Você está na página 1de 42

Analisa Data Statistik

Agoes Soehianie, Ph.D

Chap-1

Chap 2: Probabilitas

Eksperimen/Percobaan statistik

Proses stokastik yang akan menghasilkan data statistik. Bilamana


diulang berkali-kali hasilnya akan berfluktuasi tidak bisa secara tepat
diduga sebelumnya.

Ruang Sample (S)

Himpunan seluruh outcome (keluaran) yang mungkin dari eksperimen


statistik
Tiap outcome disebut : elemen/anggota/titik sampel dari ruang sampel
(S)
Contoh:

Percobaan : lempar 1 koin S = {G,A} titik sampel: G:gambar, A: angka


Percobaan : lempar dadu S = {1,2,3,4,5,6}. Titik sampel: 1,2,3,4,5,6
Percobaan: lempar 1 dadu, hanya memperhatikan outcome-nya genap atau
ganjil, S = {genap, ganjil}, Titik sampel : mata dadu genap, mata dadu
ganjil

Anggota Ruang Sampel: Diagram Pohon

Bilamana anggota ruang sampel berhingga, diagram


pohon (tree-diagram) bisa membantu membuat list titiktitik sampel-nya.
Contoh

Percobaan melempar 1 koin dan 1dadu dengan aturan, lempar


koin terlebih dahulu, bilamana yg keluar gambar (G) maka koin
dilempar lagi, bilamana yg keluar angka (A) maka dilempar
sebuah dadu. Buatlah ruang sampelnya

Jawab

Susun diagram pohon


A

1
2
3
4
5
6

Ruang sampelnya:
S= {A1,A2,A3,A4,A5,A6,GA,GG}
A
G

Soal: Ruang Sampel

Dari produksi sebuah pabrik lampu, diambil secara


random/acak 3 buah lampu untuk diperiksa. Hasil
pemeriksaan dikategorikan menjadi 2 kemungkinan saja
yaitu: R: rusak, B: baik (tidak rusak).
Susunlah ruang sampel dari proses ini. Berapakah
jumlah titik sampelnya?

Events/Peristiwa/Kejadian

Adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Jadi berisi


kumpulan dari titik-titik sampel. Biasanya sebuah
kejadian adalah kumpulan titik-titik sampel yg memenuhi
kriteria tambahan tertentu.
Contoh

S : {t| t0} menyatakan ruang sampel umur komponen elektronik


yg dihasilkan sebuah pabrik
A : {t| 0 t 5} adalah kejadian yg menyatakan himpunan semua
komponen elektronik yg rusak sebelum 5 tahun.

Berbagai sifat dan operasi pada Himpunan berlaku

Operasi Pada Himpunan

Komplemen A

Jika A adalah kejadian, maka A (komplemen A) adalah kejadian


yg menjadi himpunan bagian S (ruang sampel) yang anggotanya
bukan menjadi anggota A.

Diagram Venn
S

Contoh:
S : {1,2,3,4,5,6}
A : {1,2,3}
A : {4,5,6}

Operasi Pada Himpunan

Irisan / Interseksi

Jika A dan B adalah kejadian, maka irisan A dan B = AB adalah


kejadian yg anggota-anggotanya menjadi anggota A sekaligus B.

Diagram Venn

S
A

Contoh:

AB

C: Mahasiswa ITB
M: Pria
CM: Mahasiswa ITB dan seorang Pria
Jika AB= maka dikatakan kejadian A dan B mutually exclusive atau
disjoint

Operasi Pada Himpunan

Gabungan/ Union

Jika A dan B adalah kejadian, maka gabungan A dan B = AB


adalah kejadian yg anggota-anggotanya menjadi anggota A atau
B. Jadi seluruh anggota A dan seluruh anggota B menjadi
anggota gabungan AB
S

Diagram Venn
A

Contoh:
A: {a,b,c}
B: {c,d,e}
AB: {a,b,c,d,e}

AB

Menghitung Titik Sampel

Banyak kasus dimana kita harus menghitung banyaknya


titik sampel sebuah ruang sampel tanpa harus membuat
daftar isi ruang sampelnya terlebih dahulu (karena terlalu
banyak!)
Aturan Perkalian

Jika sebuah operasi bisa dilakukan dengan n 1 cara dan untuk


setiap operasi tersebut ada operasi kedua yg bisa dilakukan
sebanyak n2 cara, maka jika kedua operasi tsb dilakukan secara
bersama-sama banyaknya cara/kombinasi yg mungkin adalah: n 1
X n2

Contoh

Berapa banyak titik sampel di ruang sampel bilamana dua buah


dadu dilempar bersamaan.
Jawab:
Dadu pertama ada 6 kemungkinan outcome, dadu kedua juga 6
kemungkinan, sehingga kombinasi dua buah dadu ada: 6x6 =36
outcome yg berbeda.

Menghitung Titik Sampel

Soal

Sebuah developer menawarkan 3 pilihan tipe rumah:


Mediteranian, Klasik dan Joglo. Untuk masing-masing tipe
tersebut susunan lantainya bisa : 1 lantai, 2 lantai dan 3 lantai.
Ada berapa kombinasi berbeda yg bisa ditawarkan oleh
developer tsb?

Soal: Generalisasi aturan Perkalian

Seorang anak memiliki 3 macam sepatu {kets, sandalm pesta}


serta 4 macam topi {merah,biru,putih,hitam}, 2 macam celana
{jeans, biasa} dan 5 macam baju {sekolah, pesta, main, kaus,
batik}. Jikalau tiap kali anak tsb menggunakan sepatu,topi,celana
dan baju sekaligus, berapa kombinasi berbeda yg bisa
dimilikinya?

Permutasi

Susunan sebagian atau seluruh anggota sebuah


himpunan dengan memperhatikan urutannya.
Contoh

Diberikan himpunan 3 huruf {a,b,c}. Carilah seluruh permutasi yg


mungkin yg melibatkan ketiga huruf tsb!

Jawab:
abc,acb,bac,bca,cab,cba = 6 susunan yg berbeda
Alternatif :
Untuk huruf pertama kita punya 3 pilihan {a atau b atau c}: 3 cara
Untuk huruf kedua kita tinggal punya 2 pilihan : 2 cara
Untuk huruf ketiga hanya tersisa 1 pilihan (sebab tersedia Cuma 3
huruf) : 1 cara.
Jadi total permutasi 3 huruf tsb adalah : 3X2X1 = 3! = 6 cara.

Permutasi : n! dan n!/(n-r)!

Secara umum, jika kita memiliki n obyek, dan akan disusun


permutasi (kombinasi) dari seluruh n obyek tsb dengan
memperhatikan urutannya, maka banyaknya permutasi yg mungkin
adalah:
nx(n-1)x(n-2)xx3x2x1=n!
Jika dari n obyek hanya diambil r (n), maka banyak permutasi yg
mungkin adalah:

Permutasi seluruh obyek dibagi dg permutasi obyek yg tidak terpilih/sisanya

n Pr

n!
( n r )!

r obyek

(n-r)! = permutasi (n-r) obyek

n! = permutasi seluruh obyek

Permutasi : n! dan n!/(n-r)!

Contoh:

Setiap tahun disediakan tiga buah tropi untuk siswa sebuah kelas, yaitu
tropi Emas, Perak dan Perunggu. Jika tiap siswa hanya punya
kesempatan mendapat salah satu dari hadiah tsb, untuk kelas yg terdiri
dari 25 siswa ada berapa pasang kombinasi siswa pemenang yg
mungkin?

Jawab

Ini adalah problem permutasi dari 25 elemen diambil 3 saja, jadi banyak
kombinasi yg berbeda siswa pemenang adalah:

25 P3

25!
( 25 3)!

25!
22!

25 x 24 x 23 x 22!
22!

13800

Tentu sangat tidak praktis jika kita harus membuat daftar 13800 seluruh
kemungkinan tsb

Permutasi : n! dan n!/(n-r)!

Soal

Sebuah kelas berisi 50 orang hendak memilih pengurus kelas yg teridiri


dari seorang ketua kelas dan seorang bendahara. Berapa banyak pilihan
pengurus kelas berbeda yang mungkin jika:

Tanpa ada kendala apapun juga


Si A hanya mau terpilih jadi ketua saja
Si B dan si C hanya mau jika terpilih bersama-sama

Permutasi Melingkar

Jikalau obyek yg dipermutasi tersusun secara melingkar maka


banyak permutasinya akan berbeda, sebab sekarang kepala dan
ekor tidak jelas lagi.
Contoh : susunan linear ABC berbeda dg CAB, akan tetapi jika
disusun melingkar maka keduanya adalah susunan yang sama,
sebab dengan merotasi saja kita peroleh susunan yg satu dari yg
lainnya.
A
C

C
B

Jika ada n obyek yg dipermutasi melingkar, maka obyek pertama


bisa menduduki n kemungkinan, tetapi semua posisi ini akan sama
saja sebab susunannya melingkar. Maka banyak permutasi n obyek
yg disusun melingkar adalah : n!/n = (n-1)!

Permutasi Melingkar

Contoh

Tiga orang A, B dan C akan duduk melingkar. Ada berapa banyak


permutasi susunan duduk yg berbeda?

Jawab:

Karena susunannya melingkar dan diasumsikan yg terpenting adalah


posisi relatif satu orang thd yg lain, bukan tempat duduknya maka
banyak cara duduk yg berbeda adalah (3-1)! = 2! = 2
A
C

A
B

Soal:

4 orang bersepakat bermain bridge dg duduk berhadap-hadapan. Ada


berapa susunan duduk yg berbeda yg mungkin?

Permutasi Melingkar

Jawab

Karena susunannya melingkar dan diasumsikan yg terpenting adalah


posisi relatif satu orang thd yg lain, bukan tempat duduknya maka
banyak cara duduk yg berbeda adalah (4-1)! = 3! = 6

A
B

D
C

A
B

B
A

A
C

B
D

A
D B

C
B

D
C

Permutasi dg Obyek Kembar

Permutasi oleh n obyek yg diambil n buah, akan tetapi n1 dari obyek


tsb adalah identik, sebanyak n2 juga identik, n3 juga identik dst,
adalah:
n!

Sebab permutasi dikalangan obyek identik tidak menghasilkan


konfigurasi baru pada permutasi n buah obyek tersebut!
Contoh

n1 !n2 !n3 !....

Dalam sebuah acara di ITB tersedia 10 buah kursi yg telah diberi nomor
dari 1 sd 10. Ada 10 mahasiswa yg diundang masing-masing 1
mahasiswa tingkat 1, 2 tingkat 2, 4 tingkat 3 dan 3 mahasiswa tingkat 4.
Ada berapa cara duduk berbeda berdasarkan tingkat-nya bukan identitas
si mahasiswa?.

Jawab

Jikalau yg disusun menurut identitas mahasiswanya maka 10 orang


mahasiswa bisa duduk dg 10! = 3 268 800 cara berbeda. Tetapi karena
mahasiswa tingkat yg sama dianggap sama, maka ini permutasi dengan

Permutasi dg Obyek Kembar

Jawab (lanjutan)

Yang mengandung obyek yg identik. Maka banyaknya cara duduk


berdasarkan tingkat yg berbeda adalah:

1!210!4!!3! 12600

Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel

Misal kita punya himpunan yg terdiri dari n anggota,


kemudian ingin dipartisi /dibelah menjadi beberapa sel
atau kelompok. Pertanyaan ada berapa cara untuk
membaginya menjadi kombinasi yg berbeda?
Syaratnya: tidak boleh ada elemen yg menjadi anggota
kelompok di lebih dari 1 sel
Jumlah total anggota seluruh sel = total anggota
himpunan semula
Urutan anggota dalam 1 kelompok tidak penting

Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel

Contoh

Misal S = {a,i,u,e,o}
Ingin dipartisi menjadi 2 kelompok dengan ketentuan 1 kelompok berisi
4 dan sisanya 1 anggota. Maka seluruh kombinasi yg mungkin adalah:

{a e i o | u}
{i e o u | a}

{a e i u | o}

{a e o u | i}

{a i o u | e}

Ada 5 kombinasi berbeda yg mungkin (urutan dalam 1 sel diabaikan!)

Secara umum jika anggota himpunannya n buah dan jumlah


anggota tiap sel n1 lalu n2 lalu n3 dst, dengan n1+n2+n3+. = n,
maka banyak cara mempartisi yg berbeda adalah:

n!

n!


n1 , n2 , n3 ,... n1!n2!n3!...

5!
5! 5
Jadi dalam contoh ini banyak caranya :
4,1 4!1!

Mempartisi Himpunan Dalam Sel-Sel

Soal

7 Orang turis hendak menginap di sebuah hotel. Kamar yg tersedia


adalah 1 kamar triple (dihuni 3 orang) dan 2 kamar double (masing2
dihuni 2 orang). Ada berapa banyak cara berbeda menempatkan
mereka tsb dalam kamar-kamar yg disediakan tsb?

Kombinasi

Banyaknya cara untuk memilih r obyek dari n obyek tanpa


memperhatikan urutan dari obyek-obyek yg terpilih disebut
kombinasi. Contoh: dalam kombinasi (a,b,c) dan (c,b,a) adalah
sama.
Berarti ini sebenarnya adalah mempartisi himpunan dengan n
anggota menjadi 2 sel, salah satu sel berisi r buah obyek (sisanya
berarti (n-r) obyek.
Maka banyaknya kombinasi yg berbeda jika dari n obyek dipilih r
buah saja adalah:

n
n
n
!



r , n r r!(n r )! r

Di ruas kanan dituliskan notasi singkat untuk kombinasi

Kombinasi

Contoh

Berapa kombinasi huruf yang mungkin jikalau dari 5 huruf a,b,c,d,e tiap
kali hanya diambil 3 huruf. Tiap kali hanya diperhatikan jenis huruf yg
terpilih, tidak urutan hurufnya.

Jawab

Ini adalah problem kombinasi dengan n=5 dan r=3, jadi banyak
kombinasinya adalah

5
5!

5! 10
3 3!(5 3)! 3!2!

Karena jumlahnya sedikit kita dapat me-list-nya:


abc abd
abe
acd
ace
ade
bcd bce
bde
cde

Probabilitas Sebuah Kejadian

Asumsi : jumlah titik sampel berhingga


Probabilitas atau kemungkinan terjadinya sebuah
peristiwa/kejadian/event dinyatakan oleh sebuah
bilangan real x dengan 0x 1.
Untuk setiap titik sampel diberikan nilai probabilitasnya
Jumlah total probabilitas untuk seluruh titik sampel=1
Definisi:

Probabilitas terjadinya sebuah peristiwa A = jumlah probabilitas


seluruh titik sampel yg menjadi anggota himpunan A

Notasi : 0 P(A) 1
Jika ada banyak kejadian A1, A2 dst mutually exclusive
maka P(A1 U A2 U A3 .) = P(A1)+ P(A2)+ P(A3)+

Probabilitas Sebuah Kejadian

Contoh

Sebuah koin dilempar 2 kali. Berapa probabilitas paling tidak


muncul 1 gambar (1G)?

Jawab

Ruang sample untuk pelemparan koin dua kali adalah:


S = {GG,GA,AG,AA} mengandung 4 titiki sampel.
Asumsikan bahwa koin ideal, sehingga probabilitas munculnya
angka (A) dan gambar (G) sama, sehingga probabilitas
munculnya setiap titik sampel di S juga sama, misal = w.
Maka P(GG)+P(GA)+P(AG)+P(AA)=1 4w = 1 w=1/4
Event A adalah munculnya paling tidak 1 gambar, dari ruang
sampel S terlihat bahwa A = {GG,GA,AG}, n(A)=3
Maka P(A) = P(GG)+P(GA)+P(AG) = 3/4w

Probabilitas Sebuah Kejadian

Contoh

Sebuah dadu direkayasa sehingga mata dadu genap 2 kali lebih


mungkin muncul dibandingkan mata dadu ganjil. Jika A
didefinisikan sebagai kejadian munculnya mata dadu lebih kecil
dari 4, carilah probabilitas P(A).

Jawab

Ruang sample untuk pelemparan dadu 1 kali adalah:


S = {1,2,3,4,5,6}
Probabilitas munculnya mata dadu genap 2x mata dadu ganjil,
jika probabilitas mata dadu ganjil= w, maka probabilitas
munculnya mata dadu genap = 2w.
P(1)+P(2)+P(3)+P(4)+P(5)+P(6) = 3(w)+3(2w) = 9w = 1
Sehingga w=1/9
A = {1,2,3} P(A) = P(1)+P(2)+P(3)= w + 2w + w = 4w = 4/9

Probabilitas Sebuah Kejadian

Teorema

Contoh

Jika outcome sebuah eksperimen ada N macam yg berbeda


dengan kemungkinan muncul masing-masing outcome adalah
sama, dan jika n dari eksperimen tsb adalah kejadian A, maka
P(A) = n/N
Dalam sebuah klas statistik muridnya berasal dari berbagai
bidang, 25 dari manufaktur, 10 dari mekanik, 10 dari elektro dan
8 dari teknik sipil. Jika seseorang dipilih secara acak untuk
menjawab pertanyaan, berapakah probabilitasnya yg terpilih
adalah (a) siswa dari mekanik, (b) siswa dari teknik sipil atau
teknik elektro

Jawab

a) total siswa T = 25+10+10+8 = 53, jumlah siswa mekanik = 10,


maka probabilitas terpilih dari mekanik P(M)= 10/53
b) probabilitas siswanya dr teknik elektro (E) atau sipil (S) adalah
P(E S) = P(E) + P(S) = 10/53 + 8/53 = 18/53

Probabilitas Sebuah Kejadian

Bagaimana menentukan probabilitas sebuah outcome?

Kondisi ideal, asumsi semua outcome sama probabilitasnya


Data empiris, dari hasil eksperimen atau data terdahulu
berdasarkan relatif frekuensi kemunculan tiap outcome.
Contoh: basgaimana menentukan probabilitas seorang pembalap F1
akan menang dalam sebuah balapan?
Bagaimana menentukan bahwa bulan Agustus akan terjadi hujan?

Intuisi definisi probabilitas secara subyektif

Sifat-Sifat Probabilitas Kejadian

Sifat-sifat operasi pada himpunan berlaku


Aturan Penjumlahan
Jika A dan B adalah 2 kejadian, maka
P(A U B) = P(A) + P(B) P(AB)

Jika A dan B adalah 2 kejadian yg mutually exclusive, maka


P(A U B) = P(A) + P(B)

Jika A1, A2 A3 adalah kejadian2 yg mutually exclusive, maka


P(A1 U A2 U A3 U ) = P(A1) + P(A2) + P(A3)+ ..

Jika A1, A2 A3 adalah partisi dari ruang sampel S, maka


P(A1 U A2 U A3 U ) = P(A1) + P(A2) + P(A3)+ ..= 1

Jika A, B dan C adalah 3 kejadian, maka


P(A U B U C) = P(A) + P(B) + P(C) P(AB) P(AC) P(CB)+
P(AB C)

Jika A dan A adalah kejadian yg komplementer, maka P(A)+P(A)=1

Sifat-Sifat Probabilitas Kejadian

Contoh

Berapakah probabilitas untuk mendapatkan jumlah 7 atau 11


ketika melempar sepasang dadu?

Jawab

Misal A adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 7


Dan B adalah kejadian munculnya jumlah mata dadu 11
Banyak outcome dg mata dadu 7 adalah 6 { 16,25,34,43,52,61}
Banyak outcome dg mata dadu 11 adalah 2 {56,65}
Probabilitas munculnya jumlah mata dadu 7, P(A) = 6/36
Probabilitas munculnya jumlah mata dadu 11, P(B) = 2/36
Kejadian munculnya jumlah dadu 7 adalah mutually exxclusive
dengan munculnya jumlah dadu 11 (tak mungkin terjadi keduanya
sekaligus!!!), maka
Probabilitas munculnya jumlah mata dadu 7 atau 11,
P (A U B) = P(A) + P(B) = 6/36 + 2/36 = 8/36 = 2/9

Sifat-Sifat Probabilitas Kejadian

Contoh

Berikut ini adalah tabel probabilitas seorang mekanik akan


melakukan servis sejumlah mobil pada satu hari:

Jum. Mobil 3
4
5
6
7
8
Probabilitas 0.12 0.19 0.28 0.24 0.10 0.07

Berapakah probabilitasnya hari berikutnya dia akan menservis


paling tidak 5 buah mobil?

Jawab

Misal A adalah kejadian paling tidak 5 mobil diservis


Maka A adalah kejadian jumlah mobil yg diservis kurang dari 5,
maka P(A)+P(A)=1
Dari tabel P(A) = P(3)+P(4) = 0.12+0.19 = 0.31
Sehingga P(A) = 1- P(A)= 1-0.31 = 0.69

Probabilitas Bersyarat

P(B|A) adalah probabilitas bahwa kejadian B akan terjadi asalkan


kejadian A terjadi terlebih dahulu:

P( A B)
P( B | A)
,
P ( A)

provided

P ( A) 0

Logika : prob A terjadi dulu, lalu fraksi bagian dari A yg juga B.


Contoh. Kategori penduduk sebuah kecamatan
Bekerja
Menganggur
Total
A AB
Pria
460
40
500
Wanita
140
260
400
Total
600
300
900
Misal kejadian L : adalah terpilihnya seorang pria sebagai sampel
B : adalah terpilihanya seorang yg bekerja
Jika yang terpilih bekerja, maka probabilitas yg terpilih pria adalah :
P(L|B) = 460/600= 23/30

Probabilitas Bersyarat
Hasil ini juga bisa diperoleh dengan cara sbb:
P(L|B) = n(LB)/n(B)= {n(LB)/n(S)} /{n(B)/n(S)} = P(LB)/P(B)
Dimana S adalah ruang sampel seluruhnya.
Check : P(LB) = 460/900=23/45
P(L|B) = {23/45}/{2/3} = 23/30

dan P(B)= 600/900=2/3

Probabilitas Bersyarat
Contoh.
Probabilitas penerbangan reguler berangkat tepat waktu adalah
P(D)=0.83. Sedang probabilitasnya tiba tepat waktu P(A) = 0.82.
Probabilitas sebuah pesawat berangkat dan tiba tepat waktu
{ P(AD)} adalah 0.78.
Carilah probabilitas sebuah pesawat:
a. Akan tiba tepat waktu asalkan berangkat tepat waktu
b. Berangkat tepat waktu bila ternyata dia tiba tepat waktu.
Jawab:
a. P(A|D) = P(AD)/P(D) = 0.78/0.83= 0.94
b. P(D|A) = P(AD)/P(A) = 0.78/0.82 =0.95

Probabilitas Bersyarat
Soal.
Dari pengalaman produksi sebuah pabrik tekstil diketahui bahwa 10%
dari tekstil produknya memiliki kesalahan dalam panjangnya,
sedangkan 5% memiliki cacat coraknya dan hanya 0.8% yg salah
panjang dan sekaligus cacat coraknya. Jika sebuah produk
tekstilnya dipilih secara acak, dan ternyata salah panjangnya,
berapakah probabilitasnya bahwa coraknya juga salah?

Kejadian Saling Bebas (Independent)


Dalam contoh probabilitas bersyarat probabilitas terjadinya sesuatu,
bergantung pada peristiwa lain yg mendahuluinya. Misalnya
probabilitas pesawat mendarat tepat waktu, dipengaruhi oleh
apakah pesawat tinggal landas tepat waktu.
Akan tetapi terdapat jenis kejadian dimana probabilitasnya tidak
dipengaruhi terjadi atau tidaknya peristiwa yg lain, atau:
P(A|B) = P(A) atau ini berarti juga P(B|A) = P(B)
Kejadian yg semacam ini disebut kejadian yg saling bebas.
Aturan Perkalian
Jika kejadian A dan B dapat terjadi dalam sebuah eksperimen, maka
P(AB) = P(A)P(B|A) asalkan P(A)>0, atau ini juga berarti
= P(B)P(A|B)

Kejadian Saling Bebas (Independent)


Contoh.
Sebuah kotak berisi 20 kelereng terdiri dua macam kelereng: merah 5
buah dan sisanya biru. Jika diambil 2 buah kelereng secara
berturutan, tanpa dikembalikan, berapakah probabilitasnya bahwa
keduanya yg terambil adalah kelereng merah?
Jawab:
Definisikan
A: kejadian terambilnya kelereng merah pada pengambilan pertama
B: kejadian terambilnya kelereng merah pada pengambilan kedua
P(AB) : kejadian terambilnya kelereng merah pada pengambilan
pertama, terus pada pengambilan kedua terambil merah lagi.
P(AB) = P(A) * P(B|A) = (5/20)(4/19)=1/19

Kejadian Saling Bebas (Independent)


Dua kejadian A dan B disebut saling bebas jika dan hanya jika
P(AB) = P(A)P(B)
Jadi probabilitas terjadinya A dan B yg saling bebas adalah hasil kali
dari probabilitas terjadinya masing-masing.
Contoh.
Sebuah kota kecil punya 1 mobil pemadam kebakaran dan 1 ambulan.
Probabilitas bahwa mobil pemadam kebakaran ada ketika
dibutuhkan adalah 0.98, dan probabilitas ambulan tersedia ketika
dibutuhkan adalah 0.92. Berapa probabilitasnya maka jika dipanggil
secara serempak ambulan dan pemadam kebakaran tersedia.
Jawab:
A : kejadian mobil pemadam kebakaran ada
B : kejadiam mobil ambulan ada
P(AB) = P(A)P(B) = 0.98*0.92 = 0.9016

Kejadian Saling Bebas (Independent)


Soal.
Sebuah tas berisi bola putih 5 buah dan bola hitam 3 buah. Sedangkan
tas kedua berisi 2 bola putih dan 6 bola hitam. Satu bola diambil
diambil dari tas pertama, dan tanpa dilihat hasilnya bola tersebut
dimasukkan kedalam tas kedua. Setelah itu secara acak diambil 1
bola dari tas kedua, berapakah probabilitasnya yang terambil bola
putih?

Você também pode gostar