stoisisme : bahwa nilai yang utama adalah kebijakan.
o Eksistensialisme : bahwa nilai yang utama diciptakan
hanya melalui pilihan- pilihan individual.
Survivalisme : bahwa nilai yang utama adalah
ketidakrelevanan.
Pesimisme : bahwa nilai yang utama diturunkan dari
bentuk perintah rasional.
Altruisme : bahwa nilai yang utama adalah
kebahagiaan orang lain.
Ekstropianisme : bahwa nilai yang utama adalah
ekstropi

C. Konsep Matematika Nilai Hartman

Dr. Robert S. Hartman, mengamati bahwa


manusia telah menjadikan dunia ini sebagai
tempat yang paradoks, di mana di antara
penemuan-penemuan
teknologi
dan
keilmuan,
manusia
mencapai
sedikit
pandangan tentenag bagaimana menemukan
persaan batin nan damai. Dr. Hartman
mendedikasikan hidupnya untuk realisasi visi
tersebut, dan sebagai hasil puluhan tahun
penelitiannya,
dia
menciptakan
sistem
matematis baru yang berhasil mengatur nilainilai pengalaman sehari-hari kita.

Dia menyatakan bahwa perbedaan


primer antara ketertiban alami dan
kekacauan moral terletak pada
hitungan matematis yang mengatur
sifat dasar dunia. Penemuannya
menerangi prinsip-prinsip dimana
ketertiban dan strukturnya tidak
hanya
merupakan
keputusankeputusan
moral
kita,
tetapi
merupakan
pertimbanganpertimbangan seluruh nilai manusia.

Dengan penguasaannya atas sejumlah


bahasa
dan
dialek,
Hartman
mengumpulkan
berbagai
macam
makna dari baik. Dia memeriksa
arti-arti ini untuk mencari tahu
persamaan dan perbedaannya. Dia
mengkaji teori-teori dan sistem-sistem
nilai sejak dari Plato sampai masa kini.
Dia menganalisis ilmu-ilmu alam untuk
memahami apa yang memungkinkan
penemuan ilmiah di dunia alamiah.

ETIKA

SIFAT DASAR ETIKA

Studi bagaimana seseorang harus

memperlakukan manusia dan


keberadaan yang lain
Berisi identifikasi hak-hak yang
dimiliki setiap entitas
Hak adalah penamaan bagi suatu
yang akan atau belum/tidak
dijalankan pemiliknya.
Makhluk hidup adalah setiap entitas

LANJUTAN
Teradapatberada dua kelompok

keberadaan : manusia dan organisme


Manusia adalah makhluk cerdas dengan
kemampuan signifikan mengendalikan
perlakuan terhadap keberadaan yang lain

Semua orang memiliki hak untuk hidup


dan merdeka

Semua makhluk hidup memiliki hak untuk


tidak ditimpa siksaan atau pemusnahan.

Kematian orang lain. Kepunahan spesies,


kekerasan, penyiksaan

Sasaran

Objek-objek Etika
1. Properti

2.

3.

4.
5.
6.

segala sesuatu di mana suatu agensi


memiliki hak ekslusif untuk memiliki, menggunakan, dan
menugasinya.
Sumber daya alam
persediaan atau ruang fisik atau
logis yang eksis tanpa bekal dukungan intelegensi dan
mudah digunakan bagian-bagiannya tetapi sulit
mengendalikan keseluruhannya (dara,tanah, air, cahaya,
matahari, ikan, permainan, gelombang, dsb.)
Properti Intelektual
properti yang terdiri dari kreasi
informasi orisinil, tremasuk ekpresi-ekspresi (bukan fakta),
penemuan dalam invention bukan discovery
Hak cipta
hak memproduksi ekpresi orisinil seperti
teks, gambar, audio, video, tarian, atau patung.
Hak paten
Hak kepemilikan terhadap penemuan
orisinil.
Reputasi
Penghargaan komersial ataupun publik,
atau identitas seseorang atau hak milik seseorang.

Relasi Etis

Kerjasama
a) Hak berkumpul
b) Kontrak
c) Kompetisi

Estetika
Estetika: studi tentang keindahan,
keindahan berarti kualitas yang
menyenangkan bila dicerap indera
direnungkan dengan pikiran.
1. Sumber keindahan
.

Keindahan alami ( keindahan manusia,


keindahannsegala sesuatu yang tak
hidup, keindahan lingkungan)

keindahan artifisial ( keindahan


material, keindahan perfomatif,
keindahan konseptual)

Wujud Keindahan
Keindahan

Kerjakan soal berikut!

1. Jelaskan mengapa kita perlu mempelajari filsafat Ilmu!


2.
3.

4.
5.

(skor20)
Jelaskan perbedaan Ilmu dan Pengetahuan! (skor 20)
Jelaskan ketiga kajian filsafat berikut (ontologi,
epistemologi, aksiologi) dan berikan contoh
aplikasinya! (skor 25)
Sebutkan istilah-istilah yang erat dalam aksiologi!
(skor15)
Sebutkan dan jelaskan aliran dalam pemikiran
tentang justifikasi nilai ! (Skor 20)

Você também pode gostar