Você está na página 1de 21

MAKALAH IPS

Kelompo
k

DIAN KUNIARTI A
KHASANAH PUTRI
RAYHAN YOGA FADHILLAH
WINNY FAJARNY SUHADA R

PERJUANGAN MEREBUT
KEMBALI IRIAN BARAT

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, dengan penuh kasih dan sayang malimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga menyusun makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam rangka membuat makalah, tugas ilmu pengetahuan sosial sejarah, kami dari kelompok 8
untuk selalu berinovasi dan berkreasi dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan kurikulum
KTSP untuk kelas IX yang di gunakan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Padang.
Melalui mata pelajaran IPS, kami diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.
Mata pelajaran IPS sejarah pada saat ini, kita akan membahas tentang perjuangan merebut
kembali Irian Barat. Pada masa yang akan datang kami akan menghadapi tantangan yang berat karena
kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, kami penulis dari
kelompak 8 membuat makalah berdasarkan KTSP.
Masalah ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial mengenai
masalah perebutan wilayah Irian Barat.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun,
sehingga penulis memiliki catatan untuk perbaikan pada pembuatan makalah berikutnya.
Akhirnya, dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
banyak yang tak terhingga kepada semua pihak atas segala bantuan dan dukungannya dalam penyelesaian
makalah ini. Semoga apa yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin...

Perjuangan Bangsa Indonesia Merebut Irian Barat


Latar Belakang Terjadinya Perjuangan Mengembalikan Irian barat Tri
Komando Rakyat (Trikora ) Persetujuan New york Arti Penting pendapat rakyat
(Pepera) di Irian Barat, banyak aksi-aksi perjuangan yang dilakukan demi
mempertahankan irian barat agar tak lepas dari indonesai agar tak direbut oleh
belanda, oleh karna Indonesia melakukan segenap perjuangan-perjuangan untuk
merebut Irian barat yang akan kilas balik tentang sejarah peruangan bangsa
indonesia merebut irian barat, Perjuangan-Perjuangan bangsa Indonesia Merebut
Irian barat untuk lebih jelasnya perjuangan-perjuangan seperti apa ??... dan aksiaksi apa yang dilakukan indonesia dalam merebut Iria barat seperti dibawah ini.

SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA


MEREBUT IRIAN BARAT

A. Latar Belakang Terjadinya Perjuangan


Mengembalikan Irian Barat
Konferensi Meja Bundar (KMB) yang diselenggarakan di Den Haag
Belanda pada tanggal 23 Agustus sampai 2 September 1949. Salah satu
keputusan dalam konferensi tersebut antara lain bahwa masalah Irian Barat
akan dibicarakan antara Indonesia dengan Belanda satu tahun setelah
Pengakuan Kedaulatan. Dan keputusan ini terjadi perbedaan penafsiran
antara Indonesia dengan Belanda. Pihak Indonesia menafsirkan bahwa
Belanda akan menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Tetapi pihak
Belanda menafsirkan hanya akan merundingkan saja masalah Irian Barat.
penjalanan waktu, Belanda tidak mau membicarakan masalah Irian Barat
dengan Indonesia.

B. Cara atau upaya pemerintahan untuk


merebut Irian Barat
1.Perjuangan diplomasi
a.Perjuangan diplomasi bilateral
Pada mulanya, bangsa indonesia melakukan upaya damai
yakni melalui diplomasi bilateral dalam lingkungan ikatan
Uni Indonesia-Belanda.
Sejak tahun 1953 perjuangan pembebasan Irian Barat mulai
dilakukan di forum-forum internasional karna upaya
diplomasi bilateral mengalami kegagalan.

Beberapa langkah diplomasi bilateral dalam penyelesaian


Irian Barat

1. Tanggal 4 desember 1950 diadakan konferensi Uni


2. Indonesia-Belanda,dalam konverensi ini indonesia
menyusulkan bahwa Belanda menyerahkan Irian Barat secara
de jure,namun di tolak belanda.
3. Desember 1951 diadakan perundingan bilateral antara
Indonesia-Belanda.perundingan ini membahas pembatalan
uni dan masuknya Irian Barat ke NKRI namun gagal.
4. September 1952, Indonesia mengirim nota politik tentang
perundingan Indonesia-Belanda mengenai Irian Barat namun
usaha ini juga gagal.

C. Perjuangan dengan konfrontasi ekonomi

dan politik
Pada tahun 1957, perjuangan ditingkatkan dengan melakukan aksiaksi pembebasan Irian Barat di seluruh tanah air Indonesia yang dimulai
dengan pengambilalihan perusahaan milik Belanda.
Pada tanggal 17 Agustus 1960 Republik Indonesia secara resmi
memutuskan hubungan diplomatik dengan Pemerintah Kerajaan
Belanda.
Sekretaris Jenderal PBB U Thant menganjurkan kepada salah seorang
diplomat Amerika Serikat Ellsworth Bunker untuk mengajukan usul
penyelesaian masalah Irian Barat.

b. Perjuangan Diplomasi Tingkat Internasional


1) Dalam Konferensi Colombo bulan April 1954,
Indonesia mengajukan masalah Irian Barat. Indonesia
berhasil mendapat dukungan.
2) Pada tahun 1954 Indonesia mengajukan masalah Irian
Barat dalam sidang PBB. Namun mengalami kegagalan
karena tidak memperoleh dukungan yang kuat.
3) Dalam KAA tahun 1955 Indonesia mendapat dukungan
dalam masalah Irian Barat.

D. Tri Komando Rakyat (Trikora)

Pada tanggal 19 Desember 1961, Presiden Soekarno dalam suatu

rapat raksasa di Yogyakarta mengeluarkan komando yang terkenal


sebagai Tri Komando Rakyat (Trikora) yang isinya:
1) Gagalkan pembentuka Negara Papua bikinan Belanda kolonial.
2) Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat tanah air Indonesia.
3) Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan
kemerdekaan dan kesatuan tanah air dan bangsa.

Bulan Januari 1962 pemerintah membentuk Komando

Mandala Pembebasan Irian Barat yang berkedudukan di Makasar.

Tugas pokok dan Komando Mandala adalah pengembangan operasioperasi militer dengan tujuan pengembangan wilayah Irian Barat ke
dalam kekuasaan negara Republik Indonesia.
Panglima komando mandala adalah Mayor Jenderal Soeharto.
komando mandala menjalankan operasi-operasi militer pembebasan
Irian Barat dalam 3 fase:
1). Fase Infiltrasi yaitu berupa memasukan kopi-ompi kesekitar
sasaran tertentu untuk menciptakan daerah bebas de facto sampai
akhir tahun 1962
2). Fase Eksploitasi yaitu mengadakan serangan terbuka terhadap
induk militer lawan dan menduduki pos-pos terpenting
pertahanan musuh sampai tahun 1963
3). Fase Konsolidasi yaitu meneggakan kekuasaan republik indonesia
secara utuh dan mutlak di Irian Barat, sampai tahun 1964.

Pada tanggal 15 Januari 1962, terdapat 2 buah kapal perusak yang


sedang melepaskan tembakan ke arah kapal Motor Torpedo Boat
(MTB) yang di situ turut pula para pejabat tinggi dan Markas
Besar Angkatan Laut yaitu Komodor Yos Sudarso.
Dalam insiden di Laut Aru tersebut Kepala Staf Angkatan Laut,
Laksamana Pertama (Komodor) Yos Sudarso, bersama Komandan
KRI Macan Tutul, Kapten (Laut) Wiratno, dan beberapa prajurit
TNI-AL gugur sebagai pahlawan.

E. Persetujuan New York


Pemerintah Kerajaan Belanda sedikit banyak mendapat tekanan
dan pihak Amerika Serikat untuk berunding karena untuk mencegah
terseretnya Uni Soviet dan Ameriksa Serikat ke dalam konfrontasi.
Pada tanggal 14 Agustus 1962 RI melakukan operasi besar-besaran
yang terkenal sebagai operasi Jayawijaya.
Pada tanggal 15 Agustus 1962 ditandatangani suatu perjanjian antara
Indonesia dengan Pemerintah Belanda di New York, bertempat di
Markas Besar PBB.
Perjanjian ini terkenal dengan Perjanjian New York.

Adapun isi Perjanjian New York adalah sebagai berikut:


a. Sesudah disahkannya persetujuan Belanda-Indonesia, paling
lambat pada 1 Oktober 1962 UNTEA akan berada di Irian Barat.
b. Pasukan Indonesia yang sudah berada di Irian Barat tetap tinggal
di Irian Barat, tetapi di bawah kekuasaan UNTEA.
c. Angkatan perang Belanda secara berangsur-angsur dipulangkan.
d. Antara Irian Barat dan daerah Indonesia lain berlaku lalu lintas bebas.
e. Mulai tanggal 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar
di samping bendera PBB.
f. Paling lambat tanggal 1 Mei 1963 UNTEA harus menyerahkan
Irian Barat kepada Republik Indonesia.

Untuk menjamin keamanan di Irian Barat maka dibentuk suatu


pasukan keamanan PBB yang dinamakan United Nations Security
Forces (UNSF)
Pimpinan UNSF Brigadir Jenderal Said Uddin Khan dan Pakistan.
Pekerjaan UNTEA di bawah pimpinan Jalal Abdoh dan Iran juga
berjalan lancar sehingga tepat pada tanggal 1 Mei 1963 roda
pemerintahan RI sudah berjalan Sebagai Gubernur Irian Barat pertama
maka diangkatlah E. J. Bonay, seorang putera asli Irian Barat.
Sukarelawati yang gigih berjuang dalam pembebasan Irian Barat yakni
Herlina. Ia memenangkan hadiah Pending Emas karena ikut sertanya
dalam pembebasan Irian Barat secara heroik.

Pengalamannya tersebut dibukukan dalam karya tulis yang


berjudul Pending Emas.
Akhirnya, Dengan ditandatangani Perjanjian New York maka
pada tanggal 1 Mei 1963 Irian Barat diserahkan kepada Indonesia.
Dengan kembalinya Irian Barat kepada Indonesia maka
Komando Mandala dibubarkan dan sebagai operasi terakhir adalah
Operasi Wisnumurti yang bertugas menjaga keamanan dalam
penyerahan kekuasaan pemerintahan di Irian Barat dari UNTEA
kepada Indonesia.

F. Arti penting penentuan pendapat rakyat


(pepera) di Irian Barat
Pada tahun 1969 diselenggarakanlah Penentuan Pendapat Rakyat
(Pepera) di Irian Barat dan hasilnya adalah bahwa rakyat Irian Barat
tetap menghendaki sebagai bagian dan wilayah Republik Indonesia.
Hasil dari Pepera tersebut dibawa ke New York oleh utusan Sekjen
PBB Ortizs Sanz untuk dilaporkan dalam Sidang Umum PBB ke- 24
pada bulan November 1969.

Hasil dan Pepera yang memutuskan secara bulat bahwa Irian Barat
tetap merupakan bagian dan Republik Indonesia.
Akhirnya Sidang Umum PBB tanggal 19 November 1969 menyetujui
hasil- hasil Pepera tersebut sehingga Irian Barat tetap merupakan bagian
dan wilayah Republik Indonesia.

KESIMPULAN
Dulunya Irian Barat pernah dimiliki oleh Belanda, berbagai usaha
dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk merebut kembali Irian Barat. Salah
satunya adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den
Haag, pada 23 Agustus 1949 yang salah satu isi persetujuannya masalah
Irian Barat akan diselesaikan dalam satu tahun setelah pengakuan
kedaulatan. Berdasarkan KMB pada 27 Desember 1949, Ratu Yuliana
menandatangani piagam pengakuan kedaulatan di Amsterdam. Beberapa
upaya dilakukan oleh pemerintah untuk merebut Irian Barat seperti :
perjuangan diplomasi, perjuangan konfrontasi, persetujuan New York, dan
Penentuan Pendapat Rakyat (pepera). Dan Akhirnya Irian Barat telah diakui
secara sah menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Demikianlah makalah ini kami buat, semoga


para pembaca dan pendengar, dapat mengerti
dan dapat menambah wawasan kalian semua.
Mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata atau kalimat yang
kurang dimengerti, dan kurang efektif. Itulah
manusia yang tidak pernah luput dari
kesalahan, dan kami mengharapkan kritikan
dan saran dari kalian semua untuk
kesempurnaan makalah ini. Kami mendoakan
agar kalian semua selalu berada dalam
lindungan Allah SWT. Aamiin ........

Você também pode gostar