Você está na página 1de 21

ANALISIS RISIKO

BENCANA

Kelompok
Dukut Wido Utomo
15/392057/PGE/01228
Iesyat Fathimah
15/392058/01229
Sendi Permana
16/402650/PGE/01250
Anugerah A.
Sahamony
16/402650/PGE/01237

BAHAYA

Bahaya adalah keadaan atau fenomena


alam yang dapat berpotensi menyebabkan
korban jiwa atau kerusakan benda /
lingkungan

Natural disaster
Man-made disaster

Geological hazard
Hydrometeorological hazard
Biological hazard
Technological hazard
Environmental degradation

Konsep Kerentanan
Ketidakmampuan dari suatu individu atau kelompok
masyarakat dalam mengantisipasi, menanggulangi,
mempertahankan dan menyelamatkan diri atau
kelompok terhadap dampak yang ditimbulkan oleh
suatu bahaya alam dan atau buatan.
Bersifat dinamis dan selalu berubah sejalan dengan
perubahan kondisi manusia dan lingkungan hidupnya

KAPASI
TAS

Kondisi masyarakat yang memiliki kekuatan dan kemampuan dalam


mengkaji dan menilai ancaman serta bagaimana masyarakat dapat
mengelola lingkungan dan sumberdaya yang ada, dimana dalam
kondisi ini masyarakat sebagai penerima manfaat dan penerima
risiko bencana menjadi bagian penting dan sebagai aktor kunci
dalam pengelolaan lingkungan untuk mengurangi risiko bencana

AHP

(Analytical Hierarchy Process)

Proses analisis yang dilakukandengan cara


melakukan evaluasi berbobot terhadap berbagai
komponen yang mempengaruhi suatu variabel
secara berjenjang (hirarkhis)
Pada kegiatan penilaian analisis risiko, AHP
digunakan untuk memberikan bobot pada
masing-masing elemen risiko (ancaman,
kapasitas dankerentanan) yang masing-masing
dipengaruhi oleh berbagai komponen turunan.
Dengan menggunakanAHP,akan diperoleh nilai
risiko yang diwakili oleh semua komponen yang
teridentifikasi, sesuai dengan bobotmasingmasing.

RISIKO (RISK)
Potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana
pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang
dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam,
hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau
kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat
(UU 24/2007)

Unsur-Unsur Penting Risiko


Kejadian
Kemungkinan
Kerugian
NB: Jika ada salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak terpenuhi,
maka kejadian itu tidak dapat dinyatakan sebagai RISIKO.

GEMPA DASAR LAUT

KEJADIAN

KEMARAU-SUHU
MENINGKAT

TSUNA
MI
KEMUNGKIN
AN

KEBAKARAN
HUTAN

KERUGI
AN

TETAPI, jika ternyata benar


terjadi apa yang
dimungkinkan (tsunami/
kebakaran hutan) dan terjadi
kerugian MAKA tidak lagi
disebut RISIKO, melainkan
BENCANA.

BENCA
NA

ANALISIS RISIKO
ANALISIS RISIKO ADALAH KEGIATAN PENELITIAN DAN STUDI TENTANG KEGIATAN YANG
MEMUNGKINKAN TERJADINYA BENCANA (UU NO 24/2007)
ANALISIS RISIKO MENCAKUP SEMUA INFORMASI YANG TERSEDIA UNTUK MENGESTIMASI
RISIKO YANG DISEBABKAN OLEH SUATU BAHAYA TERHADAP INDIVIDU ATAU POPULASI,
HARTA BENDA ATAU LINGKUNGAN. ANALISIS RISIKO SECARA UMUM MELIPUTI BEBERAPA
TAHAP YAITU:
DEFINISI RUANG LINGKUP,
IDENTIFIKASI BAHAYA ATAU ANCAMAN,
ESTIMASI PROBABILITAS KEJADIAN UNTUK MEMPERKIRAKAN BAHAYA,
EVALUASI KERENTANAN ELEMENT AT RISK,
IDENTIFIKASI DAMPAK, DAN
ESTIMASI RISIKO

Semakin tinggi ancaman bahaya di suatu daerah, maka

semakin tinggi risiko daerah tersebut terkena bencana.


Semakin tinggi tingkat kerentanan masyarakat atau
penduduk, maka semakin tinggi pula tingkat risikonya.
Tetapi sebaliknya, semakin tinggi tingkat kemampuan
masyarakat, maka semakin kecil risiko yang dihadapinya.

Komponen Risiko terdiri atas Ancaman, Kerentanan, dan Kapasitas ,


dimana hubungannya ditunjukkan menurut rumus di bawah ini:

Upaya pengkajian risiko bencana pada dasarnya adalah menentukan besaran 3


komponen risiko tersebut dan menyajikannya dalam bentuk spasial meupun nonspasial agar mudah dimengerti. Pengakajian risiko bencana digunakan sebagai
landasan penyelenggaraan penanggulangan bencana di suatu kawasan.
Penyelenggaraan ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko bencana.

INDEKS KERENTANAN
Komponen Ekonomi,
Fisik, Lingkungan

KERENTAN
AN

INDEKS ANCAMAN
Kemungkinan Terjadi
Vs
Besaran dampak
tercatat

ANCAMAN

TINGKAT RISIKO
BENCANA

INDEKS PENDUDUK
TERPAPAR
Komponen SosialBudaya
INDEKS KAPASITAS
Komponen
Kelembagaan,
peringatandini,
Pendidikan,Mitigasi,
Kesiapsiagaan

KAPASITAS
Perka BNPB 2-2012_Pedoman Umum
Pengkajian Risiko Bencana

Tingkat risiko bencana


bergantung pada:
Tingkat ancaman kawasan
Tingkat kerentanan kawasan yang
terancam

Upaya pengurangan risiko


bencana:
Memperkecil ancaman
bencana
Mengurangi kerentanan
kawasan yang terancam

Tingkat kapasitas kawasan yang


terancam

Meningkatkan kapasitas
kawasan yang terancam

Indikator Bahaya Tsunami (Studi Kasus


Wilayah Sukabumi)

Landaan
Kelerengan pantai
Kekasaran pantai (material permukaan)
Intensitas gempa bumi

Landaan

Kelerengan

Kekasar
an

Intensitas Gempa

Você também pode gostar