Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DENGAN
DEHIDRASI TIDAK
BERAT
AZDA A. FAJRI
Identitas Pasien
Umur : 3 bulan
Agama: Islam
Suku
Nama Ayah
Pekerjaan Ayah
Alamat: Wonoagung
: Jawa
: Tn. BG
: swasta
Anamnesis
Alloanamnesis 21 Oct 2015
Keluhan Utama
Pasien demam mendadak, dibawa kebidan diberi obat namun panas tidak turun dan
keluhan tidak berkurang.
Kurang lebih 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien muntah 2x dan diare
sebanyak 10x cair, setiap mencret ganti celana karena basah, tak berampas, tidak
berbau, tak berminyak, sekitar anus memerah (+), lendir (-), berwarna kuning. Ibu
pasien mengaku hanya meminumkan ASI saja. Pada awal mencret bayi masih mau
menyusu.
Buang air kecil warna kuning jernih terakhir kurang lebih 16 jam sebelum masuk RS.
Ibu pasien mengaku anaknya muntah banyak sebelum masuk RS, 2x setelah masuk
RS, muntahan berwarna putih seperti ASI.
Saat masuk RS, ibu pasien mengaku anak menjadi lemas, tidak rewel seperti
biasanya, namun di beberapa kesempatan menyusu dengan lahap
: disangkal
: disangkal
Ayah
Ibu
: sehat
: sehat
Imunisasi
DPT+HiB
: (+) 2 bulan
BCG
: (+) 1 bulan
Campak
: (-)
Polio
Kesan
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan umum
Tanda vital
BB
: 6.5 kg
TB
: 61 cm
Nadi
Suhu
Kulit : Warna sawo matang, kelembaban cukup, ujud kelainan kulit (-)
Kepala
: Bentuk mesocephal, rambut hitam sukar dicabut,
merata, UUB tidak cekung
Hidung
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa kering (+), bibir pecah-pecah (+)
Telinga
Lymphonodi : Retroaurikuler
distribusi
Submandibuler
: tidak membesar
: tidak membesar
Thorax
Cor
Palpasi
Auskultasi
Pulmo
Palpasi
Batas paru-hepar
Redup relatif
: SIC V kanan
Pekak
: SIC VI kanan
Auskultasi
: SIC V kanan
Abdomen
Inspeksi
Perkusi : tympani
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor
kembali agak lambat.
Ekstremitas :
CRT <2
Data Antopometri
Berat Badan
: 6,5 kg
Tinggi Badan
: 61 cm
Pemeriksaan Penunjang
Hematologi Rutin
Hb : 9.2 g/dL
Ht : 28.9%
Leukosit
: 8.800 mm3
Trombosit
: 348.000 mm3
Hitung jenis
Eosinofil : 0
Basofil
:0
Stab
:0
Segment: 21
Limfosit : 63
Monosit : 16
Kesan : Limfositosis
: Anemia Ringan
Kista
Ankylostoma : Negatif
Trychomonas : Negatif
Ascaris
: Negatif
Oxyuris
: Negatif
Lemak : ++
Leukosit
: 2-3
Eritrosit
: 1-2
Amoeba
: Negatif
Bakteri: +
: Negatif
Daftar Masalah
Demam
BAB
3 hari
Muntah
2 kali
Limfositosis
Hb
9.2 g/dL
Differential Diagnosa
Anemia Ringan
Diagnosa Kerja
Anemia ringan
Penatalaksanaan
Initial diagnosis
Pemeriksaan MCV
Initial Terapi
RL 14 tpm
Monitoring rehidrasi
PROGNOSIS
Quo Ad Vitam
Quo Ad Sanam
: Dubia ad Bonam
: Dubia ad Bonam
Tanggal 22
Oct 2015
Follow
Up
Demam : (-)
Batuk
: (-)
Pilek
: (-)
O: KU/KES: Aktif/CM
RR: 32 x/mnt
Suhu: 35,6o
Kepala/ leher: UUB datar, Mata cowong, bibir kering tidak ditemukan
Demam : (-)
Batuk
: (-)
Pilek
: (-)
O : KU/KES: Aktif/CM
HR: 92 x/mnt
RR: 32 x/mnt
Suhu: 35,6o
Tinjauan Pustaka
Definisi
Etiologi
Penyebab diare akut pada anak secara garis besar dapat disebabkan oleh
gastroenteritis, keracunan makanan karena antibiotika dan infeksi sistemik.
Penyebab utama oleh virus yang terutama ialah Rotavirus (40 60%)
sedangkan virus lainya ialah virus Norwalk, Astrovirus, Cacivirus, Coronavirus,
Minirotavirus.
Patofisiologi
Manifestasi kinis
Gejala &
Keadaan
Tanda
Umum
Tanpa
Dehidrasi
Dehidrasi
Tidak Berat
Dehidrasi
Berat
Mata
Mulut/
Lidah
Estimasi
Rasa Haus
Kulit
BB %
def.
cairan
Minum Normal,
Baik, Sadar
Normal
Basah
Gelisah Rewel
Cekung
Letargik,
Sangat
Kesadaran
cekung dan
Menurun
kering
Tidak Haus
Sangat
kering
minum
Turgor baik
Turgor
lambat
<5
50 %
5 10 50100 %
Turgor
sangat
lambat
>10
>100 %
Terapi
DATTD
Oralit/CRO
2 tahun lebih
DADTB
3-10 Kg
: 200cc/KgBB/hari
10-15 Kg : 175cc/KgBB/hari
>15 Kg
: 135cc/KgBB/hari
DADB
<12 bulan
12 bulan keatas
Masukkan cairan peroral apabila pasien sudah mau minum, mulai 3cc/kgBB selama
proses rehidrasi
Zinc
< 6 Bulan
: 10 mg per hari
6 Bulan lebih
: 20 mg per hari
Probiotik
Hasil meta analisa Van Niel dkk menyatakan lactobacillus aman dan efektif
dalam pengobatan diare akut infeksi pada anak, menurunkan lamanya diare
kira-kira 2/3 lamanya diare, dan menurunkan frekuensi diare pada hari ke dua
pemberian sebanyak 1 2 kali. Kemungkinan mekanisme efek probiotik
dalam pengobatan diare adalah: Perubahan lingkungan mikro lumen usus,
produksi bahan anti mikroba terhadap beberapa patogen, kompetisi nutrien,
mencegah adhesi patogen pada anterosit, modifikasi toksin atau reseptor
toksin, efektrofik pada mukosa usus dan imunnomodulasi.
Anemia
Populasi
Non
Anemia
(g/L)
Anemia
Ringan
Sedang
Berat
Bayi (6-59
bulan)
110 atau
lebih
100-109
70-99
Dibawah 70
Anak-anak
(5-11
tahun)
115 atau
lebih
110-114
80-109
Dibawah 80
Anak-anak
(12-14
tahun)
120 atau
lebih
110-109
80-109
Dibawah 80
Daftar Pustaka
Coken MB Evaluation of the child with acute diarrhea dalam:Rudolp AM,Hofman JIE,Ed Rudolps
pediatrics: edisi ke 20 USA 1994 : prstice Hall international,inc hal 1034-36
Firmansyah A. Terapi probiotik dan prebiotik pada penyakit saluran cerna. dalam Sari pediatric
Vol 2,No. 4 maret 2001
Ditjen PPM dan PLP, 1999, Tatalaksana Kasus Diare Departemen Kesehatan RI hal 24-25
Sinuhaji AB Peranan obat antidiare pada tatalaksana diare akut dalam kumpulan makalah
Kongres Nasional II BKGAI juli 2003
Rohim A, Soebijanto MS. Probiotik dan flora normal usus dalam Ilmu penyakit anak diagnosa dan
penatalaksanaan . Ed Soegijanto S. Edisi ke 1 Jakarta 2002 Selemba Medika hal 93-103
Suharyono.Terapi nutrisi diare kronik Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan ilmu Kesehatan Anak
ke XXXI, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 1994