Você está na página 1de 26

Teknik Foto Landscape

Teknik foto landscape atau pemandangan adalah hobi dari


banyak fotografer. Dengan dilengkapi dengan kamera digital SLR, kita
dapat merekam keindahan ciptaan Tuhan dalam sekejab.
Pemandangan ini pun bisa kita nikmati seterusnya, dan juga bisa
ditunjukkan ke semua orang. Dengan adanya situs photo-sharing
seperti Flickr dan 500px, pemandangan itu pun bisa disimak oleh
seluruh penduduk bumi ini. Mari kita simak tips2 berikut, dan mengasah
ketajaman teknik fotografi landscape ini:
1. Gunakan Slow Speed.
Dengan menggunakan slow speed, kita dapat mencapai depth of field
atau ruang fokus yang lebih besar, sehingga foto kita akan lebih tajam.
Selain itu, kita juga bisa mencapai banyak efek2 yang bisa menambah
estetika dari gambar tersebut. Contoh di bawah ini menggunakan long
exposure, agar air dari sungai tersebut menjadi seperti cermin. Air yang
sebenarnya agak sedikit berarus menjadi tenang, dan menambah
kesan minimalis dari gambar ini. Awan yang ada di background terlihat

2. Gunakan air sebagai refleksi


Jika akan mengambil gambar pada sebuah lokasi yang mengandung
elemen air, seperti sungai ataupun laut, maka carilah angle/sudut di
mana kita bisa menggunakannya sebagai cermin. Refleksi dari air dapat
menambah keindahan pemandangan. Teknik ini juga membantu kita
untuk mendapatkan sebuah foto yang simetris, dan enak untuk dilihat.

3. Jadwalkan Foto Pada Saat Sunset


Sunset atau matahari terbenam mempunyai konotasi yang dalam dan
romantis. Jika kita menambahkannya ke dalam foto pemandangan ,
maka pasti foto akan jauh berkesan di mata orang lain. Dan juga,
beberapa saat sebelum dan sesudah sunset, matahari akan membiasi
pemandangan dengan cahaya kuningnya yang hangat sehingga pasti
akan menciptakan sebuah foto yang penuh dengan warna dan nuansa
yang menarik. Cahaya matahari juga lebih soft/lembut pada saat
Golden Hour ini, dan akan mempermudah mendapatkan exposure
yang tepat di keseluruhan pemandangan tersebut.

4. Gantilah sudut pandang


Seringkali kita terpaku hanya dari satu sudut pandang saja, ketika berada
di lokasi pemotretan. Mungkin kita memutuskan untuk memasang tripod
di suatu tempat hanya karena itu dekat dengan objek yang dibidik,
ataupun karena semua orang memotret dari situ. Cobalah untuk
bereksperimen, dan explore sudut pandang yang lain. Cobalah untuk
berjalan beberapa ratus meter dari lokasi pemotretan, dan cobalah dari
beragam sudut pemgambilan, sebelum meng-setup tripod .

Contoh berikut adalah hasil dari pemotretan sebuah lighthouse


pada saat sunrise (matahari terbit). fotogrfer berdiri tepat di
bawah menara tersebut saat memotret

Namun, fotografer masih ingin mendapatkan hasil yang lebih


unik, tapi tetap merekam menara tersebut. Dengan jalan
beberapa puluh meter dari lokasi sebelumnya,
akhirnya
mendapatkan angle yang lebih unik.

5. Tambahkan Foreground Yang


Menarik.
Sebuah
pemandangan
atau
foto
landscape kadang terlihat biasa karena
kita selalu mengambil nya dengan format
horizontal. Dalam format ini, seringkali
kita melupakan untuk menambah sebuah
foreground pada gambar tersebut.
Foreground
adalah
sebuah
objek
tambahan lain, yang terletak di antara
lensa dan objek utama. Sesekali,
gunakanlah
format
vertikal,
dan
perhatikan sekeliling untuk mencari
foreground yang menarik. Contoh berikut
ini, foto mengambil gambar batu karang
yang muncul di tengah2 laut. Ketika
mencari lokasi yang tepat, fotografer
melihat sebuah lubang yang terletak di
karang. Dengan menggunakan format
vertikal, dan angle yang rendah, berhasil
mendapatkan gambar di samping ini:

6. Jadikan Format Panorama.


Kadangkala, kita berada di sebuah lokasi dan menikmati
pemandangan yang sangat luar biasa di depan mata. kemudian
kita mengeluarkan kamera untuk mengabadikan pemandangan
tersebut. Namun, sering kita merasa bahwa kamera tersebut
tidak dapat menangkap nuansa yang sebenarnya. Hal ini mungkin
terjadi karena pemandangan yang ada di depan kita itu sangatlah
luas, dan menikmatinya harus dengan menolehkan kepala dari
kiri ke kanan. Untuk mengabadikan landscape seperti itu, kita
mencoba memotret dengan format panorama. Jika kamera digital
tidak mempunyai fitur ini, rekamlah beberapa gambar dari kiri ke
kanan, kemudian disambungkan menggunakan software seperti
Photoshop.

Teknik dan Tips Fotografi Pada Foto Landscape


Motret landscape memang harus sabar karena banyak sekali hal kecil
yang terlupa saat memotret untuk itu berikut ini Tip untuk memotto
lancape :
1. Pilih langit atau daratan
Pilihlah keduanya, ambil setengah daratan dan setengah langit. Maka
foto akan terkesan datar, mendua, walaupun mungkin saat itu langit
menggelora. Jangan serakah, tonjolkan kekuatan dan biarkan saja
kelemahan.
Saat sunset atau sunrise langit memang akan sangat menggoda. Tetapi
tetap ingatlah aturan klasik rule of third. Sebagai rule of thumb, berikan
bagian yang ingin ditonjolkan sebanyak 2/3 dari frame. Tapi, ingatlah
aturan ini tidak semerta-merta menjadikan foto bagus. Gunakan visi
sendiri saat memotret.

2. Cari Titik Fokus


Bukan lokasi tempat kita
mengarahkan fokus pada
lensa. Tapi lebih ke titik
dimana mata penikmat foto
pertama kali akan tertuju,
berhenti, baru kemudian
menjelajah seisi area foto.
Tidak
hanya
foto
landscape, menurut saya
hampir segala jenis foto
memerlukan hal ini, jika
tidak maka foto di-skip aja
deh hehe!
Focal point bukannlah POI
( point of interest ), tapi
POI juga bisa menjadi
focal point. Justru focal
point yang akan menjadi
titik
awal
untuk
mengeksplorasi POI.

Pada foto ini Focal point adalah perahu putih

4.
Jangan
lupakan
Foreground
Yang tidak kalah penting
dengan
background,
foreground
bisa
menjadikan foto kita
lebih berdimensi. Ada
sensasi kedalaman dari
foto kita jika kita memilih
memposisikan
foreground
dengan
benar.Seringkali
foreground menjadi focal
point dan POI dari foto
landscape kita. karena
foto landscape tanpa
foreground itu bagai
sayur gak pakai garam.

Foto ini Foreground berupa bebatuan

Foto ini Foreground berupa ranting

5. Gunakan Tripod
Barang yang satu ini
memang
dilema.
Dibawa
berat,
ditinggal
nanti
menyesal. Tapi lebih
baik
sedikit
menambah
beban,
daripada
menyesal
pas sampai rumah.
Oh iya, gunakan juga
cable release atau self
timer bersama mirror
lock up agar kamera
benar-benar
tidak
goyang. Karena saat
kita menekan shutter
pun kamera bisa ikut
sedikit berguncang.

6. Maksimalkan Depth
of Field (DoF)
Foto landscape pada
umumnya tajam dari
ujung ke ujung. Maka
dari itu seringkali kita
menggunakan aperture
f/8 kebawah, bahkan
seringkali
f/22.
Pergunakan
prinsip
hyperfocal
distance
untuk
diafragma
optimal
yang
tergantung
kondisi.
Agar tidak selalu di
posisi
minumum,
karena pada posisi
tersebut hasil foto akan
cenderung soft.

7. Tangkap gerakan alam


Mungkin sebagian orang
berfikir foto landscape adalah
foto yang tenang, damai,
kalem,
Tapi
kita
bisa
menambahkan
sedikit
drama pada foto landscape .
Dapat berupa ombak di laut,
pohon yang tertiup angin,
awan yang berjalan, dsb.
Dalam menangkap gerakan
seperti
ini,
dibutuhkan
beberapa
peralatan
pendukung seperti filter ND
(neutral density) dan tripod.
Jika berhasil menangkap
gerkannya,
maka
foto
landscape
akan
terasa
otherworld dengan mood
yang sangat kuat.

Foto Gerakan Ombak. Speed 1 sec

Foto Gerakan ombak Air

8. Bekerja sama dengan cuaca


Cuaca tidak dapat di prediksi. Kita
bisa menunggu waktu yang tepat
untuk memotret. Kebanyakan pemula
berfikir foto landscape yang bagus
adalah pada saat hari yang cerah. Ini
tidak sepenuhnya salah, Foto yang
diambil saat hari cerah sudah biasa
dan biasa dijadikan foto kalender
atau postcard.
Jika kita ingin foto landscape yang
sedikit berbeda, memotretlah pada
saat cuaca yang tidak biasa.
Misalnya
saat
terjadi
badai,
mendung, sehabis hujan, langit gelap
dengan sedikit sinar matahari, dan
kondisi extrem lainnya. Karena
dengan kejadian ini maka foto yang
dihasilkan akan lebih berkarakter

9. Golden hour & Blue


Hour
Cahaya dari samping
akan menunjukan sebuah
dimensi dan tekstur yang
kuat untuk sebuah objek.
Dalam
fotografi
landscape, cahaya dari
samping muncul saat pagi
hari dan sore hari. Pada
waktu ini, warna warni
terlihat sangat bagus dan
landscape terlihat sangat
hidup.
Setelah
golden
hour
(sore),
setelah
itu
tunggulah
setelah
matahari
terbenam.
Sebelum gelap warna
langit akan biru pekat,
yang tidak kalah indah.

Blue Hour, After Sunset.

Golden Hour Before Bunset

10. Garis dan bentuk


Bermainlah
dengan
komposisi. Garis dapat
menjadi focal point yang
sangat
kuat
karena
membantu
mata
kita
menelusuri
foto
landscape kita. Karena
Garis dapat memberikan
kedalaman ruang yang
luar biasa, perspective
yang berbeda. Temukan
garis dalam foto dan
jadikan
itu
kekuatan
dalam foto

Leading lines.

11. Shoot in bad light


Terkadang memang kita
kurang beruntung. Tapi,
cobalah
tetap
memotret.Cuaca
yang
buruk
terkadang
memberikan mood yang
berbeda. Juga foto kita
menjadi lain dari yang lain.
Kalau memang kurang
bagus warnanya, bisa
dicoba dengan hitam-putih.
Dan jika Cuaca galau
memberikan mood yang
berbeda

12. Ganti perspective


Eksplorasi.
Jangan hanya terpaku
pada
satu
titik.
Temukan view yang
berbeda, coba view
sejajar dengan tanah,
atau naik ke atas
pohon.
Biarkan
imajinasi
kamu
mengalir
dengan
mencari view yang
sesuai
dengan
visualisasi
dan
imajinasi yang ada
disekitar kita.

13. Ambil detail dari


landscape
Landscape
tidak
hanya
wide-angle. Lensa apa saja
bisa
untuk
motret
landscape. Mulai dari fisheye hingga super telephoto.

Dengan Focal Length 85mm

Menggunakan fish-eye

Dengan Lensa 200mm

14. Gunakan Filter


Filter
wajib
yang
seharusnya
dipakai
para landscaper adalah
Gradual
ND
dan
Polarizer. Gradual ND
untuk
mengontrol
exposure langit yang
terlalu
berlebih
dibanding
daratan.
Bentuknya hitam di
atas dan transparan
dibawah.
Sedangkan
Polarizer berguna untuk
menghilangkan refleksi
cahaya matahari pada
benda. Seperti pada
bebatuan yang terkena
air. Juga bisa membuat
langit menjadi lebih
biru.

Foto dengan gradual ND


ND

Tanpa gradual

Foto langit yang biru pekat, ini adalah efek circular polarizer
(CPL). Hati-hati jika menggunakan di lensa ultrawide seperti di
atas. Karena efek CPL hanya ada pada 90 derajat dari matahari.
Langitnya menjadi (agak) tidak natural.

15. Gunakan Teknik HDR


(High dynamic range)
Jika penggunaan filter tidak
memungkinkan, teknik HDR
bisa digunakan. Caranya
adalah
mengambil
beberapa
foto
dengan
range exposure berbeda,
kemudian
menggabungkannya. Bisa
dengan manual blending
atau
menggunakan
software seperti photomatix
atau photoshop. Jangan
terlalu
lebay saat
memproses
foto
HDR.
Gunakan agar foto terlihat
natural,
bukan
seperti
kartun tiga dimensi.

Contoh Foto HDR

Selesai Silahkan
Praktikum!!

Você também pode gostar