Você está na página 1de 13

ABORSI DAN MENSTRUAL REGULATION

DI PRESENTASIKAN OLEH:
SRI SAFARIAWATI & HESSTY
ROCHENDAH ONJIAH

Definisi
Aborsi dalam bahasa Inggris disebut
abortion, dalam bahasa Latin disebut
abortus yang berarti keguguran
kandungan. Dalam bahasa Arab, aborsi
disebut Isqat al-hamli atau ijhad,
sedangkan menurut istilah pengeluaran
hasil konsepsi dari rahim sebelum hasil
konsepsi dapat lahir secara alamiah
dengan adanya kehendak merusak hasil
konsepsi tersebut.

Jenis Aborsi
1. Aborsi spontan tidak disengaja
2. Aborsi Buatan
Abortus Artificialis Therapicus adalah
pengguguran yang dilakukan oleh
dokter atas dasar indikasi medis
Abortus Provocatus Criminalis adalah
pengguguran yang dilakukan tanpa
dasar indikasi medis.

Aborsi Menurut Fiqih

1) Aborsi Spontan (al-isqat al-zaty) adalah janin gugur secara alamiah


tanpa adanya pengaruh dari luar, atau gugur dengan sendirinya. Misalnya
adanya kelaina kromosom sehingga mudgah tidak bisa tumbuh normal.
2) Aborsi karena darurat atau karena pengobatan (al-isqat al-darury/alilajiy), misalnya aborsi yang dilakukan karena ada indikasi fisik yang
mengancam nyawa ibu bila kehamilannya dilanjutkan.
3) Aborsi karena khilaf atau tidak disengaja (khata), misalnya:
seorang polisi memburu pelaku kejahatan disuatu tempat yang ramai
pengunjung, karena takut kehilangan jejak, polisi menembak pelaku akan
tetapi pelurunya nyasar ke tubuh ibu hamil sehingga menyebabkan
keguguran.
4) Aborsi yang menyerupai kesengajaan (syibh amd), misalnya
seorang suami yang menyerang istrinya yang sedang hamil sehingga
menyebabkan keguguran.
5) Aborsi sengaja dan terencana (al-amd), misalnya seorang yang
hamil sengaja meminum obat dengan maksud agar kandungannya gugur
atau ia sengaja menyuruh orang (dokter atau dukun) untuk menggugurkan
kandungan

Menstrual Regulation (Pengaturan


Menstruasi).
Pengaturan menstruasi biasanya dilaksanakan
bagi wanita yang merasa terlambat waktu
menstruasi,
dan
berdasarkan
hasil
pemeriksaan laboratoris ternyata positif dan
mulai mengandung. Dalam keadaan demikian
wanita
yang
terlambat
menstruasinya
meminta kepada dokter untuk membereskan
janinnya. Karena itu, abortus provoctus
criminalis dan menstrual regulation pada
hakikatnya adalah pembunuhan janin secara
terselubung.

Tekhnik aborsi
Pada umumnya bidan melakukan proses pengguguran
kandungan dengan cara suntik. Umumnya klien mengatakan
prosedur itu sebagai suntik terlambat bulan. Jika kemudian
kandungan tidak juga gugur maka dilakukan kuretase atau
juga penyedotan (suction).
Sedangkan pengguguran yang dilakukan secara medis di
beberapa rumah sakit, biasanya menggunakan metode
berikut:
1) Curettage dan Dilatage (C & D)
2) Mempergunakan alat khusus untuk memperlebar mulut
rahim, kemudian janin dikiret (di-curet) dengan alat seperti
sendok kecil.
3) Aspirasi, yaitu penyedotan isi rahim dengan pompa kecil.
4) Hysterotomi (melalui operasi)

Dampak Negatif Aborsi

Endometritis
Pelvic Inflamatory Disease
Patah tulang mikro
Kanker servix
Perforasi uteri
Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)

Dasar Hukum
KUHP pasal 346-349
Wanita yang sengaja menggurkan
kandungannya akan dijerat
dengan pidana penjara, begitu
pula dengan orang yang
membantu proses pengguguran

BerdasarkanPasal 75ayat (1)


UU No. 36Tahun 2009 tentang Kesehatan("UU
Kesehatan"). Pengecualian terhadap larangan
melakukan aborsi diberikan HANYA dalam 2 kondisi
berikut:
Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak
usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa
ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik
berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak
dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut
hidup di luar kandungan; atau
Kehamilan akibat perkosaan yang dapat
menyebabkan trauma psikologis bagi korban
perkosaan.

Hukum Aborsi dalam Islam


hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Masud bahwasanya Rosulullah
saw bersabda :



Sesungguhnya seseorang dari kamu dikumpulkan penciptaannya
di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Setelah genap
empat puluh hari kedua, terbentuklah segumlah darah beku.
Ketika genap empat puluh hari ketiga , berubahlah menjadi
segumpal daging. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk
meniupkan roh, serta memerintahkan untuk menulis empat
perkara, yaitu penentuan rizki, waktu kematian, amal, serta
nasibnya, baik yang celaka, maupun yang bahagia. ( Bukhari dan
Muslim )

Pendapat Para Ulama

1. Menggugurkan Janin Sebelum Peniupan Roh


. Bolehpenciptaan belum sempurna, sehingga
dianggap benda mati
. Makruhwaktu peniupan ruh tidak diketahui secara
pasti, maka tidak boleh menggugurkan janin jika telah
mendekati waktu peniupan ruh
. Haram air mani sudah tertanam dalam rahim dan
telah bercampur dengan ovum wanita sehingga siap
menerima kehidupan, maka merusak wujud ini adalah
tindakan kejahatan.
2. Menggugurkan Janin Sesudah Peniupan Roh
. Haram membunuh makhluk hidup
. Boleh demi keselamatan sang ibu

Pencegahan
Pemerintah mensosialisasikan
pencanangan program
kontrasepsi dan menjelaskan
risiko-risiko dari tindakan aborsi
kepada masyarakat luas
Penegakan hukum terhadap
tindak pidana aborsi
Pendidikan seks dan pendidikan
agama secara berkelanjutan
Penyediaan konselor

Jazzakumullah >_<
Wassalamualaikum wr.wb

Você também pode gostar