Você está na página 1de 17

Solusio Plasenta

DOKTER MUDA DEPARTEMEN OBGYN :


ATYA SHABRINA MONIKA

Definisi
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta
dari implantasi normalnya (korpus uteri) setelah kehamilan 20 minggu
dan sebelum janin lahir.
Cunningham dalam bukunya mendefinisikan solusio plasenta sebagai
separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya korpus uteri
sebelum janin lahir. . Jika separasi ini terjadi di bawah kehamilan 20
minggu maka mungkin akan didiagnosis sebagai abortus imminens.

Klasifikasi
A. Klasifikasi Trijatmo Rachimdhahi berdasarkan derajat pelepasan
plasenta
B. Klasifikasi Pritchard JA berdasarkan bentuk perdarahan
C. Klasifikasi Cunningham dan Gasong berdasarkan manifestasi klinis

Klasifikasi Trijatmo
1. Solusio plasenta totalis, plasenta terlepas seluruhnya.
2. Solusio plasenta partialis, plasenta terlepas sebagian.
3. Ruptura sinus marginalis, sebagian kecil pinggir plasenta yang terlepas.

Klasifikasi Pritchard
1. Solusio plasenta dengan perdarahan keluar
2. Solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi, yang membentuk
hematoma retroplacenter
3. Solusio plasenta yang perdarahannya masuk ke dalam kantong amnion .

Klasifikasi Cunningham
1. Ringan : perdarahan kurang 100-200 cc, uterus tidak tegang, belum ada
tanda renjatan, janin hidup, pelepasan plasenta kurang 1/6 bagian
permukaan, kadar fibrinogen plasma lebih 150 mg%.
2. Sedang : Perdarahan lebih 200 cc, uterus tegang, terdapat tanda pre
renjatan, gawat janin atau janin telah mati, pelepasan plasenta 1/4-2/3
bagian permukaan, kadar fibrinogen plasma 120-150 mg%.
3. Berat : Uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan,
janin mati, pelepasan plasenta dapat terjadi lebih 2/3 bagian atau
keseluruhan

Epidemiologi
Insiden solusio plasenta bervariasi antara 0,2-2,4 % dari
seluruh kehamilan.
Literatur lain menyebutkan insidennya 1 dalam 77-89
persalinan, dan bentuk solusio plasenta berat 1 dalam
500-750
persalinan
.
No.
Penyebab Perdarahan
Sampel
(%)
1.

Solusio Plasenta

141

19

2.

Laserasi/ Ruptura uteri

125

16

3.

Atonia Uteri

115

15

4.

Koagulopathi

108

14

5.

Plasenta Previa

50

6.

Plasenta Akreta/ Inkreta/ Perkrata

44

7.

Perdarahan Uterus

44

8.

Retained Placentae

32

Etiologi
Penyebab pasti belum diketahui dengan jelas, namun ada beberapa
faktor predisposisi :
Faktor kardio reno vaskular
Faktor trauma
Faktor paritas Ibu
Faktor usia Ibu
Leiomioma uteri
Penggunaan kokain
Kebiasaan merokok
Riwayat sebelumnya

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
Beberapa gejala dari solusio plasenta adalah sebagai berikut.
Perdarahan yang disertai nyeri.
Anemia dan syok, beratnya anemia dan syok sering tidak sesuai
dengan banyaknya darah yang keluar.
Rahim keras seperti papan dan terasa nyeri saat dipegang
Palpasi sulit dilakukan karena rahim keras.
Fundus uteri makin lama makin naik.
Sering terjadi proteinuria karena disertai preeklamsia.
Pasien kelihatan pucat, gelisah dan kesakitan

Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : Hemoglobin, hematokrit, trombosit, waktu
protrombin, waktu pembekuan, waktu tromboplastin parsial,
kadar fibrinogen, gen elektrolit plasenta. CBC, C T, BT,
Elektrolit(bila perlu).
Keadaan janin : Kardiotokografi, Doppler, Laennec.
USG: Menilai letak plasenta, usia kehamilan dan keadaan
janin secara keseluruhan.

Diagnosis
1. Anamnesis Gejala klasik berdasarkan derajat. Perasaan sakit tiba
tiba di perut, pendarahan vagina dapat hebat dan non recurrent yang
berwarna darah segar dan bekuan darah warna kehitaman.
No.

Tanda atau Gejala

Frekuensi (%)

1.

Perdarahan pervaginam

78

2.

Nyeri tekan uterus atau nyeri pinggang

66

3.

Gawat janin

60

4.

Persalinan prematur idiopatik

22

5.

Kontraksi berfrekuensi tinggi

17

6.

Uterus hipertonik

17

7.

Kematian janin

15

Diagnosis
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi Pasien tampak pucat dan gelisah karena kesakitan, bisa ditemuin
pendarahan per vaginam
Palpasi TFU tidak sesuai dengan masa kehamilan, uterus tegang dan keras
disebut uterus in bois baik saat his maupun di luar his, terdapat nyeri tekan
Pemeriksaan dalam serviks dapat terbuka atau tertutup, kalau terbuka
plasenta teraba menonjol dan tegang, kalau plasenta sudah pecah plasenta
akan turun ke bawah dan terjadi prolapses plasenta

Penatalaksanaan
Tatalaksana berdasarkan derajat solusio plasenta yang terjadi pada pasien.
1. Solusio plasenta ringan
Terapi bersifat ekspektatif jika kehamilan <36 minggu. Dilakukan tirah
baring dan observasi ketat. Bila ada perburukan (pendarahan berlangsung
terus, gejala solusio plasenta bertambah luas) terminasi kehamilan. Jika
janin hidup lakukan SC, jika janin mati lakukan amniotomi dan infus
oksitosin.
2. Solusio plasenta sedang dan berat
Lakukan transfusi darah jika pendarahan yang terjadi >1000 cc.
Lakukan amniotomi dan infus oksitosin. Jika persalinan normal tidak
memungkinkan lakukan SC. Observasi tanda tanda vital dan pantau
pendarahan.

Komplikasi
1.

Syok perdarahan

2.

Gagal ginjal

3.

DIC

4.

Uterus couvelaire

Você também pode gostar