Você está na página 1de 12

ANGKA KEMATIAN IBU DI

INDONESIA
By Kelompok 8
Epidemiologi Kesehatan reproduksi
Epidemiologi dan Biostatistik FKM Unsri

KELOMPOK 8
NAMA

NIM

Apri Yulda

10121001049

Ririn Fratiwi Febbryanti .S

10121001095

Desy Fitriyani

10121001032

Deni Susanti

10121001012

Rini Wulandari

10121001072

LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat

derajat kesehatan perempuan.


salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan

millenium yaitu tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana


target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai
resiko jumlah kematian ibu.
Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari

waktu ke waktu. namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan


pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras
yang terus menerus.

RUMUSAN MASALAH
Apa yang menjadi penyebab kematian ibu ?
Bagaimana komitmen pemerintah dalam upaya menurunkan

angka kematian ibu di Indonesia ?


Upaya apa yang dilakukan untuk menekan Angka Kematian Ibu di

Indonesia untuk mencapai tujuan MDGs 5 tahun 2015 ?

PENYEBAB KEMATIAN IBU


1. Penyebab Langsung
Perdarahan
hipertensi/eklampsia
Infeksi

2. Penyebab Tak Langsung (3 TERLAMBAT dan 4


TERLALU)
2.1. Tiga terlalu:
Terlambat mengenali tanda bahaya persalinan

dan mengambil keputusan


Terlambat dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
Terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di

fasilitas pelayanan kesehatan


2.2. Empat terlalu (Riskesdas, 2010):
Terlalu tua hamil (di atas usia 35 tahun)
Terlalu muda untuk hamil (di bawah usia 20 tahun)
Terlalu banyak (jumlah anak lebih dari 4)
Terlalu dekat (jarak antar kelahiran kurang dari 2

tahun)

KOMITMEN PEMERINTAH DALAM UPAYA


MENURUNKAN AKI DI INDONESIA
Pemerintah Daerah Provinsi memiliki komitmen untuk mendukung percepatan

penurunan kematian ibu dan kematian bayi baru lahir dengan menyusun
Rencana Aksi Daerah disamping terobosan lainnya.
Provinsi Nusa Tenggara Barat telah mencanangkan Program AKINO (Angka

Kematian Ibu dan Bayi Nol) dengan meningkatkan akses dan kualitas
pelayanan KIA hingga ke tingkat desa.
Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Program Revolusi KIA dengan tekad

mendorong semua persalinan


memadai (puskesmas).

berlangsung

di

fasilitas

kesehatan

yang

Pemda DI Yogyakarta berkomitment meningkatkan kualitas pelayanan dan

penguatan sistem rujukan, serta penggerakan semua lintas sektor dalam


percepatan pencapaian target MDGs oleh Pemda Provinsi Sumatera Barat.

UPAYA YANG DILAKUKAN UNTUK MENEKAN AKI DI


INDONESIA UNTUK MENCAPAI TUJUAN MDGS 5
TAHUN 2015
Bekerja sama dengan berbagai development partners dalam bidang kesehatan ibu dan anak:
AIP MNH, bekerja sama dengan Pemerintah Australia di 14 Kabupaten di Provinsi NTT sejak 2008

bertujuan Revolusi Kesehatan Ibu dan Anak


GAVI bekerja beberapa kabupaten di 5 provinsi (Banten, Jabar, Sulsel, Papua Barat dan Papua)

bertujuan meningkatkan cakupan imunisasi dan KIA


MCHIP bekerjasama dengan USAID di 3 kabupaten (Bireuen, Aceh, Serang-Banten dan Kab.Kutai

Timur- Kalimantan Timur)


Pengembangan buku KIA oleh JICA walaupun kerjasama project telah berakhir namun buku KIA

telah diterapan di seluruh Indonesia.


UNICEF melalui beberapa kabupaten di wilayah kerjanya seperti ACEH, Jawa Tengah, Maluku,

Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur (kerjasama dengan Child Fund) serta Papua meningkatkan
pemberdayaan keluarga dan masyarakat terkait kesehatan ibu dan anak dan peningkatan
kualitas pelayanan anak melalui manajemen terpadu balita sakit (MTBS).
Tidak terkecuali WHO memfasilitasi peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak baik

dalam dukungan penyusunan standar pelayanan maupun capasity building.


Pada tahun 2012 Kementerian Kesehatan RI meluncurkan program, EMAS (Expanding Maternal

and Neonatal Survival) bekerja sama dengan USAID dengan kurun waktu 2012 2016

Dalam

upaya percepatan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI),


berbagai kegiatan telah dan akan terus dilakukan, meliputi:

1.Upaya Peningkatan Pelayanan Antenatal Berkualitas


2.Upaya Peningkatan Persalinan ditolong tenaga kesehatan di fasilitas
3.Upaya Pencegahan dan Penanganan Komplikasi Maternal
4.Upaya Peningkatan Kualitas Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dalam
5.Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan Reproduksi
6.Upaya Peningkatan Dukungan Manajemen ProgramKesehatan Ibu dan

Reproduksi

HAMBATAN DALAM UPAYA


PENURUNAN AKI DI INDONESIA
Belum meratanya pelayanan kesehaatn reproduksi bagi semua wanita.
WRI: faktor kemiskinan, budaya, keterbatasan serta tidak meratanya fasilitas

pelayanan dan tenaga kesehatan menjadi kendala bagi perempuan saat


membutuhkan pelayanan kesehatan reproduksinya, terutama saat hamil dan melahirkan.
Kurang kesadaran dari masyarakat bahwa pelayanan kesehatan dasar, pendidikan

dan akses terhadap kerja adalah hak-hak dasar yang seyogyanya disediakan oleh negara.
Temuan

penelitian WRI memperlihatkan masih ada daerah yang mengalokasikan


pembiayaan kesehatan perempuan kurang dari 1%.

Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dalam pelaksanaannya ternyata

masih menyisakan berbagai persoalan mendasar yang terkait dengan sistem pendataan,
kualitas pelayanan maupun yang terkait dengan ketersediaan fasilitas layanan kesehatan
serta pembiayaan.
Selain masalah medis tingginya kematian ibu juga karena masalah ketidaksetaraan

jender, nilai budaya, perekonomian,


terhadap ibu hamil dan melahirkan.

serta

rendahnya

perhatian

laki-laki

TINGKAT KEBERHASILAN DALAM UPAYA


MENCAPAI MDGS 5 TAHUN 2015

KESIMPULAN
Angka kematian ibudi Indonesia masih tinggi. Banyak penyebab yang

menyebabkan angka kematian ibu antara lain ( perdarahan, pre eklampsi,


komplikasai masa nifas, partus macedan partus lamat, emboli obstetric,
infeksi, abortus ).
Untuk dapat mencapai target MDGs itu, diperlukan terobosan dan upaya

keras dari seluruh pihak, baik Pemerintah, sektor swasta, maupun


masyarakat untuk mencegah terjadinya angka kematian ibu, secara terus
menerus.

TERIMA KASIH
Any Question??????

Você também pode gostar