Você está na página 1de 61

Das

Salirawati

Apa yg hrs saya lakukan


utk mengetahui berhasil
tidaknya pembelajaran
yang saya lakukan ???

Munculnya pemikiran ttg


evaluasi

Peserta didik yg mengikuti


proses pembelajaran PASTI
ingin tahu HASIL BELAJARNYA

Guru yg melaksanakan proses


pembelajaran PASTI ingin tahu
juga BERHASIL TIDAK-NYA
PROSES PEMBELA-JARAN yg
dilakukan

Lalu apa yg dilakukan


untuk mengetahui
keduanya ???
Perlu dilakukan penilaian
proses dan hasil belajar

Apa sih pengertian penilaian


dan evaluasi ???
Lho emangnya tidak
sama aja mbak
Centil??!

Peserta didik belajar

Menghasilkan

Sebelumnya

EVALUASI

PENILAIAN

PENGUKURAN

Pengukuran hasil belajar: cara pengumpulan


informasi yang hasilnya dapat dinyatakan dalam
bentuk angka yang disebut skor.
Penilaian hasil belajar: cara menginterpretasikan
skor yg diperoleh dr pengukuran dgn mengubahnya mjd nilai dgn prosedur tertentu & menggunakannya untuk mengambil keputusan.
JADI sebenarnya ketika kita melakukan penilaian
hasil belajar sdh mencakup pengukuran hasil
belajar, shg instrumen/alat pengukuran sering
disebut instrumen/alat penilaian.

Evaluasi memiliki arti yg lebih luas penggunaan hasil


penilaian untnk mengambil keputusan, seperti untuk
menentukan kelulusan, penempatan, penjurusan, &
perbaikan program.
Evaluasi hasil belajar: serangkaian kegiatan utk memperoleh, menganalisis, & menafsirkan data ttg proses &
hasil belajar peserta didik yg dilakukan scr sistematis &
berkesinambungan, shg mjd informasi yg bermakna dlm
pengambilan keputusan.
JADI ..evaluasi mencakup penilaian sekaligus pengukuran, namun alat evaluasi srg disebut juga alat penilaian.

Penilaian dan evaluasi rancu, artinya ada


yang menganggap keduanya sama, padahal sebenarnya tidak sama
Hal itu karena ada yang menterjemahkan
evaluation sebagai penilaian, tetapi sekarang penilaian terjemahan dari assessment
sedangkan evaluation berarti evaluasi

PERUBAHAN KURIKULUM

bermunculan teknik
& instrumen
penilaian baru
kendala

pelaporan hasil belajar


TDK HANYA pd aspek
kognitif, tetapi juga
afektif & psikomotor

kurang tersedianya alat evaluasi yang dapat


dicontoh di lapangan
PERLU PENGENALAN BERBAGAI TEKNIK DAN
INSTRUMEN PENILAIAN PADA GURU

TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN HASIL BELAJAR


UJIAN
TEKNIK
PENILAIAN

NON UJIAN
PENILAIAN
ALTERNATIF

PENILAIAN HASIL
BELAJAR

INSTRUMEN
PENILAIAN

TULIS
LISAN
TINDAKAN
OBSERVASI
WAWANCARA
ANGKET
OBJEKTIF

SOAL

NON SOAL

URAIAN
PEDOMAN OBSERVASI,
DAFTAR CEK, SKALA
LAJUAN
PEDOMAN WAWANCARA

TUGAS-2

LEMBAR ANGKET, SKALA


SIKAP

Penilaian selalu memerlukan alat/


instrumen penilaian
Guru kurang mempersiapkan dgn
baik instrumen tsb & terkesan asalasalan
hasil penilaian mrpk informasi penting

Bagi guru sbg umpan


balik thd berhasil tdknya
dlm mengajar

Bagi peserta didik


mength tgkt penguasaan yg tlh dicapai

Guru perlu mempersiapkan instrumen penilaian


dgn baik & mengetahui bgmn membuat soal
yang baik.
Instrumen soal yg baik memiliki validitas dan
reliabilitas yg tinggi. Namun bagi guru SMA persyaratan itu terasa berat, kecuali utk instrumen
penilaian yg akan digunakan pd skala yg lebih
luas, seperti ulangan umum bersama.

Membuat kisi-kisi sebelum membuat butir soal.


Kisi-2 berisi materi & sub-materi yg akan diujikan
serta distribusi soal yg mewakili semua submateri yang ada.
Jika kisi-2 tdk dibuat, mk guru tdk mengeth
apakah butir-2 soal yg dibuat representatif, baik
ditinjau dr terwakilinya semua sub-materi,
tingkatan aspek kognitif (C1 C6), maupun
tingkat kesukarannya.
Kisi-2 dpt membantu guru utk belajar merencanakan dgn baik penilaian yg akan dilakukan.

Memilih bentuk soal tergantung tujuan penilaian yg akan dilakukan.


Soal objektif membuatnya lama, biasanya hanya
mengukur aspek kognitif tingkat rendah, dan ada
kemungkinan pesdik menebak jawaban, namun
kelebihannya mudah & cepat mengorek-sinya,
mencakup banyak materi, & objektivitas tinggi.
Soal uraian memiliki kelebihan dan kelemahan
sebaliknya.

BENTUK, TIPE, DAN RAGAM BUTIR SOAL


BENTUK

TIPE
URAIAN
TERBATAS

URAIAN

INSTRUMEN
PENILAIAN

RAGAM
a. Jawaban singkat
b. Melengkapi
c. Uraian terbatas sederhana

URAIAN
BEBAS

a.
b.

Uraian bebas sederhana


Uraian ekspresif
a. Benar-salah sdhn
b. Benar-salah dgn
koreksi

OBJEKTIF
BENAR-SALAH
OBJEKTIF
MENJODOHKAN

SOAL
OBJEKTIF
OBJEKTIF
PILIHAN GANDA

a.
b.
c.
d.
e.

a. Menjodohkan sdhn
b. Menjodohkan hubg
sebab-akibat
Biasa
Hub antar hal
Analisis kasus
Kompleks
Membaca diagram

BEBERAPA HAL PENTING YANG PERLU


DIPERHATIKAN JIKA GURU AKAN MEMBUAT
SOAL OBJEKTIF MAUPUN URAIAN

Diusahakan jumlah kunci jawaban B dan S seimbang


(tidak harus sama).
Usahakan jumlahnya lebih dari 50 butir soal agar dpt
memenuhi validitas isi.
Hindarkan pernyataan yg terlalu umum dan kompleks.
Hindarkan kata yang berarti tak tentu, spt umumnya,
biasanya, kebanyakan.

Jumlah butir alternatif jawaban dibuat lebih banyak.


Jumlah butir soal maksimal 5 dan jumlah butir
alternatif jawaban maksimal 7.
Usahakan butir soal dan butir alternatif mengenai hal
yang homogen.

Memenuhi kualitas dari aspek konstruksi, seperti tidak


menggunakan kalimat negatif (apalagi negatif ganda),
pertanyaan harus tegas/tidak meragukan, tidak boleh
menjebak (misal memberi data yang sebenarnya tidak
digunakan dalam perhitungan), dan butir soal tidak
bergantung pada butir sebelumnya (merugikan siswa).

Memenuhi kualitas dr aspek bahasa, spt kalimat yg


komunikatif, tdk menimbulkan penaf-siran ganda,
menggunakan bhs umum yg baku, & menghindari
penggunaan kata yg bermakna tdk tentu, misal kebanyakan, seringkali, kadang-kadang, pada umumnya.
Petunjuk tdk boleh menggunakan kata paling benar,
krn objektif tdk mengenal gradasi kebenaran.
Kalimat soal (stem) lebih panjang daripada kalimat
pada option.
Panjang option homogen.
Pola jawaban kunci tidak sistematis/teratur.

Disebut soal subjektif krn besar kemungkinan


masuknya unsur pribadi dlm proses koreksi atau
penilaian oleh berbagai sebab, spt jawaban yg
tdk tentu (terutama pertanyaan yg memerlukan
penalaran dlm menjawab), faktor kenal peserta
didik, tulisan, dan suasana hati.

Perlu ditempuh cara-2 utk meminimalisir


subjektivitas

Dibuat pedoman penskoran. Penskoran dilakukan


pada setiap langkah pengerjaan.
Bobot skor untuk setiap butir instrumen ditentukan
berdasarkan tingkat kesulitan butir instrumen.
Soal yg teoretis ditetapkan kata kunci yg harus ada
dalam jawaban peserta didik.
Mengoreksi nomor yg sama secara berurutan pada
semua lembar jawaban.
Menyelesaikan koreksi dalam waktu yang sama atau
berhenti mengoreksi pd nomor soal yg sama, karena
suasana hati mempengaruhi hasil penilaian.
Menutup identitas.
Menghindari kata tanya Menurut pendapat Anda,
Apa yg Anda ketahui, Sejauhmana, Bolehkah/
Dapatkah, jika tdk menginginkan pendapat peserta
didik sendiri.

Menjawab pertanyaan esai/uraian dg


kalimat yg sgt panjang, aplg yg sebenarnya tdk tahu jawabannya, krn ia
berharap dg panjangnya jawabannya
minimal mendapat upah nulis
PADAHAL guru menilai jawabannya
bukan
berdasarkan
panjang
pendek-nya jawaban, tetapi isi
jawaban tsb.

AGAIMANA SOLUSINYA?
Jawaban yg terlalu panjang membuat kita
lelah mengoreksi, krn mau tdk mau harus
dibaca lengkp utk mencari inti jawabannya
Tetapi ada cara yg dapat kita lakukan, yaitu

membatasi jumlah baris jawaban


menganggap salah jk barisnya lbh

1. Jelaskan beberapa alasan mengapa planet


selain bumi tidak mungkin dihuni oleh
manusia ? (Jawaban maksimal 5 baris, jika
lebih dianggap salah !)
2. Jelaskan mengapa di negara kita hampir tidak
pernah mengalami hujan salju atau es!
(Jawaban maksimal 5 baris, jika lebih
dianggap salah!)
Jumlah baris yg ditetapkan sdh kita perkirakan
bahwa memang sebanyak itulah jawabannya

Contoh soal uraian bebas


sederhana
Sejumlah tertentu gas nitrogen dimasukkan
dalam bejana 2 L dgn tekanan 0,5 atm dan
temperatur 300C. Bila volum gas dlm bejana
dikembangkan menjadi 3 L pd temperatur
tetap, berapakah tekanannya?

Kunci Jawaban (Marking


Scheme) Butir Soal Uraian
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Konsep yang Diskor


Volum gas nitrogen awal V1 = 2 L
Tekanan gas nitrogen awal P1 = 0,5 atm
Temperatur gas nitrogen awal t1 = 300C
Volum gas nitrogen akhir V2 = 3 L
Tekanan gas nitrogen P2 = X atm
Temperatur gas nitrogen t = 300C.
P1. V1 = P2. V2
P2 = (P1.V1)/V2 = (2,0)(0,5)/3 = 0,33 atm
Jumlah Skor

Skor
1
1
1
1
1
1
2
4
12

INSTRUMEN PENILAIAN NON UJIAN/


NON-TES

DAFTAR CEK
SKALA LAJUAN

PEDOMAN
WAWANCARA

LEMBAR ANGKET
SKALA SIKAP

Suatu daftar yg berisi subjek & aspek-2 yg akan


diamati.
Daftar cek dpt menjamin bhw observer mencatat
tiap-2 kejadian yg sekecil apapun, tp dianggap
penting.
Ada bermacam-2 aspek yg dicantumkan dalam
daftar cek, kemudian observer tinggal memberi
tanda cek () pada tiap-tiap aspek tsb sesuai
dgn hasil pengamatannya.

No

Nama Pesdik
1

Skor Total

Aspek yang Dinilai


2

1 = permasalahan yg dibahas terumuskan dgn jls


2 = ada relevansi uraian dgn permslhan yg dibhs.
3 = uraian luas dan mendalam
4 = uraian jelas dan tidak salah konsep
5 = uraian disampaikan dengan lancar
6 = sanggahan/argumentasi logis dan kuat
7 = bahasa baik dan benar

Dlm daftar cek hanya dpt dicatat ada tdknya


variabel tingkah laku tertentu, sdgkan dlm skala
lajuan gejala-2 yg akan diobservasi disusun dlm
tingkatan-2 yg telah ditentukan.
Skala lajuan tdk hanya menilai scr mutlak ada
tdknya variabel tertentu, tp lebih jauh dpt dinilai
bagaimana intensitas gejalanya.

halo effect observer dlm pencatatannya terpikat oleh kesan-2 umum yg baik pd observasi
tanpa terlebih dahulu menyelidiki kesan-2 umum
itu. (mis, pakaian rapi, sopan santun, dsb).
generosity effects observer memiliki keinginan
utk berbuat baik, misalnya bila ia ragu-2 maka ia
akan memberikan nilai baik,
carry-over effects observer tdk dpt memisahkan antara 1 gejala dgn gejala yg lain, artinya jika
gejala yang muncul dinilai baik, maka gejala lain
akan dinilai baik juga

Skala Lajuan Partisipasi Peserta Didik


dlm Mata Pelajaran Kimia (Kompetensi Afektif)
No

Pernyataan/
Indikator

1. Kehadiran di kelas
2. Aktivitas di kelas
3. Ketepatan waktu
4. Mengumpulkan tugas
5. Kerapian buku bacaan
6. Partisipasi praktikum
7. Kerapian lap praktikum
8. Partisipasi dlm kelpk

Kriteria Penilaian
ST
T Sd R SR

HRS ADA PENJABARAN KRITERIA PENILAIAN


No

Kriteria

ST
T

Jika persentase kehadiran di kelas 90%

Jika persentase kehadiran di kelas 75% X <


90%

Sd

Jika persentase kehadiran di kelas 50% X < 75%

Jika persentase kehadiran di kelas 25% X < 50%

SR
2

Deskripsi

dst

Jika persentase kehadiran di kelas < 25%

Berstruktur pertanyaan yg menuntut jawaban


agar sesuai dgn apa yg terkandung dlm pertanyaan
tsb, biasanya digunakan jk masalahnya tdk terlalu
kompleks & jawabannya sudah jls.
Tak berstruktur pertanyaan yg bersifat terbuka
dimana responden scr bebas menjawab pertanya-an
tsb, tdk memberi struktur jawaban kpd respon-den
krn jawaban dlm pertanyaan itu bebas.
Campuran pertanyaan yg menuntut jawaban
campuran (berstruktur dan bebas).

Contoh pedoman wawancara tentang cara


pengenceran asam sulfat pekat 90% mjd 5 M dlm
labu ukur 200 mL (kompetensi psikomotor)
No

Pertanyaan

Ringkasan
Jawaban

1. Cara menghitung Hitungan cermat


jumlah mL H2SO4
2. Cara mengambil
H2SO4

Menggunakan
gelas ukur

3. Urutan kerja

H2SO4 diteteskan
demi sedikit ke
dlm air di labu
takar, bukan
sebaliknya

Keterangan
Proses
harus hatihati

Sikap suatu kecenderungan utk menyenangi


atau tdk menyenangi thd dunia sekitarnya, baik
berupa orang-2 maupun berupa objek-2 tertentu
utk menilai digunakan instrumen skala sikap.
Salah satu instrumen penilaian bentuk skala
sikap skala sikap yg dikembangkan Likert.
Skala Likert biasanya menggunakan skala lima, t p
dlm hal tertentu bs menggunakan skala 3, 7, 9.
Pernyataan positif diberi bobot 4, 3, 2, 1, 0.
Pernyataan negatif diberi bobot 0, 1, 2, 3, 4.

Mencari teori tentang aspek afektif yg akan dinilai atau


setidaknya definisinya.
Teori/definisi tsb digunakan sbg acuan utk
menjabarkan mjd kriteria yg kemudian dibuat indikator
& pernyataan/ pertanyaan dlm lembar instrumen yg
akan dibuat.
1 indikator dpt dijabarkan > 1 pertanyaan/ pernyataan.
Utk mengatasi kelemahan angket, mk dpt dibuat
pernyataan ganda (positif dan negatif) yg berfungsi
mengecek konsistensi responden dlm menjawab.

Jika menggunakan skala likert, harus diberi


pedoman untuk setiap kriteria, misal sangat
baik jika
Pengubahan skor ke nilai tergantung yg
diinginkan, misalkan utk skala likert 5 dgn
pernyataan positif angket sebanyak 20, maka
skor maksimal 5 x 20, jika ingin diubah % dpt
dilakukan dgn menghitung skor
responden/skor maksimal x 100%.

Contoh Lembar Observasi


Topik : Penentuan Titik Leleh
No.

Keterampilan yang dinilai

1.

Cara mengeluarkan termometer dr


tempatnya

2.

Cara menurunkan posisi air raksa


serendah-rendahnya

3.

Cara memasang termometer pada


larutan yang akan diukur suhunya

4.

Cara mengambil termometer dari


larutan yang diukur suhunya

5.

Cara membaca tinggi air raksa


dalam pipa kapiler termometer

Rentang skor
1 2 3 4 5

HARUS ADA PENJABARAN SKOR


No

Skor

Langsung ditarik dari tempatnya tanpa melihat


posisi termometer yang aman

Langsung ditarik dr tempatnya sambil berbicara


dengan teman

Langsung ditarik dari tempatnya tetapi melihat


posisi termometer yang aman

Mengamati tempat termometer dan


mengambilnya perlahan-lahan

Memposisikan tempat termometer sedemikian


rupa shg dengan mudah dapat mengambilnya
pada ujung yang benar (ujung tanpa air raksa)

dst

Deskripsi

Dapat pula diringkas sbb :


No.

Nama Siswa

Keterampilan yang
dinilai
1

Skor total
5

1.
2.
3.
dst

KONVERSI SKOR MENJADI NILAI


Skor maksimum : 5, shg skor total maksimum 25 (5 x 5).
Untuk mengubah skor menjadi nilai
Skala 100 : skor total dikalikan 4
Skala 10 : skor total dibagi 2,5
Tamara mendapat skor total 18, maka nilai Tamara : 72 (untuk skala
nilai 100) atau 7,2 (untuk skala nilai 10)

KISI-KISI BUTIR ANGKET MINAT


No

Aspek Minat

No Butir Angket

Jumlah

1.

Rasa senang

1, 2, 3, 4

2.

Perhatian

5, 6, 7, 8, 9, 10

3.

Rasa tertarik

10

4.

Rasa ingin tahu

11, 12, 13, 14, 15,


16, 17, 18, 19, 20
21, 22, 23, 24

5.

Antusiasme/kemauan

25, 26, 27, 28, 29,


30

30

KELEBIHAN & KEKURANGAN OBSERVASI


Kelebihan observasi, antara lain:
1. Observasi mrpk teknik penilaian utk mengamati
berbagai macam gejala.
2. Observasi cocok utk mengamati orang yg sll sibuk.
3. Banyak hal yg tdk dpt diukur dgn teknik penilaian
ujian, tp lebih tepat diukur dgn observasi.
4. Tdk terikat dgn laporan pribadi.
Kekurangan observasi, antara lain:
1. Pelaksanaan observasi sering kali terganggu oleh
keadaan cuaca, observer, ataupun objek observasi.
2. Biasanya masalah pribadi sulit diamati.
3. Jika proses yg diamati memakan waktu lama, maka
observer sering menjadi jemu.

KELEBIHAN & KEKURANGAN WAWANCARA


Kelebihan wawancara, antara lain :
1. dpt dilaksanakan scr langsung kpd orang yg akan
diwawancarai shg data informasi yg diperoleh dpt
diketahui objektivitasnya.
2. dpt memperbaiki hasil pengukuran yg dilakukan dgn
observasi atau angket.
3. pelaksanaan wawancara lebih fleksibel dan dinamis.
Kekurangan wawancara, antara lain:
1. jk sampel besar, mk banyak menggunakan waktu.
2. ada kalanya wawancara berlarut-2 tanpa arah shg data
krg dpt memenuhi apa yang diharapkan.
3. sering timbul sikap yg krg baik dr yg diwawancarai &
sikap overaction dari pewawancara

KELEBIHAN & KEKURANGAN ANGKET


Kelebihan angket, antara lain:
1. Responden dpt menjawab dgn bebas tanpa dipengaruhi hubungan dgn penilai, dan waktu relatif lama shg
objektivitas dapat terjamin;
2. Informasi / data terkumpul lbh mudah krn butirnya
homogen;
3. Dpt digunakan utk mengumpulkan data dr responden
yg banyak.
Kekurangan angket, antara lain:
1. Ada kemungkinan angket diisi dgn tdk sungguh-2,
2. Hanya diperuntukkan bagi yg dpt membaca,
3. Responden biasanya menjawab berdasarkan apa yg
diketahui bukan apa yg shrsnya, shg data mjd bias.

Penilaian alternatif: teknik penilaian non-tradisional


yg menggunakan instrumen penilaian bervariasi,
antara lain, kumpulan hasil karya peserta didik
(portofolio), hasil kerja peserta didik (produk),
penugasan terhadap peserta didik (proyek), dan
kinerja peserta didik (performance).

INSTRUMEN PENILAIAN ALTERNATIF


PENUGASAN KPD PESERTA DIDIK :
1. mengumpulkan hasil karya (penilaian
portofolio),
2. membuat suatu produk (penilaian hasil
kerja atau produk),
3. melaksanakan suatu proyek (penilaian
penugasan atau proyek),
4. melakukan suatu unjuk kerja atau performance
(penilaian kinerja atau performance ).

Portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta


didik seperti karangan, lukisan, herbarium, dan
lain-lain. Tugas menyusun portofolio dalam satu
semester yang menghasilkan suatu portofolio
itulah yang merupakan instrumen penilaian
portofolio.
Tidak semua kumpulan hasil karya peserta didik
yang berbentuk portofolio dapat dipakai sebagai
penilaian portofolio. Hanya karya yang benarbenar disusun peserta didik sendiri yang dapat
dikategorikan sebagai portofolio.

Tugas mengembangkan suatu produk, misalnya


produk yang berupa gambar atau benda-2 model.
Tugas melaksanakan suatu proyek yg dpt diberikan kpd peserta didik sangat bervariasi, misalnya
merancang alat utk menunjukkan pernafasan
tumbuhan, merancang alat utk menunjukkan sifat
magnet.
Tugas melakukan suatu kinerja peserta didik
misalnya melakukan praktik unjuk kerja sifat
konduktor alat-alat yg terbuat dari logam.
Penilaian alternatif dilakukan terhadap proses dan
hasilnya.

disusun suatu kriteria yg sering disebut RUBRIK


berupa tabel terdiri atas dimensi (baris) dan
skala skor (kolom).
Rubrik atau kriteria adalah pedoman penilaian
kinerja atau hasil kerja peserta didik, mirip dengan
marking scheme untuk penilaian soal uraian.
Rubrik terdiri atas daftar kriteria yg diwujudkan
dgn dimensi-dimensi kinerja, aspek-aspek, atau
konsep-konsep yg akan dinilai, dan gradasi
mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna
sampai dgn tingkat yang paling buruk.

Setelah memberikan tugas peserta didik


membuat leaflet, maka guru membuat rubrik
penilaiannya dgn 5 aspek yg dinilai:
1. Format leaflet
2. Kesesuaian dgn tema
3. Gaya persuasif leaflet
4. Visualisasi/tampilan leaflet
5. Kebahasaan yg digunakan
Buat kelima aspek tsb sbg kolom & sbg baris
adalah skor. Deskripsikan masing-2 aspek
dikatakan memiliki skor 5 jika bagaimana, lalu
jumlahkan seluruh skor dari semua aspek : 5

Kita dapat menggunakan penilaian dgn skala


lajuan atau daftar cek, karena yg terpenting
adalah bagaimana kita dapat memperoleh informasi tentang hasil karya peserta didik melalui
karya yg mereka buat
Kerumitan membuat instrumen akan semakin
mempersulit guru dlm menyimpulkan hasilnya,
padahal tugas guru bukan hanya itu
Sederhanakan apa yg dapat disederhanakan,
ASAL tidak mengurangi makna penilaian itu
sendiri

JADI utk tugas penilaian guru pasti dapat melihat secara jelas siapa saja anak didiknya yg
mampu dan yang kurang mampu

Selain butuh waktu untuk menyusunnya, juga


butuh waktu untuk menginterpretasikan hasilnya, PADAHAL waktu terus berjalan, ADA PEKERJAAN LAIN sdh menanti di depan, bukan?

PENGENALAN DAN PENGEMBANGAN BERBAGAI


TEKNIK & INSTRUMEN PENILIAN MEMANG PENTING
DILAKUKAN GURU
MESKIPUN
guru kimia SMA/MA memiliki kesibukan mengajar yg luar
biasa, namun dgn niat dan kemauan yg kuat dapat
menyisihkan sebagian waktunya untuk berlatih
mengembangkan instrumen penilaian sendiri.

Cobalah berulang-2, pasti akhirnya BISA

Kita harus percaya melalui kerja yang ikhlas akan


memperoleh kenikmatan dlm kehidupan nantinya

Semoga kita menjadi insan yang selalu mensyukuri


nikmat yang diberikan Allah dan termasuk dlm daftar
insan yang masuk syurga (Amiiin)

Jika di hatimu ada


rasa cinta thd
pekerjaanmu, niscaya
semuanya akan
terlihat mudah, shg
kebahagiaan,
ketenangan, dan
kedamaian hiduppun
akan kau raih

Semua alat evaluasi


Yang telah kusajikan tadi
Untukmu hanya untukmu
Tak perlu kau ragu lagi
Untuk mencoba di rumah nanti
Agar kau cepat kuasai
Tolong lihat aku
Yang tulus`mengajarimu
Evaluasi yang baik sangat berguna
Mengukur kemampuan siswa
Dengan cermat dan bijaksana
Jangan sampai kita salah dalam menilai
Karna itu bisa berabe
Salah ukur dan salah pakai
Prestasi tak tercapai

Você também pode gostar