Você está na página 1de 6

Abortus, metritis dan foodborn

desease pada hewan dan manusia


Listeria monocytogenes

Etilogi
Listeria monocytogenes Gram positif, batang pendek,
dapat tunggal / tersusun paralel membentuk rantai
pendek atau seperti huruf V.
Diameter: 0,4 0,5 m dan p: 0,5 2,0 m.
Pertumbuhan bakteri tersebut pada media agar >24
jam menunjukkan variabilitas bentuk.
Pada kultur yang lebih tua tersebut bakteri berbentuk
filamentous dengan P: 6 20 m,
Temperatur optimal tumbuh L. monocytogenes adalah
35 37oC. Mampu tumbuh pada 1 50oC, mampu
bertahan pada perlakuan pasteurisasi dengan suhu 72o
C selama 15 detik dan dapat hidup pada pH 4,3 9,4

Etilogi lanjutan
Sifat parasit fakultatif/ intra sel
fakultatif
Motil pd 20-25oC
Tidak berspora dan tahan
pemanasan / pendinginan, bertahan
dengan biofilm forming

pathogenesis
Organisme ini banyak di tanah feces hewan
dan manusia, air permukaan, saluran
pelimbahan, selokan, tanaman, feedlot dll
Faktor risiko:
sediaan silase
preservasi feed basah
perubahan cuaca mendadak
gizi buruk
banjir jangka panjang pada gembalaan
over crowd & kebrsihan

Patogenesis lanjutan

Gejala klinis

Bentuk abortus, baisanya pada 3rd semester kebuntingan tapi bisa kapan
saja
Pada kambing akhir gestasi minggu 12, disertai leleran warna darah
selama beberaa hari, retensi fetus ,enyebabkan kematian septikemia
Fetus lemah, atau sekarat
Retensi plasenta sekundinae, metritis
Bentuk saraf
Circling, fatal pd kambing domba, Kepala miring, tertekuk
Paralisis wajah, telingga menjuntai, lemah otot mulut, terbuka, salivasi
lama, mastikasi melambat
Korneal ulceraci
Kematian sebab kelaparan dehidrasi
Merebah susah bangun
Bentuk septikemia
Ditandai penurnan nafsu makan, demam, mati
Pada manusia bisa bisa asymtomatis kec jika sudah septikemia terjadi
meningitis
Pada ruminansia kambing domba, 2 hari setelah memakan silase
tercemar diikuti abortus 6-12 hari kemudian, jarang terjadi pada

Você também pode gostar