Você está na página 1de 18

Penerapan K3 pada

PT.PERTAMINA (Persero)
Dimas Prama
113050035
Ainul Ikhwanudin 123050025
Setia Ikrar
133050004
Nabila Sari Desiriani
133050020
Devy Arista
143050017
Nadya Maulidia
143050050
Udin Tarsudin
143050063

Industri Petrokimia
Industri petrokimia adalah industri yang bahan
bakunya bersumber dari minyak bumi dan gas
alam.
Industri Petrokimia akan menghasilkan tiga
kelompok produk, yaitu: produk hulu, produk
antara, dan produk hilir/produk jadi.

SEJARAH PT PERTAMINA
Didirikan

pada

10

Desember

1957,

Pertamina

menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di


sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu Pertamina
yang dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia
dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang
eksplorasi, produksi, serta transmisi minyak dan gas

Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini,


Pemerintah menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971,
dimana di dalamnya mengatur peran Pertamina sebagai satusatunya perusahaan milik negara yang ditugaskan melaksanakan
pengusahaan migas mulai dari mengelola dan menghasilkan
migas dari ladang-ladang minyak di seluruh wilayah Indonesia,
mengolahnya menjadi berbagai produk dan menyediakan serta
melayani kebutuhan bahan bakar minyak & gas di seluruh
Indonesia.
Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya
menghadapi persaingan bisnis, PT Pertamina mengubah logo
dari lambang kuda laut menjadi anak panah dengan tiga warna
dasar hijau-biru-merah. Logo tersebut menunjukkan unsur
kedinamisan serta mengisyaratkan wawasan lingkungan yang
diterapkan dalam aktivitas usaha Perseroan.

STRUKTUR ORGANISASI K3
1. Seksi Keselamatan Kerja
2. Seksi Pelatihan
3. Seksi Penanggulangan Kebakaran
4. Seksi Lindungan Lingkungan
5. Seksi Rekayasa

1. Seksi Keselamatan Kerja


a. Mengawasi keselamatan jalannya kilang.
b. Bertanggung jawab terhadap alat-alat keselamatan kerja.
c. Bertindak sebagai instruktur safety.
d. Membuat rencana pencegahan.

2. Seksi Pelatihan
a. Membuat rencana kerja pencegahan kebakaran.
b. Menyiapkan dan mengadakan pelatihan bagi karyawan

dan kontraktor agar lebih

menyadari tentang keselamatan kerja.


c. Membuat dan menyebarkan bulletin K3 dan konservasi lingkungan pada karyawan agar
wawasan karyawan tentang K3 dan konservasi lingkungan meningkat.
dari segi engineering.

3. Seksi Penanggulangan Kebakaran


a. Membuat prosedur emergency agar penanggulangan berjalan dengan baik.
b. Mengelola regu kebakaran agar selelu siap bila suatu waktu diperlukan.
c. Mengadakan pemeriksaan kehandalan alat-alat firing.

4. Seksi Lindungan Lingkungan


a. Memrogram rencana kelola lingkungan dan rencana pemantauan

Lingkungan.

b. Mengusulkan tempat-tempat pembuangan limbah dan house keeping.

5. Seksi Rekayasa
a. Meninjau ulang gambar-gambar dan dokumen proyek.
b. Melakukan evaluasi-evaluasi yang dapat mencegah kecelakaan, kebakaran
pencemaran lingkungan dari segi engineering.

maupun

SISTEM PENERAPAN K3
Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
dlaksanakan dengan membuat program dengan
pedoman A-850/E-6900/99-30 yang meliputi :
a. Bendera Kecelakaan
Warna kuning (1 minggu dikibarkan), untuk
kecelakaan ringan, yaitu tidak menimbulkan hari
hilang (first aid accident)
Abu-abu muda (2 minggu dikibarkan), untuk
kecelakaan kerja yaitu kehilangan hari kerja.
Hitam dengan strip putih (1 bulan dikibarkan), untuk
kecelakaan fatal yaitu kematian.

b. Bendera Kebakaran
Merah (1 minggu dikibarkan), untuk kebakaran yaitu
kerugian di bawah US$ 10,000.
Merah strip hitam (1 bulan dikibarkan), untuk
kebakaran yaitu kerugian melebihi US$ 10,000.
c. Bendera Pencemaran
Biru (1 minggu dikibarkan), untuk pencemaran
dimana tidak terjadi klaim penduduk.
Hitam (1 bulan dikibarkan), untuk pencemaran
dimana terjadi klaim penduduk.

d. Papan Informasi
Papan yang berisi lokasi, tanggal, tingkat keparahan
kejadian yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan
kerja, kebakaran dan pencemaran.
Tempat pemasangannya adalah :
1. Di depan fire station
2. Lokasi kejadian
3. Ada di lemari bendera on call.

TAHAPAN PENGENDALIAN
Pengendalian yang melalui 6 tahapan yaitu :
1. Peniadaan
2. Substitusi
3. Engineering
4. Administrasi
5. Organisasi
6. Alat Pelindung Diri (APD)

Peniadaan
Dengan cara pengecekan secara berkala agar mengurangi /menghilangkan
resiko
Subtitusi
Menerapkan shift kerja pada perusahaan agar perusahaan tersebut lebih optimal
Engineering
Dengan menggunakan rumus helmholtz dimana rumus ini dapat digunakan
pada radar yang dapat digunakan dalam menemukan titik-titik sumber minyak
bumi sehingga mengurangi system pengeboran secara yang kuranga kurat yang
dapat menimbulkan semburan liar.
Administrasi
Menempatkan papan peringatan pada daerah yang berisiko.
Organisasi
Melakukan pelatihan pada pekerja agar bisa memantau/mengawasi bahaya
yang ada
Alat Pelindung Diri
Merupakan pilihan terakhir dari proses pengendalian. Resiko yang ditimbulkan
pastiada, tetapi diminimalisir dengan penggunaan alat pelindung diri.

KASUS KECELAKAAN
Kegiatan Pertamina yang dapat menimbulkan bahaya dan resiko

Semburan Liar Gas/Minyak


Kebakaran dan Peledakan
Tumpahan minyak dan bahan kimia
Lepasnya gas H2S
Dapat juga menimbulkan ancaman secara politik dan sosial
seperti: Kerusuhan Massa, Ancaman Bom , Gempa Bumi ,
Tabrakan Kapal laut

Kasus yang terjadi di PT. Pertamina yaitu reparasi "tank storage" di area 47
kilang Pertamina RU IV Cilacap diduga terkena ledakan pasir saat
"sandblasting", yakni proses pembersihan permukaan dengan cara
menembakkan partikel atau pasir ke permukaan material sehingga menimbulkan
gesekan atau tumbukan.
Dari Harian terbit, Jumat, 01 Mei 2015.

Merdeka.com Seorang pekerja kontrak PT Pertamina RU II tewas dalam


kecelakaan kerja di lingkungan kilang minyak Putri Tujuh, Dumai, Riau.
Informasi dihimpun menyebutkan korban bernama Benget Beda Simanulang (45)
bekerja sebagai ahli pengelasan pipa (Welder) di dapur pengolahan minyak kilang
Pertamina RU II.
Benget dilaporkan pada saat itu sedang bekerja las pipa di atas ketinggian 4 meter
dengan badan terikat tali penyelamat.
Namun secara tiba-tiba, pipa menyemburkan air panas bersuhu 140 derajat celsius
dan mengenai sekujur tubuh korban yang sedang bekerja dan tidak bisa melepaskan diri
karena sedang terikat tali.

ALAT PERLINDUNGAN DIRI

Video Penerapan K3 di PT Pertamina

TERIMA
KASIH

Você também pode gostar