Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
FAKULTAS FARMASI
MAGISTER FARMASI KONSENTRASI AFKM
UNIVERSITAS PADJADJARAN
STRUKTUR MORFIN
Molecule Formula :
C17H19NO3,H2O
Molecule Weight : 303.4
PENDAHULUAN
Pemerian berupa bubuk kristal putih atau kristal tak berwarna acicular
atau putih. M.p. 254 C sampai 256 C. Kelarutan morfin Larut 1 bagian
di 5000 air, 1 di 210 etanol, 1 di 1220 kloroform, dan 1 dari 125 gliserol;
praktis tidak larut dalam eter. Perhatikan bahwa kelarutan dapat
bervariasi sesuai dengan metode persiapan dan bentuk kristal.
JENIS-JENIS MORFIN
1.
2.
3.
4.
Morfin
Morfin
Morfin
Morfin
Asetat
Hydroklorida
Sulfat
Tartarte
JENIS-JENIS MORFIN
1.
Morfin Asetat
Rumus kimia C17H19NO3.C2H4O2.3H2O
dengan berat molekul 399,4 gram/mol.
Pemeriannya berupa Sebuah bubuk amorf
atau kristal putih.
Kelarutan Larut 1 bagian dalam 2,25 air, 1
dalam 22 etanol, 1 dalam 4,75 kloroform,
dan 1 dalam 4,5 gliserol; praktis tidak
dalam eter (Moffat et al., 2005).
JENIS-JENIS MORFIN
2.
Morfin Hydroklorida
JENIS-JENIS MORFIN
2.
Morfin Sulfat
JENIS-JENIS MORFIN
3.
Morfin Tartrat
Rumus kimia (C H NO ) C H O 3H O dengan
17 19
3 2. 4 6 6.
2
berat molekul 774,8 gram/mol.
Pemeriannya tidak berwarna (putih), acicular,
efflorescent kristal.
Kelarutan larut 1 bagian di 15,5 air dan 1 bagian
dalam 1000 etanol; praktis tidak larut dalam
kloroform dan eter. (Moffat et al., 2005). Larut 1
bagian dalam 11 bagian air dan 1 dalam 1000
etanol; praktis tidak larut dalam kloroform, eter,
dan karbon disulfida. Konstanta diso siasi.pKa8.0,
9,9 (20 ). Koefisien partisi.Log P (oktanol / pH
7,4), -0.1.
2.
3.
4.
Reaksi Kristal:
a. HgCl2
b. Dragendorf
c. Mayer
5.
Spektrofotometri IR
CARA KERJA
Larutan baku morfin 5 g/mL, dibuat dengan
cara menimbang 0,5656 g morfinhidroklorida
dilarutkan dengan aquades sampai 100,0
mL. Selanjutnya larutan morfin 5 g/mL,
ditotolkan berturutturut 4,8,12,16,20, 24 dan
28 L pada pelat kromatografi lapis tipis silica
gel GF 254 siap pakai. Sehingga diperoleh
jumlah penotolan larutan morfin berturutturut 20, 40, 60, 80, 100, 120, dan 140 ng.
CARA KERJA
Selanjutnya pelat dikembangkan ke dalam bejana
yang telah dijenuhkan dengan campuran larutan
pengembang tolueneaseton- etanol-amonia
dengan perbandingan 45 : 45 : 7 : 3. Saat
pengembang telah mencapai tanda batas pelat
diangkat dan dikeringkan. Bercak diamati dengan
spektrofotodensitometer. Masing-masing noda
diukur luasnya dengan spektrofotodensitometer
pada panjang gelombang maksimum (maks) 287
nm (Moffat, 2002; Rokus, 1992).
CARA KERJA
Setelah sampel urin simulasi diekstraksi
dengan pelarut terpilih, selanjutnya
dianalisis dengan KLT
spektrofotodensitometer.