Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kelompo
k
DIAN KUNIARTI A
KHASANAH PUTRI
RAYHAN YOGA FADHILLAH
WINNY FAJARNY SUHADA R
PERJUANGAN MEREBUT
KEMBALI IRIAN BARAT
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, dengan penuh kasih dan sayang malimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga menyusun makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Dalam rangka membuat makalah, tugas ilmu pengetahuan sosial sejarah, kami dari kelompok 8
untuk selalu berinovasi dan berkreasi dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pelaksanaan kurikulum
KTSP untuk kelas IX yang di gunakan oleh Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Padang.
Melalui mata pelajaran IPS, kami diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang
demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai.
Mata pelajaran IPS sejarah pada saat ini, kita akan membahas tentang perjuangan merebut
kembali Irian Barat. Pada masa yang akan datang kami akan menghadapi tantangan yang berat karena
kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu, kami penulis dari
kelompak 8 membuat makalah berdasarkan KTSP.
Masalah ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar ilmu pengetahuan sosial mengenai
masalah perebutan wilayah Irian Barat.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun,
sehingga penulis memiliki catatan untuk perbaikan pada pembuatan makalah berikutnya.
Akhirnya, dengan segala keikhlasan dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih
banyak yang tak terhingga kepada semua pihak atas segala bantuan dan dukungannya dalam penyelesaian
makalah ini. Semoga apa yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin...
dan politik
Pada tahun 1957, perjuangan ditingkatkan dengan melakukan aksiaksi pembebasan Irian Barat di seluruh tanah air Indonesia yang dimulai
dengan pengambilalihan perusahaan milik Belanda.
Pada tanggal 17 Agustus 1960 Republik Indonesia secara resmi
memutuskan hubungan diplomatik dengan Pemerintah Kerajaan
Belanda.
Sekretaris Jenderal PBB U Thant menganjurkan kepada salah seorang
diplomat Amerika Serikat Ellsworth Bunker untuk mengajukan usul
penyelesaian masalah Irian Barat.
Tugas pokok dan Komando Mandala adalah pengembangan operasioperasi militer dengan tujuan pengembangan wilayah Irian Barat ke
dalam kekuasaan negara Republik Indonesia.
Panglima komando mandala adalah Mayor Jenderal Soeharto.
komando mandala menjalankan operasi-operasi militer pembebasan
Irian Barat dalam 3 fase:
1). Fase Infiltrasi yaitu berupa memasukan kopi-ompi kesekitar
sasaran tertentu untuk menciptakan daerah bebas de facto sampai
akhir tahun 1962
2). Fase Eksploitasi yaitu mengadakan serangan terbuka terhadap
induk militer lawan dan menduduki pos-pos terpenting
pertahanan musuh sampai tahun 1963
3). Fase Konsolidasi yaitu meneggakan kekuasaan republik indonesia
secara utuh dan mutlak di Irian Barat, sampai tahun 1964.
Hasil dan Pepera yang memutuskan secara bulat bahwa Irian Barat
tetap merupakan bagian dan Republik Indonesia.
Akhirnya Sidang Umum PBB tanggal 19 November 1969 menyetujui
hasil- hasil Pepera tersebut sehingga Irian Barat tetap merupakan bagian
dan wilayah Republik Indonesia.
KESIMPULAN
Dulunya Irian Barat pernah dimiliki oleh Belanda, berbagai usaha
dilakukan oleh rakyat Indonesia untuk merebut kembali Irian Barat. Salah
satunya adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang berlangsung di Den
Haag, pada 23 Agustus 1949 yang salah satu isi persetujuannya masalah
Irian Barat akan diselesaikan dalam satu tahun setelah pengakuan
kedaulatan. Berdasarkan KMB pada 27 Desember 1949, Ratu Yuliana
menandatangani piagam pengakuan kedaulatan di Amsterdam. Beberapa
upaya dilakukan oleh pemerintah untuk merebut Irian Barat seperti :
perjuangan diplomasi, perjuangan konfrontasi, persetujuan New York, dan
Penentuan Pendapat Rakyat (pepera). Dan Akhirnya Irian Barat telah diakui
secara sah menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.