Você está na página 1de 15

SANI WIDJAJA

BAGIAN / SMF ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FK UNLAM / RSUD ULIN BANJARMASIN

Akne vulgaris :
peradangan pada unit pilosebaseus
sifat kronis
klinis : komedo, papula, pustula, nodul,
kista
predileksi : muka, wajah, dada, lengan
atas, bahu, dan punggung.
usia : pubertas sampai dewasa

Kelenjar sebaseus :
Kelenjar lemak jenis holokrin
Distribusi : seluruh permukaan kulit
Distribusi ( - ) :
telapak tangan - kaki
gland penis
corona penis

Distribusi banyak :
kulit kepala
wajah
Dahi
Dagu
garis tengah punggung
anogenital

Bentuk : multilobulated
Kantung yang
menggantung pada sisi
luar folikel.
Muara :
folikel rambut
(infundibulum)
permukaan kulit :
kelenjar mebum (kelopak
mata)
kelenjar tyson
(preputium)
kelenjar sebasea (labia
minora, aerola mammae)

Sel kelenjar sebaseus terdiri dari :


1. Undifferentiated cells : letaknya di tepi
dihubungkan oleh desmosom.

2.

Differentiated cells : mengandung sel-sel


lemak, letaknya agak ke dalam.

3.

Mature cells : pecah menjadi aselular


yakni sebum.

Produksi sebum dipengaruhi oleh :


1. Hormon androgen
2. Hormon gonadotropin
3. Adreno Cortico Tropic Hormon
4. Growth Hormon
5. Thyroid Stimulating Hormon

Komposisi sebum :
1. asam lemak dan trigliserida (57,5%)
2. kolesterol (4,5%)
3. squalene (12%)
4. ester lilin (26%)

1.

2.

3.

4.

Peningkatan produksi
sebum
Penyumbatan keratin
(hiperkeratinisasi) di
saluran pilosebaseus
Abnormalitas
mikrobiofisiologi
(kolonisasi P. acnes)
saluran pilosebaseus
Proses inflamasi

1.

Peningkatan produksi sebum


dipengaruhi hormon androgen dalam
darah yang meningkat metabolit
aktif (5 alpha dihirotestosteron)
perbesaran kelenjar sebasea
produksi sebum

2.

Penyumbatan keratin di saluran


pilosebaseus
Hiperkeratinisasi dirangsang oleh :
Hormon androgen
Produksi sebum
Bakteri
Menghasilkan masa keratin yang padat
Penyumbatan dimulai dari infra
infundibulum

3.

Abnormalitas mikrobiofisiologi di saluran


pilosebaseus
Berperan :
Propionibacterium acnes
Menghasilkan bahan biologik yang mirip
prostaglandin ( protease, hialuronidase, dll.)
Kedua bahan tersebut yang meyebakan
inflamasi

4.

Proses Inflamasi
ditentukan oleh dua faktor :
Non-imunologik :
P. acnes yang menghasilkan protease &
hialuronidase masuk ke unit
pilosebaseus inflamasi
Imunologik
P. acnes memacu sistem komplemen
faktor kemotaktik yang akan menarik
leukosit PMN inflamasi

Peningkatan produksi sebum, perubahan


keratinisasi, abnormalitas mikrobiofisiologi yang
diikuti inflamasi menyebabkan terjadinya
komedo, papula, dan pustula (akne vulgaris).

Você também pode gostar