Você está na página 1de 81

ANATOMI dan FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN
Dr. Kusnanto, S.Kp.,M.Kes.

Kuis I
1. Apa yang anda ketahui tentang
HORMON
2. Hormon apa yang dihasilkan oleh
kelenjar hipofise anterior dan
posterior

Endocrinology
Ad. Ilmu yang mempelajari tentang sistem
komunikasi kimia yang mengontrol sejumlah
besar dari proses fisiologis di dalam tubuh

Sistem endokrin
Tdd. Kelompok organ yang sangat berintegrasi
& tersebar luas, dengan tujuan untuk
mempertahankan keseimbangan metabolik /
homeostasis di dalam tubuh

SISTEM ENDOKRIN
Sistem endokrin : sistem pengatur yg
mengkoordinasi & mengintegrasikan
berbagai proses dalam tubuh dg cara
melepaskan messenger kimia yg
disebut hormon
Endokrin= sekresi kedalam
Endokrin= sekresi internal kedalam
ruang ekstra sel sekeliling sel
pensekresi

KELENJAR ENDOKRIN
Kelenjar endokrin= sekret yang
dibuat tidak meninggalkan
kelenjarnya melalui saluran
pengeluaran, ttp sekresi berdifusi
langsung dari sel kelenjar ke dalam
aliran darah dijaringan kelenjar
Disebut juga kelenjar buntu
Sekret yang dihasilkan = hormon

Kelenjar Endokrin
menghasilkan
HORMON
Zat kimia perantara yang disekresi ke dalam darah /cairan
ekstraselular oleh suatu sel yang mempengaruhi fungsi
sel lainnya
FUNGSI HORMON
Pertumbuhan & perkembangan

Metabolisme
(digestion, eliminasi, breathing, sirkulasi & menjaga suhu
tubuh)
Fungsi seksual

Reproduksi

Mood

HORMON
Mrp bahan organik khusus yang berfungsi
sebagai pengatur biologis
Senyawa kimia tertentu yang diproduksi
oleh suatu organisme, yang bekerja dalam
organisme tsb sebagai suatu messenger
kimia.
Hormon kebanyakan mrp derivat asamasam amino
Bagian tubuh yang fungsinya dipengaruhi
oleh hormon, lazimnya disebut daerah
sasaran/organ sasaran.

KATEGORI HORMON
1. Hormon Steroid
Disusun oleh kolesterol
Diproduksi oleh gonad dan korteks adrenal
Mis : testosteron, progesteron, estrogen, kortisol &
aldosteron
2.Hormon Non Steroid
Disusun oleh asam-asam amino
Dihasilkan oleh kelenjar lainnya
Sebagian besar hormon termasuk dalam kelompok ini
Mis : hormon protein (prolaktin), hormon peptida
(ADH), hormon katekolamin (epinefrin & nor epinefrin)

PENGENDALIAN HORMON
1. Pengendalian hipotalamus
Hipotalamus memproduksi faktor pengatur kimia
pelepasan dan penghambatan
Faktor pengatur ini bekerja pada kelenjar pituitari
anterior
2. Pengendalian sistem saraf
Impuls saraf ke pituitari posterior
Stimulasi otonom pada medula adrenal
3. Kadar hormon yang bersirkulasi
Beberapa hormon tertentu dikendalikan oleh sistem
umpan balik negatif

KELENJAR HORMON ATAU KELENJAR ENDOKRIN


menghasilkan hormon yang melakukan sistem
pengaturan tubuh secara kimiawi.

SIFAT-SIFAT HORMON
1. Bekerja secara spesifik pada organ, bagian tubuh
tertentu atau aktivitas tertentu, misalnya insulin
untuk mengatur kadar gula darah
2. Dihasilkan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit
tetapi memiliki pengaruh besar terhadap aktivitas
tertentu dalam tubuh, misal jika tubuh kekurangan
beberapa miligram hormon Somatotrophin maka
pertumbuhan akan terhambat secara nyata
3. Bekerja lambat, pengaruh hormon tidak spontan
seperti pada pengaturan oleh syaraf. Seperti hormon
Testoteron
yang
berpengaruh
terhadap
perkembangan kelamin skunder pria
4. Sebagai senyawa kimia, hormon tidak dihasilkan
setiap waktu. Hormon diproduksi hanya apabila

SISTEM ENDOKRIN
Hipofisis
Tiroid
Para-tiroid
Korteks
adrenal
Medula
adrenal
Ovarium & Testis

Major Endocrine Gland


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pineal gland
Pituitary gland
Thyroid gland
Thymus
Adrenal gland
Pancreas
Ovary
Testis
Male (left)

Female (right)

KELENJAR PINEAL
Terletak diatas kelenjar Hipofise Pada bag
atas
ventrikel ke-3 otak atau posterior thdp otak
bagian
tengah
Dari klnjr tsb dapat diisolasi melatonin,
serotonin, nor
epinefrin & histamin

Hormon yang disekresi: melatonin


(disintesis dari serotonin dg bantuan
enzim hidroksi-indol-ometiltransferase)
Fungsi: mengatur modulasi pola
bangun dan tidur manusia &
fotoperiodik

Pengaruh Melatonin pada


Tubuh Manusia
Melatonin memiliki susunan kimia yang sederhana,
tetapi memainkan peran yang penting dalam
fungsi-fungsi tubuh, mengawasi kerja berbagi
kelenjar dan organ, dan mengatur produksi hormon.
Mengendalikan kelebihan rangsangan syaraf
simpatik pada tekanan darah bawah dan
memperlambat kecepatan jantung, sehingga
mengurangi dampak pada jantung.
Mengurangi ketegangan jiwa, memperbaiki tidur,
mengatur jam biologis tubuh, menghilangkan
pengaruh dari perbedaan jam tidur, memperkuat
kekebalan, meningkatkan daya tahan tubuh
terhadap kuman dan virus, dan mencegah kanker
dan pikun.

Produksi Melatonin berbanding terbalik dengan


produksi serotonin, zat kimia yang menarik
pembuluh darah dan bertindak sebagai pemancar
syaraf. Pikiran paling aktif selama siang hari,saat
beraktivitas, menyebabkan peningkatan jumlah
serotonin yang diperlukan oleh sel-sel syaraf.
Pada malam hari atau meditasi, saat pikiran
kurang aktif, serotonin berkurang dan lebih
banyak melatonin diproduksi, dan situasinya
berubah.
Saat mata merasakan cahaya, produksi melatonin
turun. Sehingga mengapa para pekerja malam
dan mereka yang tidur dengan lampu menyala
memiliki kekebalan lebih rendah terhadap
penyakit dan kecenderungan mengembangkan
penyakit kanker lebih tinggi daripada yang lain.

Dua penelitian di Amerika telah menunjukkan bahwa


cahaya terang pada malam hari mengurangi
produksi melatonin dan menyebabkan pengeluaran
hormon estrogen pada perempuan, yang akan
meningkatkan timbulnya kanker payudara di antara
para perempuan pekerja malam.
Penelitian pada bayi yang meninggal karena sindrom
kematian bayi mendadak (SIDS) menemukan bahwa
bayi-bayi yang kelenjar pinealnya kurang
berkembang, sehingga menurunkan tingkat
melatonin dan melemahkan kemampuan otaknya
menangani radikal bebas (molekul-molekul dengan
electron tanpa pasangan), sehingga membuat otak
mudah di serang kerusakan radikal bebas.
Penelitian lain pada anak-anak dan orang dewasa
pengidap kesedihan tanpa alasan menunjukkan
bahwa tingkat melatonin pasien penyakit jiwa lebih
rendah daripada orang yang sehat .

Kelenjar Pineal melaksanakan sejumlah


besar fungsi-fungsi jasmani yang
penting, seperti pengembangan seksual,
metabolisme dan menghasilkan
Melatonin.
Namun para ilmuwan telah menemukan
banyak keistimewaan yang ada di dalam
kelenjar pineal yang tidak dapat
dijelaskan secara sederhana, karena
organ ini memiliki struktur yang unik

KELENJAR PITUITARY
(HIPOFISA)
Letak: didasar tengkorak, fossa hipofisis tulang
stenoid
Ada2 lobus: anterior, posterior. Diantara
keduanya: pars intermedia
Lobus anterior adenohipofisis:
1) Hormon pertumbuhan-Human Growth
Hormon/somatotropin (STH)
2) Hormon tirotropin kendali klnjr tiroid dalam
menghasilkan tiroksin
3) Hormon adreno kortikotropin (ACTH)
4) Hormon Melanocytes Stimulating Hormone
(MSH)

5) Hormon gonadotropik:
FSH (follicle-stimulating hormone)
merangsang perkembangan folikel Graaf dlm
ovarium & pembentukan spermatozoa dlm
testis
LH (Luteinizing hormone )atau ICSH
(Interstitial-Cell Stimulating Hormone)
mengendalikan sekresi estrogen, progesteron
dlm ovarium & testosteron dlm testis
Luteotropin, LTH/prolaktin mengendalikan
sekresi ASI, mempertahankan adanya korpus
luteum selama kehamilan

HIPOFISA

HIPOFISIS ANTERIOR

Lobus posterior neurohipofisis


Hormon antidiuretik (ADH)
mengatur air dalam
ginjal/mengurangi output urin
Hormon oksitosin mengatur
kontraksi uterus, pengeluaran ASI

HORMON PERTUMBUHAN
HGH (Human Growth Hormone)
Disebut juga somatotropin (STH)
Fungsi:
1. Menstimulasi pertumbuhan
2. sintesis protein (memudahkan
transpor
as.amino melalui membran sel)
3. penggunaan KH kadar glukosa >>,
shg sekresi insulin >>
4. metabolisme lemak

Pengaturan sekresi hormon pertumbuhan


Dikendalikan oleh 2 faktor dalam hipotalamus
1.Faktor pembebas hormon pertumbuhan
(Growth Hormone-Releasing Factor = GRF)
2.Faktor penghambat pembebasan hormon
pertumbuhan (Growth Hormone Release
Inhibiting Factor = GRIF) somatostatin

HORMON TIROTROPIK
o = Hormon penstimulasi tiroid ( Thyroid-Stimulating
Hormone = TSH)
o Fungsi:
1. Menstimulasi kelenjar tiroid sintesis & sekresi
tiroksin
(T4) & triiodotironin (T3)
2. Meningkatkan jumlah cAMP (second messenger)
dalam
sel tiroid meningkatkan semua aktivitas sel
o Pengaturan sekresi tirotropin
oleh Thyrotropin-Releasing Factor = TRF)
Umpan balik melibatkan TRF, TSH dan hormon tiroid:
Jika hormon tiroid yang bersirkulasi >>, maka
sekresi TSH & TRF dihambat

ADRENOKORTIKOTROPIN
= Hormon adrenokortikotropik (Adrenocorticotropic
Hormone = ACTH)
Fungsi :
1. Bekerja pada korteks adrenal seluruh hormon
korteks
adrenal (terutama glukokortikoid) disekresi di bwh
pengaruh ACTH
2. Lipolisis kadar asam lemak darah >>

Pengaturan sekresi
- Hipotalamus mensekresi faktor pembebas
kortikotropin
(corticotropin-releasing factor = CRF).
- Mekanisme umpan balik melibatkan CRF, ACTH dan
hormon korteks adrenal

Gonadotropin
Ada 2 gonadotropin
- Hormon yang mensekresi folikel (follicle-stimulating hormone
= FSH)
- Hormon luteinisasi (Luteinizing Hormone = LH)
FSH : dihasilkan oleh sel basofil adenohipofisis
Fungsi: menstimulasi pertumbuhan folikel sel telur,
menstimulasi
produksi sperma (pada pria)
LH : dihasilkan oleh sel basofil adenohipofisis
Fungsi:
- Membantu fungsi & perkembangan folikel sel telur
membantu
FSH
- Terjadinya ovulasi
- Pembentukan korpus luteum
- Menstimulasi sekresi estrogen

Pada pria
LH sebagai hormon penstimulasi sel interstisial
testis (interstitial cell-stimulating hormone=ICSH)
untuk menghasilkan androgen testosteron.
Sebaliknya testosteron menghambat sekresi
CSH, menghambat pengeluaran LRF (Luteinizing
Releasing Factor)
Pengaturan gonadotropin
- Oleh LRF
- Pada wanita pertambahan & pengurangan
gonadotropin berhubungan dengan siklus
menstruasi

Prolaktin
= Hormon luteotropik (luteotropic
hormone=LTH)
Fungsi:
1. Menstimulasi sekresi ASI
2. Menstimulasi korpus luteum sel telur untuk
mensekresi progesteron
Kadar prolaktin meningkat pada awal
kehamilan & puncaknya pada saat sebelum
melahirkan

Kadar estrogen & progesteron >>


menghambat efek prolaktin. Pada saat
melahirkan kadar estr & progrs <<
memungkinkan prolaktin mensekresi ASI
Pengaturan sekresi prolaktin
Oleh faktor pembebas prolaktin
(prolactin-releasing factor=PRF) dan
faktor penghambat pembebasan
prolaktin (prolactin-release inhibiting
factor=PRIF)

Hormon Antidiuretik/
ADH
Dibentuk didalam nuklei supraoptik
dari hipotalamus. Dan bekerja pada
duktus pengumpul pada ginjal,
mempengaruhi permeabilitasnya
Fungsi
Mengatur produksi urin
Jika konsentrasi ADH >> kontraksi
otot polos resistensi perifer TD
ADH disebut sbg vasopresin

Pengaturan sekresi ADH


Oleh nuklei supraoptik sebagai
osmo reseptor (kenaikan/penurunan
tekanan osmotik darah).
Melalui reseptor ini serabut saraf
distimulasi ADH dibebaskan.

Oksitosin
Terdapat dalam neurohipofisis dalam bentuk terikat
(dibentuk dihipotalamus, terutama dlm
nukleiparaventrikular). Oleh stimulasi saraf, hormon
dibebaskan dr lobus hipofisis
Fungsi hormon
- Kontraksi uterus melahirkan
- Kontraksi sel-sel mio epitel disekitar duktus kelenjar susu
pengeluaran ASI
- Stimulasi pembebasan prolaktin
Pengaturan sekresi
Jika serabut hipotalamus-hipofisis terstimulasi
pembebasan oksitosin dari ikatannya berdifusi keluar
lobus posterior

KELENJAR TIMUS
Merupakan organ dalam sistem
endokrin & limfatik
Mensekresikan hormon timosin
Menstimulasi produksi limfosit

KELENJAR TIROID
Letak : kiri kanan trakhea (2 lobus) dalam
jaringan isthmus tiroid
Secara mikroskopis klnjr terdiri dari folikelfolikel berupa kantung
Menghasilkan sekret : koloid tiroid mengandung
senyawa iodium hormon tiroid
- Hormon tiroksin (T4)
- Hormon triiodotironin (T3)
- Tirokalsitonin
Sekresi tiroid diatur oleh hormon tirotropik/TSH
Fungsi : bekerja menstimulasi proses oksidasi,
mengatur penggunaan O2, pengeluaran CO2

Fungsi hormon tiroksin


- Meningkatkan kecepatan metabolisme sel-sel untuk
mencapai kebutuhan fisiologi
- Mempengaruhi pertumbuhan/perkembangan &
diferensiasi organ-organ khususnya tulang & otak
- Mempengaruhi beberapa bagian perkembangan mental
- Mempengaruhi distribusi & pertukaran air, elektrolit,
protein
- Mempengaruhi glukoneogenesis
- Mempengaruhi aktivitas sistem saraf (refleks semakin
peka, kesadaran >>, jika tiroksin >>)
- Mempengaruhi motilitas usus, menunjang aliran cairan
pencernaan ( diare & konstipasi)
- Mempengaruhi sistem kardiovaskular : meningkatkan
kecepatan
denyut jantung

Fungsi tirokalsitonin
-Membantu memelihara kadar
kalsium darah mempengaruhi efek
hormon paratiroid, menekan resorpsi
kalsium dari tulang, shg menurunkan
pengambilan kembali kalsium dari
tulang ke darah
Sekresi tergantung kadar kalsium
tubuh jika tinggi, sekresi <<

KELENJAR TIROID dan


PARATIROID

Pembentukan hormonT 3 & T4 :


- Iod diabsorpsi (dlm bentuk garam-garam iodida) ke selsel
folikel elemen iodium
- Saat yang sama: Sel-sel akan mensekresi protein
tiroglobulin ke dalam folikel
- Elemen iod+ tiroglobulin mengubah tirosin (as. amino)
dalam molekul tiroglobulin menjadi tiroksin

Penyimpanan & pelepasan tiroksin


- Tiroksin yang terbentuk disimpan dalam folikel (bagian
tiroglobulin)
- Jika akan dibebaskan, hormon dipecah dari tiroglobulin
(dg
bantuan enzim proteolitik) masuk ke darah (btk
tiroksin bebas)
- Dalam darah, bergabung dg protein plasma dibebaskan
ke selsel jaringan

Regulasi sekresi tiroksin


diatur oleh TSH (thyroid stimulating
hormone)
Fungsi TSH :
- Mengatur pengambilan iodida
- Mempengaruhi aktivitas proses
enzimatik yg
berfungsi dlm membebaskan
hormonhormon tiroid dari tiroglobulin

Kelainan kelenjar tiroid


Hipotiroidismus
- Kretinismus endemik (iodida< <, produksi tiroid menurun,
TSH
meningkat, tiroglobulin>> kelenjar membesar
Jika diderita ibu hamil : anak akan kretinism irreversibel
Tanda: pertumbuhan terhambat, mental terbelakang,
nadi lambat, suhu tubuh rendah
- Kretinismus sporadik
genetik
- Miksedema
Hipotiroid setelah masa pertumbuhan
Tanda: mudah capai, gerak lamban, frekwensi jantung <<,
kulit
kering

KRETINISME

OBESITAS

Hipertiroidismus
- Morbus basedow, Graves disease, toxic goiter,
exophtalmus goiter
akibat sistem imun.
Tanda: frekwensi jantung >, emosi tidak stabil,
keringat, hiperaktif, eksoftalmus
(kerusakan
penutupan kelopak mata)
Adenoma toksis
- Tumor jaringan kelenjar tiroid.
- Tanda: frekwensi jantung >, emosi tidak stabil,
keringat, hiperaktif, eksoftalamus
tidak terjadi

Struma

Morbus
basedow

KELENJAR PARATIROID
Letak: berdekatan/melekat dengan klnjr tiroid
Tiap lobus lateral tiroid terdapat2 klnjr kecil
warna kuning kecoklatan
Kelenjar paratiroid di persarafi oleh serabut
simpatikus & parasimpatikus
Sekresi: hormon paratiroid (PTH)/parathormon
Fungsi: mengatur metabolisme kalsium, fosfat
& mengendalikan jumlahnya dalam darah &
tulang

PTH tidak ada kalsium darah , fosfat


- PTH menyebabkan demineralisasi tulang, dg
merusak kolagen, zat dasar &
kristal hidroksiapatit tulang kalsium &
fosfat
- Dlm tubulus ginjal: PTH bekerja meningkatkan
reabsorpsi kalsium filtrat & menurunkan
reabsorpsi
fosfat kalsium darah , fosfat darah
Pengaturan fungsi PTH
Sekresi PTH diatur oleh kadar kalsium darah.
Jika kadar tinggi, sekresi akan menurun
mekanisme umpan balik negatif

Mekanisme kerja PTH :


Kerja para thormon terhadap usus
meningkatkan absorpsi kalsium, yg
diduga akibat 1,25dihidrokholekalsiferol (derivat vit D) &
tidak langsung oleh parathormon.
PTH pada ginjal mengatur produksi
1,25-dihidroksikho-lekalsiferol) usus
mengabsorpsi lebih banyak ion
kalsium. PTH bekerja langsung pada
ginjal

Sekresi abnormal paratiroid


Hiperparatiroidismus
- Tetanus, konvulsi, kematian
- Demineralisasi tulang berlebihan tulang
menjadi lunak tulang berisi jaringan
fibrosa, disebut osteitis fibrosa cystica
Hipoparatiroidismus
Carpopedal spasmus( spasmus pada
pergelangan tangan, jari tangan & kaki)

KELENJAR PANKREAS
Pulau Langerhans
Sekresi: Hormon glukagon (sel ), hormon insulin (sel
), somatostatin( sel delta)
Fungsi: mengatur metab KH insulin menurunkan
glukosa drh; glukagon meningkatkan glukosa drh
Glukagon= hyperglycemic glycogenolytic factor/HGF
Fungsi: menaikkan kadar glukosa darah dengan:
- Stimulasi pembentukan cAMP, yg memperbesar
aktivitas fosforilase (enzim penstimulasi
perubahan
glikogen mjd glukosa= glikogenolisis)
- Glukoneogenesis dalam hati dari asam-asam amino

Insulin
Fungsi: Menurunkan kadar glukosa dengan:
- Mempercepat transpor glukosa ke dalam sel-sel
kecepatan metabolisme gula
- Bekerja pada enzim-enzim seluler mengubah glukosa
menjadi glikogen ( perubahan glukosa mjd
glikogen) :
kadar gula darah, glikogen hati & otot)

Pengaturan sekresi
- Glukagon diatur oleh kadar glukosa darah
- Insulin diatur oleh: kadar glukosa drh, GH
(meningkatkan glukosa drh merangsang pelepasan
insulin);
ACTH (stimulasi sekresi glukokortikoid hiperglisemia
&
membebaskan urin

Abnormal :
- Hiposekresi insulin : hiperglisemia,
diabetes
melitus
- Tumor pulau Langerhans
hipoglisemia
(over produksi insulin)

KELENJAR ADRENAL
Letak: diatas masing-masing ginjal, dilapisi lemak & punya
suplai darah yg luas
Bagian-bagian yang mensekresi hormon korteks adrenal,
medula adrenal
Hormon yg disekresi:
- Korteks adrenal (sebelah luar)
* Zona glomerulosa: Mineralo kortikoid (aldosteron) &
deoksikortikosteron
* Zona fasciculata: Glukokortikoid
* Zona reticularis : Androgen, estrogen
- Medula adrenal
* Katekolamin: epinefrin (adrenalin) 80-90%, norepinefrin
10-20%

KELENJAR ADRENAL

ALDOSTERON
Fungsi: pada kesetimbangan elektrolit & air
- Menaikkan absorpsi Na oleh tubulus ginjal, menurunkan
transpor K
- Akibat retensi Na, ekskresi air melalui ginjal berkurang, vol
plasma
bertambah & viskositas darah berkurang
Sekresi aldosteron:
Tidak konstan, dikendalikan volum cairan ekstra sel & suplai
Na, sedikit dikendalikan oleh hipofisis (ACTH)
Mekanismesekresi:
Penurunan volum cairan ekstra sel menurunkanTD sel-sel
jukstaglomerular dalam ginjal mensekresi renin. Renin
mengubah angiotensinogen mjd angiotensinI dg bantuan
ACE mjd angiotensin II Angiotensin II menstimulasi
korteks adrenal mensekresi aldosteron >>, aldosteron
menginduksi retensi Na & air diginjal Volume cairan ekstrasel
>>

GLUKOKORTIKOID
Kortison, kortisol (hidrokortison) > 95% aktivitasnya,
kortikosteron
Fungsi:
- Meningkatkan glukoneogenesis dg stimulasi
deaminasi
(mempercepat perubahan protein menjadi glikogen dlm
hati)
- Menghambat penggunaan glukosa oleh jaringan
- Efek anti inflamasi
- Mencegah respons alergi, dengan menghambat produksi
& sekresi histamin
- Memperbesar resistensi terhadap stres (perdarahan,
trauma, panas-dingin, infeksi)

GLUKOKORTIKOID
Kadar glukosa darah dipengaruhi oleh :
- Glukokortikoid
- Insulin
- Glukagon
- GH
- Katekolamin
- Tiroksin
Pengaturan hormon : oleh ACTH dengan
mekanisme umpan balik

Medula adrenal

Hormon: katekolamin epinefrin, nor epinefrin


Fungsi epinefrin:
- Stimulasi glikogenolisis dihati kadar glukosa >
- Mobilisasi asam-asam lemak bebas dari jaringan adipose
- Stimulasi reticular formation dr otak (pusat pengatur respirasi,
TD,
kecepatan jantung, sekresi endokrin)
- Umumnya efek-efek perifer epinefrin = stimulasi simpatikus SSO
* Memperkuat & memperpanjang aktivitas SSO
* Menaikkan laju jantung & curah jantung (CO)
* Vasokonstriksi arterio lkulit & viseral
* Vasodilatasi arteriol otot skelet
* Kontraksi otot polos capsula limpa, sfingter saluran cerna &
otot
dilator iris
* Relaksasi otot polos dinding bronkhi & saluran cerna
* Sensitisasi otot jantung

Fungsi abnormal kelenjar


adrenal
Korteksadrenal
* Addisons disease, Morbus Addison
(hipofungsi)
Tanda: kadar K serum >, Na <, hipoglisemia, TD <, dehidrasi,
asidosis, gagal ginjal, pigmentasi kulit
Hiperfungsi krn tumor korteks
a. Cushing syndrome/ hiperadrenokortisismus over produksi
glukokortikoid
Tanda: gangguan metab KH & elektrolit, adipositas pada
daerahdaerah tertentu (anggota badan, perut)
b. Adrenogenital syndrome (kongenital adrenal hiperplasia)
Cushing syndrome diikuti over produksi hormon seksual
(maskulinisasi pada wanita, perkembangan seks pada pria
yang
cepat)

c. Aldosteronisme (Conns syndrome) : sekresi


aldosteron >>
hipokalemia, kadar Na darah naik, retensi
air,
volume darah bertambah, hipertensi
Medula adrenal
* Hiperfungsi
Tumor medula (phaeochromocytoma)
overproduksi hormon (sampai 500x normal).
TD sistolik bisa mencapai 300 mmHg
(hipertensi), hiperglisemia, glikosuria

OVARIUM
Hormon-hormon : estrogen (estradiol, estriol, estron),
progesteron,
Estradiol selain disekresi ovarium jg oleh plasenta, adrenal
& testis (jumlah <<)
Hormon estrogen = hormon folikuler, krn terus dihasilkan
oleh folikel ovarium
Fungsi estrogen :
- Perkembangan, pemeliharaan organ reprod wanita (uterus,
tuba
uterus, vagina, genitalia ekstern, dada, pubis dan rambut
aksila)
- Mempengaruhi metabolisme elektrolit
- Mempengaruhi tingkah laku
- Memperbesar keinginan & pengendalian seksual
- Mempengaruhi pertumbuhan sistem duktus pd klnjr
mamae
- Menstimulasi kontraksi uterus

Progesteron:
- Dihasilkan korpus luteum, plasenta
- Melanjutkan pekerjaan estrogen pada endometrium
penebalan
untuk penerimaan ovum yang telah dibuahi
- Menghambat menstruasi
Fungsi progesteron
- Mempertebal & memperbesar vaskularisasi
endometrium uterus
- Mengembangkan alveoli payudara
- + estrogen menyiapkan payudara untuk produksi ASI
- Dibutuhkan untuk ovulasi
Pengaturan hormon ovarium
- FSH dari hipofisis anterior menyebabkan pematanga
nfolikel
ovarium & menaikkan kadar estrogen
- LH menyebabkan ovulasi, pembentukan korpus luteum
&
memproduksi progesteron

TESTIS
Sel-sel interstitial (sel Leydig) dari testis mensekresi
androgen (androgenic hormone) yang utama :
testosteron
Fungsi
- Untuk perkembangan & pemeliharaan organ seks
pria
- Sifat-sifat seksual sekunder
- Mempengaruhi pertumbuhan, metabolisme protein,
libido & distribusi rambut
- Menghambat sekresi ICSH
Pengaturan sekresi
Mekanisme umpan balik negatif antara ICSH &
testosteron, sebaliknya kadar testosteron >>,
memperkecil sekresi ICSH

Abdormalitas
* Hipofungsi
- Eunuchoidism: Produksi hormon <<, gejala:
atrofi organ pelengkap & tidak adanya
karakteristik sekunder
- Eunuchism: Hormon tidak ada, gejala: lebih
parah dari eunuchoidism
* Hiperfungsi
- Akibat tumor gonad pubertas prekosius
- Perkembangan organ pelangkap &
karakteristik terlihat pada usia kurang dari
normal

e.k.ek..ek

Você também pode gostar