Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tumor Phyllodes
Putri Intan Nurrahma
(2012730147)
Pembimbing:
dr. Maya Sofa, Sp.B
BAB 1
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama
: Ny. R
Usia : 45 tahun
Status : Menikah
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kp. Pasir Peusing, Nanggalamekar, Cianjur
Tgl masuk
: 26 Oktober 2016
Tgl pemeriksaan : 27 Oktober 2016
Ruang rawat
: Samolo I
Putri Intan N.
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Riwayat Penyakit
Dahulu
Pasien pernah mengalami benjolan di payudara kiri sebelumnya sekitar 9 tahun
yang
lalu. Menurut pasien, sudah pernah dioperasi.
Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit keganasan sebelumnya.
Riwayat Penyakit
Keluarga
Riwayat Alergi
Pasien tidak mempunyai alergi obat dan makanan.
Riwayat Psikososial
Riwayat menstruasi
Menarche : usia 14 tahun
Siklus haid 28 hari,lama haid 5-6 hari, teratur
Riwayat Kontrasepsi
1996 1998 KB suntik
2015 akhir pil KB, selama 2 bulan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Composmentis (GCS = E4 V5 M6)
TANDA VITAL
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Nadi
: 74 x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
Suhu
: 36,70C
Pernapasan
: 18 x/menit
STATUS GIZI
BB
: 60 Kg
TB
: 155 cm
IMT
: 24,97 kg/m2
Interpretasi Overweight
Status Generalis
Kepala
: Normocephal
Mata : Pupil bulat, isokor 3mm/3mm, RCL +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/ Hidung : Deviasi septum (-), sekret (-/-), darah (-/-)
Telinga
Mulut
:
: Normochest, bentuk dan pergerakan dada simetris, retraksi sela iga (-/-),
Putri Intan N.
Status Generalis
Abdomen
Inspeksi
: Abdomen datar (+), tidak tampak massa atau benjolan, bekas
operasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi
: Timpani pada keempat kuadran abdomen
Palpasi
: Supel (+), massa (-), defans muskular (-), nyeri tekan (-),
tidak teraba pembesaran hepar, ginjal dan spleen
Ekstremitas
Superior
: Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Inferior
: Akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Putri Intan N.
Status Lokalis
Putri Intan N.
Resume
Perempuan, 45 tahun, terdapat benjolan pada payudara sebelah kiri sejak 2 tahun
yang lalu, benjolan awalnya sebesar telur puyuh, semakin lama semakin membesar. 2
bulan terakhir, benjolan dirasa semakin membesar dan seperti ada tumbuh benjolan baru.
Menurut pasien benjolan terasa agak keras, tidak terasa nyeri dan masih dapat digerakkan.
Pasien pernah mengalami benjolan di payudara kiri sebelumnya sekitar 9 tahun yang
lalu. Menurut pasien, sudah pernah dioperasi.
Menarche usia 14 tahun. Pasien menikah dan memiliki 2 orang anak yang lahir normal.
Anak pertama berusia 20 tahun, anak ke-2 berusia 2,5 tahun. Pasien menyusui ke-2 anaknya
dari sejak lahir hingga usia 1,5 tahun. Selama Pasien pernah memakai KB suntik selama 2
tahun sejak tahun 1996, kemudian berhenti, dan sempat mengkonsumsi pil kontrasepsi
selama 2 bulan dari tahun 2015.
Tanda-tanda vital dalam batas normal. Status gizi overweight. Status generalis dalam
batas normal. Status lokalis ad regio mammae sinistra Tampak massa yang berbatas tegas,
kulit tampak mengkilat, dimpling (-), peau dorange (-), nodul satelit (-), ulkus (-), retraksi
puting (-), nipple discharge (-), Permukaan payudara tidak rata, terabamassa dengan
diameter 20 cm, berdungkul-dungkul, konsistensi ada yang padat dan lunak, mobile, dan
massa berbatas tegas. Pada kelenjar limfa sinistra tidak terlihat dan teraba pembesaran KGB
axilla, infraklavikula dan supraklavikula.
Putri Intan N.
Diagnosis Banding
Tumor phyllodes sinistra
Ca Mammae sinistra
Putri Intan N.
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi insisi
Pemeriksaan Laboratorium : hematologi lengkap
Putri Intan N.
Mikroskopis Sediaan tampak massa tumor terdiri dari sel-sel bentuk spindel
yang tumbuh hiperplastis, inti dalam batas normal dengan stroma jaringan
ikat fibrokolagen sekitarnya mengalami degenerasi myxoid. Diantaranya
tampak duktuli kelenjar, bentuk kelenjar yang berdilatasi dilapisi epitel
thorak, inti dalam batas normal.
HEMATOLOGI
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Hemoglobin
12.5
12 16
g/dL
Hematokrit
36.0
37 47
Eritrosit
4.17
4.2 5.4
10^6/uL
Leukosit
6.0
4.8 10.8
10^3/uL
Trombosit
293
150 450
10^3/Ul
MCV
86.3
80 94
MCH
30.0
27 31
pg
MCHC
34.7
33 37
36.6
26 36
7.7
0 11
55.7
40 70
Limfosit #
2.20
1.00 1.43
10^3/uL
MXD #
0.50
0 1.2
10^3/uL
Neutrofil #
3.30
1.8 7.6
10^3/uL
79
0 20
mm/jam
Hematologi Lengkap
Differential
Limfosit %
MXD %
Neutrofil %
Absolut
KIMIA KLINIK
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
100
70 - 110
mg%
AST (SGOT)
21
15 37
U/L
ALT (SGPT)
17
14 59
U/L
16.7
10 50
mg%
0.7
0.5 1.0
mg%
144.2
135 148
mEq/L
Kalium (K)
3.86
3.50 5.30
mEq/L
Calcium ion
1.04
1.15 1.29
mmol/L
Non reactive
Index
Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin
Elektrolit
Natrium (Na)
IMUNOSEROLOGI
Hepatitis Marker
HbsAg
Non reactive
Rencana Tindakan
Simple Mastectomy
Putri Intan N.
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi Mammae
Batas-Batas Mammae
Superior : Costa Ke-2
Inferior
: Costa Ke-6
Medial : Linea Sternalis
Lateral : Linea Aksilaris Anterior
Otot-Otot
Bagian Superior menempel pada
M. Pectoralis Major
Bagian Inferior menempel pada
M. Serratus Anterior
Mammae terdiri dari kelenjar susu, jaringan ikat dan jaringan lemak.
Masing-masing kelenjar susu terdiri dari 15-20 lobus, dan mempunyai
mempunyai ductus lactiferous yang yang dapat membuka aerola
Payudara mendapat suplai darah utama dari cabang a. mammary
interna dan a. thoraks lateral.
Kelompok vena yang paling berperan : v. axilla, v.torakalis interna,
v.intercostalis posterior
Terdapat ligament yang terbentang sepanjang fascia pektoralis profunda
sampai lapisan fascia superfisialis di dalam dermis yang berfungsi
menyokong mammae, disebut sebagai Ligamentum Coopers
ANATOMI
Arteriae
Mammae mendapatkan darah dari rami perforans arteriae thoracicae internae dan arteriae
intercostales. Arteria axillaris juga mengalirkan darah ke glandula mammaria, yaitu melalui
cabang-cabangnya, arteria thoracica lateralis dan arteria thoracoacromialis.
Venae
Cabang-cabang perforantes v. mammaria interna. Vena ini merupakan vena terbesar yang
mengalirkan darah dari payudara. Vena ini bermuara pada v. Mammaria interna yang
kemudian bermuara pada v. Innominata
Cabang-cabang v. Aksilaris yang terdiri dari v.Torako-akromialis, v.Torakalis lateralis dan
v.Torako-dorsalis
Vena-vena kecil yang bermuara pada v.Interkostalis. Vena interkostalis bermuara pada v.
Vertebralis, kemudian bermuara pada v. Azygos (melalui vena-vena ini metastase dapat
langsung terjadi di paru).
TUMOR PHYLLODES
Tumor phyllodes adalah suatu neoplasma fibroepitelial yang
jarang ditemukan.
Dulu dikenal dengan nama cystosarcoma phyllodesyang untuk
menunjukkan tumor dengan karakteristik yang besar,
gambaranleaf-likepada potongan melintangnya dan seringkali
kistik.
Penyebutan sebagai suatu sarcoma dianggap kurang tepat,
karena phyllodes tidaklah selalu bersifat ganas.
WHO (1982) Tumor phyllodes
Merupakan tipe neoplasma jaringan ikat yang timbul dari stroma
intralobular payudara.
Putri Intan N.
Epidemiologi
Insidensnya 0,3-0,5% dari total tumor payudara.
Penelitian pada 8.567 pasien tumor payudara pada tahun 1969-1993
hanya menemukan 31 kasus tumor Phyllodes (0,37%). Secara
keseluruhan
2 kasus per satu juta wanita
Sebagian besar kasus tumor Phyllodes terjadi pada usia dekade ke-4
Tumor biasanya jinak namun dapat terjadi rekurensi lokal dan
terkadang dapat menyebar secara sistemik; jarang bilateral.
Putri Intan N.
Karakteristik Tumor
Gambaran
Makroskopik
Sebagian besar tumor phyllodes berupa massa berbentuk bulat sampai oval
Ukuran bervariasi dari 1-40 cm.
Sebagian besar tumor berwarna abu-abu-putih dan menonjol dari jaringan
payudara sekitar.
Sebagian besar tumor tipe benign dapat menyerupai fibroadenoma. (Banyak
peneliti menemukan tumor berukuran <5 cm, oleh karena itu diagnosis tidak dapat
ditegakkan hanya berdasarkan ukuran).
Celah-celah yang memanjang (leaf-like appearance) pada penampang merupakan
tanda khas tumor phyllodes, kadang-kadang tampak daerah nekrotik, perdarahan,
dan degenerasi kistik.
Putri Intan N.
Gambaran Klinik
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PENCITRAAN
Tidak khas dengan USG atau mammografi, sukar dibedakan dengan
FAM
Mammografi abnormal dijumpai pada 75% kasus, sering menyerupai
gambaran FAM
USG -> Massa homogen solid disertai internal echo.
Biopsi payudara eksisi terbuka untuk lesi lebih kecil atau biopsi
insisional untuk lesi lebih besar adalah metode pasti untuk diagnosis
tumor phyllodes.
Temua histologis mengandung komponen struma yang dapat
bervariasi dalam tampilan histologis. Umumnya, tumor jinak
didapatkan peningkatan jumlah mencolok pada fibroblas reguler
dalam stroma.
Putri Intan N.
Gambaran
Mikroskopik
Gambaran histopatologi yang luas, dari gambaran menyerupai fibroadenoma
hingga bentuk sarcoma. Seperti fibroadenoma, gambaran phyllodes berupa
campuran stroma dan epitel.
Tumor dipastikan maligna jika komponen stroma didominasi sarkoma.
Sekitar 10-40% tumor jenis ini memiliki risiko rekurensi lokal dan menyebar
secara sistemik.
Putri Intan N.
PROGNOSIS
Tingkat kesembuhan setelah operasi pengangkatan sangat bagus
Untuk pasien terdiagnosis tumor ganas, tingkat kesembuhan
bervariasi
Tumor ganas berpeluang menjadi kanker, bahkan setelah operasi.
Jika ada sel yang tertinggal menjadi ganas dan menyebar
Rekurensi lokal dapat terjadi pada 28 50% kasus.
Putri Intan N.
Agrawal PP, Mohanta PK, Singh K, Bahadur AK. Cystosarcoma phyllodes with
lymph node
metastasis. Community Oncology. 2006;3:44-6.
Akin M, Irkorucu O, Koksal H, Gonul II, Gultekin S, Kurukahvecioglu O, et al.
Phyllodes
tumor of the breast: A case series. Bratisl Lek Listy. 2010;111:271-4.
Flynn LW, Borgen PI. Phyllodes tumor: About this rare cancer. Community
Oncology.
2006;3:46-8.
Calhoun KE, et al. Phyllodes tumors. In: Harris JR, Lippman ME, Morrow M,
Osborne CK,
editors. Diseases of the breast. 4th ed. Lipincott Williams & Wilkins; 2009.
p. 781-92.
Juanita, Sungowati NK. Malignant phyllodes tumour of the breast. Indon J Med
Sci.
2008;1:101-4. 6. Bal A, Gunggor B, Polat AK, Simsek T. Recurrent
phyllodes tumor
of the breast with malignant transformation during pregnancy. J Breast
Health.
2012;8:45-7.
Daftar Pustaka
Putri Intan N.
a n
Y o
u !