Você está na página 1de 47

MEKANISME KEMATIAN AKIBAT

ASFIKSIA
Safrilia Gandhi Maharani
1310211081

definisi
Asfiksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan
terjadinya gangguan udara pernapasan, mengakibatkan
oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai peningkatan
karbon dioksida (hiperkapnea) kekurangan oksigen
kematian

Fase asfiksia
Fase dispnea
Keadaan O2 dan CO2 rangsang pusat napas di medula oblongata
kompensasi : RR , HR , BP

Fase konvulsi
CO2 rangsangan terhadap SSP konvulsi (klonik tonik
opistotonik)
Pupil dilatasi, HR , BP

Fase asfiksia

Fase apnea
Depresi pusat napas lebih hebat pernapasan dapat melemah dan berhenti
Kesadaran turun
Relaksasi sfingter cairan tubuh keluar

Fase akhir
Paralisis pusat napas lengkap pernapasan berhenti stlh kontraksi otomatis otot
pernapasan, jantung masih berdenyut beberapa saat setelah pernapasan
berhenti.

Etiologi
Penyeba Penyakit yang menyumbat saluran pernapasan laringitis difteri
b

Gangguan pergerakan paru fibrosis / pneumothorax

alamiah
Trauma
mekanik

Trauma yg mengakibatkan emboli udara vena, lemak


Sumbatan pada sal. Napas syncope dan lidah menutupi sal napas

Keracun Bahan yang menimbulkan depresipusat napas barbiturat, narkotika


an

Tanda asfiksia
Sianosis.
Lebam mayat lebih gelap, lebih luas, lebih cepat terbentuk.
Busa halus pada hidung dan tenggorok.
Pelebaran pembuluh darah, bintik perdarahan (tardieu spot) dan bercak
perdarahan.
Pembendungan.
Edema paru.
Darah lebih gelap dan encer.

Asfiksia mekanik
Mati lemas yang terjadi bila udara pernapasan terhalang
memasuki saluran pernapasan, oleh berbagai kekerasan
yang bersifat mekanik

Pentupan lubang saluran napas bagian atas :


Pembekapan (smothering)
Penyumbatan (gagging dan chocking)
Penekanan dinding saluran napas :

Penjeratan (strangulation)
Pencekikan (manual strangulaton, throttling)
Gantung (hanging)

Penekanan dinding dada dari luar (asfiksia


traumatik)
Saluran pernapasan terisi air (drowning)

pembekapan
penutupan pada daerah hidung dan mulut menghambat
pemasukan udara ke paru
Mekanisme kematian : asfiksia
Cara kematian
Bunuh diri penderita penyakit jiwa, orang tahanan
Kecelakaan bayi yang tertindih bantal, terbekap di ruangan
sempit dengan sedikit udara
Pembunuhan pembunuhan anak sendiri, orang tidak berdaya
(orang tua, sakit berat)

pembekapan
Tanda kekerasan yang ditemukan tergantung jenis benda yang
digunakan dan kekuatan menekan
Kekerasan yang mungkin ditemukan:
Luka lecet tekan/gores bekas goresan kuku pada hidung, pipi,
dagu, bibir
Luka memar ujung hidung, bibir bagian dalam, gusi, lidah,
pipi, dagu, kepala bagian belakang
Kerokan bawah kuku epitel / darah pelaku
Tanda asfiksia +

Gagging and chocking


Suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada saluran pernapasan

oleh benda asing di daerah orofaring (gagging) atau laringofaring


(chocking).
Mekanisme kematian
Asfiksia
Refleks vagal (hipoksia n. Vagal di arkus faring inhibisi kerja

jantung cardiac arrest mati)


Pemeriksaan jenazah : tanda asfiksia, benda asing (sapu tangan,

kertas koran, makanan) dalam saluran napas

Gagging and chocking


Cara kematian :
Bunuh diri
Jarang, krn sulit memasukan benda asing ke mulut sendiri krn ada refleks batuk
dan muntah
Tjd pada pasien gangguan mental atau tahanan
Pembunuhan
Tjd pada bayi dan orang tak berdaya
Kecelakaan
Tertawa atau menangis saat makan tersedak
Regurgitasi makanan lalu masuk ke saluran napas

Penanganan tersedak

Pencekikan (manual stangulation)


Penekanan leher dengan tangan dinding sal nafas bag atas
tertekan penyempitan saluran pernafasan udara tidak bisa
lewat
Mekanisme kematian :
Asfiksia tanda asfiksia +, pembendungan muka & kepala
Refleks vagal cardiac arrest tdk ada tekanan intravaskular
bendungan, perdarahan ptekial, edema pulmoner, tidak ada
perdarahan pada otot bagian dalam

Pencekikan (manual stangulation)


Tanda kekerasan :
Luka lecet kecil kecil berbentuk bulan sabit di leher kuku (tanda
penyerangan atau perlawanan)
Luka memar pd kulit bekas tekanan jari menentukan posisi tangan
Memar otot bagian dalam leher
Patah tulang lidah unilateral
Patah tulang rawan gondok unilateral

Penjeratan (stragulation)
Suatu keadaan terjadinya penekanan pada daerah leher oleh suatu
benda

yang

dapat

melingkari

atau

mengikat

leher

dengan

menggunakan tenaga sendiri atau tenaga dari luar saluran napas


tertutup
Biasanya pembunuhan
Mekanisme kematian :
Asfiksia
Refleks vagal

Penjeratan (stragulation)
Pada gantung diri, semua arteri di leher mungkin tertekan,
sedangkan pada penjeratan, arteri vertebralis biasanya tetap paten
karena kekuatan pada penjeratan tidak sebesar gantung
Jejas jerat :
Mendatar, melingkari leher, setinggi atau dibawah rawan gondok
Jerat lunak dan lebar jejas tidak ditemukan, otot leher dapat
atau tidak ditemukan resapan darah
Jerat kasar luka lecet tekan (kulit mencekung berwarna coklat,
perabaan kaku spt kertas perkamen), otot leher banyak resapan

Penjeratan (stragulation)
Cara kematian
Bunuh diri (self strangulation) pengikata diakukan
sendiri oleh korban dengan simpul hidup atau bahkan
hanya di lilit
Pembunuhan simpul mati, bekas luka pada leher
Kecelakaan selendang di leher tertarik ke mesin

Jerat lunak

Jerat kasar

Depan
Belakang

Gantung (Hanging)
Suatu keadaan terjadinya penekanan pada daerah leher
oleh

suatu

benda

yang

melingkari

leher

dan

menggunakan berat tubuh dan gaya gravitasi sebagai


tanaga pengikat, beda dengan jerat yang tenaganya dari
luar

Gantung (Hanging)
Mekanisme kematian
Kerusakan pada batang otak dan medula spinalis, akibat
dislokasi atau fraktir vertebra ruas leher. Misal pada judicial
hanging (hukum gantung)
Asfiksia
Iskemia otak, krn tenya aliran arteri rhambat
Refleks vagal

Gantung (Hanging)
Jenis gantung
Typical hanging titik gantung di atas daerah oksiput dan
tekanan pada arteri karotis paling besar.
Atypical hanging titik gantung terdapat di samping sehingga
dalam posisi sangat miring. Hambatan pada arteri karotis dan
arteri vertebralis.
Tiik gantung di depan atau dagu.

Posisi korban

Gantung (Hanging)
Kelainan autopsi
Jerat kecil dan keras hambatan total arteri muka pucat, tdk ada ptekie
pada kulit
Jerat lebar dan lunak hambatan hanya pada saluran napas dan aliran vena
dari kepal ke leher pembendungan di atas ikatan
Jejas jerat yang meninggi ke bagian simpul.
Tepi jejas ada sedikit perdarahan, sedangkan jaringan bawah kulit dan otot sebelah
dalam terdapat memar jaringan, namun tidak selalu terjadi px mikroskopik
untuk melihat rx vital pada jar dbwh jejas utk menentukan apakah jejas tjd saat
masih hidup atau mati
Lebam mayat pada daerah bawah (kaki, tangan, genitalia eksterna)

Gantung (Hanging)
Asfiksia seksual
Terjadi pada kasus deviasi seksual yang menggunakan cara
gantung dan jerat untuk mendapatkan kepuasan terlambat
mengendurkan tali sesudah penurunan kesadaran
Korban

biasanya

lelaki,

penyimpangan seksual

pasca

adolesense,ditemukan

tanda

bila korban hidup??


Efek lanjut pada saluran napas :
Petekie menetap beberapa hari akibat bendungan
Jejas jerat membengkak, terbentuk kulit keras pada epidermis yan
terkikis (hilang 1 2 minggu)
Luka laring kesulitan menelan dan suara serak (bbrp hari minggu)
Patah tulang sembuh
Hipoksia serebral koma bisa ireversible, jika sembuh ada gejala sisa
seperti psikosis

Asfiksia traumatik
Suatu keadaan dimana terjadi penekanan dari luar pada
dinding dada, sehingga dada terfiksasi dan mngganggu
gerak pernapasan.

Tenggelam (Drowning)
Kematian akibat mati lemas (asfiksia) karena masuknya
cairan kedalam sal. Napas
Seluruh tubuh terbenam/hanya wajah yang terbenam
Sudah meninggal baru masuk air/meninggal ketika
berada didalam air

Tenggelam (Drowning)
Jenis drowning :
Wet drowning cairan masuk kedalam saluran pernapasan setelah
korban tenggelam
Dry drowning cairan tidak masuk kedalam saluran pernapasan, akibat
spasme laring
Secondary drowning tjd gejala beberapa hari setelah korban tenggelam
dan diangkat dari air, korban meninggal akibat komplikasi
Immersion syndrome korban tiba2 meninggal setelah tenggelam dalam
air dingin akibat refleks vagal

Tenggelam dalam air tawar


Absorbsi cairan yang masif karena konsentrasi di air lebih
rendah dari di darah hemodilusi air masuk kedalam
darah sekitar alveoli hemolisis
Kompensasi : lepaskan ion K+ dari serabut otot jantung
kalium plasma meningkat ketidakseimbangan Ca2+ dan
K+ fibrilasi ventrikel dan penurunan TD kematian
5 menit

Tenggelam dalam air asin


Konsentrasi elektrolit air lebih tiggi dari tubuh air akan
di tarik dari sirkulasi pulmoner ke interstisial paru
edema pulmonal, kenaikan kadar magnesium dalam
darah, hemokonsentrasi, hipovolemi sirkulasi lambat
mati 8 9 menit

ALVEOL
I

ALVEOL
I

JARINGAN

JARINGAN

Air tawar

air asin

Mekanisme kematian pada korban tenggelam


1. Asfiksia akibat spasme laring
2. Asfiksia akibat gagging dan chocking
3. Refleks vagal
4. Fibrilasi ventrikel (dalam air tawar)
5. Edema pulmoner ( dalam air asin)

Pemeriksaan mayat tenggelam


Pemeriksaan identitas korban
Apakah

korban

masih

hidup

sebelum

tenggelam
Faktor keatian yang sebenarnya dan jenis
drowning
Faktor

yang

berperan

dalam

proses

kematian (kekeasan, obat)


Tempat korban pertama kali tenggelam
Penyulit
kematian

alamiah

yang

mempercepat

1. Pemeriksaan
luar jenazah
2. Pemeriksaan
dalam jenazah
3. Pemeriksaan
laboratorium

Pemeriksaan luar jenazah


Basah, berlumuran lumpur,pasir, atau benda asing lain
Busa halus dari hidung dan mulut, kadang berdarah
Mata setengah terbuka atau tertutup, jarang terdapat perdarahan atau pembendungan
Kutis anserina (spt merinding, krn kontraksi m. Erektor pili)
Woman washer hand (krn imbisi cairan kdlm kutis, biasanye membutuhkan waktu

lama)
Cadaveric spasme (tanda intravital yg tjd krn korban berusaha menggapai apapun

untuk menyelamatkan diri)


Luka luka lecet yg mendukung tanda tenggelam
Pelebaran pembuluh darah atau perdarahan

Cutis arsenia

Cadaveric
spasm

Washer
womans hand

Pemeriksaan bedah jenazah


Busa halus dan benda asing (pasir, alga) dalam saluran napas
Paru membesar dan lbh berat sampai menutupi jantung (terutama air
asin), tapi bisa tidak membesar karena cairan tdk masuk ke dlm alveoli
atau sudah masuk ke aliran darah (air tawar)
Otak, ginjal, hati, limpa mengalami pembendungan
Lambung membesar berisi air
Ptekie sedikit karena kapiler terjepit di antara septum intra alveolar

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan diatom
Alga bersel satu dgn dinding dari silikat (SiO2) yang tahan panas
dan asam kuat
Mati karena tenggelam cairan dan diatom masuk ke sal napas
atau sal cerna aliran darah melalui kerusakan kapiler tersebar
ke jaringan
Px dilakukan di jar paru segar. Jika membusuk cari di ginjal dan otot
rangka

Perbendungan
pembuluh
darah

Alveoli
robek

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah jantung
Tenggelam di air tawar berat jenis dan kadar elektrolit dalam
jantung kiri lebih rendahdari jantung kanan, di air asin sebaliknya

Kesulitan kasus tenggelam


Perbandingan udara : air : tanah = 1 : 2 :8
Mayat ditemukan sudah dalam keadaan membusuk
lanjut.
Tanpa identitas
Sudah tidak dapat di identifikasi secara visual

Diagnosis tenggelam

Sangat sulit, terlebih bila mayat telah busuk dpt dilihat


dari diatome pd paru dan apabila ditemukan juga di
ginjal, otot skelet dan sumsum tulang maka diagnosis
menjadi makin pasti

Pada mayat yang masih segar dapat kita temukan halhal tersebut diatas

Você também pode gostar