Você está na página 1de 5

ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

Salah satu instansi yang memasarkan jasa kepada


konsumen adalah instansi pelayanan kesehatan.
Pelayanan kesehatan menimbulkan persaingan
antar penyedia pelayanan kesehatan termasuk
diantaranya adalah rumah sakit. Dengan adanya
persaingan antar rumah sakit yang semakin tinggi
disertai dengan banyaknya pembangunan rumah
sakit baru maka rumah sakit perlu terus
mengembangkan diri dengan menyelenggarakan
pelayanan yang bermutu dan memberi kepuasan
terhadap
konsumen.
Salah
satunya
adalah
pelayanan administrasi.

FUNGSI ADMINISTRASI KESEHATAN


Fungsi administrasi ada banyak
pembagiannya, tetapi dimakalah ini
yang diambil adalah pendapat Azrul
Azwar dalam bukunya Pengantar
Ilmu Administrasi Kesehatan. Dia
mengatakan
bahwa
fungsi
administrasi
dibedakan
atas
4
macam, yakni :
1) Perencanaan
termasuk
perencanaan pembiayaan.

PROSEDUR PELAYANAN ADMINISTRASI


(1)
Menyediakan
rujukan

peraturan

tentang

upaya

Membuat peraturan tentang hubungan


kerjasama RS dengan Fakultas Kedokteran
Menetapkan komite dengan tugas dan
kewajibannya,
menyelenggarakan
rapat
agar pegawai aktif dalam kegiatan RS,
menunjuk komite pelaksana dengan SK
untuk kelangsungan pengawasan, dan
mencatat
kegiatan
komite
sebagai
dokumen

PROSEDUR PELAYANAN ADMINISTRASI


(2)
Membuat sistem yang mengatur identifikasi pasien, dapat
membedakan pasien yang sama namanya, dapat membedakan
tempat tidur, rekam medis dan barang pasien serta ada peraturan
untuk mencegah kesalahan tindakan
Dalam masalah etika, ada mekanisme penyelesaian masalah etika
Pasien anak-anak terpenuhi kebutuhan emosinya, terlindung dari
pandangan atau suara menakutkan, ruangan diawasi setiap saat,
staf berhubungan dengan akrab, ada kebijakan tertulis tentang
anestesi dan pembedahan
Kebijakan isolasi dan pengasingan adalah untuk kenyamanan
pasien, sesuai pertimbangan medis, diputuskan oleh dokter, sesuai
dengan peraturan dan dicatat dalam rekam medis.
Pasien dapat memperoleh pelayanan kerohanian oleh petugas yang
ditunjuk RS sesuai agamanya, khususnya pasien stadium terminal.

PASIEN
Menurut Pasal 1 (ayat 10) UndangUndang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
praktik kedokteran menyebutkan pasien
adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan
baik
secara
langsung
maupun tidak langsung kepada dokter
atau dokter gigi.

Você também pode gostar