Você está na página 1de 27

CHAPTER 11

FRAUD
(KECURANGAN)
Putri Azhar Azzahra (201350669)
Silvia Siska Farida (201350713)
Resti Maldini (201350720)
Reisa Bunga Okustianita
(201350727)

Fraud (Kecurangan)
merupakan upaya penipuan
yang disengaja, dengan
maksud mengambil harta
atau hak pihak lain. Dalam
konteks Audit atas Laporan
Keuangan, kecurangan
diartikan sebagai salah saji
yang disengaja.

Apa Itu Fraud (Kecurangan) ?

Fraud
Pembagian Fraud oleh Association of Certified Fraud
1

Fraud Terhadap
Lap.Keuangan (Fraudelent
Statement)
Fraud Terhadap Asset (Asset
Misappropriation)

Fraud Terhadap Lap.Keuangan


Salah saji atau pengabaian jumlah yang disengaja
dengan maksud menipu para pemakai laporan
tersebut.

Pengaturan laba (earnings management)


Menyangkut tindakan manajemen yang disengaja
untuk memenuhi tujuan laba. Misalnya laba
dilaporkan tidak benar, dengan maksud untuk
menghindari pajak.

Perataan laba (income smoothing)


Bentuk pengaturan laba di mana pendapatan dan
beban ditukar di antara periode-periode untuk
mengurangi fluktuasi laba. Misalnya memperkecil
nilai persediaan atau aset dilakukan saat akuisisi.
4

Fraud Terhadap
Aktiva

Kecurangan ini dilakukan dengan pencurian aset


yang melibatkan pegawai dan orang lain dalam lain
organisasi. Contohnya pengutilan oleh pelanggan
dan penipuan dari pemasok.

Penyalahgunaan aktiva biasanya dilakukan pada


tingkat hierarki organisasi yang lebih rendah.

Manajemen puncak juga dapat terlibat dalam


pencurian aktiva perusahaan, karena manajemen
memiliki kewenangan dan kendali yang lebih besar
atas aktiva organisasi.

Kondisi-kondisi
Penyebab
Kecurangan
Kondisi kecurangan dikenal
dengan Fraud Triangle (Segitiga
Kesalahan)

Pressure / Tekanan

Opportunity /
Kesempatan

Situasi yang memberikan


kesempatan bagi
manajemen atau pegawai
untuk melakukan
kecurangan.

Manajemen atau
pegawai
mendapatkan
tekanan untuk
melakukan
kecurangan

Rationalization /
Pembenaran
Adanya suatu sikap, karakter, atau
seperangkat nilai-nilai etika atau berada
dalam suatu lingkungan yang
memberikan tekanan yang cukup besar
yang memungkinkan manajemen atau
pegawai untuk melakukan tindakan
6
yang tidak jujur.

Menilai Risiko
Kecurangan

Audito
memp r harus
e
profes rtahankan
ionalis
m e ny a
dalam
memp
ertimb
angka
faktorn
f
a
k
t
o
r
kecura
ngan y risiko
a ng a d
a.

Faktor-faktor

risiko kecurangan yang


harus dipertimbangkan yaitu:
A. Professional Skepticisme
(Skeptisisme Profesional)
B. Sumber Informasi Untuk Menilai
Risiko Kecurangan
7

Professional Skepticisme (Skeptisisme Profesional)

Pikiran Yang Selalu


Mempertanyakan
Menekankan agar mempertimbangkan
kerentanan klien terhadap
kecurangan.

Evaluasi Kritis Atas Bukti


Audit

Mengungkapkan informasi atau


kondisi lain yang mengindikasikan
bahwa mungkin telah terjadi salah saji
yang material.
8

Sumber Informasi Untuk Menilai Risiko Kecurangan

Komunikasi Diantara Tim Audit


Mewajibkan tim audit mengadakan diskusi untuk berbagi
wawasan diantara anggota tim audit yang lebih
berpengalaman.

Pengajuan Pertanyaan Kepada Manajemen

Mengharuskan auditor untuk mengajukan pertanyaan


spesifik tentang kecurangan dalam setiap audit.

Fakto-faktor Risiko Yang Ada


Mengharuskan auditor mengevaluasi apakah faktor-faktor
risiko kecurangan mengindikasi adanya tekanan untuk
melakukan kecurangan, kesempatan berbuat curang atau
sikap (rasionalisasi) untuk membenarkan kecurangan.

Prosedur Analitis

Mengharuskan auditor melaksanakan prosedur analitis atas


akun-akun pendapatan.

Informasi lain Yang penting


Auditor harus mempertimbangkan semua informasi yang
sudah diperoleh dalam setiap tahap atau bagian audit ketika

Mengawasi Tata Kelola Korporasi


Untuk Mengurangi Risiko
Kecurangan
Manajemen

bertanggung jawab
menerapkan Tata Kelola dan
Prosedur Pengendalian yang baik
meliputi:
A. Budaya Jujur Dan Etika Yang
Tinggi
B. Tanggung Jawab Manajemen
Untuk Mengevaluasi Risiko
Kecurangan

10

Budaya Jujur Dan Etika Yang Tinggi


Menetapkan Tone At The
Top
Manajemen dan dewan direksi bertanggung jawab untuk
menetapkan Tone At The Top terhadap perilaku etis dalam
perusahaan.
Menciptakan Lingkungan Kerja
Yang Positif
Tempat kerja yang positif dapat meningkatkan semangat
karyawan, yang dapat mengurangi kemungkinan karyawan
melakukan kecurangan terhadap perusahaan.
Mempekerjakan dan Mempromosikan Pegawai
Yang
Tepat
Perusahaan
yang
dikelola dengan baik akan
mengimplementasikan kebijakan penyaringan yang efektif
untuk mengurangi kemungkinan mempekerjakan dan
mempromosikan orang-orang yang tingkat kejujurannya
rendah, terutama yang akan menduduki jabatan yang
bertanggung jawab atau peting.
11

Budaya Jujur Dan Etika Yang Tinggi


Melakukan Pelatihan
Semua pegawai baru harus dilatih tentang ekspektasi
perusahaan menyangkut perilaku etis pegawai.
Konfirmasi
Perusahaan mengharuskan pegawainya untuk secara
periodik mengkonfirmasikan tanggung jawabnya memenuhi
kode perilaku, konfrimasi tersebut akan membantu
memperkuat kebijakan kode perilaku dan juga membantu
menghalangi pegawai untuk melakukan kecurangan atau
pelanggaran etika lainnya.
Disiplin
Pegawai harus mengetahui bahwa mereka akan dimintai
pertanggung jawaban jika tidak mengikuti kode perilaku
perusahaan.
12

Tanggung Jawab Manajemen Untuk Mengevaluasi


Risiko Kecurangan
Mengidentifikasi Dan Mengukur Risiko
Kecurangan

Pengawasan yang efektif atas kecurangan dimulai dengan


pengakuan manajemen bahwa kecurangan mungkin terjadi,
dan hampir semua pegawai dapat melakukan perbuatan tidak
jujur apabila situasinya memungkinkan.

Mengurangi Risiko Kecurangan

Manajemen bertanggung jawab untuk merancang dan


mengimplementasikan program serta pengendalian untuk
mengurangi risiko kecurangan, dan dapat mengubah aktivitas
serta proses bisnis yang rentan terhadap kecurangan, untuk
mengurangi kesempatan untuk melakukan kecurangan.

Memantau Program dan Pengendalian


Pencegahan Kecurangan

Audit internal memainkan peran yang penting dalam


memantau aktivitas untuk memastikan bahwa program dan
pengendalian anti kecurangan telah berjalan efektif. Audit
internal akan membantu menghalangi kecurangan dengan
memeriksa dan mengevaluasi pengendalian internal yang
mengurangi risiko kecurangan.

13

Pengawasan Oleh Komite Audit

Komite

audit mengemban
tanggung jawab untuk mengawasi
pelaporan keuangan dan proses
pengendalian internal organisasi.
Komite audit juga membantu
meciptakan Tone At The Top
untuk kejujuran dan perilaku etis.
14

Merespon Resiko Kecurangan

Respons auditor terhadap resiko


kecurangan meliputi:
A. Mengubah Pelaksanaan Audit Secara
Keseluruhan.
B. Merancang Dan Melaksanakan Prosedur
Audit Untuk Menangani Risiko
Kecurangan.
C. Merancang Dan Melaksanakan Prosedur
Untuk Menangani Pengabaian
Pengendalian Oleh Manajemen.
D. Memutakhirkan Proses Penilaian Risiko.
15

Mengubah Pelaksanaan Audit Secara Keseluruhan.


Auditor dapat memilih diantara respons secara keseluruhan bila
risiko kecurangan meningkat. Jika resiko salah saji akibat
kecurangan meningkat, personil yang lebih berpengalaman dapat
ditugaskan dalam audit tersebut.
Merancang Dan Melaksanakan Prosedur Audit Untuk Menangani
Risiko Kecurangan.
Merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat, yang
digunakan untuk menangani risiko kecurangan tertentu
tergantung pada akun yang diaudit dan jenis risiko kecurangan
yang diidentifikasi.
Merancang Dan Melaksanakan Prosedur Untuk Menangani Pengabaian
Pengendalian Oleh Manajemen.
Auditor harus melaksanakan 3 prosedur untuk menangani risiko
pengabaian pengendalian oleh manajemen:
Memeriksa Ayat Jurnal Dan Penyesuaian Lainnya Untuk Mencari
Bukti Salah Saji Yang Mungkin Akibat Kecurangan.
Mereview Estimasi Akuntansi Untuk Mengetehaui Adanya Bias.
Mengevaluasi Dasar Pemikiran Bisnis Untuk Transaksi Tidak Biasa
Yang Signifikan.
Memutakhirkan Proses Penilaian Risiko.
Penilaian risiko salah saji yang material akibat kecurangan harus
terus dilakukan auditor sepanjang audit dan dikoordinasikan
dengan prosedur penilaian risiko lainnya.
16

Bidang-Bidang Khusus Untuk Risiko


Kecurangan

Bidang-bidang

yang rentan
terjadi kecurangan adalah:
1. Risiko kecurangan dalam
pendapatan dan piutang usaha
2. Risiko kecurangan atas
persediaan
3. Risiko kecurangan dalam
pembelian dan hutang usaha
4. Risko bidang lainnya
17

Risiko Kecurangan Dalam


Pendapatan
Dan Piutang Usaha
Pendapatan Fiktif
Kecurangan pendapatan dengan melibatkan
penciptaan pendapatan pendapatan fiktif

Pengakuan Pendapatan Prematur


Pengakuan pendapatan sebelum persyaratan
GAAP dimana transaksi tanpa sengaja dicatat
dalam periode yang salah guna untuk
memenuhi prakiraan laba atau penjualan (cut
off error )

Manipulasi Penyesuaian Pendapatan

Penyesuaian pendapatan yang biasa


dimanipulasi biasanya yang berkaitan dengan
retur penjualan serta alokasi dari penjualannya.
18

Tanda tanda untuk mengetahui terjadinya


kecurangan pendapatan ada dua cara yaitu :

Prosedur

Analitis
prosedur analitis pada prosedur analitis seringkali
mengisyaratkan terdapat kecurangan yang bisa kita
lihat dari persentase laba kotor dan perputaran
piutang

Perbedaan

Dokumenter
Pada transaksi fiktif biasanya tidak memiliki bukti
dokumenter pada tingkat yang sama seperti dalam
transaksi yang sah. Jadi kita bisa membedakan
apakah benar-benar terjadi transaksi yang sah atau
tidak.

19

Penyalahgunaan
Yang Melibatkan
Pendapatan
Kelalaian

Tanda-tanda
peringatan atas
penyalahgunaan
pendapatan dan
pemenerimaan
kas

mencatat
penjualan
Pencurian
Penerimaan Kas
Setelah Penjualan
Dicatat
Pencurian penjualan dan

penerimaan kas terkait yang


nilainya relatif kecil dapat
dicegah dan dideteksi dengan
baik oleh pengendalian internal
yang dirancang untuk
meminimalkan kesempatan
melakukan kecurangan

20

Risiko kecurangan atas persediaan


Risiko Pelaporan Keuangan yang
Curang Untuk Persediaan
Dalam beberapa kasus yang melibatkan
persediaan fiktif , auditor sudah lebih
dulu memberi tahu klien lokasi
persediaan mana yang akan diuji,
sehingga dapat memudahkan klien untuk
memindahkan persediaan ke lokasi-lokasi
Tanda
yang Tanda
diuji. Kecurangan
Persediaan
Serupa dengan penipuan yang
melibatkan piutang usaha, banyak tanda
peringatan atau gejala yang berpotensi
menunjukkan kecurangan persediaan,
prosedur analitis sangat efektif untuk
mendeteksi kecurangan persediaan.

21

Risiko Kecurangan Dalam Pembelian dan


Hutang Usaha

Resiko Pelaporan Keuangan Yang


Curang Untuk Hutang Usaha
Perusahaan melakukan upaya yang
disengaja untuk merendah sajikan utang
usaha dan melebih sajikan keuntungan
(laba).

Penyalahgunaan Dalam Siklus


Akuisisi Dan Pembayaran

Suatu kecurangan yang pada umumnya


terjadi pada siklus akuisisi dimana
melakukan pembayaran ke vendor fiktif
serta menyimpan uang tersebut juga
dalam rekening fiktif.

22

Risiko Bidang Lainnya


Aktiva Tetap
Aktiva tetap biasanya menjadi sasaran
manipulasi, karena merupakan akun dalam
neraca yang besar bagi banyak
perusahaan di mana seringkali dalam
melakukan penilaiannya itu didasarkan
secara subjektif.

Beban Penggajian

Perusahaan mungkin saja melakukan


pencatatan biaya tenaga kerja apabila
melebihsajikan persediaan dan laba. Ada
dua kecurangan yang umumnya terjadi
antara lain: Penciptaan pegawai fiktif dan
lebih saji jumlah jam kerja pegawai.

23

Tanggung Jawab
Dicurigai Ada
Kecurangan

Deteksi kecurangan oleh Auditor Eksternal


a. Merespon salah saji yang ditimbulkan
oleh kecurangan melalui :
. Jenis- Jenis Teknik Pengajuan Pertanyaan
Pengajuan
pertanyaan
informasional
(Informational
inquiry)
Untuk memperoleh
informasi tentang fakta
dan detail yang belum
dimiliki auditor.

Pengajuan pertanyaan
penilaian/evaluasi
( Assessment Inquiry)
Untuk menilai apakah
informasi yang sudah
diperoleh itu tepat, faktual,
atau sesuai, kenyataan.
24

Pengajuan pertanyaan
interogratif (Interogative Inquiry)
Pertanyaan ini digunakan apabila
auditor meminta respon dari subjek
wawancara tentang apa yang diketahui
orang itu mengenai suatu peristiwa.

b. Mengevaluasi respon atas


pengajuan
Mengamati
Petunjuk
pertanyaan dengan cara
:
Perilaku
Teknik Menyimak
Sangat penting bagi
auditor untuk
memanfaatkan
keterampilan menyimak
yang efektif selama
pengajuan pertanyaan.

Auditor yang mahir


dalam menggunakan
pengajuan pertanyaan
akan mengevaluasi
petunjuk lisan dan
nonlisan ketika
mendengarkan pihak
25
yang diwawancarai.

Tanggung Jawab Lain Bila Dicuragai Ada


Kecurangan
Bila auditor mencurigai bahwa kemungkinan ada
kecurangan, sas 99 mengharuskan auditor memperoleh
bukti tambahan, untuk memastikan bahwa kecurangan
yang material telah terjadi dengan cara:
1.
2.

3.

4.

Analisis denganmenggunakan software audit untuk


menemukan adanya kecurangan.
Auditor dapat menggunakan spreedsheet dasar
guna melaksanakan prosedur analitis pada tingkat
disagregat
Auditor dapat memperluas prosedur substantif
lainnya untuk menanggapi adanya kecurangan
yang lebih tinggi.
Auditor bisa memanfaatkan spesialis guna
membantu mengevaluasi keakuratan serta
kelayakan asumsi-asumsi kunci
26

27

Você também pode gostar