Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pada Anak
A7
Anamnesis
Identitas
KU: pucat sejak 3 bulan yll
KP: anak sering cepat lelah
RPS
RPD: tidak ada riwayat pendarahan dan
demam
RK: tidak ada yang menderita batukbatuk lama
RS
Analisis Masalah
- ANAMNESIS
- PEMERIKSAAN FISIK
Rumusan
Masalah
- PEMERIKSAAN
PENUNJANG
- DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
- WORKING DIAGNOSIS
- ETIOLOGI
- PATOFISIOLOGI
- PENATALAKSANAAN
- KOMPLIKASI
- PROGNOSIS
Fungsi Besi
Besi dalam tubuh:
- Senyawa besi fungsional: Hb(67%),
mioglobin(3%)
- Cadangan: feiritin/ hemosiderin(30%)
- Besi transport: transferin(0,07% ),
Distribusi oksigen ke seluruh tubuh (Hb),
neurotransmiter, proses mielinisasi
Fe yang diserap (anak-anak): 0,8-1,5mg/hari
Dewasa: 1-2mg/hari
Metabolisme besi
Pemeriksaan Fisik
Tanda-tanda vital
Inspeksi:
Kesadaran, konjungtiva (anemis),
sklera (tidak ikterik), kulit (pucat)
Palpasi:
Hepatomegali (-), splenomegali (-)
Pemeriksaan Penunjang
Darah lengkap
Indeks eritrosit: MCV, MCH
Status besi: SI (<50 g/dl), TIBC (>350
g/dl),ST (<7%)
RDW (>15)
Feritin serum (indikator awal)
FEP (>100mg/dl)
Apusan darah tepi: hipokrom mikrositer,
anisositosis, pencil cell
Sumsum tulang (gold standard): hemosiderin
Differential Diagnosis
Pemeriksa
Anemia
Thalasemi
Anemia
Anemia
an
defisiensi
a Minor
sideroblast PenyakitKr
Laboratori
besi
um
MCV
Menurun
Fe serum
ik
onis
Menurun
Menurun/N
N/Menurun
Menurun
Normal
Normal /
Menurun
TIBC
Naik
Normal
Normal /
Menurun
Saturasi
Menurun
Normal
Meningkat
Menurun/ N
transferin
Feritin
Menurun
Normal
Meningkat
Normal
serum
Working Diagnosis
ADB: anemia akibat berkurangnya penyediaan
besi untuk eritropoiesis karena cadangan besi
kosong pembentukan Hb berkurang.
Kriteria ADB menurut WHO
Etiologi
Kebutuhan
meningkat
Kurangnya
besi yg di
absorbsi
Pendarahan
Iatrogenic
blood loss
Anak-anak
masa
pertumbuhan,
kehamilan,
menstruasi
Nutrisi yang
kurang,
malabsorbsi
besi
Ulkus peptikum,
NSAID, Ca
colon,
hematuria
Anak-anak yang
sering diambil
darah vena
untuk
pemeriksaan
Epidemiologi
Sering terjadi di negara berkembang
ADB di Indonesia: 40,5% pada balita, 47,2% pada
anak usia sekolah, 57,1% pada remaja putri dan
50,9% pada ibu hamil.
Patofisiologi
Gejala Klinis
Mudah lelah
Pucat (mukosa bibir, faring, telapak tangan)
sakit kepala, sesak nafas
Koilonychia
Pica
atrofi papil lidah
disfagia (kerusakan epitel orofaring)
penurunan aktivitas kerja
Penatalaksanaan
Waktu setelah
pemberian besi
respon
12-24 jam
48-72 jam
4-30 hari
Hb meningkat
1-3 bulan
Pencegahan
Meningkatkan penggunaan ASI
eksklusif
Makanan bayi yang mengandung
besi dan kaya asam askorbat
(>6bulan)
Suplementasi Fe
Meningkatkan konsumsi Fe dari
sumber hewani, vitamin C
Komplikasi
Kurangnya zat besi pada enzim
mieloperoksidase kemampuan
membunuh bakteri menurun
Gangguan fungsi kognitif:
konsentrasi berkurang, kemampuan
berpikir berkurang akibat sintesis
neurotransmiter terganggu
Prognosis
Baik bila penyebab anemianya hanya
karena kekurangan besi saja dan
diketahui penyebabnya dan
kemudian dilakukan penanganan
yang adekuat.
Gejala anemia dan manifestasi klinis
lainnya akan membaik dengan
pemberian preparat besi.
Kesimpulan
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang
disebabkan oleh kurangnya besi yang diperlukan
untuk sintesis hemoglobin.Diperkirakan sekitar 30%
penduduk dunia menderita anemia, dan lebih dari
setengahnya merupakan anemia defisiensi besi.
Penyebab utamanya adalah konsumsi zat besi yang
tidak cukup dan absorbsi zat besi yang rendah.
ADB pada anak memberikan dampak yang negatif
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak,
antara lain dapat menurunkan sistem kekebalan
tubuh
sehingga
meningkatkan
kemungkinan
terjadinya infeksi.