Você está na página 1de 20

ANALISIS MESIN TENAGA

UAP

OLEH:

1.CHRISTOPHER
2.MUHAMMAD
3.FITRIANI

ROBERTO(2415100125)

AL JAWI(2415100104)

DINIYAH(2415100113)

4.FAISHAL ABDURAZZAQ(2415100005)

DEFINISI SIKLUS RANKINE


Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadi kerja. Panas disuplai
secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan air sebagai fluida yang bergerak.
Siklus ini menghasilkan 80% dari seluruh energi listrik yang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini
dinamai untuk mengenang ilmuwan Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine. Siklus Rankine adalah
model operasi mesin uap panas yang secara umum ditemukan di pembangkit listrik. Sumber panas
yang utama untuk siklus Rankine adalah batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, dan panas
matahari.
Sistem siklus Rankine terdiri atas empat komponen, yaitu:
Pompa
Boiler
Turbin
Kondensor

PROSES SIKLUS RANKINE


Proses 1-2 : Fluida kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan
rendah ke tekanan tinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair
sehingga hanya membutuhkan energi yang relatif kecil untuk proses
pemompaan.
Proses 2-3 : Air bertekanan tinggi memasuki boiler untuk
dipanaskan. Di sini air berubah fase menjadi uap jenuh. Proses ini
berlangsung pada tekanan konstan.
Proses 3-4: Uap jenuh berekspansi pada turbin sehingga
menghasilkan kerja berupa putaran turbin. Proses ini menyebabkan
penurunan temperatur dan tekanan uap, sehingga pada suhu turbin
tingkat akhir kondensasi titik air mulai terjadi.
Proses 4-1: Uap basah memasuki kondenser dan didinginkan
sehingga semua uap berubah menjadi fase cair. Air dipompakan
kembali (Proses 1-2)

DIAGRAM T-S SIKLUS RANKINE

PERHITUNGAN KERJA DAN KALOR


1.

TURBIN

PERHITUNGAN KERJA DAN KALOR


2. KONDENSOR

Dimana
m
: laju aliran massa dari fluida kerja(kg/s)
Qout
: jumlah panas yang dilepas pada Kondenser
(J/s)
h
: entalpi (J/s)

PERHITUNGAN KERJA DAN KALOR


3. POMPA

Dimana
m 3.h3
: Laju aliran massa dari fluida
kerja (kg/s)
h
: entalpi (J/s)
: tenaga masuk per unit massa yang
melalui pompa.

PERHITUNGAN KERJA DAN KALOR


4. BOILER

Transfer panas pada boiler (Qin) dapat dihitung

Dimana
m
: Laju aliran massa dari fluida kerja(kg/s)
Q in
: Transfer panas pada boiler (J/s)
h
: entalpi (J/s)

PENGARUH TEKANAN BOILER DAN KONDENSER


TERHADAP
SIKLUS RANKINE
Maka efisiensi thermal dari siklus Rankine
dapat dinyatakan dalam bentuk perpindahan kalor
sebagai

Diagram temperatur entropi untuk


siklus Rankine ideal

Siklus Rankine adalah siklus yang


seluruhnya terdiri dari proses reversible
secara internal. Oleh sebab itu, persamaan
untuk efisiensi thermalnya dapat diperoleh
dalam bentuk temperatur rata rata.

Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi thermal siklus ideal
cenderung meningkat jika temperatur rata rata penambahan energi melalui proses
perpindahan kalor meningkat dan atau temperatur pelepasan energi menurun

Pengaruh
variasi
tekanan operasi pada
siklus Rankine ideal (a)
pengaruh
tekanan
boiler
(b)
pengaruh
tekanan kondenser

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan tekanan kondenser


cenderung meningkatkan efisiensi thermal

CONTOH STUDI KASUS


1. Sebuah siklus Rankine sederhana ideal bekerja pada temperatur 400 oC dan tekanan 80 bar. Tekanan
kondensor 0,1 bar. Aliran massa uap yang masuk ke turbin 100 kg/s. Hitunglah kerja turbin, kerja
pompa, kalor masuk, kalor keluar dan efisiensi siklus. daya yang dihasilkan turbin dan daya netto
siklus.
Jawab :
Pertama-tama gambarkan skema siklus Rankine sederhana dan lengkapi dengan data-data yang ada di
dalam soal

Ditanya : kerja turbin (Wt); Kerja pompa (Wp), kalor masuk (Qin),
kalor keluar (Qout), efisiensi termodinamika (th), daya turbin (Pt)
dan daya netto siklus (Pnett).
Dari tabel sifat-sifat uap panas lanjut di dapat :
Entalpi uap masuk ke turbin : h1 = 3139,4 kJ/kg
Entropi uap masuk ke turbin : s1 = 6,3658 kJ/kg.K
Entropi uap keluar turbin sama dengan entropi uap masul turbin
(proses ideal atau isentropis) sehingga s1 = s2 = 6,3658 kJ/kg.K
Dari tabel uap jenuh, pada tekanan 0,1 bar (10 kPa) didapat :
Entalpi fase uap (hg2) = 2583,9 kJ/kg
Entalpi fase cair (hf2) = 191,81 kJ/kg
Entalpi perubahan fase (hfg2) = 2392,1 kj/kg
Entropi fase uap (sg1) = 8,1488 kJ/kg.K
Entropi fase cair (sf2) = 0,6492 kJ/kg.K
Entropi perubahan fase (sfg2) = 7,4996 kJ/kg.K

Fraksi (kadar) uap (X) dapat dihitung :

Artinya kadar uap yang keluar dari turbin menuju kondensor adalah 76,22 % atau fluida yang keluar dari
turbin 76,22 % uap dan 23.78 % cair. Bagian yang cair ini tidak perlu lagi diembunkan, tetapi 76,22 %
uap ini yang harus dibuang kalornya supaya fasenya berubah menjadi cair. Maka energi total yang
terkandung di dalam 76,22% uap dapat dihitung :

Maka kerja turbin dapat dihitung yaitu :

Daya turbin adalah :

Kalor yang dibuang oleh kondensor :

h2 adalah entalpi uap yang masuk ke kondensor = 2015,07 kJ/kg


h3 adalah entalpi air yang keluar dari kondensor = 191,81 kJ/kg
maka kalor yang dibuang oleh kondensor adalah :

Daya kondensor yang dibutuhkan untuk membuang kalor tersebut adalah :

Kerja pompa dapat dihitung dengan rumus :

= volume jenis air pada tekanan 0,1 bar = 0,00101 m3/kg


p4 = tekanan air keluar pompa = tekanan boiler (proses ideal tidak ada rugi-rugi tekanan) maka p4 = p1 =
400 bar = 40 Mpa.
p3 = tekanan air masuk pompa = tekanan air keluar kondensor, untuk proses ideal tidak ada rugi-rugi
tekanan sehingga p3 = 0,1 bar = 10 kPa
maka kerja pompa :

Bila aliran massa air yang dipompa 100 kg/s maka daya yang diperlukan oleh pompa adalah :

Daya netto siklus :

Kalor yang masuk ke sistem (q in) dapat dihitung :

h1 = entalpi uap panas lanjut keluar dari boiler = 3139,4 kJ/kg


h4 = entalpi air keluar pompa yang besarnya = entalpi air masuk pompa + kerja pompa,
maka h4= 191,81 + 40,3899 = 232,1999 kJ/kg
maka kalor yang masuk ke sistem adalah :

Daya yang dihasilkan Boiler : PB = 2900,2 kJ/kg x 100


kg/s = 290.020 kW = 290,02 MW
Efisiensi termodinamika siklus adalah :

Dari hasil perhitungan dapat dilihat hanya 37,37 % dari daya


yang diberikan ke dalam boiler yang dapat diubah menjadi energi
mekanis, sisanya hilang atau dibuang ke alam melalui kondensor
dan ada sebagian kecil yang digunakan untuk mengerakan pompa.

2. Air adalah fluida kerja di siklus uap Carnot. State di boiler dan turbin inlet spesifik dan tekanan
kondensor diketahui. Tentukan (a) efisiensi termal, (b) the back work ratio, (c) perpindahan panas
terhadap fluida kerja per unit massa yang melewati boiler, dan (d) perpindahan panas dari fluida kerja
per unit massa yang melewati kondensor

a. Efisiensi termal pada siklus Carnot. Tabel A-3: TH = Tsat @ 80 bar = 568.25 K and
Tc = Tsat @ 0.08 bar = 314.66 K. Maka:

b. Back work ratio:

c. Kesetimbangan laju massa dan energi untuk boiler

d. kesetimbangan laju massa dan energi untuk kondensor

Você também pode gostar