Você está na página 1de 39

Gangguan

keseimbangan asam
basa
Dr. Fatmawati,SpPK

KESEIMBANGAN ASAM-BASA
Keseimbangan asam-basa didasarkan pd
pengaturan konsentrasi ion H+ bebas di
dlm cairan tubuh

Konsentrasi ion H+ dlm larutan berbanding


terbalik dengan pH:
- Jika konsentrasi ion H+ tinggi, pH akan
rendah larutan bersifat asam/asidik
- Jika konsentrasi ion H+ rendah, pH
akan tinggi larutan bersifat
basa/alkalis

pH darah normal: 7,35-7,45


pH darah < 7,35 ---- Asidosis
pH darah > 7,45 ---- Alkalosis
Setiap hari tubuh menerima beban asam
yang berasal dari makanan.
Disamping itu tubuh sendiri menghasilkan
asam, sebagai produk akhir dari proses
metabolisme.

Asam-asam ini dapat berupa :


CO2 yang berasal dari metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein
benda keton yang berasal dari oksidasi tak
lengkap lemak
asam sulfat yang berasal dari hasil oksidasi
asam amino yang mengandung sulfur
asam fosfat yang berasal dari oksidasi
asam amino yang mengandung gugus fosfat.

Dalam keadaan normal seperti diatas,


tubuh dapat mengatasi
beban asam yang terjadi,
namun pada keadaan sakit tubuh
tak kuat menahan beban asam tersebut;
terjadilah gangguan asidosis.

Sebaliknya pada penyakit tertentu tubuh


kehilangan asam, sehingga terjadilah
alkalosis.
Asidosis atau alkalosis yang berkaitan dengan
ventilasi CO2 disebut asidosis atau alkalosis
respiratorik;
sedangkan asidosis atau alkalosis yang
berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan
HC03- disebut asidosis atau alkalosis
metabolic.

Gangguan keseimbangan asam-basa akan mpengaruhi


fungsi normal sel, antara lain:
a. Perubahan eksitabilitas saraf & otot
Asidosis ---- depresi SSP
Alkalosis --- Hipereksitabilitas saraf
b. Gangguan aktivitas enzim dlm tubuh
c. Mempengaruhi konsentrasi ion K+ dlm tubuh

Mekanisme tubuh u/ mptahankan konsentrasi


ion H+ bebas dlm cairan tubuh:
1. Aktivasi sistem buffer kimia
- Buffer bikarbonat & asam karbonat
- Buffer fosfat
- Buffer protein
- Buffer hemoglobin
2. Pengaturan o/ sistem pernapasan
3. Pengaturan o/ ginjal

Dalam plasma darah terdapat sistem


buffer bikarbonat, protein dan fosfat
organik
Dalam eritrosit terdapat sistem buffer
hemoglobin, bikarbonat, protein dan
fosfat fosfat organik dan anorganik

Persentase sistem buffer


dalam darah
Bikarbonat plasma
Bikarbonat eritrosit
Hemoglobin
Protein plasma
Fosfat organik
Fosfat anorganik

: 35%
: 18%
: 35%
: 7%
: 3%
: 2%

Sistem buffer

Adalah sistem yang dapat memperkecil


penyimpangan pH akibat penambahan
asam atau pengurangan basa

SISTEM BUFFER KIMIA

+
CO2 + H2O HpH
CO

H
+
HCO
PENGONTROLAN
OLEH
SISTEM
2
3
3 BUFFER

BIKARBONAT & ASAM KARBONAT

Reaksi ini bersifat reversible

Perubahan konsentrasi satu molekul


menyebabkan perubahan konsentrasi molekul lain

Pengontrolan oleh sistem hemoglobin


di dalam eritrosit

Merupakan sistem buffer utama dalam


eritrosit
CO2 yang berasal dari oksidasi KH dan lemak
akan berdifusi masuk ke eritrosit.
Didalam eritrosit, CO2 sebagian diikat oleh Hb
membentuk HbCO2. HbCO2 sesampainya di
kapiler paru akan melepaskan CO2 dan
selanjutnya dikeluarkan melalui ekspirasi

Sebagian CO2 didalam eritrosit bersama dengan air


(H2O) membentuk asam karbonat

Asam karbonat selanjutnya berdisosiasi membentuk


ion H dan HCO3.

HCO3 akan masuk ke dalam plasma sedangkan ion


H dibuffer oleh Hb membentuk HHb dan di kapiler
paru berdisosiasi kembali menjadi io H dan Hb. Hb
akan mengikat O2 dari udara inspirasi membentuk
HbO2 yang akan masuk ke sirkulasi arteri,
sedangkan ion H bersama dengan HCO3 plasma
membentuk H2CO3 yang selanjutnya juga akan
berdisosiasi membentuk H20 dan CO2. H2O akan
menetap dalam plasma sedangkan CO2 akan
dikeluarkan melalui ekspirasi

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

Persamaan Henderson-Hasselbach
pH = pK + log [ HCO3-] / [CO2]
pH = 6,1 + log 20/1 = 7,4

[ HCO3-] dikontrol o/ fungsi ginjal : komponen metabolik


[CO2] dikontrol o/ fungsi paru-paru : komponen respiratorik

PENGONTROLAN pH OLEH SISTEM


PERNAPASAN
- Sistem pernapasan bperan ptg matur keseimbangan
asam-basa melalui penyesuaian ventilasi paru
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3- Jika [H+] meningkat, ventilasi paru meningkat, CO2
byk dibuang ---- lebih sedikit H2CO3 yg tbtk ---[H+] menjadi berkurang
- Jika [H+] menurun, ventilasi paru menurun, CO2
tertahan, pbtkan H2CO3 meningkat ---- [H+] menjadi

Asidosis:

[H+] --- ventilasi paru --- CO2 byk dibuang --- lebih
sedikit H2CO3 yg tbtk --- [H+] mjadi

Alkalosis:
[H+] ---- ventilasi paru ---- CO2 tertahan, pbtkan
H2CO3 meningkat ---- [H+] mjadi

PENGONTROLAN pH OLEH GINJAL


Ginjal mengatur pH tubuh dengan cara:
1. Mengekskresi atau mereabsorbsi ion H+
2. Mengatur ekskresi atau reabsorbsi HCO3-

Asidosis:
- Ginjal mekskresi ion H+
- Amonia dan fosfat mengikat ion H+ shg mpbyk ion H+
diekskresikan
- Ginjal mbtk HCO3- baru, direabsorbsi msk ke pembuluh
darah & bfungsi sbg buffer

Alkalosis:
- Ginjal mekskresikan HCO3- & mereabsorbsi ion H+
shg pH kembali mjd normal

GANGGUAN KESEIMBANGAN ASAM-BASA


Dibagi menjadi 2 golongan yaitu
1.kelainan respiratorik secara primer terjadi
gangguan pada komponen respiratorik,
2. kelainan metabolik dimana secara primer
terjadi gangguan pada komponen metabolik
Kelainan ini terdiri dari:
1. Asidosis respiratorik
2. Alkalosis respiratorik
3. Asidosis metabolik
4. Alkalosis metabolik

Asidosis respiratorik:
- Disebabkan o/ retensi CO2 akibat hipoventilasi
- Konsentrasi CO2
- Pbtkan H2CO3
- Konsentrasi ion H+ dan HCO3CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

Contoh penyakit: ?

Alkalosis respiratorik
- Disebabkan o/ kehilangan CO2 yg berlebihan akibat
hiperventilasi
- Konsentrasi CO2
- Konsentrasi ion H+ dan HCO3-

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

Contoh penyakit: ?

Asidosis metabolik
- Asidosis yg bukan disebabkan o/ gangguan ventilasi
paru
- Disebabkan o/ diare berat, DM, gagal ginjal
- Konsentrasi HCO3- , konsentrasi H+
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

Alkalosis metabolik
- Disebabkan o/ penurunan konsentrasi ion H+ ,
co: muntah2
- Konsentrasi ion H+ dan konsentrasi HCO3CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-

Pemeriksaan status asam basa: analisa gas darah :


gawat darurat medik
Pedoman umum analisa gas darah
1. Pengambilan darah dalam keadaan pasien tenang.
2. Bahan pemeriksaan berupa darah arteri dengan antikoagulan heparin
3. Darah heparin dalam semprit yang tidak mengandung udara
4. Pengiriman bahan ke laboratorium, bila lebih dari 15 menit, harus dalam
keadaan dingin dan tertutup, serta tidak boleh lebih dari 1 jam.
5. Gas anestetik atau oksigen yang diberikan kepada pasien dapat
berpengaruh pada hasil pemeriksaan. Dalam mengatasi hal ini perlu
kebijaksanaan yang tidak merugikan pasien.
6. Pemeriksaan dilaksanakan oleh analis terlatih dan dilakukan kalibrasi
serta pemeriksaan bahan kontrol sebelum pemeriksaan terhadap pasien.
7. Perlu data suhu dan kadar hemoglobin pasien untuk koreksi pH dan
Base Excess.
8. Perlu keterangan klinik untuk diagnosis.

Asidosis respiratorik

HCO3-

20

H2CO3

Gb.1
Contoh:
pH
PO2
PC02
HC03BE
Sat O2

Gb.2
= 7,23
= 100 mmHg
= 57 mmHg
= 31 mmol/I
= 8 mmol/l
= 98%

(N: 7,35-7,45)
(N: 91.5-95.5)
(N: 40)
(N: 24)
(-21/2 -- +21/2)

Alkalosis respiratorik

HCO3-

20

H2CO3

1
Gb.1
Contoh:
pH
PC02
HC03BE

Gb.2

= 7,53
= 32 mmHg
= 20 mmol/I
= -5 mmol/l

(N: 7,35-7,45)
(N: 40)
(N: 24)
(-21/2 -- +21/2)

Asidosis metabolik

HCO3-

20

H2CO3

1
Gb.1
Contoh:
pH
PC02
HC03BE

Gb.2

= 7,19
= 29 mmHg
= 20 mmol/I
= -7 mmol/l

(N: 7,35-7,45)
(N: 40)
(N: 24)
(-21/2 -- +21/2)

Alkalosis metabolik

HCO3-

20

H2CO3

1
Gb.1
Contoh:
pH
PC02
HC03BE

Gb.2

= 7,54
= 51 mmHg
= 34 mmol/I
= 8 mmol/l

(N: 7,35-7,45)
(N: 40)
(N: 24)
(-21/2 -- +21/2)

Pada semua gangguan asam basa, pasien dikatakan normal kembali,


apabila pH, HC03-, PC02 sudah dalam batas normal. Jadi apabila pH saja
yang normal, sedangkan yang lain belum normal, maka pasien masih
menderita gangguan asam basa

Mekanisme kompensasi:
Mekanisme untuk mengatasi gangguan asam basa. Mekanisme kompensasi
dilakukan oleh komponen yang tidak terkena gangguan, jadi dapat oleh
komponen respiratorik atau komponen metabolik. Contoh: pada gangguan
asidosis respiratorik, terjadi mekanisme kompensasi oleh komponen
metabolik, sedangkan pada asidosis metabolik terjadi mekanisme
kompensasi oleh komponen respiratorik.
Mekanisme koreksi:
Mekanisme ini juga untuk mengatasi gangguan asam basa, namun
bedanya dengan mekanisme kompensasi, dilakukan oleh komponen
yang terkena.

Você também pode gostar