Você está na página 1de 39

GANGGUAN KESEIMBANGAN

CAIRAN dan
ELEKTROLIT
Oleh : Lutfi Abdulah Mustofa
Moch. Agil Sugia
Arni dwi rahayu

Pembimbing dr. achmad Sp.B

50 - 70 % dari berat badan terdiri


dari cairan.
Jaringan lemak lebih kurang
mengandung air dibanding otot
Sumber :
Air yang diminum
Bersama makanan
Hasil metabolisme

PORSI CAIRAN TUBUH ORANG


DEWASA ( 70 kg )
Total Body Water
Ekstra sel
BB
1. Intravaskuler
X BB
2. Ekstravaskuler
BB
Intra sel

49 L
14 L

70 % X BB
16-23 % X

3L

45%

11 L

12 18% X

35 L

50 % X BB

Fungsi :
Kehidupan sel
Melarutkan makanan, ion ( Na K )
Metabolisme
Distribusi cairan tubuh dipengaruhi
oleh :
Sist sal Limfe
Tekanan darah
Permeabilitas kapiler
Protein plasma
Retensi air dan garam

Eksresi cairan dalam tubuh melalui :


Urin
Paru
Keringat
Feces
Rata kehilangan cairan / hari :
Kulit/paru

(insensible water loss) : 800 - 1200 cc


Urine

: 1500 cc

Feces

: 100 1200 cc

Pengaturan cairan tubuh


Terdapat keseimbangan
( input&output ) yang diatur
hipotalamus melalui osmoreseptor.
Pada dehidrasi me, haus dan ADH
me sehingga intake me dan
eksresi me

DEHIDRASI
( vol sirkulasi efektif )
Osmolality plasma

Thirst ADH
Water ingesti

water exc

Water retensi
Osmolaliti plasma
Vol sirkulasi

DEHIDRASI

Tubuh kekurangan cairan


Etiologi kekurangan cairan :
Melalui sal cerna
Muntah
Bocor
perdarahan

Melalui sal kencing


Pemakaian diuretik
Penyakit ginjal
diabetes

Melalui kulit
Luka bakar
Keringat

Perpindahan keruang dalam badan


Peritonitis
Pankreatitis

Gejala dehidrasi :
lesu
tek darah
kering
nadi halus cepat
urin

akral dingin
mukosa
turgor

Pengobatan :
Sesuai penyakit dasar
Pemberian cairan oral - parenteral

Perkiraan Jumlah Cairan yg Hilang


( defisit )
1. Sistem skor ( dehidrasi akut, mis GE akut )
2. Pemasangan CUP
3. Ukur kadar Na plasma
defisit cairan = 0,6 X BB {Na plasma _ 1}
140

4. Ukur hematokrit
defisit cairan = 0,2 X BB {
Ht N

5. Ukur BJ plasma

Ht

_ 1}

Sistem Skor

SIGN & SIMP


SKOR
Muntah 1
Vok cholerica 2
Apatis
1
Somnolen/sopor/koma
2
T.D.S
90 1
Defisit
60
2
cairan =
Nadi 120 mm/Hg 1
skor X BB X 100
Nafas Kusmaul 1
15
Turgor 1
Facies Cholerica
2
Ekstremitas dingin
1
Jari tangan keriput
1
Sianosis 2
Umur > 50 tahun
-1
Umur > 60 tahun
-2

Cara pemberian cairan

Cairan diguyur sampai nadi terisi


penuh dan TDS > 100 mmHg,
sisanya diberikan 2 jam berikutnya

EDEM
Patogenesis
1. tekanan darah hidrostatik kapiler
1. Payah jantung
2. Sirosis hati
3. Obstruksi vena lokal

2. tekanan koloid osmotik plasma ( alb )


1. Sind. Nefrotik
2. Sirosis hepatis
3. Malnutrisi

3. Permeabilitas kapiler
1.
2.
3.
4.

Trauma
Radang
Luka bakar
Alergi

4. tekanan koloid osmotik intertitial


1. Sumbatan sal limfe

Pengobatan :
Sesuai penyakit dasar
Simptomatis
1.Diit RG
2.Diuretik

GANGGUAN ELEKTROLIT
Elektrolit : penting menjaga proses
kehidupan di tubuh
Gangguan elektrolit :
Gangguan metabolisme
Gangguan potensial listrik jaringan
mati mendadak

Komposisi Elektrolit
Ekstraselular
mEq/L

Intraselular

Plasma Darah

Interstisial

Kation
Na+

15

142

144

K+

150

Ca++

2.5

Mg++

27

1.5

Cl-

103

114

HCO3-

10

27

30

HPO4=

100

SO4=

20

63

16

Anion

Asam organik
Protein

K dalam makanan
+

Note: 2000 mg ~ 60 mEq


Sayuran
Kentang, buncis
Kacang

500 mgr
5000 mgr

Buah
Pisang
Jeruk

800 mgr
1200 mgr

Daging
Sapi atau ayam

600 mgr

Halperin & Goldtstein. Fluid, Electrolyte and Acid Base Physiology.


WB Saunders Co. 2nd ed.p 358

Fungsi Kalium

Kation utama dalam sel


Repolarisasi membran
Neuro-autonomik
Respons Neuromuscular terhadap ransa
Deposisi Glycogen & Metabolism prote
Pengeluaran hormon pancreas
Penentu pH intracellular

GANGGUAN KESEIMBANGAN K+
K+ : kation terbesar di sel (150 160mEq/L)
di luar sel 3,5 5,5 mEq/L
Fungsi utama : menjaga potensial listrik
membran sel
Gejala gangguan K : sangat tergantung
kecepatan perubahan K didlm & luar sel

Keseimbangan K diatur oleh


:
1. Distribusi K di dlm & luar sel
+

1. Insulin : K+ ekstra sel


intrasel shg
sewaktu DM cenderung hiperkalemi
2. Asidosis : H+ luar sel
H+ masuk dlm
sel. Untuk menjaga keseimbangan
listrik,
K+ keluar sel
hiperkalemi
3. Alkalosis : kebalikannya
2. Ekskresi K+ oleh ginjal (di eks di tubuli)

1. Aldosteron : eks K+ sdgkan Na retensi


2. Diuretik osmosis : eks K+
3. Asidosis : eks K+

4. PGK , eksresi menurun

HIPERKALEMIA
Etiologi :
1. Intake -pisang, jeruk
- pemberian K i v

- hemolisis yang hebat


Tdk akan terjadi hiperkalemi bila ginjal berfungsi
dengan baik

2. Perpindahan kalium ke ekstra sel


1. Asidosis 3. intoksikasi digitalis
2. Deff insulin
4. ketoasidosis

3. Eksresi
1. Gagal ginjal
2. Insuf adrenal

3. diuretik hemat K

4. Pseudohiperkalemia
Leukositosis hebat ( > 100.000 / mm3 ) wkt darah
diambil K keluar sel

5. Obat-obat
ACE I, ARB, NSAID, aldosteron antagonis

DIAGNOSIS
MANIFESTASI KLINIK

OTOT SKELET:
PARALYSIS/FLACCID PARALYSIS
ARREST PERNAFASAN
ILEUS

DYS-RYTHMIA :
TACHYCARDIA
FIBRILLASI VENTRIKULER
SINUS BRADYCARDIA
SINUS ARREST
RYTHME IDIO-VENTRICULAR LAMBAT

DIAGNOSIS

PENGOBATAN
Table 28-4. Treatment of Hyperkalemia
1 Antagonism of membrane action
A. Calcium
B. Hypertonic Na solution (if hyponatremic)
2. Increased K+ entry into cells
A. Glucose and Insulin
B. NaHCO3
C. 2-adrenergic agonist
D. Hypertonic Na+ solution ( if hyponatremic)
3. Removal of the excess K+
A. Diuretics
B. Cation exchange resin
C. Hemodialysis or peritoneal dialysis.
Burton Davis Rose: Hyperkalemia, in: Clinical Physiology of Acid-Base
Balance And Electolyte disorders. 4th edit 1994 p.848.

PENGOBATAN

Management of Hyperkalemia

K+ Meninggi ?

Ya

Tidak
Berhenti

Apakah nyata?
Ya
Apakah > 6.0 mEq/L atau ada
perubahan EKG

Tidak
Berhenti

Ya
Pasien perlu penurunan K+
darurat.

Tidak

EKG abnormal ?
Ya

Tidak
Beri insulin dengan glukosa
dan/atau Ventolin
dgn nebulizer
Lanjutkan dengan
evaluasi

Beri kalsium glukonat

Periksa K+ urine,
osmolailty, kreatinin
K < 6.0 mEq/L?

Tidak
Ulangi insulin dan glukosa,
pertimbangkan hemodialisis

Ya
Beri cation exchange resin atau
furosemide
Evaluasi lanjutan dan
terapi jangka panjang

HIPOKALEMI

Etiologi :
1. Tanpa defisit K total tubuh
1. Alkalosis
2. Sekresi insulin yang menetap
2. Dengan defisit K total tubuh
1. Intake , anoreksia
2. Hilang sal cerna: GE, muntah
ginjal : hiperaldosteron,
loop diuretik

Gejala Klinis :
1. Jantung
1. Aritmia
2. EKG : T datar, gel U, QT lebar
3. Hipotensi : resistensi perifer

2. Sal cerna : ileus paralitik


3. Ginjal
1. Osmolalitas urin
2. pH urin

4. Endokrin :
1. sekresi aldosteron eksresi K
2. Gangguan toleransi glukosa ok sekresi insulin
terhambat

DIAGNOSIS
Kalium serum < 3,5 mEq / L

Terapi
K oral / parenteral
K parenteral
Hipokalemi barat
Aritmia
Gagal otot nafas
DOSIS AMAN : 10 mEq / L

Gangguan Keseimbangan
Na+
Na + : ion utama
luar sel (145 mEq / L)
dalam sel (10 mEq / L)
Menjaga osmolalitas cairan
ekstra sel

HIPERNATREMIA
Pada hiperNa, cairan intrasel
ekstrasel sel dehidrasi ADH
(kompetensi tubuh) haus
intake

ETIOLOGI
1. Kehilangan cairan
1. Insensible loss : demam, luka bakar
2. Melalui ginjal : diuretik, diabetes insipidus

2. Intake
1. Pemberian NaCl hipertonis / Na bicarbonat
2. Hiperaldosteron & sindroma cushing

GEJALA KLINIS
Terutama neurologis ok dehidrasi sel
otak
Twiching
Lethargi
Kejang
Koma
Kelemahan otot

TERAPI
Pada keadaan akut harus segera
dikoreksi
Hipernatremi > 24 jam koreksi hati-hati
dan perlahan, ok koreksi yang cepat &
progresif edem akut sel otak
kematian
Dapat dikoreksi dengan cairan oral /
parenteral (dextrosan 5 % )
RUMUS Defisit Cairan :
0,6 () / 0,5 () X BB X Na Plasma
140 - 1

HIPONATREMI
Etiologi :
1. Deplesi volume sirkulasi efektif
1. Akan terjadi ADH haus minum
retensi cairan hipo Na
2. Mis, infeksi Neurologi (meningitis, ensefalitis)
Paru

2. Loop diuretik
1. Mis, furosemid, etakpinikasid
2. Disamping deplesi vol, diuretik
menghambat reabsorpsi Na di tubuli

3. GGK dengan LFG yang sangat rendah


4. Diare & muntah yang hebat

GEJALA KLINIS
Gejala ok edem sel otak, yang timbul
bila hipoosmolalitas dalam plasma
terjadi dengan cepat
Pada kadar Na
120 125
: noseavomit
110 120
: letargisefalgia
< 110 : kejang-koma

TERAPI
Tujuan : pertahankan Na > 120 mEq / L
Kehilangan Na = 0,6 X BB X (140 Na
plasma)
Hiponatremi yang disertai hipokalemi
(mis,GE) koreksi kalium saja telah langsung
mengoreksi Na
Lar NaCl 3 % (~ 513 mEq/L)diberikan bila ada
gejala edem serebri
Bila gejala edem serebri hilang cukup berikan
NaCl isotonis

Você também pode gostar