Você está na página 1de 17

ANALISA BIAYA TERAPI

Presented by :
Wahyudi Saputra , S.
Farm., Apt

1. Cost Minimal Analysis (CMA)


Metode Cost-minimization analysis
(CMA) membandingkan biaya total
penggunaan 2 atau lebih obat yang
khasiat dan efek samping obatnya
sama (ekuivalen). Karena obat-obat
yang dibandingkan memberikan hasil
yang sama, maka CMA memfokuskan
pada penentuan obat mana yang
biaya per-harinya paling rendah.

CONTOH
Onkoplatin adalah agen kemoterapi yang relatif baru, diberikan
secara
intravena di suatu rumah sakit. Karena efek mual yang timbul pada
kemoterapi ini, onkoplatin kerap diberikan menurut dua pilihan cara:
1. Pemberian dosis yang mestinya setiap bulan, dapat dibagi menjadi
setiap 15 hari (2 x sebulan)
2. Pemberian dosis setiap bulan, tetapi dengan penambahan obat
antimual.
Efektivitas kedua cara pemberian adalah sama.
Untuk mengetahui biaya pengobatan yang paling minimal di antara
kedua
cara pemberian tersebut, dilakukan analisis minimalisasi-biaya.

Dari analisis struktur biaya didapatkan hasil berikut:

29.800.000

29.800.000

KESIMPULAN
1. Dari struktur biaya terlihat, biaya rerata onkoplatin
relatif sama untuk kedua cara pemberian. Tetapi, pada
kelompok onkoplatin dosis terbagi, tidak ada biaya
antimual karena tidak diberikan antimual.
2. Sebaliknya, pada pemberian dosis terbagi, biaya untuk
jasa pemberian onkoplatin IV menjadi dua kali lipat
dari pemberian dosis lengkap. Begitu pula biaya untuk
jasa klinik dan kunjungan dokter, menjadi dua kali
lipat.
3. biaya total pemberian dosis lengkap dengan
tambahan antimual lebih murah Rp880.000, atau
2,71%, dibanding pemberian onkoplatin dosis terbagi.

MACAM - MACAM BIAYA YANG


DIKELUARKAN OLEH SEORANG
PASIEN :
1. Biaya Medik langsung ( Direct medical cost)
Biaya monitoring terapi
Biaya pemberian obat
Biaya konsultasi dan konseling pasien
Biaya Rawat Inap
Biaya Visite klinis
Kunjungan ke UGD
Biaya kunjungan ke rumah
Biaya Pelayanan rawat jalan
- Biaya perawat

2. Biaya non-medik langsung.


Biaya perjalanan menuju pelayanan
kesehatan.
Biaya penginapan untuk keluarga
pasien ( bila pengobatan dilakukan di
luar kota)
Pelayanan untuk perawatan anak
pasien ( bila ditinggal berobat keluar
kota )

3. Biaya tidak langsung ( indirect cost )


Kehilangan produktivitas pasien
Kehilangan produktivitas karena
mortalitas diri

Contoh
terapi dengan antibiotika generik amoxilin
dengan paten amoxan, outcome klinik (efek
samping dan khasiat sama), yang berbeda
adalah omset dan durasinya. Maka pemilihan
obat difokuskan pada obat yang biaya perharinya lebih murah.
Keterangan :
1. Harga Amoxilin Rp 4000 ( 3 hari )
2. Amoxan Rp 8000 ( 2 hari )

2. Cost Benefit Analysis


(CBA)
Cost benefit analysis ini menilai
benefit yang kita peroleh dari suatu
terapi maupun suatu program di
mana outcomenya dinilai dalam
bentuk moneter.

CONTOH
Pemerintah ingin menilai, program manakah yang lebih
memiliki benefit yang besar antara program pemberantasan
TB atau pemberian vaksin polio.
Cara menghitungnya adalah :
CBA = B/C
C= cost (dalam moneter) dan B = Benefit (dalam moneter)
Jika nilai CBA > 1 berarti programnya lebih benefit, jadi
sebagiknya dilaksanakan itu program.
Jika nilai CBA = 1 berarti ada atau nda ada program, sama.
Jika nilai CBA < 1 berarti program tersebut malah
mendatangkan kerugian.

3. Cost Effective Analysis


(CEA)
CEA merupakan analisa farmakoekonomi
yang membandingkan cost-effektivitas
antara 2 pengobatan yang hasilnya atau
outcome nya dinilai dari natural unit. CEA
tidak perlu dirupiahkan. Cukup pada
natural unitnya ajah.
Natural unit itu bisa saja, tekanan darah,
kadar gula darah, kolesterol dan lain
sebagainya.

contoh
Diketahui obat A dengan harga
25ribu dapat menurunkan tekanan
darah 20 mmHg, sementara obat B
harganya 35ribu dapat menurunkan
tekanan darah 15 mmHg. Jadi, obat A
ternyata
lebih
cost
effective
dibandingkan obat B.

4. Cost Utility Analysis


(CUA)
Cost utility analysis merupakan tipe analisis yang
membandingkan
biaya
terhadap
program
kesehatan yang diterima dihubungkan dengan
peningkatan
kesehatan
yang
diakibatkan
perawatan kesehatan.
Dalam cost utility analysis, peningkatan kesehatan
diukur dalam bentuk penyesuaian kualitas hidup
(quality adjusted life years, QALYs) dan hasilnya
ditunjukkan dengan biaya per penyesuaian kualitas
hidup. Data kualitas dan kuantitas hidup dapat
dikonversi ke dalam nilai QALYs.

contoh jika pasien dinyatakan benarbenar sehat, nilai QALYs dinyatakan


dengan angka 1 (satu). Keuntungan
dari analisis ini dapat ditujukan untuk
mengetahui kualitas hidup
sedangkan kekurangan analisis ini
bergantung pada penentuan QALYs
pada status tingkat kesehatan
pasien.

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Você também pode gostar