Você está na página 1de 18

Angka

Penyabuna
n

Angka Penyabunan

Angka
Penyabuna
n

Pendahuluan

Pengertian
Lemak

Lemak atau minyak adalah senyawa


makromolekul berupa trigliserida, yaitu
sebuah ester yang tersusun dari asam lemak
dan gliserol. Jenis dan jumlah asam lemak
penyusun
suatu
minyak
atau
lemak
menentukan karakteristik fisik dan kimiawi
minyak atau lemak. Disebut minyak apabila
trigliserida tersebut berbentuk cair pada
suhu kamar dan disebut lemak apabila
berbentuk padat pada suhu kamar.

Asam-Asam Lemak
1.) Asam lemak jenuh
hanya memiliki
ikatan tunggal di
antara
atom-atom karbon
penyusunnya
2.) Asam lemak tidak jenuh
memiliki paling sedikit satu
ikatan ganda di antara atom-

Angka
Penyabunan


Bilangan
penyabunan
adalah
jumlah miligram KOH yang di perlukan
untuk menyabunkan satu gram lemak
atau minyak.
Besarnya bilangan penyabunan
tergantung pada massa molekul
lemak tersebut.


Angka
penyabunan
tersebut
menunjukkan berat molekul lemak dan
minyak secara kasar.
Minyak yang disusun oleh asam
lemak berantai karbon yang pendek
berarti mempunyai berat molekul yang
relatif kecil, akan mempunyai angka
penyabunan yang besar dan sebaliknya
bila minyak mempunyai berat molekul
yang besar, maka angka penyabunan
relatif kecil

Reaksi
penyabunan /
saponifikasi

Sabun merupakan suatu bentuk


senyawa yang dihasilkan dari
reaksi
saponifikasi.
Istilah
saponifikasi
dalam
literatur
berarti soap making. Akar kata
sapo dalam bahasa Latin yang
artinya soap / sabun.

Penentuan
Angka
Penyabunan

Prosedur

Menimbang contoh dengan teliti X gram


dalam erlenmeyer.
Menambah larutan KOH sebanyak 50 mL,
yang dibuat dari 4 gram KOH dalam 0,1
liter akohol
Menutupnya dengan pendingin balik
(reflux kondensor)
Mendidihkan dengan hati-hati selama 30
menit
Kemudian didinginkan
Menambahkan beberapa tetes indikator
phenolphtalein (PP)
Mentitrasi kelebihan larutan KOH dengan
larutan standar HCl 0,5 N
Melakukan titrasi blanko untuk

Rumus :
28,05 x (titrasi blanko-titrasi
contoh )
Berat sampel

Penentuan bilangan
penyabunan ini dapat
dipergunakan untuk mengetahui
sifat minyak dan lemak.
Pengujian sifat ini
dipergunakan untuk
membedakan lemak yang satu
dengan yang lainnya.

1.Timbang minyak atau lemak dengan teliti


5,0 gr dalam erlenmeyer . Tambah 50 ml
larutan KOH yang dibuat dari 4 g KOH dalam
0,1 liter alkohol. Setelah itu ditutup dengan
pendinginan balik, didihkan dengan hati-hati
selama 30 menit.
2.Selanjutnya dinginkan dan tambahkan
beberapa tetes indikator phenolphthalein
(PP) dan titrasilah kelebihan larutan KOH
dengan larutan standart 0,5 N HCl . Untuk
mengetahui kelebihan larutan KOH ini perlu
dibuat titrasi blanko, yaitu dengan prosedur
yang sama kecuali tanpa behan lemak atau
minyak.

Você também pode gostar