Você está na página 1de 10

Dasar-dasar Logika

Kelompok 6 :

Rizky Fariza Alfian


Muhammad Luqman H.
Erika Ayu Melati
Cindi Risha Anggreiny
Aditya Eka Putra

(201510360311140)
(201510360311142)
(201510360311154)
(201510360311156)
(201510360311162)

Devinisi Argumen
Argumen adalah serangkaian pernyataan (istilah
teknisnya: proposisi) dimana salah satunya
merupakan kesimpulan dan yang lainnya disebut
premis. Perhatikan bahwa kesimpulan hanya satu
sementara premis lebih dari satu.
Contoh dari sebuah argumen :
Semua anak SI pandai. Daniel anak SI. Oleh
karena itu, Daniel pandai.
Semua manusia berkaki empat. Bagus seorang
manusia. Oleh karena itu, Adit berkaki empat

Argumen pada contoh 1 di atas pasti dikatakan LOGIS karena


pernyataan pertama dan ke-2 (yang disebut premis-premis), diikuti
oleh pernyataan berupa kesimpulan yang sesuai dan berasal dari
premis-premisnya, Jadi dalam hal ini premis adalah pernyataan
pernyataan pendukung/penunjang terhadap kesimpulan.

Sementara pada contoh 2, argumen-nya belum tentu LOGIS karena


meski premis-premis diikuti oleh kesimpulan, namun pernyataan
kesimpulan ternyata tidak sesuai dengan premis-premisnya.
Maksudnya ketika premis bicara tentang manusia berkaki empat
dan si Bagus adalah manusia, kesimpulannya justru bicara tentang
si Adit. Jadi, dalam hal ini kesimpulan, meski bernilai benar tapi
tidak ditunjang oleh premis-premisnya.

Argumen dibagi menjadi 3 :


Argumen deduktif
- Semua binatang akan mati.
- Kucingku adalah binatang.
- Karenanya kucingku akan mati.
- Semua penjahat harus dihukum.
- Koruptor adalah penjahat.
- Koruptor harus dihukum.

(premis 1)
(premis 2)
(kesimpulan)
(premis 1)
(premis 2)
(kesimpulan)

Deduktif diawali oleh sebuah asumsi (entah itu dogma, atau apapun)
yang kemudian dilanjutkan dengan kesimpulan yang lebih khusus yang
diturunkan dari asumsi awal tersebut. Kesimpulan yang diambil harus
merupakan turunan atau derivasi dari asumsi atau pernyataan awal.

Argumen Induktif
Pada argumen deduktif kita menarik kesimpulan berdasarkan
apa yang tersedia dalam kedua premis, sedangkan pada
argumen induktif kita berangkat dari beberapa contoh atau
kasus yang dalam banyak hal belum teruji kebenarannya
serta membuat generelasi yang berupa kesimpulan yang
belum pasti. Jadi, dalam hal argumen induktif kita hanya
bicara tentang probabilitas atau kemungkinan.
Contohnya eksperimen yang dilakukan berkali-kali oleh
seorang ilmuwan akan menghasilkan generalisasi induktif
yang memiliki tingkat probabilitas yang tinggi, artinya
mendekati kebenaran

Sebaliknya, pengambilan kesimpulan secara induktif


yang kurang didukung oleh data yang akurat atau
sampel yang diambil kurang refresentatif akan
mengakibatkan kesalahan. Misalnya, hasil eksperimen
tentang khasiat obat yang diujikan pada binatang belum
dapat dijadikan kesimpulan yang sama bagi manusia.
Untuk memperoleh validitas hasil eksperimen tersebut
bagi manusia, perlu dilakukan eksperimen tentang
khasiat obat tersebut terhadap manusia dalam rangka
suatu penelitian yang dapat dipertanggung jawabkan
dari segi ilmiahnya.

Analogi
Penalaran analogis adalah penalaran yang tergantung pada suatu perbandingan
contoh-contoh. Jika kemiripan contoh-contohnya memadai, keputusan yang dibuat
pada akhirnya baik. Akan tetapi, jika kemiripan contoh-contohnya tidak memadai,
keputusan yang dihasilkan bisa tidak baik. Jika suatu proses penalaran semacam
itu diekspresikan dalam kata-kata, hasilnya adalah suatu argumen berdasarkan
analogi. Argumen sederhana berdsarkan analogi memiliki struktur sebagai
berikut :
Entitas A memiliki sifat-sifat a, b, c, dan z.
Entitas B memiliki sifat-sifat a, b, c.
Jadi, entitas B mungkin memiliki sifat z juga
Jika sifat-sifat a, b, dan c berhubungan secara erat dengan z, argumen itu
biasanya kuat. Jika sifat-sifat a, b dan c tidak berhubungan erat dengan z, maka
argumen tersebut biasanya lemah.

Dalam setiap argumen berdasarkan analogi,


item-item yang dibandingkan disebut
analogates.
Jadi, jika seorang menyatakan bahwa CD
terbaru Whitney Houston mungkin bagus karena
dua CD dia sebelumnya bagus, ketiga CD itu
disebut analogates.
Dua CD lama disebut analogates primer, dan
CD terbaru disebut analogates sekunder.

Terima Kasih

Você também pode gostar