Você está na página 1de 16

ASKEP ANEMIA

Oleh: Ingga Aprilia S.Kep, Ns

PENGERTIAN
Anemia adalah pengurangan jumlah sel
darah merah, kuantitas hemoglobin dan
volume pada sel darah merah
(hematokrit) per 100 ml darah (Price:
1996, dalam Arif Mutaqin: 2009).
Anemia bukanlah penyakit, melainkan
merupakan pencerminan keadaan suatu
penyakit atau gangguan fungsi tubuh.
Secara fisiologis, anemia terjadi apabila
terdapat kekurangan jumlah hemoglobin
untuk mengangkut oksigen ke jaringan
(Smelzer & Bare: 2001)

KLASIFIKASI
Anemia dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebabnya
yakni :
1. Anemia defisiensi
Anemia defisiensi zat besi krn pendarahan kronik atau
jk asupan /absorbsi besi tidak adekuat
Anemia megaloblastik defisiensi vitamin B12
(kobalamin), asam folat atau keduanya akibat
malnutrisi, keganasan, kemoterapi & malabsorbsi.
Anemia penyakit kronis px ginjal kronis tahap akhir
dengan kadar BUN (Blood Urea Nitrogen) >10 mg/dl,
shg tjd penurunan ketahanan hidup sel darah merah
maupun defisiensi eritropoetin.
2. Anemia hemolitik
Anemia hemolitik kongenital
Anemia hemolitik didapat akibat mikroangiopatik,
agen infeksi, penyakit hati, autoimun
Anemia aplastik gangguan sel2 induk di sumsum
tulang
3. Anemia sel sabit mrpkn hemoglobinopati sekunder
krn kelainan stuktur hemoglobin.

ETIOLOGI
Kekurangan nutrisi (defisiensi asam folat,
vitamin B12 dan zat besi)
Gangguan sumsum tulang karena tertekan,
tumor, reaksi obat atau rangsangan yang
tidak memadahi
Gangguan ginjal kronis yang dapat
mengakibatkan eritropoetin
Hipersplenisme, sehingga terjadi peningkatan
penghancuran sel darah merah akibat
aktivitas retikuloendotelian yang berlebihan
Kelainan sel darah merah yang abnormal
Kehilangan darah berlebihan
Keturunan

Tanda gejala

Gelisah
Diaforesis (keringat dingin)
Takikardia
Sesak nafas
Kolaps sirkulasi yang progresif
cepat atau syok
Mudah lelah
Nampak pucat atau anemis

Mekanisme Kompensasi tubuh


Pada kadar Hb 9-11 mg/dl, mekanisme
kompensasi sbb:
Peningkatan curah jantung & pernafasan,
sehingga menambah pengiriman oksigen ke
jaringan2oleh SDM
Meningkatkan pelepasan oksigen ke jaringan
Mengembangkan vol plasma dg menarik
cairan dari sela-sala jaringan
Redistribusi aliran darah ke organ-organ vital.
Pd kadar Hb <7,5 mg/dl dpt tjd dispnea saat
beraktifitas, kelemahan dapat terjadi jika Hb
<6 mg/dl, dispneu istirahat < 3mg/dl dan
kemungkinan gagal ginjal dapat terjadi hanya
pada kadar yg sangat rendah yakni <2 mg/dl.

ANEMIA
Penurunan Hb
Penurunan O2 yang dialirkan
ke jaringan
Hipoksia
jaringan
Mekanisme kompensasi
tubuh
Paru berusaha meningkatkan suplai
O2 dalam darah
Reaksi
hiperventilasi

Peningkatan frekuensi jantung dalam mengalirkan darah


& O2 ke organ vital

Beban kerja jantung


meningkat

Ketidakefektifan
pola nafas

Hipertrofi
ventrikel
Penurunan curah
jantung

Aliran darah ke otak


inadekuat
Nyeri

Pusing / sakit
kepala

hipotensi

Aliran darah ke
sistemik
inadekuat

Pengurangan
suplai darah pada
pembuluh kapiler

O2 yang dibutuhkan
untuk pembentukan
ATP berkurang

Pembuluh darah
distal
vasokontriksi

Intoleransi
aktivitas

Gangguan perfusi
jaringan perifer

Penurunan
perfusi ke saluran
pencernaan
Anoreksia, nausea,
konstipasi, diare,
stomatitis, penurunan
berat badan dan nafsu
makan
Nutrisi kurang
dari
kebutuhan

Komplikasi
Penurunan daya tahan tubuh px
rentan infeksi.
Pada ibu hamil, anemia dapat
menyebabkan kematian, dan berisiko
bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat
badan rendah, anemia bisa juga
mengganggu perkembangan organ-organ
tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).
Gagal jantung
Parestesia (kelemahan)

Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
Pmx darah lengkap kadar Hb (<11 mg/dl),
Hct (<35%), trombosit <, bilirubin, TIBC, MCV,
SI, LED, serum folat, serum B12, dll
Pmx apusan darah tepi retikulositosis
2. Kepadatan sel2 sumsum tlg blkg
3. Biopsy kelenjar yang dilanjutkan dengan
pemeriksaan histopatologi
4. Radiologi: torak, bone survey, USG, atau
linfangiografi.
5. Pmx faal ginjal, tulang belakang, dan hati

Penatalaksanaan
Tranfusi PRC (Pocked Red Cells)
Konsumsi makanan / suplemen zat besi
(Fe), B12, asam folat
Pengobatan pada penyebab anemia. Ex:
transplantasi sumsum tulg blkg,
splenektomi, mengatasi pendarahan,
dll.
Istirahat
Pemberian O2

Pengkajian
Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru. Napas pendek
pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnea, ortopnea, dan dispnea.
Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronik, misal
perdarahan GI kronis, menstruasi berat (DB),
angina, CHF. Riwayat endokarditis infektif kronis.
Palpitasi
Tanda : hipotensi postural. Disritmia, takikardia.
Bunyi jantung : murmur sistolik (DB). Pucat, Kulit
seperti berlilin, pucat (aplastik, AP) atau kuning
lemon terang (AP). Sklera : biru atau putih seperti
mutiara (DB). Pengisian kapiler melambat, kuku :
mudah patah, berbentuk seperti sendok
(koilonikia) (DB). Rambut : kering, mudah putus,
menipis, tumbuh uban secara premature (AP).

Integritas ego
Gejala : keyakinanan agama/budaya
mempengaruhi pilihan pengobatan, misalnya
penolakan transfusi darah.
Tanda : depresi
Eleminasi
Gejala : riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen,
sindrom malabsorpsi (DB). Hematemesis, feses
dengan darah segar, melena. Diare atau konstipasi.
Penurunan haluaran urine.
Tanda : distensi abdomen.
Makanan/cairan
Gejala : penurunan masukan diet (DB). nyeri telan
(ulkus pada faring). Mual/muntah, dyspepsia,
anoreksia. Adanya penurunan berat badan.
Tanda : lidah tampak merah daging/halus (AP;
defisiensi asam folat dan vitamin B12). Membrane
mukosa kering, pucat. Turgor kulit : buruk, kering,
tampak kisut/hilang elastisitas (DB). Stomatitis dan
glositis, Bibir : selitis, misalnya inflamasi bibir
dengan sudut mulut pecah. (DB).

Neurosensori
Gejala : sakit kepala, tinnitus, ketidak mampuan
berkonsentrasi. Insomnia, pandangan ganda.
Kelemahan, keseimbangan buruk, kaki goyah ;
parestesia tangan/kaki (AP) ; Sensasi manjadi
dingin.
Tanda : peka rangsang, gelisah, cenderung tidur,
apatis. Mental : tak mampu berespons, lambat dan
dangkal. Oftalmik : hemoragis retina (AP). Epitaksis
(aplastik).
Aktivitas / istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum.
Kurang bersemangat, intoleransi aktifitas.
Kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/ takipnae ; dispnea pada waktu
bekerja atau istirahat. Letargi, menarik diri, apatis,
lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya.
Kelemahan otot, dan penurunan kekuatan. Ataksia,
tubuh tidak tegak. Bahu menurun, postur lunglai,
berjalan lambat, dan tanda-tanda lain yang
menunujukkan keletihan.

Nyeri/kenyamanan
Gejala : nyeri abdomen samara : sakit kepala (DB)
Keamanan
Gejala : riwayat pekerjaan terpajan terhadap
bahan kimia,. Riwayat terpajan pada radiasi; baik
terhadap pengobatan atau kecelekaan. Riwayat
kanker, terapi kanker. Tidak toleran terhadap
dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya.
Gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk,
sering infeksi.
Tanda : demam rendah, menggigil, berkeringat
malam, limfadenopati umum. Ptekie dan ekimosis
(aplastik).
Seksualitas
Gejala : perubahan aliran menstruasi, misalnya
menoragia atau amenore (DB). Hilang libido (pria
dan wanita). Imppoten.
Tanda : serviks dan dinding vagina pucat.

DIAGNOSA KEP
Risiko tinggi terhadap infeksi b.d tdk adekuatnya
pertahanan sekunder (penurunan hemoglobin
leucopenia, atau penurunan granulosit (respons
inflamasi tertekan).
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
kegagalan untuk mencerna atau ketidak mampuan
mencerna makanan /absorpsi nutrient yang
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
Risiko kerusakan integritas kulit b.d perubahan
sirkulasi dan neurologist.
Kurang pengetahuan b.d kurang mengingat ; salah
interpretasi informasi ; tdk mengenal sumber
informasi.
Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi
Gangguan perfusi jaringan b.d penurunan
konsentrasi hemoglobin dalam darah
Intoleransi aktivitas b.d kelamahan umum,
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan O2

TERIMA KASIH

Você também pode gostar