Você está na página 1de 17

Arthritis Reumatoid

Dr. Isbandiyah, SpPD

Definisi
Suatu penyakit inflamasi yang mengenai
jaringan ikat sendi, bersifat progresif,
simetris, sistemik dan cenderung kronik.

Pendahuluan
Insidens: wanita > laki2 : 2 - 3 : 1
Etiologi : belum jelas
Diduga :
Endokrin
Metabolik
Pekerjaan
Geografi

- psikososial
- genetik

Kriteria Diagnosis
1. Kaku pagi (morning stiffness) : min 2
jam
2. Artritis pada 3 daerah.
3. Artritis pada persedian tangan
4. Simetris
5. Nodul reumatoid
6. Factor reumatoid serum.
7. Radiologis yang khas.

Kriteria Diagnosis(cont)
Harus memenuhi 4 dari 7 kriteria.
Kriteria 1 sampai 4 minimal selama 6
minggu.
Penderita dengan dua kriteria tidak
menyingkirkan diagnosis.

Gejala klinis
Riwayat serangan artritis (+)
Sifat simetris bilateral, banyak sendi
(poliartikuler).
Awal serangan sendi-sendi kecil tangan
pergelangan lutut dan kaki.
Tangan : awal PIP (proximal interphalang),
bentuk gelondong, sedikit pada DIP.
Pergelangan tangan : sering terkena, carpal
tunnel syndrome.

Gejala klinis (cont)


Siku : kontraktur
Pinggul : tahap akhir, jarang terjadi
Lutut : sering terkena, efusi lutut, Bakers
kista.
Kaki dan pergelangan kaki : disfungsi dan
nyeri yang berat, deformitas.

Manifestasi ekstraartikuler
Kulit : jarang, berupa nodul reumatoid,
vasculitis sampai ulkus dan gangren.
Mata : kerato-konjungtivitis sicca, skleritis,
berat perforasi dan kebutaan.
Sistem pernafasan : nyeri tenggorokan,
nyeri menelan, dan disfonia, pneumonia,
efusi dan fibrosis.

Manifestasi ekstraartikuler
(cont..)
Sistem kardiovaskuler : jarang berupa
perikarditis, disfungsi katup, dangguan
konduksi, aortitis, kardiomiopati.
Sistem gastrointestinal : sangat jarang,
akibat komplikasi vaskulitis, gastritis dan
ulkus peptikum karena pemakaian obat.
Ginjal : sangat jarang ok efek samping
obat.

Manifestasi ekstraartikuler
(cont..)
Syaraf : berhubungan dengan mielopati
akibat instabilitas vertebra, servikal,
jepitan saraf, vaskulitis.
Sistem hematologis : anemia NN atau
hipokromik ringan, trombositopenia.

Penatalaksanaan
Peranaan pendidikan : penerangan faktor
etiologi, patogenesis, riwayat alamiah
penyakit dan penatalaksanaannya.
Penggunaan OAINS : pertimbangan
toksisitas GIT, reaksi hipersensitivitas,
gangguan fungsi hati, dan ginjal,
penekanan hematopoisis.
Contoh : ibuprofen, indometason,
piroxicam, Na diclofenak.

Penatalaksanaan
Penggunaan DMARD : melindungi rawan sendi
dan tulang.
Penggunaan kortikosteroid : antiinflamasi dan
imunosupresif, dosis rendah (setara dengan
prednison 5 7,5 mg), injeksi artikular.
Rehabilitasi :
Mengurangi rasa nyeri
Mencegah terjadinya kekakuan dan keterbatasan
gerak sendi
Mencegah terjadinya atropi dan kelemahan otot

Penatalaksanaan
Rehabilitasi:
Mencegah terjadinya deformitas
Meningkatkan rasa nyaman dan percaya diri
Mempertahankan kemandirian

Cara :

Mengistirahatkan sendi yang terkena


Latihan
Terapi fisis (pemanasan dan pendinginan)
Peningkatan ambang rasa nyeri seperti dengan arus
listrik

Prognosis
Pada umumnya 25% mengalami satu
episode AR selanjutnya mengalami remisi
sempurna.
Sebagian besar bersifat kronis.
Dengan pengobatan mengalami remisi
dalam 5 10 tahun pertama.

Você também pode gostar