Você está na página 1de 41

Spektrofotometri Infra Merah

Radiasi IR : = 0,78 1000 m atau


Bilangan gelombang : 12.800 10 cm-1
Sinar Infra merah dibedakan menjadi :
Daerah
IR

Range
Panjang
Gelombang
(), m

Range
Bilangan
Gelombang
( ), cm-1

Range
Frekuensi (), Hz

Dekat

0,78 2,5

12800 - 4000

3,0 x 1015-1,2 x1014

Tengah

2,5 50,0

4000 200

1,2 x1014-6,0 x1012

Jauh

50,0 - 1000

200 10

6,0 x1012-1,2 x1011

Analisis

2,5 - 25

4000 400

1,2x1014-1,2x1012

Bilangan Gelombang, cm-1


105
XRay
10-5

104
U
V

Vis

10-4

1000
IR
Dekat

IR
Vibrasi

0,001

100

10

IR
Jauh
0,01

Glb
Radi
o
0,1

Panjang Gelombang, cm
Infrared

Spektroskopi IR : metode analisis berdasarkan

pada interaksi radiasi IR pada daerah Bilangan


gelombang 4000 400 cm-1 (pada daerah vibrasi)
dengan molekul.
Jenis interaksi : Absorpsi
Pertama kali ditemukan oleh William W. Coblentz.

1.

Teori Absorpsi IR

Molekul Secara alamiah : Gerakan Vibrasional dan


Rotasional

Berinteraksi dengan radiasi IR Transisi


rotasional atau transisi Vibrasional

Gas : Transisi rotasional >> vibrasional Garis

Padat, Cair, Larutan: Transisi Vibrasional >>


Rotasional
.
Frekuensi Vibrasi molekul frekuensi radiasi IR
daerah vibrasi
.
Absorpsi radiasi IR terjadi bila :
vibrasi molekul atau gugus atom menghasilkan
momen dipole netto, dimana momen dipole netto
ini dapat berinteraksi dengan bagian medan listrik
dari radiasi IR
Frekuensi radiasi IR sesuai dengan frekuensi
vibrasi molekul atau gugus atom
.

Infrared

Frekuensi Vibrasional
Model mekanik vibrasional
Untuk memahami konsep dasar tentang
spektra vibrasi, akan ditinjau ikatan kovalen
sederhana dari dua atom sebagai suatu per
(pegas) yang menghubungkan 2 atom dengan
massa m1 dan m2 :
m1

Energi Potensial , E

Infrared

-A

m2

-A
0
+A

Pemindahan, y

+A

Jika massa dipindahkan sejauh y dari posisi


setimbang dengan penerapan gaya sepanjang
pegas, maka gaya pemulihannya sebanding
dengan perpindahannya (hukum Hookes), yaitu

F = - k y ............................ (1)
dimana, F adalah gaya pemulihan, dan k adalah
konstanta pegas , yang besarnya tergantung
pada kekakuan pegas. Tanda negatif
menandakan bahwa F adalah gaya pemulihan.
Frekuensi Vibrasional, m
Tergantung pada konstanta pegas & massa
benda
Pemberian energi hanya menambah
Amplitudo, tidak mempengaruhi frekuensi
vibrasi
Frekuensi vibrasinya :
1
m
2

1,24 x1011

Infrared

1 1
1

m1 m2

m1 .m2

(m1 m2 )

M 1 .M 2
(M 1 M 2 )

Contoh :
Hitunglah frekuensi dan bilangan gelombang dari vibrasi
ikatan O-H , jika diketahui konstanta gaya ikatan
tersebut 7,7 x 105 !!
Jawab :
mH = 1, mO = 16, maka

M 1 .M 2
(M 1 M 2 )

1.16
1 16

= 0,9412
Frekuensi,
1,24 x1011

7,7 x10 5
0,9412

1,24 x1011

= 1,24 x 1011 x 904,09 = 1,12 x 1014 Hz.


Bilangan gelombang,

4,12

7,7 x10 5
4,12
0,9412

= 4,12 x 904,49 = 3725,50 cm-1

Infrared

Pasangan
atom

Konstanta
gaya,
k ( x 105 )

Massa
tereduksi

C-C

4,5

C=C

9,6

CC

15,6

C-O

5,0

6,85

C=O

12,1

6,85

C-H

5,1

0,923

O-H

7,7

0,941

C-N

5,8

6,46

NH

6,4

0,93

C-N

17,7

6,46

Spektroskopi IR dapat membedakan kombinasi


dari 2 atom yang sama yang terikat dengan
kekuatan berbeda.
Infrared

Faktor-Faktor yang mempengaruhi frekuensi vibrasi :


Penggabungan Vibrasi, Ikatan Hidrogen, Efek eklektronik,
Sudut ikatan, dan pengaruh Medan
Penggabungan Vibrasi
Untuk C H terisolasi (tidak mengikat atom lain)
mempunyai frekuensi vibrasi absorpsi strectching
hanya pada satu tempat.
Bila vibrasi dari ikatan-ikatan C H dalam gugus
CH2 bergabung bersama-sama untuk menghasilkan 2
vibrasi gabungan yaitu frekuensi berbeda dari
asimetri (vasim) dan simetri (vsim).
Penggabungan vibrasi mungkin terjadi antara 2
vibrasi pokok dengan overtone dari vibrasi lain.
Penggabungan ini disebut resonansi Fermi / efek
fermi. Jadi penggabungan vibrasi dapat berupa :
Penggabungan 2 vibrasi pokok
1 vibrasi pokok dengan 1 vibrasi overtone
contoh :
Anhidrida asam karboksilat.
Resonansi asam karboksilat
O

O
O

Infrared

O
R

O
O

Penggabungan Vibrasi
Resonansi asam karboksilat
O

O
O

O
R

O
O

disini memberikan 2 serapan C=O str, asimetri dan simetri


( sekitar 1800-1900 cm-1). Sebelum menggabung C=O
punya 1 absorpsi (1800-1900 cm-1) dan setelah
bergabung ada 2 absorpsi ( berselisih 65 cm-1)Tipe
frekuensi strectching asimetri dan simetri untuk gugus
dengan rumus AX2 :

Infrared

gugus

Frek asimetri (cm-1)

Frek simetri (cm-1)

- CH2

3000

2900

- NH2

3400

3300

- NO2

1550

1400

- SO2

1350

1150

- CO2

1600

1400

Pengaruh Ikatan Hidrogen


Ikatan hidrogen pada senyawa yang mempunyai OH
dan NH akan memberikan pengaruh pada spektrum
IR.
H

H
H

H
H

H
R

IKATAN HIDROGEN

Adanya ikatan hidrogen pada molekul menyebabkan


pergeseran pita serapan ke kanan ( ke arah bilangan
gelombang lebih kecil ).
Contoh: Alkohol
Alkohol yang bebas memberikan pita yang tajam
pada 3650 cm-1 (alkohol murni)
Alkohol yang mempunyai ikatan hidrogen mempunyai
serapan pada 3350 cm-1 (alkohol
dalam larutan)

Infrared

Pengaruh Efek Elketronik


Susunan elektron dalam suatu molekul berpengaruh
pada kekuatan ikatan. Adanya sistem konyugasi akan
menurunkan frekuensi . Contoh C=O strt
O
O
O

1720 cm-1

720 cm-1

H
C

O
C
H

1650 cm-1

Pengaruh Sudut Ikatan


Sudut ikatan adalah sudut yang terbentuk antara atom
satu dengan atom lainnya. Sudut ikatan berpengaruh
tehadap frekuensi vinrasi. Bila sudut mengecil ,
frekuensu vibrasi naik. Sudut membesar, frekuensi
serapan turun.

Infrared

10

Pengaruh Efek Medan

Cl (aksial)
Cl
equatorial

O
Cl aksial serapannya lebih besar dari Cl equatorial. Hal ini
disebabkan karena non bonding dan bonding dari
elektron

Infrared

11

SPEKTRA VIBRASI MOLEKUL POLYATOM


Atom atau ikatan kovalen dalam molekul tidak
terikat / terhubungkan secara kaku, sehingga
dapat mengalami vibrasi dari posisi dasarnya
relatif terhadap atom lainnya.
Vibrasi ini dapat berupa :
. Perubahan panjang ikatan, atau
. Perubahan sudut ikat antara dua atom atau
antara suatu gugus atom dengan sisa atom
dalam molekul.
Tiap-tiap jenis ikatan dalam molekul mempunyai
konstanta kekuatan ikat sendiri-sendiri, maka
jika suatu sinar IR dengan frekuensi yang
berurutan ( kontinyu) dikenakan pada molekul,
akan terekam suatu seri pita-pita absorpsi ,
yang disebut dengan spektra vibrasi molekul.

Infrared

12

Jenis vibrasi dapat dikelompokkan menjadi :


1. Vibrasi Rentangan ( Stretching ),
vibrasi dimana dua atom yang terikat
berosilasi secara terus menerus, dengan
jarak ikat antara kedua atom tersebut
terus-menerus berubah, tetapi sudut
ikat /
sumbu ikatnya tidak berubah.
Vibrasi stretching :
terisolasi (isolated)
terkoplingkan (coupled) : Simetris,
H H
H H
Asimetris
O
C

Isolated

Coupled Symetric

Coupled Unsymetric

vibrasi stretching : energi lebih tinggi


simbol nu (), diikuti dengan gugus kimia
yang mengalami vibrasi ( ditulis dalam tanda
kurung ).
(C=O) = 1600 cm-1 artinya vibrasi
stretching
dasar dari gugus karbonil teramati pada
bilangan gelombang 1600 cm-1.

Infrared

13

2.
.
.

Vibrasi Bending ( Bengkokan)


Dicirikan oleh perubahan sudut ikat yang terus
menerus antara dua ikatan.
Misal : vibrasi bending gugus C H aromatis.
Vibrasi yang terjadi pada bidang gugus fenil
diberi simbol delta, (C-H) (in the plane),
keluar bidang (out plane) diberi simbol gamma,
(C-H). Penamaan ini juga berlaku untuk
alkena dan yang lain.
3. Vibrasi Wagging
Terjadi apabila suatu unit non linier yang
terdiri dari tiga atom berosilasi ke depan
dan ke belakang dalam suatu bidang yang
terbentuk antara tiga atom tersebut dan
dua ikatannya (lihat gambar). Vibrasi ini
diberi simbol omega , (CH2).
4. Vibrasi Rocking
Terjadi apabila suatu unit atom seperti no.
3, berosilasi ke depan dan ke belakang
keluar bidang equalibrasi yang terbentuk
antara ketiga atom dan dua ikatannya
(lihat gambar). Diberi simbol rho, (CH2).

Infrared

14

5.

Vibrasi Twisting
Terjadi apabila unit atom seperti no.3, berotasi
sepanjang ikatan yang menghubungkan unit
atom tersebut dengan sisa molekul (lihat
gambar) diberi simbol tau, (CH2)

6.

Vibrasi scissoring
Terjadi apabila dua atom terikat pada atom
yang sama bergerak menjauh dan mendekat
ke arah yang sama (lihat gambar). Diberi
simbol scissoring, s(CH2)
Out of Plane

In-Plane

Bending

Out of Plane
+

Wagging
CH2

Rocking
CH2

Twisting
CH2

Scissoring
sCH2

+ : pergerakan keluar bidang ( ke depan ) kertas


- : pergerakan ke dalam bidang ( ke belakang )
kertas

Infrared

15

Derajat Kebebasan

Jumlah derajat kebebasan molekul: 3n

1. Rotasi
2. Vibrasi
3. translasi

Jumlah atom

Vibrasi dasar molekul non linier : 3n 6


Vibrasi dasar molekul linier

: 3n - 5

Contoh: berapa jumlah derajat


kebebasan translasi
rotasi, dan vibrasi CO2
Jawab: jumlah d.k 3n = 9
translasi = 3
rotasi = 2
jadi vibrasi = 3n 5
=4
berapa jumlah derajat
kebebasan translasi
rotasi, dan vibrasi H2O
Jawab: jumlah d.k 3n = 9
translasi = 3
rotasi = 3
jadi vibrasi = 3n 6
=3

Pita Absorpsi IR Tampak untuk


Tiap Derajat Kebebasan
terjadi perubahan momen
dwikutub molekul selama vibrasi
Frekuensi pita tidak berimpit
dengan getaran utama
Absorpsi terjadi didaerah IR
Intensitas absorpsi cukup
kuat untuk dideteksi

Jumlah Pita Absorpsi Tidak


Sesuai Jumlah Vibrasi
Melebihi jumlah vibrasi dasar
# overtone
# combination tone
Kurang dari jumlah vibrasi dasar
# frekuensi dasar terletak diluar
4000-400 cm-1
# pita dasar terlalu lemah utk
diamati
# vibrasi dasar terletak sangat
berdekatan shg
resolusi kurang
# Adanya pita degenerate dr bbrp
absorpsi dgn
frekuensi sama: mlkl simetri
# kggln get. dasar utk muncul dlm
IR krn (-)
perubahan sifat momen dipol

Posisi pita-pita serapan :


daerah serapan

Daerah Serapan:
4000 1500 cm-1 = Daerah
Gugus Fungsi (stretching)
1500 - 800 cm-1 = Daerah
Sidik Jari (bending)
Digunakan untuk menyidik molekul
yang sama .
Analisis kualitatif dengan
membandingkan dengan standar

DAERAH GUGUS
FUNGSI
3800 2700 cm-1 : ikt dgn H : C-H, OH, N-H
2300 2000 cm-1 : ikt rangkap 3: CC;
CN
C=C=O; C=C=N
1900 500 cm-1 : ikt rangkap 2: C=O;
C=C; C=N; N=O
1300 - 800 cm-1 :ikt tunggal: C-C; C-O;
C-N
Data posisi pita (cm-1) terkait dgn
kemungkinan gugus fungsi / ikatan:
Tabel !

3750 -3000 : regang O H; N H


3300 - 2900:

C H; C

3000 - 2700 : CH3; -CH2-;

C H; Ar
O
H; C

H
H

C ; C N

2400 - 2100 : regang C

1900 -1650 : regang C O (asam, aldehid, keton


amida, ester)
1675 - 1500 : regang C=C (alifatik & aromatik)
C N
1475 -1300 : lentur C H
1000 - 650 : lentur

; Ar

H (luar bidang)

-1

Intensitas

regang O-H bebas

3700 - 3500

rendah

regang O-H terikat

3500 - 3200

kuat & lebar

regang C-H

3300 - 2700

Ar

3035

sedang

C H

3300

tinggi

C H

3040

sedang

C H

2730

rendah

CH3

2960 & 2870

tinggi

2850

tinggi

2890

rendah

(cm )

Jenis H

> 3000

CH2
C H

< 3000

DAERAH REGANG SIMETRI IKATAN RANGKAP TIGA


(cm-1)

Intensitas Pita

H C C R

2140 - 2100

kuat

R C C R'
R C C R

2260 - 2190
-

bermacam
-

R C N

2260 - 2240

kuat

1680 - 1620

beragam

1690 - 1640

beragam

N N

1630 - 1575

beragam

N O

1400 - 1300

beragam

Jenis Ikatan Rangkap Tiga

Ikatan Rangka Dua


C C
C N

-1

RAH LENTUR C-H (1000 - 650 cm )


# Sifat khas alkena
# posisi substituen pada cincin aromatik

Alkena

-1

(cm )

Inte

CH2

990 & 910

ku

CRH (cis)

640

se

CRH (trans)

970

se

CH2

840

se

CRH

840 - 791

se

BENZENA TERSUBSTITUSI
-1

Jenis Substitusi

(cm )

Intensitas

Ar-monosubstitusi
(5H berdampingan)

750 & 700

sedang - kuat

Ar-orto

750

sedang - kuat

Ar-meta

780 - 810

sedang - kuat

Ar-para

850 - 800

sedang - kuat

SENYAWA AROMATIK
(cm-1)

Keterangan

Intensitas

3100 - 3000

regang C-H

lemah & sedang

2000 - 1650

puncak serap kombi


nasi & overtone

lemah & sedang

1600 -1585

regang cincin aromatik

sedang

1500 - 1400

regang cincin aromatik

sedang

1300 - 1000

lentur C-H dlm bidang

sedang

lentur C-H keluar bidang

kuat

400 - 675

Intensitas Pita Absorpsi


Transmitans (T) atau
Absorbansi (A)
Untuk IR lazim dipakai T,
Intensitas biasa dilaporkan dlm
istilah
semi kuantitatif:
vs = very strong (> 75%)
s = strong
(50 75%)
m = medium (25 50%)
w = weak
(< 25%)

Contoh: Spektra IR

CH3(CH2)6CH

2960cm-1
2930cm-1
1467cm-1
1380cm-1

Analisis Spektra IR:


Bilanga Bentu Intens Penempata
n
k
itas
n Gugus
Gelomb Pita
Terkait
ang
(cm-1)

Informasi dari spektra IR (analsis kualitatif)


- gugus fungsi
- identifikasi seny yg sama (daerah
sidik jari)
utk seny2 yg telah diketahui
- uji kemurnian (dibandingkan standar)
utk senyawa yg diketahui

KOMPONEN SPEKTROFOTOMETER IR
mirip dengan spektrofotometer UV-Vis
SR
(1)

MNKR
(2)

SMPL
(3)

DTKR
(4)

RCDR
(5)

1. Sumber Radiasi IR
Padatan innert yang dipanaskan secara elektrik
sampai temperatur antara 1500 dan 2000 oK
Intensitas radian maksimum pada temperatur
tersebut terjadi antara 1,7-2 m atau 5900-5000
cm-1
a.

Infrared

Glower Nernst
Bahan : oksida-oksida tanah jarang,
Bentuk : silinder dengan diameter 1-2 mm dan
panjang sekitar 20 mm. Dibungkus dengan platina
untuk melewatkan arus listrik, sehingga dihasilkan
temperatur 1200-2000 oK.
Koefisien temperatur resisten elektrik : sangat
negatif

b. Sumber Globar
Bentuk : batangan karbida silikon, panjang 50 mm
dan diameter 5 mm.
Pemanasan : secara elektrik sampai 1300-1500 oK
Kelebihan : koefisien resistennya positif.
30

c.
.
.

Sumber Kawat Pijar (Incadescent Wire


Source)
Spiral kawat Nikrom yang sangat rapat,
dipanaskan mencapai 1100 oK dengan arus
listrik
Intensitas lebih rendah tetapi umur pakai
yang lebih panjang daripada Globar atau
Glower Nernst.

d.
.
.

Bunga Api Listrik Merkuri ( The Mercury Arc)


Untuk spektrum daerah IR jauh ( > 50 m),
Sumber : bunga api listrik (Arc) merkuri
tekanan tinggi yang dilewati muatan listrik.

e.

Lampu Filamen Tungsten ( The Tungsten


Filament Lamp)
Sumber IR dekat 0,78-2,5 m atau 12800 4000 cm-1

f.
.

.
Infrared

Sumber Laser Karbon Dioksida ( The Carbon


Dioxide Laser Source )
Laser karbon dioksida menghasilkan pita
radiasi pada range 9 - 11m atau 1100-900
cm-1), yang mengandung 100 garis-garis
diskret berdekatan.
Salah satu dari garis tersebut dapat dipilih
dengan tuning / menyetel laser, untuk
analisis
31

2.

Monokromator dan Filter

a.

Filter interferensi

Untuk analisis kuantitatif senyawa-senyawa


spesifik dapat diperoleh secara komersial.

Filter dengan transmisi maksimum 9,0 m


digunakan untuk penentuan asetaldehid,
filter dengan 13,4 m untuk penentuan odiklorobenzena, dan filter dengan puncak
transmisi maksimum 4,5 m digunakan
untuk penentuan oksida nitrous.

b.

Filter Wedges (filter iris)

Filter ini menawarkan variabel pita radiasi


infra merah sempit dan continyu oleh tiga
filter wedge berbentuk segmen lingkaran.

Range ketiga segmen adalah 2,5 - 4,5 ;


4,5 8,0 ; dan 8,0 14,5 m.

Wedge-wedge tersebut diletakkan pada


suatu roda yang dapat diputar untuk
memberikan panjang gelombang pada
celah.

Lebar pita (bandwidth) efektif alat ini sekitar


1,5% dari panjang gelombang yang
ditransmisikan pada celah.

Infrared

32

c.

Prisma

Kuarsa, untuk daerah IR-dekat (0,8 - 3 m),


karakteristik dispersinya jauh dari ideal.
Serapannya lebih kuat, sekitar 4 m (2500 cm-1).
Kristal NaCl, bahan umum untuk membuat
prisma, dispersinya tinggi pada daerah antara 5
dan 15 m (2000 dan 670 cm-1) dan memadai
sampai 2,5 m (4000 cm-1). >20 m (500 cm-1),
kristal NaCl menyerap dengan kuat dan tidak
dapat digunakan.
Prisma kristal KBr dan CeBr cocok untuk daerah
infra merah jauh (15-40 m atau 670-250 cm-1)
Prisma LiF berguna pada daerah infra merah
dekat (1-5 m).
Kecuali kuarsa, semua material mudah tergores
dan larut dalam air, diperlukan desikan dan
pemanas untuk melindunginya dari kondensasi
uap air.

d.

Pemantul Grating

Resolusi lebih baik, karena kehilangan radian


energi yang menyertai penggunaannya lebih
sedikit ( less loss of radiant energy), sehingga
lebar celah yang lebih sempit dapat
direalisasikan.
Keuntungan lainnya adalah dispersinya
mendekati lebih linier dan tahan terhadap
serangan oleh air.
Grating infra merah terbuat dari glass atau plastik
yang dilapisi aluminium.

.
.

Infrared

33

Kekurangannya : hamburan radiasi dan


menampakkan orde lain spektra radiasi.
Untuk meminimalkan pengaruh tersebut,

grating dirancang untuk mengkonsentrasikan


radiasai pada orde tunggal.

Filter ( kadang-kadang Prisma) dihubungkan


dengan grating untuk meminimalkan problem
itu.

3.

Detektor

Detektor Thermal ( Thermal detectors)


Detektor thermal adalah detektor yang responnya
bergantung pada efek pemanasan dari radiasi,
Digunakan untuk deteksi pada hampir semua
panjang gelombang radiasi infra merah
Berupa Black Body yang menyerap radiasi IR
dan resultan temperatur ditransduksi signal
Kekurangan : Noise atau percampuran temperatur
dari sekelilingnya
Solusi : detektor ditaruh ditempat vakum dan
terlindung dari sinar luar; berkas sinar dari sumber
di chopped dg sirkuit tertentu signal dpt
dipisahkan dari signal noise

Detektor Thermokopel (Thermocouples)


Terdiri dari dua logam tak sejenis yang
dihubungkan ujungnya dengan suatu jembatan,
bila dikenai radiasi akan terjadi beda potensial
yang timbul akibat beda temperatur.
Beda potensial ditransduksi menjadi signal

.
.
.
.
.

Infrared

34

Bolometer
Jenis termometer resistan disusun dari potongan
logam, seperti Pt, atau Ni, atau suatu semikonduktor,
peralatan paling akhir sering disebut termistor
Perubahan resistan sebagai fungsi temperatur relatif
besar dan ditransduksi menjadi signal
Piroelektrik
Berupa kapasitor, yg berupa kristal (litium tantalat,
barium titanat, dan triglisin sulfat) yang memiliki momen
dipole yang sensitif terhadap temperatur, ditempatkan
diantara plat logam.
Kapasitansi ditransduksi menjadi signal.
Detektor Golay
Berupa termometer gas :yang mana gas xenon diisikan
dalam chamber silinderis, yang mengandung membran
hitam.
Fraksi berkas cahaya yang dipantulkan yang mengenai
permukaan aktif dari phototube berubah, sehingga
menghasilkan perubahan arus photo yang berkaitan
dengan tenaga berkas cahaya infra merah dan
ditransduksi menjadi signal

Infrared

35

4.
.
.

PREPARASI SAMPEL
Sampel Padat :

Spektra dalam bentuk padatan :


Ukuran partikel padatan harus lebih kecil dari
panjang gelombang radiasi IR (1 m), kalau tidak,
terjadi hamburan (scattering) pada sinar yang
masuk.
Partikel harus berada dalam medium dengan indeks
bias yang sama, biasanya dibuat suspensi dalam
Nujol (sejenis parafin) sehingga diperoleh mull.
Mull yang diperoleh kemudian diletakkan di antara
dua belah plat NaCl sehingga diperoleh film tipis
( Thin Film).
Metoda lain, dengan membuat suspensi padatan
dengan KBr, kemudian suspensi padatan yang
diperoleh dipress sehingga diperoleh pelet (disc) KBr

Spektra dalam bentuk larutan :


Sampel padatan dilarutkan dalam solven yang
sesuai, spektra dari larutan diukur dalam sel dengan
ketebalan 0,1 0,5 mm.
Pemilihan solven bergantung pada daerah panjang
gelombang berapa yang ingin diambil spektranya.

Infrared

CCl4 bebas spektra pada 4000-1300 cm-1.


CS2 bebas spektra pada 1300- 660 cm-1.
Untuk spektrofotometer IR double beam, absorpsi dari
solven dapat dihilangkan (dengan auto zero)
36

Sampel Cair

Spektra dari cairan murni dapat diukur baik sebagai


thin film yang dipress diantara dua plat NaCl atau
dalam sel dengan tebal sel antara 0,01-0,1 mm.
Spektra cairan murni sering memperlihatkan adanya
efek ikatan hidrogen antar molekul dan efek
assosiasi.

Sampel Gas

Sampel gas biasanya diukur dalam sel dengan


ketebalan 10 cm. Untuk gas-gas yang
kandungannya dalam level trace, digunakan sel
yang sangat panjang, dan dibagian akhir sel
dipasang cermin sedemikian rupa sehingga
diperoleh efek refleksi yang berlipat.

5. PENYAJIAN DATA ABSORPSI IR / SPEKTRUM


INFRAMERAH
. Alat : Spektrofotometer
. Spektrum IR : gambar yang melukiskan
hubungan antara intersitas serapan dan
bilangan gelombang
. Daerah spektrum IR biasanya dibedakan
menjadi dua, yaitu : Daerah frekuensi gugus
Infrared
37
fungsional dan Daerah sidik jari (Fingerprint)

1.

Daerah frekuensi gugus fungsional

Terletak pada daerah radiasi 4000-1400 cm-1. Pitapita absorpsi pada daerah ini utamanya disebabkan
oleh vibrasi dua atom, sedangkan frekuensi
vibrasinya karakteristik terhadap massa atom yang
berikatan dan konstanta kekuatan ikatan.

2.

Daerah Fingerprint (sidik jari)

Yaitu daerah yang terletak pada 1400-400 cm-1.


Pita-pita absorpsi pada daerah ini berhubungan
dengan vibrasi molekul secara keseluruhan. Setiap
atom dalam molekul akan saling mempengaruhi
sehingga dihasilkan pita-pita absorpsi yang khas
untuk setiap molekul. Oleh karenanya pita-pita pada
daerah ini dapat dijadikan sarana identifikasi
molekul yang tidak terbantahkan.

Infrared

38

Infrared

39

FT IR

Fourier Transform Infra Merah : FT IR


Jean Baptiste Fourier ( ahli matematika)
Menggunakan proses matematika : Fourier
Transformasi untuk menampilkan signal
Emisi cahaya yang dicatat sebagai fungsi kosinus
diubah dari domain waktu menjadi domain frekuensi
Dalam spektroskopi IR, interaksi radiasinya : Absorpsi,
sulit untuk menerapkan fungsi kosinusnya, karena itu
dimodifikasi dengan jalan menghitung jarak perjalanan
cermin, yang selanjutnya dapat diterjemahkan menjadi
domain frekuensi.
Keunggulan FT IR :
Keseluruhan spektra dalam range frekuensi pengukuran
dapat diperoleh sekaligus, sedangkan pada IR dispersive
perlu pengubahan grating pendispersi karena suatu
grating tidak dapat berfungsi baik untuk range frekuensi
pengukuran tertentu.
Total waktu scanning FT IR < IR dispersive, pada
sensitivitas dan resolusi yang sama.
IR dispersive, Total waktu scan : T
Waktu untuk mencatat 1 elemen resolusi : t = T/n ;
n adalah jumlah elemen resolusi
FT IR, total waktu scan keseluruhan range frekuensi : T
Rasio signal-noise : S/N
Waktu untuk memperoleh signal (S) proporsional dg : t,
sedangkan untuk memperoleh noise proporsional dg : t
S t ; N t , maka : S/N t

Infrared

40

(S/N)FT IR = T dan (S/N)Dis = T/n


(S/N)FT IR / (S/N)Dis = n
Jadi keunggulan FT IR adalah sebesar n kali
dispersive
Misal, pada pengukuran dengan range frekuensi 4000 400 cm-1 dan resolusi 1cm-1 serta n = 3600, maka
dengan FT IR terjadi peningkatan sebesar 3600 =
60. Jika dengan IR dispersive memerlukan waktu 10
menit untuk mencatat seluruh spektrum, maka
dengan FT IR perlu waktu 10 detik pada S/N yang
sama.
Pada IR dispersif perlu slit untuk memfokuskan
radiasi sebagai tenaga pemisah, yang akan
dideteksi oleh detektor, sedangkan pada FT IR
tidak perlu memfokuskan radiasi, tidak perlu slit
dan tenaga pemisah dibangun oleh pergerakan
cermin dan kapasitas komputer.
Posisi perjalanan cermin pada FT IR diukur dengan
laser neon-helium krn frekuensinya diketahui dengan
presisi tinggi, memungkinkan untuk mengukur posisi
cermin. Jadi frekuensi sangat akurat
Tenaga pemisah pada instrumen FT IR konstan
sepanjang range frekuensi pada keseluruhan spektra,
sedangkan pada IR dispersif tenaga pemisahnya
bervariasi tergantung pada sudut gating, variasi
frekuensi.
Resolusi FT IR : = 1/ ;
= resolusi, = perjalanan maksimum cermin.
Infrared

41

Você também pode gostar