Você está na página 1de 22

BIOLOGI

ANIS YULIATIN (04)

XII IPA 2

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN

FAKTOR PENGARUH
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
TUMBUHAN

PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA
TUMBUHAN

HORMON
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
TUMBUHAN

PROSES
PERTUMBUHAN

PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA
HEWAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Pertumbuhan adalah proses irreversible dan merupakan pertambahan ukuran dari organisme
sebagai akibat dari perbanyakan sel dan pembesaran sel. Perbanyakan sel terjadi karena
pembelahan mitosis; sedangkan

pembesaran sel

terjadi karena penambahan material.

Pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya pertumbuhan dapat diukur.


Perkembangan adalah proses kualitatif dalam sel yang menyebabkan terjadinya perubahan dari
muda menjadi dewasa. Pada tumbuhan, gejala tersebut ditunjukkan dengan terbentuknya
bunga. Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara bersamaan.

A. PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA
TUMBUHAN

Proses pertumbuhan melalui tahap:


1.Perkembangan
a. Bakal Biji
Bakal biji akan tumbuh dan berkembang menjadi biji. Di dalam bakal biji terdapat zigot dan
endosperm. Zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi embrio.
- Perkembangan endosperm
Endosperm tumbuh dan berkembang lebih dulu dibandingkan pertumbuhan dan perkembangan
embrio. Endosperm kaya akan cadangan makanan yang digunakan untuk pertumbuhan dan
perkembangan embrio.
- Perkembangan embrio
Pertumbuhan dan perkembangan embrio diawali dengan pembelahan zigot secara mitosis yang
menghasilkan: sel basal (berkembang menjadi suspensor yang berfungsi sebagai penghubung
antara embrio dan kulit bakal biji, serta mengalirkan nutrient dari tumbuhan induk atau dari
endosperm) dan sel terminal (berkembang menjadi proembrio yang melekat pada suspensor).

- Struktur biji yang matang


Biji yang matang mengandung embrio yang dikelilingi kotiledon, endosperm, atau keduanya.

b. Bakal Buah
Bakal buah berkembang menjadi buah. Buah berfungsi melindungi biji ketika biji dipencarkan oleh
angin atau hewan. Buah mulai berkembang setelah terjadinya penyerbukan.

2.Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses perubahan dari biji menjadi tumbuhan muda. Pada biji terdapat
bagian yang akan tumbuh menjadi calon akar (radix) dan calon batang (plumule).
Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga tumbuhan. Embrio atau
lembaga tumbuhan memiliki tiga bagian, yaitu:
a. Akar Lembaga
Akar lembaga atau radikula akan tumbuh dan berfungsi sebagai akar. Pada saat biji berkecambah,
akar tumbuh menembus kulit biji dan keluar melalui liang tersebut.
b. Daun Lembaga
Daun lembaga atau kotiledon merupakan daun pertama suatu tumbuhan. Fungsinya, antara lain:
Sebagai tempat untuk menimbun makanan
Sebagai alat untuk melakukan fotosintesis
Sebagai alat pengisap makanan untuk embrio (lembaga)

c. Batang Lembaga
- Epikotil: ruas batang di atas daun lembaga yang akan tumbuh menjadi batang dan daun
-. Hipokotil: ruas batang di bawah daun lembaga yang akan tumbuh menjadi akar

Terdapat dua jenis perkecambahan, yaitu:


a. Hipogeal : perkecambahan yang bagian epikotilnya mengalami pertumbuhan, sehingga
kotiledonnya tetap di dalam tanah. Proses ini dapat dilihat pada perkecambahan kacang hijau
(Phaseolus radiates).
b. Epigeal : perkecambahan yang bagian hipokotilnya mengalami pertumbuhan, sehingga
kotiledonnya terangkat ke atas permukaan tanah. Proses ini dapat dilihat pada perkecambahan
kacang kapri (Pisum sativum).

PERKECAMBAHAN

Pertumbuha
a. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh pertumbuhan titik tumbuh
primer/titik tumbuh apikal.
Hasil dari pertumbuhan primer adalah terbentuknya jaringan/organ-organ primer (akar,
batang, dan daun). Pertumbuhan ini menyebabkan batang dan akar memanjang.
b. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh pertumbuhan titik
tumbuh sekunder (kambium).
Hasil pertumbuhan sekunder adalah terbentuknya jaringan/organ sekunder (misalnya
xylem/floem sekunder). Pertumbuhan ini menyebabkan diameter batang bertambah besar.
c. Restitusi atau Regenerasi
Restitusi atau regenerasi adalah proses pertubuhan organ-organ yang mengalami
kerusakan atau hilang.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Pertumbuhan dan Perkembangan
Tumbuhan

1.FaktorInternal

Faktor internal meliputi faktor :


a.

Genetis

Kemampuan metabolism pada tumbuhan dipengaruhi oleh enzim-enzim metabolic. Enzim


metabolic merupakan protein yang berfungsi untuk mengatur laju metabolisme. Pertumbuhan dan
perkembangan akan optimal apabila laju metabolisme juga optimal. Aktivitas metabolic yang
berlangsung di dalam tumbuhan dikendalikan oleh gen-gen yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut.
b.

Fisiologis

Pertumbuhan dan perkembangan akan melibatkan berbagai macam hormone dan vitamin.
Hormone dan vitamin memiliki fungsi spesifik pada setiap tingkat pertumbuhan dan
perkembangan.

Hormon-hormon yang mempengaruhi pertumbuhan


dan perkembangan adalah:
o auksin (memacu proses pemanjangan sel),
o giberelin (bekerja sama dengan hormon auksin),
o etilen (berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun),
o sitokinin (berperan dalam pembelahan sel),
o asam absisat/ABA (senyawa inhibitor yang bekerja antagonis dengan auksin dan giberelin),
o kalin (berperan dalam proses organogenesis tumbuhan),
o asam traumalin (berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan atau terluka).

2.FaktorEksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,
adalah :
a.

Temperatur
Temperatur optimum pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan berkaitan dengan asal

wilayah jenis tumbuhan tersebut. Tumbuhan yang berasal dari wilayah tropis memerlukan
temperature yang relative lebih tinggi dibandingkan tumbuhan yang berasal dari daerah sub-tropis
atau kutub. Temperatur yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan setiap jenis tumbuhan
tingkat tinggi berkisar antara 0C - 40C.
b.

Cahaya matahari

Tumbuhan berhari pendek (short-day plant)


Tumbuhan yang berbunga jika lama pencahayaan lebih pendek dari kegelapan. Biasanya
berbunga pada akhir musim panas atau musim gugur. Contohnya aster, krisan, dan dahlia.

Tumbuhan berhari panjang (long-day plant)


Tumbuhan yang berbunga jika lama pencahayaan lebih panjang dari kegelapan. Biasanya
berbunga pada musim semi. Contohnya bayam, kentang, dan gandum.

gandum
Tumbuhan berhari netral (neutral-day plant)
Tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh periode penyinaran. Contohnya bunga matahari, mawar,
dan kapas.

c.

Air, pH, dan oksigen


Fungsi air dalam tumbuhan:

Menentukan laju fotosintesis

Sebagai pelarut universal dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

Menentukan proses transportasi unsur hara yang ada di dalam tanah

Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan

Sebagai medium reaksi kimia (metabolisme) dalam sel

Faktor pH yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah
pH tanah. Tumbuhan dapat keracunan jika pH tidak cocok untuk tumbuhan tersebut.
Oksigen merupakan faktor pembatas pada setiap organisme. Bagian akar tumbuhan
memerlukan aerasi yang baik untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Aerasi yang baik mampu
meningkatkan proses respirasi akar untuk mengedarkan unsur-unsur hara yang ada di dalam tanah
ke bagian daun.

d.

Nutrisi
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (misalnya

karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium, fosfor, dan magnesium).
Nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit disebut unsur mikro (misalnya klor, besi,
boron, mangan, seng, tembaga, dan molybdenum). Kekurangan nutrisi dapat
menyebabkan tumbuhan tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.

B. PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN PADA HEWAN

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terdiri dari dua tahap, yaitu:
1.TahapEmbrio
Fase Morula
Pada fase ini zigot mengalami pembelahan berkali-kali. Pembelahan sel berlanjut sampai terbentuk
16-64 sel. Embrio yang terdiri dari 16-64 sel inilah yang disebut morula.

Fase Blastula
Pada fase blastula terjadi pembagian sitoplasma ke dalam dua kutub yang dibentuk pada fase morula.
Pada fase ini kutub fungsional dan kutub vegetatif telah selesai dibentuk. Hal ini ditandai dengan
dibentuknya rongga di antara kedua kutub yang berisi cairan dan disebut blastosol. Embrio yang
memiliki blastosol disebut blastula. Proses pembentukan blastosol disebut blastulasi.
Fase Gastrula
Pada fase gastrula, embrio mengalami proses diferensiasi dengan mulai menghilangkan blastosol.
Pada akhir fase gastrula telah terbentuk bagian endoderm, mesoderm, dan ectoderm.
Diferensiasi dan Organogenesis
- Ektoderm akan mengalami diferensiasi menjadi epidermis, rambut, kelenjar minyak, kelenjar keringat,
email gigi, sistem saraf, dan saraf reseptor.
- Mesoderm akan mengalami diferensiasi menjadi tulang, jaringan ikat, otot, sistem peredaran darah,
sistem ekskresi misalnya duktus deferens, dan sistem reproduksi.
- Endoderm akan mengalami diferensiasi menjadi jaringan epitel pencernaan, sistem pernapasan,
pancreas dan hati, serta kelenjar gondok.

2.TahapPascaEmbrio
Regenerasi
Regenerasi adalah proses perbaikan tubuh yang luka atau rusak. Pada organisme yang
berkembang biak secara aseksual, regenerasi berarti juga sebagai proses reproduksi atau
berkembang biak. Contohnya cacing pipih. Apabila tubuhnya dipotong, setiap potongan akan
menjadi individu baru dan lengkap.
Metamorfosis
Metamorfosis adalah perubahan ukuran, bentuk, dan bagian-bagian tubuh hewan dari suatu
stadium ke stadium berikutnya. Metamorfosis dikendalikan oleh hormon.
- Metamorfosis serangga (insekta). Berdasarkan terjadinya atau tidak terjadinya tahap metamorfosis
yang dialami: ametabola (tidak mengalami proses metamorfosis), holometabola (mengalami
metamorfosis sempurna), dan hemimetabola (mengalami metamorfosis tidak sempurna).

- Metamorfosis katak (amfibi). Tahap metamorfosis katak pada umumnya dibagi menjadi 3 stadiu,
yaitupremetamorfosis (telur yang telah dibuahi berubah menjadi kecebong), prometamorfosis
(kaki bagian belakang muncul), dan metamorfosis klimaks (kaki bagian depan muncul dan ekor mulai
menghilang).

Perubahan bentuk tubuh katak selama metamorfosis dipengaruhi oleh aktivitas hormon tiroksin.
Tiroksin dikendalikan oleh TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis.

THANK YOU

Você também pode gostar