ABNORMAL INCREASE OF INTRAOCULAR

PRESSURE IN FELLOW EYE AFTER SEVERE

OCULAR TRAUMA
PEMBIMBING :
DR. MICHAEL INDRA LESMANA, SP.M
OLEH:
ANAK AGUNG DEWI ADNYA SWARI / 11.2014.142

PENDAHULUAN
CEDERA OKULAR GLAUKOMA SEKUNDER PADA TRAUMA MATA
TIO MULTIFAKTORIAL SALAH SATU PENYEBABNYA ROBEKNYA COA DAN IRIS
TRAUMA TUMPUL SALAH SATU PENYEBAB GLAUKOMA TRAUMATIC
OPTALMIA SIMPATETIK TERJADI SETELAH TRAUMA BOLA MATA SEKITAR 0,2%0,5%

LAPORAN KASUS
SEORANG LAKI-LAKI 24 TAHUN CEDERA PADA MATA KIRI AKIBAT BERMAIN
TENIS MEJA.
RPD: MYOPIA DAN OPERASI STRABISMUS SAAT ANAK-ANAK
KELAINAN PADA SILSILAH KELUARGA (-)
TERAPI KORTIKOSTEROID JANGKA PANJANG (-)
TERAPI DM (OBAT MINUM), ARTERIAL HYPERTONIA, DAN RIWAYAT ASMA
IMT : 41 KG/M2

LENSA KOTAK (-0,6 CYL -1,25 AX 10/ -3,5 CYL -1,25 AX 170) PADA SAAT
KECELAKAAN
MATA KIRINYA CEDERA PARAH, MENGAKIBATKAN PERFORATING OPEN-GLOBE
TRAUMA YANG SANGAT BERAT, SEHINGGA LANGSUNG DIBAWA KE RUMAH SAKIT.

OCULI SINISTRA
DIDAPATKAN PERFORASI LUAS DARI SKLERA SUPRATEMPORAL DENGAN PROLAPS DARI
UVEA, KORNEA JERNIH DAN INTAK, LENSA TERLUKSASI DAN PERDARAHAN CHOROIDAL
.CEFUROXIM 1,5 G X 3 I.V. DIMASUKAN DAN SKLERA YANG PERFORASI DI JAHIT KEESOKAN
PAGI.
CT SCAN BOLA MATA: KONTUSIO RINGAN ORBITA DAN TIDAK ADA FRAKTUR TULANG
18 HARI OPERASI KARENA LATE DETACHMENT OF THE RETINA; PARS PLANA
VITRECTOMY DAN SUNTIKAN CAIRAN SILIKON DAN RETINAL ENDOPHOTOCOAGULATION
1 BULAN ABLASIO RETINA PROGNOSIS BURUK OS BUTA

POST-OPERASI OCULI SINISTRA

TIO OS 38 MMHG
TEKANAN NORMAL KEMBALI SETELAH 1 MINGGU DENGAN OBAT TOPIKAL
DAN ANTI GLAUKOMA
SEJAK SAAT ITU TIO SELALU KONSTAN <21 MMHG

OCULI DEKSTRA
PEMERIKSAAN OD SETELAH OPERASI EMERGENSI PERTAMA NORMAL TIO
21 MMHG
3 MINGGU SETELAH TRAUMA (SETELAH DILAKUKAN VITREKTOMI ELEKTIF
PADA OS) TIO 42 MMHG PEMBERIAN TIMOLOL-DORTOZOLAMIDE MENJADI
TIO 20 MMHG
2 BULAN KEMUDIAN TIO 62 MMHG (TANPA GEJALA)
PASIEN DIRAWAT OBAT ANTI GLAUKOMA DAN INFUS MANNITOL TIO
MASIH

TINDAKAN LANJUT OCULI DEKSTRA

DILAKUKAN SHUNT DI LIGASE DENGAN BENANG RESTORABLE DAN CELAH
SHERWOOD DI INSISI SHUNT DIBUKA TIO
PENGAMBILAN SAMPEL DARAH UNTUK DM TES TIROID DAN ANTIBODY
TIROID ABNORMAL

PENGOBATAN
OS TERDAPAT SEL DI ANTERIOR CHAMBER FLUOROMETOLONE
METFORMIN 2X500 MG
RAMIPRIL 1X10 MG
TIROKSIN 1X0,1 MG

PEMBAHASAN
DIABETES DAN MYOPIA RESIKO TERJADINYA GLAUKOMA
OBESITAS DAN TIO >60 MMHG RESIKO TERJADINYA TIO TANPA GEJALA
SEBELUM MATA KIRI TERLUKA
DIDAPATKAN GAMBARAN NERVUS ABNORMAL SETELAH 3 HARI CEDERA DAN
TERDAPAT DEFEK PADA SUPRATEMPORAL GRANULOMATOUS
TESLUK DAN SPAETH : PADA PASIEN TRAUMA RATA-RATA GLAUCOMA TERJADI
PD SALAH SATU MATA SETELAH 4-7 TAHUN SETELAH TRAUMA

KORTIKOSTEROID MENINGKATAN TIO

RESPON KORTIKOSTEROID LEBIH TINGGI PADA DM TIPE 1, MYOPIA , PRIMER
GLAUCOMA SUDUT TERBUKA, RESESI SUDUT GLAUCOMA
KORTIKOSTEROID TOPICAL / INTRAVITREAL
1 MATA DIOBATI STEROID TOPICAL MATA KONTRALATERAL MUNGKIN
DIPENGARUHI

OPTALMIA SIMPATIK
BERHUBUNGAN DENGAN CONTUSIO ORBITA, OPEN GLOBE TRAUMA, OPERASI
GLAUCOMA, PENGOBATAN KEGANASAN MATA
DAPAT DICEGAH DNG ENUKLEASI MATA YANG TERLUKA DALAM WAKTU 2
MINGGU

KESIMPULAN
TIO MATA NON-TRAUMATIC BUKAN TANDA DARI OFTALMIA SIMPATIK
MELAINKAN AKIBAT GLAUKOMA PRIMER SUDUT TERBUKA AKIBAT CIDERA
MATA SEHINGGA TERJADINYA TIO TANPA GEJALA
ADANYA SENSITIVITAS PASIEN TERHADAP KORTIKOSTEROID
MEMULAI IMUNOSUPRESIF YANG MODERN

TERIMAKASIH

TERAPI OCULI SINISTRA

PEMBERIAN LEVOFLOKSASIN TETES 0,5% + PREDNISOLONE 1,0%
SETIAP 2 JAM PADA 4 HARI PERTAMA

TOPIKAL

STEROID-ANTIBIOTIK TETES MATA (DEKSAMETASON 0,1%-KLORAMFENIKOL 0,2%)

DIBERIKAN 6 KALI SEHARI SELAMA 2 MINGGU SAMPAI DILAKUKAN VITREKTOMI.
SETELAH OPERASI DOSIS DARI OBAT TETES MATA KOMBINASI DIKURANGI
MENJADI 4 KALI DALAM SEHARI.
SETELAH 6 MINGGU, KORTIKOSTEROID DIHENTIKAN.
BEBERAPA BULAN KEMUDIAN FLUOROMETOLON 0,1% DIBERIKAN DUA KALI
SEHARI

FIGURE 1. FUNDUS AND NERVE FIBER LAYER IMAGES OF

THE NONTRAUMATIZED FELLOW
EYE 18 MONTHS AFTER OPEN-GLOBE INJURY TO THE
LEFT EYE.

FIGURE 2. VISUAL FIELDS IN THE RIGHT EYE WITH

LONG-TERM FLUCTUATION INTERPRETED AS NO
PROGRESSION.