Você está na página 1de 20

KASUS 4

1. Jelaskan penggolongan antijamur


berdasarkan jenis mikosisnya !

GOLONGAN AZOL
1. KETOKONAZOL
. Spektrum luas efektif terhadap Blastomyces
dermatitidis, Candida species, Coccidiodes
immitis, Histoplasma capsulatum, Malasezzia
furfur, Paracoccidiodes brasiliensis.
. Ketokonazol juga efektif terhadap dermatofit
tetapi tidak efektif terhadap Aspergillus
spesies dan Zygomycetes.
. Ketokonazol dapat menginhibisi biosintesis
steroid, seperti halnya pada jamur.

2. Itrakonazol
Itrakonazol mempunyai aktifitas spektrum yang luas
terhadap Aspergillosis sp., Blastomyces dermatidis,
Candida sp., Cossidiodes immitis, Cryptococcus
neoformans, Histoplasma capsulatum, Malassezia
furfur, Paracoccidiodes brasiliensis, Scedosporium
apiospermum dan Sporothrix schenckii.
Efek samping yang sering dijumpai adalah masalah
gastrointestinal seperti mual, nyeri abdomen dan
konstipasi. Efek samping lain seperti sakit kepala,
pruritus, dan ruam alergi.
Flukonazol berguna untuk mencegah relaps meningitis
yang disebabkan oleh Cryptococcus pada pasien AIDS
setelah pengobatan dengan amfoterisin B. Juga efektif
untuk pengobatan kandidiasis mulut dan tenggorokan
pada pasien AIDS.

3. Flukonazol
Menurut FDA flukonazol efektif untuk mengatasi
kandidiasis oral atau esophageal, criptococcal
meningitis dan pada penelitian lain dinyatakan
efektif pada sporotrikosis (limfokutaneus dan
visceral).
Flukonazol ditoleransi baik oleh geriatrik kecuali
dengan gangguan ginjal. Obat ini termasuk
kategori C, sehingga tidak direkomendasikan untuk
wanita hamil dan menyusui.
Efek samping : masalah gastrointestinal seperti
mual, muntah, diare, nyeri abdomen dan juga sakit
kepala. Selain itu hipersensitivitas, agranulositosis,
sindroma Stevens Johnsons, hepatotoksik,
trombositopenia dan efek pada sistem saraf pusat.

4. Varikonazol
Varikonazol mempunyai spektrum yang luas terhadap
Aspergillus sp., Blastomyces dermatitidis, Candida sp,
Candida spp flukonazol resistant., Cryptococcus
neoforams, Fusarium sp., Histoplasma capsulatum,
dan Scedosporium apospermum. Tidak efektif
terhadap Zygomycetes.
Vorikonazol dapat ditoleransi baik oleh manusia. Efek
toksik vorikonazol yang sering ditemukan adalah
gangguan penglihatan
Meski dapat ditoleransi dengan baik, pada 10-15%
kasus ditemukan adanya abnormalitas fungsi hepar
sehingga dalam pemberian vorikonazol perlu dilakukan
monitor fungsi hepar. Vorikonazol bersifat teratogenik
pada hewan dan kontraindikasi pada wanita hamil

5. Posakonazol
Posakonazol memiliki kemampuan antijamur
terluas saat ini. Tidak ditemukan resistensi
silang posakonazol dengan flukonazol.
Posakonazol merupakan satu-satunya
golongan azol yang dapat menghambat jamur
golongan Zygomycetes. Posakonazol juga
dapat digunakan dalam pengobatan
aspergilosis dan fusariosis
Pemberian posakonazol dapat juga diberikan
dua kali sehari pada keadaan tidak
membahayakan jiwa. Absorbsi posakonazol
lebih baik bila diberikan bersama dengan
makanan atau suplemen nutrisi

GOLONGAN ALILAMIN
1. Terbinafin
Terbinafin merupakan anti jamur yang berspektrum
luas. Efektif terhadap dermatofit yang bersifat fungisidal
dan fungistatik untuk Candida albican, s tetapi bersifat
fungisidal terhadap Candida parapsilosis.
Terbinafin juga efektif terhadap Aspergillosis sp.,
Blastomyces dermatitidis, Histoplasma capsulatum,
Sporothrix schenxkii dan beberapa dermatiaceous
moulds.
Efek samping pada gastrointestinal seperti diare,
dispepsia, dan nyeri abdomen. Terbinafin tidak
direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit hepar
kronik atau aktif

GOLONGAN POLIEN
1. Amfoterisin B
. Amfoterisin B mempunyai aktifitas spektrum
yang luas terhadap Aspergillus sp., Mucorales
sp., Blastomyces dermatitidid, candida sp.,
Coccidiodiodes immitis, Cryptococcus
neoformans, Histoplasma capsulatum,
paracoccidioides brasiliensis, Penicillium
marneffei.
. Sedangkan untuk Aspergillus tereus, Fussarium
sp., Malassezia furfur, Scedosporium sp., dan
Trichosporon asahii biasanya resisten

Pemberian formula konvensional


dengan cara intravena dapat segera
menimbulkan efek samping seperti
demam, menggigil dan badan
menjadi kaku. Biasanya timbul
setelah 1-3 jam pemberian obat.
Efek samping toksik yang paling
serius adalah kerusakan tubulus
ginjal
Pasien yang mendapat pengobatan
lebih dari 2 minggu, dapat timbul
anemia normokromik dan normositik
sedang.

2. Nistatin
Nistatin merupakan antibotik yang
digunakan sebagai antijamur, diisolasi
dari Streptomyces nourse pada tahun
1951

GOLONGAN EKINOKANDIN
1. Kaspofungin
. Kaspofungin adalah antijamur sistemik dari
suatu kelas baru yang disebut ekinokandin.
Obat ini bekerja dengan menghambat
sintesis beta (1,3)-Dglukan, suatu komponen
esensial yang membentuk dinding sel jamur
. Kaspofungin mempunyai aktifitas spektrum
yang terbatas. Kaspofungin efektif terhadap
Aspergillus fumigates, Aspergillus flavus dan
Aspergillus terreus.

Kaspofungin mempunyai aktifitas yang berubah-ubah terhadap


Coccidioides immitis, Histoplasma capsulatum dan
dermatiaceous molds.
Kaspofungin diindikasikan untuk infeksi jamur sebagai berikut:
1.Kandidiasis invasif, termasuk kandidemia pada pasien
neutropenia atau non-neutropenia.
2. Kandidiasis esofagus
3. Kandidiasis orofarings
4. Aspergilosis invasif yang sudah refrakter terhadap antijamur
lainnya.
Pengobatan umumnya diberikan selama 14.hari. Keamanan obat
ini belum diketahui pada wanita hamil dan anak berumur kurang
dari 18 tahun.
Efek samping yang sering dijumpai yaitu demam, adanya ruam
kulit, mual, muntah

2. Mikafungin
Pada tahun 2005, mikafungin disetujui FDA
untuk terapi esofagitis kandida pada pasien
HIV.
Mikafungin juga bermanfaat untuk terapi
aspergilosis invasif
3. Anindulafungin
Anindulafungin merupakan kelompok
ekinokandin yang telah disetujui FDA tahun
2006 untuk penatalaksanaan kandidiasis
esophagus, peritonitis dan abses
intraabdomen disebabkan kandida

GOLONGAN LAIN
1. Flusitosin
. Flusitosin efektif terhadap Candida
sp., Cryptococcus neoformans,
Cladophialophora carrionii,
Fonsecaea sp., Phialophora
verrucosa.
. Efek samping yang sering dijumpai
yaitu mual,muntah dan diare

Mekanisme Kerja
1. Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan
bantuan sitosin deaminase dan dalam
sitoplasma akan bergabung dengan RNA
setelah mengalami deaminasi menjadi 5fluorourasil dan fosforilasi.
2. Sintesis protein sel jamur terganggu akibat
penghambatan Iangsung sintesis DNA oleh
metabolit fluorourasil. Keadaan ini tidak terjadi
pada sel mamalia karena dalam tubuh mamalia
flusitosin tidak diubah menjadi fluorourasil.

2. Griseofulvin
Griseofulvin mempunyai aktifitas spektrum
yang terbatas hanya untuk spesies
Epidermophyton flocossum, Microsporum sp.,
dan Trichophyton sp., yang merupakan
penyebab infeksi jamur pada kulit, rambut
kuku.
Griseofulvin tidak efektif terhadap kandidiasis
kutaneus dan pitiriasis versikolor
Efek samping griseofulvin biasanya ringan
berupa sakit kepala, mual, muntah, dan nyeri
abdomen. Timbulnya reaksi urtikaria dan
erupsi kulit dapat terjadi pada sebagian pasien

2. Bedakan mekanisme, spectrum,


penggolongan obat anti jamur
beserta spectrum dan kemampuan
antijamurnya!
Tentukan
pula
antijamur mana yang sistemik dan
mana yang topikal

OBAT
Amphotericin B

Sistemik

MEKANISME

SPEKTRUM

Berikatan dengan
Menyerang sel
membrane sel jamur matang dan sel
membentuk pori pori tumbuh pada pH
6,0 7,5
sel jamur lebih
permeable
mrmbrannya

Imidazole

Menginhibisi enzim
cytokrom P450Jamur
sehingga tidak terjadi
sintesis esosterol

Flusitosin

Masuk dalam sel jamur


dengan bantuan sitosin
deaminase dan
bergabung dengan
RNA mengganggu
sintesa DNA oleh
metabolit Fulsitosin

Spektrum luas
efektif: Candida,
Crytococcus,
Aspergillus

KEMAMPUAN
ANTIJAMUR
Fungistatik / Fungisida
tergantung dosis dan
sensitivitas jamur

Afinitisas lebih besar


terhadap cytokrom P450
Jamur

Topikal
OBAT

MEKANISME

SPEKTRUM

KEMAMPUAN
ANTIJAMUR

Nistatin

Membentuk pori di
membrane jamur

Candida sp

Candida albicans hampir


memperlihatkan resistensi
terhadap Nistatin

Imidazole
Topikal

Menghambat enzim P450


jamur dan mengganggu
sintesis ergosterol

Infeksi
dermatophyta

Tricophyton,
Epidermaphyton,
Microsporum, Candida, dan
Malasezla furfur

Amphotericin

Berikatan dengan
ergosterol pada membrane
sel jamur sehingga
menyebabkan kebocoran
membrane dan kerusakan
sel

Infeksi jamur
candidiasis,
aspergilus,
kromotablastosis

Kulit panas, sakit kepala,


demam, anorexia

Flusitosin

Mengganggu sintesis
protein sel jamur dengan
menghambat sintesis DNA
oleh metabolit Flusitosin

Candida sp
Terapi kombinasi
dengan
amphotericin B

Anemia, trombositopeni,
leukopenia, gangguan enzim
hati

Candida,
dermatophyta

Gangguan enzim hepar

Imidazol

Você também pode gostar