Você está na página 1de 24

Diagram

Keputusan

Diagram/Pohon Keputusan
Suatu diagram yang secara sistematis
dan komprehensif menggambarkan
hubungan antara alternatif
keputusan/tindakan dengan kejadiankejadian tak pasti yang melingkupi
setiap alternatif dan hasil alternatif
keputusan yang dipilih.
Bertujuan untuk mempermudah
penggambaran keputusan yang
dilakukan secara bertahap.

Harus ada di dalam


keputusan..

Notasi atau Simbol

Contoh 1 :
Suatu perusahaan akan memutuskan
membeli bahan mentah sekarang atau
besok. Masing-masing tindakan memberi
hasil yang berbeda. Apabila membeli
sekarang, harga bahan per unit Rp. 14.000.
Apabila membeli besok ada dua
kemungkinan yang terjadi yaitu harga turun
menjadi Rp. 10.000 atau naik menjadi Rp.
20.000 dengan kemungkinan masing-masing
50 %. Gambarkan pohon keputusannya.

Diagram Keputusan
Beli sekarang

Rp.14.000
Harga turun
0,5

Rp.10.000

Beli besok
Harga naik
0,5
Simpul keputusan
(decision node)

Cabang kejadian tak pasti


(Event fork)

Rp.20.000

Hasil
(Outcome)

Pilih yang mana ?


EV(Beli besok) = (0.5x10.000) +
(0.5x20.000
= 15.000
EV (Beli sekarang) = 14.000
Pilih beli sekarang.

Contoh 2:
Sebuah perusahaan telekomunikasi merencanakan untuk
memproduksi dua jenis handphone (HP). Jenis pertama
merupakan HP yang sangat canggih, dilengkapi fasilitas
internet, foto dan sebagainya sedangkan jenis kedua
sangat sederhana karena hanya bisa digunakan untuk
telepon.
Masalahnya, jenis manakah yang akan diterima oleh
pasar sehingga memberikan keuntungan yang besar ?
Bila produk HP yang canggih lebih dapat diterima pasar
daripada HP sederhana, maka paling tidak perusahaan
akan mendapat keuntungan sebesar Rp 200 M jika
memproduksi HP canggih dan akan mengalami kerugian
Rp 50 M jika tidak diterima pasar.

Lanjutan ..
Sebaliknya, jika
HP sederhana lebih diterima
masyarakat, maka jika perusahaan memproduksi HP
sederhana, perusahaan akan meraih untung sebesar Rp
110 M dan akan merugi sebesar Rp 100 M bila tidak
diterima pasar.
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan perusahaan
pada
pasar,
diperkirakan
bahwa
probabilitas
masyarakat yang menerima HP sederhana lebih tinggi
dibandingkan HP canggih yaitu 60%, sedangkan
penerimaan masyarakat untuk HP canggih 40%.
Dengan menggunakan diagram keputusan, strategi
manakah yang sebaiknya dipilih perusahaan tersebut !

Tahapan pembuatan
diagram keputusan
1. Tentukan alternatif tindakan
awal atau permulaan
2. Tentukan kejadian yang
melingkupi alternatif
tindakan awal
3. Tentukan alternatif tindakan
lanjutan
4. Tentukan kejadian tak pasti
yang melingkupi alternatif
tindakan lanjutan

Penentuan Pilihan

1. Pilihan Langsung
Ditentukan berdasarkan proses intuisi.
Sulit digunakan untuk permasalahan
yang kompleks karena tidak mudah
untuk menghimpun dan mengolah
seluruh informasi dalam pikiran kita
Dapat dlakukan dengan mudah bila
terdapat dominasi satu alternatif atas
alternatif lainnya.

1.1 Dominasi Nilai


Pilih alternatif yang dominan terhadap alternatif
lainnya (semua payoffnya lebih besar atau sama
dengan alternatif lainnya).

1.2 Dominasi Stokastik


Membandingkan distribusi
probabilitas kumulatif dari setiap
alternatif tindakan.
Pilih alternatif yang memiliki
distribusi probabilitas kumulatif
terbesar

1.3 Tingkat Aspirasi


Tingkat Aspirasi : Target yang ingin dicapai oleh
pengambil keputusan pada saat mengambil
keputusan
Alternatif yang tepilih adalah alternatif yang
memiliki kemungkinan terbesar untuk
mencapai tingkat aspirasi yang ditentukan
PRODUK

KEMUNGKINAN

0,9

0,7

0,6

2. Nilai Ekspektasi
Pemilihan dilakukan berdasarkan nilai ekspektasi
payoff yang tertinggi atau ekspektasi kerugian
terendah.

Contoh 3 :
Sebuah perusahaan otomotif menemukan teknologi
sistem pembakaran baru pada mesin yng hemat bahan
bakar. Penemuan tersebut ternyata menarik perhatian
perusahaan otomatif lain yang berani membeli hak
paten penemuan tersebut dengan harga $ 1.000.000.
Penawaran tersebut tentunya menjadi salah satu
pertimbangan perusahaan otomasi pemegang paten.
Akan tetapi, perusahaan sudah pasti juga
mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi
bila memproduksi sendiri otomotif hemat bahan bakar
tersebut.

Lanjutan
Salah satu faktor yang perlu diperhatikan jika
memproduksi sendiri otomotif hemat bahan bakar adalah
masalah pemasaran. Berdasarkan suatu studi yang
dilakukan lembaga riset pemasaran, didapat informasi
bahwa umumnya produk baru sejenis minimal bisa terjual
1.000 unit dan jika pemasarannya sukses penjualan bisa
mencapai 10.000 unit. Peluang produk baru terjual 1.000
unit dan 10.000 unit adalah 50 % dan 50 %. Faktor lain
yang perlu dipertimbangkan adalah masalah biaya dan
keuntungan. Berdasarkan kalkulasi perusahaan,
diperkirakan biaya membuat pabrik/overhead cost adalah
sebesar $ 700,000. Harga produk per unit sekitar $ 700.
Berdasarkan informasi yang didapat keputusan apakah
yang akan diambil perusahaan ? Menjual hak patennya
atau memproduksi sendiri hasil temuannya

KEPUTUSAN BERTAHAP
Keputusan yang terdiri dari
beberapa tahap keputusan (lebih
kompleks)
Diperlukan analisis bertahap yang
dimulai dari belakang ke depan
atau dari kanan ke kiri, dimulai dari
ujung akhir diagram keputusan
menuju ke keputusan awal.

LANGKAH ANALISIS
BERTAHAP
Mulai dari ujung paling kanan diagram keputusan

dan bergerak ke kiri sehingga mencapai suatu


simpul keputusan.
Pada simpul keputusan tersebut, dilakukan pemilihan
alternatif-alternatif yang ada berdasarkan kriteria
tertentu misalnya ekspektasi nilai payoff terbesar.
Coret cabang dari simpul keputusan yang tidak
terpilih dengan memberi tanda dua garis sejajar (//)
Terus bergerak ke kiri sehingga mencapai simpul
keputusan awal dan lakukan pemilihan diantara
alternatif-alternatif awal. Beri tanda // bagi cabang
yang tidak terpilih.
Tindakan atau alternatif terpilih adalah cabangcabang yang tidak diberi tanda dua garis sejajar.

Contoh 4 :
Suatu perusahaan kosmetik menghadapi 3 alternatif
pilihan yaitu : 1. mengembangkan produk baru, 2. tidak
mengembangkan produk baru atau 3. menghentikan
produksi . Hasil pengembangan produk bisa diterima
pasar atau tidak diterima pasar. Peluang hasil
pengembangan produk diterima atau tidak diterima
pasar adalah masing-masing 50 %. Apabila diterima
pasar, tindakan yang dipilih adalah memasarkan produk
baru dengan keuntungan diperkirakan 200 juta. Apabila
tidak diterima pasar, alternatif tindakan yang dilakukan
adalah tetap memasarkan produk lama atau
memasarkan produk baru. Apabila memasarkan produk
baru maka diperkirakan akan rugi 70 juta. Apabila
memasarkan produk lama, peluang pasar bisa meningkat
atau menurun dengan kemungkinan 0.3 dan 0.7.
Apabila memasarkan produk lama dan pasar meningkat
maka keuntungan 250 juta, sedangkan apabila pasar
menurun maka akan rugi 100 juta.

Contoh 4 :
Apabila perusahaan tidak mengembangkan produk
baru dan hanya memasarkan produk lama,
keuntungan 150 juta jika pasar meningkat dan 50
juta jika pasar menurun
Apabila menghentikan produksi keuntungan yang
didapat nol. Gambarkan pohon keputusannya. Dan
alternatif keputusan apa yang dipilih.

Contoh 5 :
Pada tahun 2004 direktur suatu perusahaan suku cadang
mobil mendapat tawaran untuk menyediakan beberapa
suku cadang khusus. Jumlah yang dipesan belum pasti,
kemungkinan 20 atau 40 unit. Direktur tersebut
merencanakan ada 3 cara memproduksi suku cadang
tersebut, yaitu proses 1, proses 2 dan sub kontrak,
disamping pilihan tidak memproduksi sama sekali.
Proses 1 adalah proses yang paling mudah. Apabila
proses 1 berhasil perusahaan akan memproduksi 20 atau
40 unit untuk mengantisipasi kemungkinan permintaan
20 atau 40 unit. Apabila proses 1 gagal maka akan
diganti dengan proses 2 atau sub kontrak dengan resiko
biaya set up proses 1 hilang. Melalui Proses 2, juga akan
diproduksi 20 atau 40 unit untuk mengantisipasi
kemungkinan permintaan 20 atau 40 unit .

Lanjutan
Probabilitas proses 1 berhasil atau gagal adalah 0.5 dan 0.5.
Probabilitas pemesan akan memesan 40 unit adalah 0.4, sedangkan
probabilitas memesan 20 unit adalah 0.6. Harga per unit suku cadang
Rp. 10, tetapi apabila terjadi kelebihan produksi misalnya produksi 40
unit permintaan 20 unit harga dinaikkan menjadi Rp.12/unit. Apabila
produksi 20 unit tetapi pesanan 40 unit, sisanya akan di sub kontrak
dengan biaya Rp. 9/unit.
Biaya proses 1 :
- biaya set up = Rp. 20
- biaya produksi = Rp. 4/unit.
Biaya produksi proses 2 =
- biaya set up = Rp. 20
- biaya produksi = Rp. 6/unit.
Biaya sub kontrak : Rp. 9/unit.
Buat diagram keputusan dari persoalan di atas. Alternatif mana yang
dipilih ?

Você também pode gostar